Sesti Ayuni Nababan-Kasus Komplikasi
Sesti Ayuni Nababan-Kasus Komplikasi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinis
Oleh:
SESTI AYUNI NABABAN
472015027
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan
karuniaNya kepada penulis dalam melaksanakan tugas penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan
Pelayanan Gizi Klinik (PKL-PGK) sehingga laporan Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik
(PKL-PGK) terselesaikan dengan baik.
Dengan selesainya laporan Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik (PKL-PGK) ini,
maka tidak lupa penulis ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu pelaksanaan laporan Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik (PKL-PGK),
khusnya kepada :
1. Direktur RSUD Salatiga dr. SRI Pamuji Eko S, M.Kes yang telah memberikan izin untuk
PKL
2. Ibu Sri Budi Harti, S.Gz, RD selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Salatiga
3. Ibu Sri Yuni Ujianti, B.Sc, RD selaku Pembimbing Lapangan
4. Ibu Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari, S.Si., M. Kes selaku Kepala Program Studi Gizi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UKSW
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu
hingga laporan ini terselesaikan.
Penulis
ii
Daftar Isi
Cover ......................................................................................................................................................................
4.2 Pelaksanaan................................................................................................................................................................... 15
4.2.1 Pemberian Diet : Jenis Diet / Bentuk Makanan / Cara Pemberian : RG, RP Bubur Saring/ Oral
.................................................................................................................................................................................................... 15
iii
4.2.1.1 Implementasi Tanggal 04 Oktober 2018 ................................................................................................... 15
4.2.1.1.1 Kajian Terapi Diet Rumah sakit tanggal 04 Oktober 2018 ............................................................. 15
BAB VI PEMBAHASAN....................................................................................................................................... 25
Lampiran .............................................................................................................................................................. 31
iv
BAB I
PENEMUAN KASUS
1
Dislipidimia adalah suatu kelainan metabolisme lipid yang dapat berupa peningkatan
ataupun penurunan fraksi lipid, meliputi kenaikan kadar kolestrol, kenaikan kadar trigliserida,
kenaikan kadar LDL-C (Low Density Lipoprotein-Cholestrol) dan penurunan kadar HDL-C ( High
Density Lipoprotein-Cholestrol).
Hiperurisemia adalah gangguan metabolisme yang ditandai oleh kelebihan asam urat dalam
darah. Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin pada manusia, konsentrasi serum
asam urat yang tidak lebih dari 7 mg/dL pada laki-laki dan 6 mg/dL pada perempuan (Kim et al,
2010; Peixoto et al, 2001; Putra, 2006; Lamb et al, 2006).
Asam urat sebagai hasil sintesis purin pada kondisi hiperurisemia, merupakan faktor resiko
stroke selain hipertensi, diabetes melitus (DM), penyakit jantung, merokok, kenaikan kadar lipid,
hipertiroidi, hematokrit, fibinogen, kegemukan, kurang aktivitas, alkohol, usia, dan genetik (Gilroy,
2000). Selain itu faktor status sosial ekonomi, urbanisasi dan lingkungan juga berperan terhadap
kejadian stroke (Gillium,1999).
Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang
menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuhgagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (KMB, Vol 2hal 1448). Insufisiensi ginjal atau
gagal ginjal kronik stadium 2 yaitu dimana lebih dari 75 % jaringan telah rusak, Blood Urea Nitrogen
(BUN) meningkat, dan kreatinin serum meningkat.
1.2 Penyebab Kasus
Tn. Sb mengalami stroke, Hipertensi, Hiper Urisemia, Dislipidemia karena adanya faktor usia
yang telah menginjak di atas 45 tahun dan kebiasaan dan pola makan makan yang salah, seperti
menyukai makanan yang berlemak, bersantan dan makanan yang mengandung tinggi natrium.
1.3 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi kasus dan hasil skrinning awal, Tn. Sb didiagnosa mengalami Stroke
Non Hemoragik (SNH) akibat adanya gangguan pada tekanan darah yang tidak normal (hipertensi),
dislipidemia, hiperurisemia, CKD stage 2.
2
No. RM 16.17.320965
Nama Tn. Sb
FORMULIR SKRINING GIZI Umur 72 th
Tanggal 29 September 2018
MRS
DIAGNOSA MEDIS
Stroke Non Hemoragik
BB : - kg TB :- cm IMT :-
TL : 45 cm LILA : 33 cm %LILA : -
Skor IMT
IMT >20 =0 (0)
IMT 18,5-20 =1
IMT <18,5 =2
Skor Kehilangan BB yang tidak direncanakan 3 – 6 bulan terakhir
3
ANAMNESIS
I. Identitas Pasien
2. Riwayat Penyakit
3. Riwayat Gizi
4
Lauk Hewani :
Ikan kembung goreng 1 – 2 ptg 2x seminggu,
Ayam goreng 1-2 ptg 5x seminggu, Gajih 1 ctg
sayur 3x seminggu, Tetelan 1 ctg sayur 3x
seminggu, Daging sapi 3 ptg 3x seminggu, Telur
dadar 2 btr 3x seminggu
Lauk Nabati
Tahu goreng 1 ptg 5x sehari, Tempe bacem 3
ptg 5x sehari
Sayur
Bayam jagung tumis 1 ctg sayur 2x
seminggu, Daun katu 1 ctg sayur 3x seminggu,
daun singkong 1 ctg sayur 4x seminggu, Kangkung
1 cth sayur 4x seminggu, Bayam 1 ctg sayur 5x
seminggu
Buah
Pisang 3 ptg 3x seminggu, Jeruk 2 ptg 2x
seminggu, Semangka 2 ptg 2x seminggu
Minuman
Teh manis 1 ktg 1x sehari, Gula 2 sdm 1x
sehari, Kopi 1 sdm 1x sehari, Gula 2 sdm 1x sehari,
Teh kotak (300 ml) 3x seminggu
Jajanan
Tahu goreng 2 ptg 5x seminggu, Tempe
goreng 2ptg 5x seminggu, Bakwan 3 ptg 5x
seminggu, Tempe gembus 2 ptgv5x seminggu
5
Junk food
Hamburger 1 bh 1 kali sebulan
Makanan yang disukai Lontong sayur, gorengan, ikan goreng, ayam
goreng
Suplementasi Gizi -
Cara Pengolahan Makanan Semua pengolahan
Gangguan Fungsi Gastrointestinal -
Perubahan Berat Badan -
Lain-lain -
4. Riwayat Personal
Riwayat Personal : Tn. Sb adalah Laki - laki berusia 72 tahun, suku Jawa, kebangsaan Indonesia
datang dengan keluhan anggota tubuh bagian kiri susah digerakkan, bicara pelo, kesulitan
untuk mengunyah makanan dan sebelumnya memiliki riwayat penyakit Stroke.
6
BAB II
PENGAJIAN KASUS
7
Trigliserida 85 mg/dl <150 mg/dl Normal
HDL Cholestrol 61 mg/dl >45 mg/dl Normal
LDL Cholestrol 194 mg/dl <100 mg/dl Tinggi
Asam Urat 7,5 mg/dl L:3,4 – 7,0, W:2,4 – 5,7 mg/dl Tinggi
SGOT 23 U/I L:<37, W:<31 U/I Normal
Sumber : Data rekam Medis Bangsal Flamboyan 2, 2018
- Pasien mengalami Dislipidemia dibuktikan dengan hasil lab kadar cholesterol total tinggi
yaitu 252 mg/dl (normal <200 mg/dl), dan kadar LDL tinggi yaitu 194 mg/dl (normal <100
mg/dl)
- Pasien mengalami Insufisiensi ginjal atau gagal ginjal dibuktikan dengan hasil lab , yaitu nilai
ureum tinggi dan hasil CCT.
CCT (Creatinin Clearance Test)
Tim Asuhan Gizi rssa Malang, 2009)
(140−U) . BB
CCT = KS x 72
ket :
= 37%
8
- Pasien mengalami Hiperurisemia dinuktikan dengan hasil lab 7,5 mg/dl (normal L:3,4 – 7,0
mg/dl)
2.4.1 Riwayat Pola Makan Berdasarkan Semi Kuantitatif Food Frequency Qustionaire
Energi Kh P L
Asupan 2.064 269,3 71,3 80,4
Kebutuhan 1.761,31 308,22 66,27 29,45
% Asupan Gizi 117% 87% 107% 273%
Kesimpulan : % asupan energi, karbohidrat, dan protein baik. Namun asupan lemak lebih.
Klasifikasi tingkat konsumsi zat gizi menurut DepKes RI (2003) dibagi atas 3 kategori.
Kategori kurang <60%, kategori cukup 60 – 70%, dan kategori baik >80% .
9
2.4.2 Hasil Recall 24 jam
1. Client History
Domain Data
CH-1.1.1
Usia 72 Tahun
CH-1.1.2
Jenis Kelamin Laki – Laki
CH-1.1.3
Ras Jawa
CH-1.1.4
Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
10
BAB III
DIAGNOSIS GIZI
Berdasarkan hasil pengkajian kasus diatas, pasien Tn. Sb yang berusia 72 tahun dengan
diagnosa medis stroke dengan hipertensi, dislipidemia, hiperurisemia, dan CKD Stage 2 memiliki
status gizi lebih dapat dilihat dari tabel 2 pengkajian antropometri berdasarkan LILA yaitu 115%.
Pasien mengalami Stroke dibuktikan dengan kadar cholesterol total 252 (normal <200), LDL
Cholestrol 194 (normal <100). Pasien mengalami hipertensi dibuktikan dengan table 3 pengkajian
data klinis dengan tekanan darah 190/90 (normal 120/80 mmHg). Pasien mengalami hiperurisemia
dibuktikan dengan hasil laboratorium asam urat 7,5 (normal L:3,4 – 7,0). Pasien juga mengalami CKD
Stage 2 dapat dilihat dari hasil lab pasien untuk kadar urem yang tinggi 62 mg/dl (normal 10 – 50
mg/dl) dan hasil CCT (Creatinin Clearance Test) 37%.
NI-5.4 Penurunan kadar purin berkaitan dengan kadar asam urat 7,5 normal L:3,4 – 7,0)
NC-3.3 Berat badan berlebih berkaitan dengan pola makan salah dan kurang aktivitas fisik ditandai
dengan status gizi berdasarkan persenan LILA lebih dari normal 115% (baik >85%)
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan metabolisme lemak dalam tubuh,
dibuktikan dengan kadar cholesterol total 252 (normal <200), LDL Cholestrol 194 (normal
<100).
NB-1.5 Kekeliruan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang, dibuktikan dengan
kebiasaan mengonsumsi makan makanan yang berlemak
BAB IV
11
INTERVENSI GIZI
12
BBI = TB – 100
= 152,21 cm -100
= 52 kg
𝐀𝐌𝐁 = 66 + (13,7 𝑥 𝐵𝐵) + (5 𝑥 𝑇𝐵) − (6,8 𝑥𝑈)
= 66 + (13,7 x 52) + (5 x 152) – (6,8 x 72)
= 1.048,8 kkal
Energi = AMB x FA x FS
= 1.048,8 kkal x 1.2 x 1,4
= 1.761,31 kkal
𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐏𝐫𝐨𝐭𝐞𝐢𝐧 = 15% × 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 15% × 1.761,31 kkal = 265,09 𝑘𝑘𝑎𝑙 ∶ 4 = 66,27 𝑔𝑟
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐋𝐞𝐦𝐚𝐤 = 15% × 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = 15% × 1.761,31 kkal = 265,09 𝑘𝑘𝑎𝑙 ∶ 9 29,45 𝑔𝑟
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑘𝑘𝑎𝑙
𝑲𝒂𝒓𝒃𝒐𝒉𝒊𝒅𝒓𝒂𝒕 = 70% 𝑥 1.761,31 kkal = 1.232,91 𝑘𝑘𝑎𝑙 ∶ 4 308,22 𝑔𝑟
𝑔𝑟𝑎𝑚
13
total, LDL
Cholestrol, dan
Asam Urat
Asupan zat Energi, Visual Comstok Mencapai Monev
gizi Protein, asupan
Lemak, >90%
Karbohidrat
pentingnya 5. Menjelaskan
makan seimbang
14
4.2 Pelaksanaan
15
Tabel 10. Kajian Implementasi tanggal 04 Oktober 2018
16
Bolu kukus 47 gr
Makan Siang -Bubur saring Bubur saring 100 gr, Sate Bubur saring 200 gr, Sate
-Sate lilit saus lilit saus kacang 60 gr, lilit saus kacang 60 gr, Sup
kacang Sup wortel kentang 70 gr wortel kentang 70 gr
-Sup wortel,
kentang
Snack Siang Teh 200 gr Susu entramix 200 gr
Pepaya 100 gr
Makan Sore -Bubur saring Bubur saring 100 gr, Bubur saring 200 gr,
-Terik Takua Terik Takua 50 gr, Sup Terik Takua 50 gr, Sup
-Sup gambas misoa gambas misoa 110 gr gambas misoa 110 gr
Energi : 901kkal Energi : 1.415,7kkal
Protein : 46 gr Protein : 60,9 gr
Lemak : 26,9 gr Lemak : 33,8gr
Karbohidrat : 121,8 g Karbohidrat : 303,3 gr
Cholesterol : 94,8 Cholesterol : 128,6
Na : 169,5 Na : 192,7
K : 904,4 K : 1.186,3
Ket : garis tebal (bold) = bahan makanan yang ditambahkan
17
Tabel 13. Implementasi tanggal 05 Oktober 2018
18
Makan Siang -Bubur saring Bubur saring 100 gr, Bubur saring 200 gr,
-Semur bola daging Semur bola daging 50 gr, Semur bola daging 40 gr,
-Sup wortel jagung Sup wortel jagung 90 gr Sup wortel jagung 140 gr
19
Tabel 16. Implementasi tanggal 06 Oktober 2018
20
kan Pagi -Bubur saring Bubur saring 100 gr, Bubur saring 200 gr,
-Bacem Putih telur Bacem Putih telur 30 gr, Bacem Putih telur 30 gr,
- Sup wortel Sup wortel kentang 80 gr Sup wortel kentang 60
kentang gr
Snack Pagi Teh 200 gr Susu apta 200 gr
Semangka 110 gr
Kue bolu kukus 100 gr
Makan Siang - Bubur saring Bubur saring 100 gr, Bubur saring 200 gr,
- Semur bola Semur bola daging 50 gr, Semur bola daging 50 gr,
daging Sup wortel kembang kool Sup wortel 40 gr
- Sup wortel 80 gr
kembang kool
Snack Siang Teh 3 gr Susu entramix 200 gr
Gula 15 gr K.dadar gulung 100 gr
Makan Sore - Bubur saring - Bubur saring 100 gr, Bubur saring 200 gr,
- Terik takua terik takua 50 gr, Tim terik takua 50 gr, Tim
- Tim putih telur putih telur jamur hitam putih telur jamur hitam
jamur hitam wortel 50 gr, Sup wortel wortel 50 gr, Sup wortel
wortel misoa 60 gr misoa 60 gr
- Sup wortel misoa
Energi ; 724,8 kkal Energi ; 1.457,2kkal
Protein : 29,2 gr Protein : 47 gr
Lemak : 11,3 gr Lemak : 24,3 gr
Karbohidrat : 126 gr Karbohidrat : 271,7 gr
Cholesterol : 48 mg Cholesterol : 123,8 mg
Na : 256,2 mg Na : 261,9 mg
K : 915,9 mg K : 1.027 mg
Ket : garis tebal (bold) = bahan makanan yang ditambahkan
1. Edukasi Gizi
Pemberian diet pada pasien dilakukan untuk membantu menstabilkan tekanan darah,
cholesterol total, LDL cholesterol, dan kadar asam urat dalam darah. Tn. Sb sebelumnya
sudah pernah dirawat di RS terkait dengan diagnosa penyakit stroke. Konsumsi makanan
21
Tn. Sb setiap harinya tergantung pada apa yang ingin dimakan oleh pasien sendiri karena
pasien hanya tinggal sendiri. Dapat dilihat dari data FFQ pasien, Tn. Sb lebih banyak
mengonsumsi makanan yang mengandung natrium yang tinggi dan cara pengolahannya
digoreng. Kurang sadarnya pasien akan pentingnya menjaga pola makan yang baik masih
kurang, hal ini dapat dilihat bahwa Tn. Sb masih suka mengonsumsi gorengan setiap
harinya, dan masih menyukai makanan yang mengandung natrium yang tinggi.
2. Konseling Gizi
Pada saat pemberian konseling dan edukasi yang telah diberikan kepada Tn. Sb maupun
kepada pihak keluarga yaitu anaknnya. Tn. Sb merespon dengan baik pemberian
konseling dan edukasi gizi dengan melalui tanya jawab setelah diberikan informasi yang
penting terkait penatalaksanaan diet RG dan RP. Informasi tersebut mencakup gaya
hidup serta pola makan seperti makanan yang harus dibatasi, dihindari dan dianjurkan
sesuai keadaan penyakit Tn. Sb menggunakan media leaflet dan juga memberikan
motivasi kepada pasien agar menghabiskan makanan yang diberikan oleh pihak rumah
sakit untuk memenuhi jumlah asupan gizi yang dibutuhkan oleh Tn. Sb.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
22
No Tanggal Tekanan Darah
1 29 September 2018 190/90
2 30 September 2018 120/80
3 01 Oktober 2018 160/90
4 02 Oktober 2018 160/80
5 03 Oktober 2018 120/90
6 04 Oktober 2018 110/70
7 05 Oktober 2018 130/80
8 06 Oktober 2018 120/80
Kesimpulan: Tekanan darah mengalami kenaikan sebanyak 3 kali dan mengalami
penurunan sebanyak 4 kali
Sumber Rekam medis Flamboyan lantai 2
Hasil monitoring data fisik/ klinis pasien Tn. Sb berdasarkan pemeriksaan tekanan darah
terjadi kenaikan pada tanggal 05 oktober, saat di wawancarai pasien mengatakan bahwa pasien pada
malam hari kurang bisa tidur karena kesulitan untuk tidur pada malam harinya. Menurut
(Kurniawan,2002) kurang tidur bisa menjadi salah satu menjadipenyebab seseorang mengalami
tensi seseorang meningkat,
23
Pemeriksaan laboratorium tidak dapat diketahui perkembangannya, dikarenakan data
laboratorium pasien hanya diambil satu kali pada saat pasien datang pertama kali dan tidak
dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.
Tabel 17. Monitoring Asupan makan berdasarkan recall 24 jam selama 3 hari Implementasi
Menurut DepKes RI (2003) dibagi atas 3 kategori. Kategori kurang <60%, kategori cukup 60
– 70%, dan kategori baik >80% . Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama 3 hari, hasil recall
menunjukkan rata – rata asupan energi sebesar 76% atau dalam kategori cukup. Namun rata – rata
untuk asupan protein kurang yaitu 59% (kurang), protein yang lebih besar terdapat pada lauk hanya
dikonsumsi setengah porsi oleh pasien dikarenakan pasien masih mengalami kesulitan untuk
mengunyah.
Asupan lemak pasien yaitu 71% (cukup), dan asupan karbohidrat pasien sebesar 82%.
Asupan cholesterol pasien hanya 24%, hal ini dikarenakan pasien lebih banyak mengonsumsi
makanan yang berasal dari rumah sakit. Rata – rata asupan natrium berada pada kategori lebih yaitu
170%, dan asupan kalim 96% berada pada kategori baik.
BAB VI
PEMBAHASAN
24
Pasien Tn. Sb masuk Rumah Sakit pada tanggal 29 september 2018 dengan keluhan lemas
dan anggota gerak tubuh bagian kiri susah di gerakkan. Diagnosa medis mengatakan bahwa Tn.Sb
mengalami SNH (Stroke Non Hemoragik). SNH (Stroke Non Hemoragik) adalah berhentinya aliran
darah ke bagian otak akibat tersumbatnya pembuluh darah oleh lemak. Dari hasil rekam medis
pasien Tn. Sb sebelumnya memiliki riwayat penyakit stroke dan pernah mendapatkan diet rendah
garam.
Skrining gizi dilakukan pada pemeriksaan awal untuk mengetahui pasien mengalami
malnutrisi, tidak beresiko malnutrisi atau kondisi khusus. Skrining gizi menggunakan form skrining
MST (Malnutrition Screening Tool). Form ini berisi pertanyaan untuk mengetahui proses
penanganan, dimana setiap pertanyaan memiliki skor 0 (beresiko rendah ; ulangi skrining setiap 7
– 10 hari), 1-2 ( beresiko menengah ; evaluasi kembali selama 3 – 5 hari ), dan >3 (beresiko tinggi ;
perlu dilakukan asuhan gizi bekerjasama dengan DPJP dan perawat). Berdasarkan skor MST
(Malnutrition Screening Tool) pasien Tn. Sb memiliki skor 0 yang artinya beresiko rendah ulangi
skrining setiap 7 – 10 hari.
Setelah melakukan skrining gizi dilakukan pengambilan data antropometri pasien Tn. Sb.
Data yang diambil yaitu mengukur tinggi lutut pasien dan LILA pasien. Tinggi lutut digunakan untuk
memperkirakan tinggi badan pasien akibat ketidakmampuan pasien untuk berdiri. Pengukuran
lingkar lengan atas (LILA) dilakukan untuk menentukan status gizi dan berat badan pasien karena
data berat badan tidak dapat diketahui. Persenan LILA Tn. Sb adalah 115% (baik 80-100%),
berdasarkan hasil pengukuran LILA diketahui bahwa Tn. Sb termasuk dalam kategori gizi lebih.
Berdasarkan pengukuran tinggi lutut untuk estimasi tinggi badan pasien yaitu 152 cm.
25
Dari data pemeriksaan klinis pasien Tn. Sb tekanan darah mengalami penurunan pada dan
kenaikan. terjadi penaikan sebanyak 1 kali yaitu pada tanggal 05 oktober, kemudian pada tanggal
dan mengalami penurunan kembali pada tanggal 6 Oktober. Hal ini bisa saja terjadi karena pasien
kurang tidur yang meningkatnya tekanan darah pasien (Kurniawan,2002) .
Berdasarkan hasil laboratorium Tn. Sb kadar Ureum, Cholestrol total, LDL Cholestrol, dan
Asam Urat dalam darah Tn. Sb tinggi, sedangkan nilai Glukosa Darah Puasa, Creatinin,Trigliserida,
HDL Cholestrol, SGOT Normal. Berdasarkan hasil CCT diketahui bahwa Tn. Sb mengalami Insufisiensi
ginjal atau gagal ginjal kronik tingkat 2.
Diet yang diberikan kepada pasien Tn. Sb adalah jenis makanan bubur saring dengan
frekuensi 3 kali makan besar dan 2 kali selingan, yaitu snack pagi dan snack sore. Pemberian bubur
saring dilakukan atas permintaan pasien dikarenakan pasien kesulitan untuk mengunyah. Diet
rendah Garam (natrium 200 – 400 mg) diberikan kepada pasien karena pasien termasuk ke dalam
hipertensi stadium 3 (berat). Rendah protein (RP) diberikan karena berdasarkan hasil laboratorium
pasien menderita gagal ginjal kronik stadium 2 dibuktikan dengan hasil CCT 37% Adapun protein
yang diberikan sebesar 15% dari kebutuhan, kalium dibatasi 40 – 70 mEq atau 1.560 – 2.730 mg
(Almatsier, S. 2008).
% asupan energi
85%
80%
75%
70%
65%
60%
hari 1 hari k 2 hari k3 rata-rata
Dari hasil monitoring asupan energi, terjadi kenaikan pada hari ketiga. Hal ini
dikarenakan pasien sudah dalam keadaan mulai membaik pada hari ketiga implementasi dilakukan.
Berdasarkan hasill recall pasien sebelumnya mengalami kesusahaan untuk mengunyah dikarenakan
penyakit stroke yang dialami, dan malas untuk makan karena bau obat dan lain sebagainya yang
mempengaruhi psikis pasien Tn. Sb. Rata – rata kebutuhan energi pasien yaitu 76% dapat dikatakan
cukup (DepKes RI,2003).
26
Grafik 2 % Monitoring Asupan Protein
% asupan protein
80%
60%
40%
20%
0%
hari 1 hari k 2 hari k3 rata-rata
Persenan asupan protein dari hari pertama hingga hari ke 3 masih kurang, pada saat recall
dilakukan pasien hanya mengonsumsi lauk setengah porsi dari yang telah diberikan. Pasien tidak
menghabiskan lauk dikarenakan tidak menyukai lauk di rumah sakit. Rata – rata asupan protein Tn.
Sb yaitu 59% termasuk kedalam defisiensi atau kurang (DepKes RI,2003).
% asupan lemak
100%
80%
60%
40%
20%
0%
hari 1 hari ke 2 hari ke 3 rata - rata
Asupan lemak pasien dari hari pertama hingga hari ketiga mengalami kenaikan, pada hari
pertama asupan lemak hanya 54%., hari kedua 85%, dan hari ketiga 83%. Namun rata – rata asupan
lemak baik yaitu 73% (DepKes RI,2003). Lemak mengalami kenaikan pada pada lemak karena
mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit.
27
% asupan karbohidrat
100%
80%
60%
40%
20%
0%
hari 1 hari ke 2 hari ke 3 rat - rata
Asupan karbohidrat dari hari pertama hingga hari ketiga mengalami naik turun,
dimana asupan karbohidrat hari pertama yaitu 88%, hari kedua 71% dan hari ketiga 88%. Pada hari
kedua pasien mengalami penurunan asupan karbohidrat karena pasien malas makan. Rata – rata
persenan asupan karbohidrat pasien yaitu 82% dapat dikatakan baik (DepKes RI,2003).
200%
0%
hari 1 hari ke 2 hari ke 3 rata - rata
cholestrol Na K
Berdasarkan grafik diatas asupan cholesterol pasien mengalami kenaikan. Persenan asupan
cholesterol hari pertama yaitu 0%, hari kedua 28% dan hari ke tiga 49%. Nilai rata – rata asupan
cholesterol yaitu 24%. Pada asupan Natrium selama 3 hari monitoring dilakukan mengalami
penurunan yang signifikan. Persenan asupan natrium hari pertama yaitu 332%, hari kedua 118%
dan hari ke tiga 60%. Nilai rata – rata asupan natrium yaitu 170%. Menurut Sani (2008) penurunan
asupan natrium dapat mengurangi tekanan darah dalam tubuh. Asupan kalium hari pertama yaitu 201%,
pada hari kedua menurun hingga 33%, namun pada hari ketiga naik menjadi 55%. Rata – rata asupan
kalium pasien adalah 96%.
BAB VII
PENUTUP
28
7.1 Kesimpulan
Tn. Sb didiagnosa mengalami SNH (Stroke Non Hemoragik) disertai dengan hipertensi,
dislipidemia, hiperurisemia dan juga mengalami CKD Stage 2 dengan keluhan anggota gerak tubuh
bagian kiri susah digerakkan, bicara pelo dan kesulitan untuk mengunyah makan. Berdasarkan
pengukuran LILA, diketahui bahwa Tn. Sb memiliki berat badan lebih.
NI-5.4 Penurunan Kebutuhan protein dan Kalium berkaitan dengan Gagal Ginjal Kronik tingkat 2
dibuktikan dengan kadar ureum dalam darah 62 mg/dl dan hasil CCT 37%
NC-3.3 Berat badan berlebih berkaitan dengan pola makan salah dan kurang aktivitas fisik ditandai
dengan status gizi berdasarkan persenan LILA lebih dari normal 115% (baik >85%)
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan gangguan metabolisme lemak dalam tubuh,
dibuktikan dengan kadar cholesterol total 252 (normal <200), LDL Cholestrol 194 (normal
<100).
NB-1.5 Kekeliruan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang, dibuktikan dengan
kebiasaan mengonsumsi makan makanan yang berlemak
Intervensi gizi dilakukan kepada pasien Tn. Sb yaitu dengan memberikan diet Rendah garam
(RG) dengan jumlah natrium 200 - 400 mg dan Rendah protein. Hasil dari monitoring dan evaluasi
recall yang dilakukan selama 3 hari asupan masih kurang, namun asupan cholesterol, natrium dan
kalium terjadi penurunan dari hari pertama hingga hari ke tiga.
DAFTAR PUSTAKA
29
Anggraini, D.A, dkk. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien
yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008.
Jurnal Kesehatan volume 2.
Arnedi Reza, S.H. 2013. Hubungan Antara Dislipidemia Dengan Kejadian Stroke Di Bangsal Rawat
Inap Irna B 1 Bagian Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang.
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. 2013
Lampiran
30
Waktu Menu BM Berat (gr) Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Kh (gr)
pagi Bubur nasi Beras 15 54,1 1 0,1 11,9
Santan 2 2,1 0 0,2 0,1
Ayam 30 85,5 8,1 5,7 0
Semur ayam Kecap diit 1 0,1 0 0 0,1
Gula 1 3,7 0 0 0,9
snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
Gula 15 58 0 0 15
siang Bubur nasi Beras 15 54,1 1 0,1 11,9
Santan 2 2,1 0 0,2 0,1
Telur Telur 10 15,5 1,3 1,1 0
sembunyi Ayam giling 10 28,5 2,7 1,9 0,4
Opor tahu Tahu 20 15,2 1,6 1 0,4
Santan 2 2,1 0 0,2 0,1
snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
Gula 15 58 0 0 15
sore Bubur nasi Beras 15 54,1 1 0,1 11,9
Santan 2 2,1 0 0,2 0,1
Pepes ayam Ayam giling 10 28,5 2,7 1,9 0
Roti choklat 45 127,8 3,9 1,9 23,6
Buah pisang 50 46 0,5 0,3 11,7
Total 640,7 23,8 14,7 103,6 640,7
Cholestrol : 81,9 mg
Natrium : 321,5 mg
Kalium : 491,5 mg
Nama Porsi
𝑃𝑜𝑟𝑠𝑖
No Jenis Bahan Makanan Frekuensi
URT Gram 𝐹𝑟𝑒𝑞𝑢𝑒𝑛𝑐𝑦
Makanan
31
(gram/ha
ri)
1 Makanan Nasi 2 ctg 200 3x/hari 600
pokok Roti coklat 2 ptg 35 3x/minggu 15
Lontong sayur 1 porsi 119 1x/minggu 17
Jagung rebus 1 bh 100 3x/bulan 10
Kacang rebus 1ctg 50 3x/bulan 5
2 Lauk Ikan goreng 1- 2 ptg 55 2x/minggu 15,71
Hewani Ayam goreng 1 -2 ptg 45 5x/minggu 32,14
Gajih 1 ctg syr 100 3x/minggu 42,85
Tetelan 1 ctg syr 100 3x/minggu 42,85
Daging sapi 3 ptg 75 3x/minggu 32,14
Telur dadar 2 btr 90 3x/minggu 38,57
3 Lauk Tahu goreng 1 ptg 25 5x/hari 17,85
nabati Tempe bacem 3 ptg 40 5x/hari 28,57
4 Minyak Minyak sayur 1 sdm 2,5 3x/hari 7,5
32
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
santan 2,5 2,1 0 0,2 0,1
semur ayam ayam giling 60 170,9 16,1 11,3 0
Pagi
giling kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
brokoli brokoli 40 3,3 1,1 0,1 2,7
snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
Gula 15 58 0 0 15,0
bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Siang santan 5 2,1 0 0,2 0,1
sate lilit ayam Ayam g.halus 60 170,9 16,1 11,3 0
saus kecap kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
kentang kentang 30 27,9 0,6 0 6,5
Snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
gula 15 58 0 0 15,0
Sore bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
santan 2 2,1 0 0,2 0,1
terik takua takua 50 38 4,1 2,4 0,9
sup gambas gambas 100 20,1 0,9 0,3 4,4
misoa misoa 10 31 1,1 0,2 6,2
Total 901 46 26,9 121,8
Cholesterol : 94,8 mg
Natrium : 169,5 mg
Kalium : 904,4 mg
33
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
Pagi bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
santan 2,5 2,1 0 0,2 0,1
semur ayam ayam giling 60 170,9 16,1 11,3 0
giling kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
telur 2 3,1 0,3 0,2 0
sup labu kuning labu kuning 30 11,7 0,3 0,2 2,6
m. sayur 2 17,2 0 2 0
Snack bubur kacang kacang hijau 25 29 1,9 0,1 5,2
hijau
gula 15 58 0 0 15
bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Siang santan 5 2,1 0 0,2 0,1
semur bola ayam g. halus 50 142,4 13,4 9,4 0
daging telur 2 3,1 0,3 0,2 0
kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
jagung jagung 50 54 1,6 0,6 12,6
Snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
gula 15 58 0 0 15,0
Sore bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
santan 2 2,1 0 0,2 0,1
gadon ayam ayam g. halus 50 142,4 13,4 9,4 0
Santan 2,5 2,1 0 0,2 0,1
sup sawi wortel Sawi 50 7,5 1,1 0,1 1
Wortel 30 13,5 0,3 0,1 3,2
Total 981,5 51,7 33,2 119,5
Cholesterol : 135,5 mg
Natrium : 183,7 mg
Kalium : 963 mg
34
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
Pagi bubur saring tepung beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
santan 2,5 2,1 0 0,2 0,1
Bacem putih putih telur 30 15 3,2 0 0,3
telur kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
gula jawa 2,5 7,4 0 0 1,9
Sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
kentang Kentang 40 37,2 0,8 0 8,6
Snack Teh Teh 3 1,5 0 0 0,3
Cholesterol : 48 mg
Natrium : 256,2 mg
Kalium : 915,9 mg
35
Lampiran 6 Implementasi Standar menu Rumah Sakit 04 Oktober 2018
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
Pagi bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
semur ayam ayam giling 60 170,9 16,1 11,3 0
giling kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
brokoli brokoli 40 3,3 1,1 0,1 2,7
susu apta 29 15,9 0 0 0,3
Snack Gula 10 38,7 0 0 15,0
kue bolu
kukus 47 97,3 2,1 0,9 20,2
bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Siang Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
sate lilit ayam Ayam g.halus 60 170,9 16,1 11,3 0
saus kecap kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
kentang kentang 30 27,9 0,6 0 6,5
susu
Snack entramix 29 130,4 5,8 4,6 21,5
gula 10 38,7 0 0 10
pepaya 100 45,5 0 0 0,6
Sore bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
terik takua takua 50 38 4,1 2,4 0,9
sup gambas gambas 100 20,1 0,9 0,3 4,4
misoa misoa 10 31 1,1 0,2 6,2
Total 1.415,7 60,9 33,8 303,3
Cholesterol : 128,6 mg
Natrium : 192,7 mg
Kalium : 1.186,3 mg
36
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
semur ayam ayam giling 60 170,9 16,1 11,3 0
Pagi
giling kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
telur 2 3,1 0,3 0,2 0
sup labu kuning labu kuning 30 11,7 0,3 0,2 2,6
m. sayur 2 17,2 0 2 0
susu entramix 29 130,4 5,8 4,6 21,5
Snack gula 10 38,7 0 0 10
kue nagasari 47 86,9 1 1,3 18,8
Siang bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
semur bola ayam g. halus 50 142,4 13,4 9,4 0
daging telur 2 3,1 0,3 0,2 0
kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
sup wortel Wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
jagung Jagung 50 54 1,6 0,6 12,6
susu apta 29 15,9 2 0,6 13,6
Gula 10 38,7 0 0 10
Snack
Melon 100 38,2 0,6 0,2 8,3
bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
gadon ayam ayam g. halus 50 142,4 13,4 9,4 0
Sore
Santan 2,5 2,1 0 0,2 0,1
sup sawi wortel Sawi 50 7,5 1,1 0,1 1
Cholesterol : 103 mg
Natrium : 183 mg
Kalium : 1.315 mg
37
Waktu Energi
Menu BM Brt (gr) (kal) P (gr) L (gr) Kh (gr)
Pagi bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
santan 3 3,2 0 0,3 0,1
Bacem putih putih telur 30 15 3,2 0 0,3
telur kecap diit 2 0,1 0 0 0,2
gula jawa 2,5 7,4 0 0 1,9
Sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
kentang Kentang 40 37,2 0,8 0 8,6
Snack susu apta 29 15,9 2 0,6 13,6
Gula 10 38,7 0 0 10
semangka 120 40,2 0 0 9,6
dadar gulung 75 216,7 4,3 6,3 36,2
bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Siang
santan 3 3,2 0 0,3 0,1
Galantin ayam Ayam g.halus 50 142,4 13,4 9,4 0
tepung panir 2,5 0 0 0 0
Telur 2,5 3,1 0,3 0,2 0
Sup wortel wortel 40 18 0,4 0,1 4,2
Snack s.entramix 29 130,4 5,8 4,6 21,5
Gula 10 38,7 0 0 10
bolu kukus 47 97,3 2,1 0,9 20,2
Sore bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
santan 3 3,2 0 0,3 0,1
terik takua takua 50 38 4,1 2,4 0,9
Tim p.telur putih telur 30 15 3,2 0 0,3
j.hitam wortel wortel 20 0 0,2 0 2,1
sup wortel wortel 50 22,5 0,6 0,1 5,3
misoa Misoa 10 31 1,1 0,2 6,2
Total 724,8 29,2 11,3 126
Cholesterol : 123,8 mg
Natrium : 261,9 mg
Kalium : 1.027 mg
38
waktu Menu BM Berat energi protein lemak Kh
pagi bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
semur ayam daging ayam 30 85,5 8,1 5,7 0
giling kecap diit 1 0,1 0 0 0,1
snack susu apta susu apta 29 15,9 0 0 0,3
gula pasir 10 38,7 0 0 15,0
bolu kukus kue bolu kukus 47 97,3 2,1 0,9 20,2
siang bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
susu susu entramix 29 130,4 5,8 4,6 21,5
entramix gula pasir 10 38,7 0 0 10
sore bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Santan 3 3,2 0 0,3 0,1
Papaya 100 45,5 0 0 0,6
buah pisang susu 100 92 1 0,5 23,4
roti choklat 57 161,8 4,9 2,5 29,9
Total 1.357 33 16 274
Cholesterol : 40,3 mg
Na : 830,6 mg
K : 3.921,3 mg
39
Waktu Menu BM Berat energi protein lemak kh
Pagi bubur saring tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
santan 2 3,2 0 0,3 0,1
Semur daging daging ayam 20 1,1 5,4 3,8 0
giling telur ayam 1 1,6 0,1 0,1 0
Cholesterol : 71,7 mg
Na : 296,5 mg
K ; 649 mg
40
Waktu Menu BM berat energi protein lemak kh
Pagi bubur tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
saring santan 2 3,2 0 0,3 0,1
putih telur 30 15 3,2 0 0,3
Bacem gula jawa 2,5 7,4 0 0 1,9
putih telur kecap diit 2,5 0,1 0 0 0,2
Snack semangka 120 40,2 0 0 25
pagi susu entramix 29 130,4 5,8 4,6 9,6
gula pasir 10 38,7 0 0 21,5
Siang Bubur tepung beras 50 180,4 3,3 0,4 10
saring santan 2 3,2 0 0,3 39,8
Semur bola Daging ayam 30 15 3,2 0 0,1
daging wortel 20 9 0,2 0 0,3
pepaya 100 45,4 0 0 2,1
sore Bubur tepung beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
saring santan 2 3,2 0 0,3 0,1
kue dadar
gulung 75 216,7 4,3 6,3 6
bolu kukus 47 97,3 2,1 0,9 36,2
pisang susu 100 92 1 0,5 20,2
Total 1.435,8 42,4 gr 24,4 gr 272,5 gr
kkal
Cholesterol : 123,8 mg
Na : 151,1 mg
K ; 1.080,5 mg
41