Geografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
Disusun Oleh:
16405241045
2016/B
B. Potensi Penduduk
Potensi penduduk adalah suatu analisa kuantitatif mengenai tingkat
potensi suatu tempat/daerah untuk berkembang. Teori berdasarkan pada data
jumlah penduduk dan data jarak antara tempat/titik berdasarkan jalur
transportasi. Nilai potensi penduduk suatu wilayah biasa digambarkan dengan
garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki potensi penduduk yang sama. Potensi penduduk adalah suatu analisa
kuantitatif mengenai tingkat potensi suatu tempat/ daerah untuk berkembang.
Potensi penduduk pada dasarnya menunjukkan kekuatan potensi aliran
untuk tiap-tiap tempat, artinya beberapa kemungkinan penduduk suatu
wilayah untuk mengadakan migrasi dan berinteraksi dengan wilayah-wilayah
lain di sekitarnya. Peta potensi penduduk bermanfaat dalam perencanaan
pembangunan suatu wilayah. Semakin besar angka potensi penduduk suatu
wilayah, maka wilayah tersebut akan mudah berkembang. Sebaliknya, jika
semakin kecil angka potensi penduduk, maka semakin kecil pula
kemungkinan daerah tersebut akan berkembang. Kegunaan teori potensi
penduduk yaitu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan suatu wilayah. Misalnya, pengembangan rumah sakit,
terminal, pasar, dll. Teori ini relevan untuk daerah-daerah yang relatif belum
berkembang.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai potensi penduduk adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
PPn = Potensi Penduduk tempat n
Pn = Jumlah Penduduk tempat n
J = Jarak Jalan terdekat titik satu ketitik lainnya
n = Jumlah titik
Potensi penduduk sendiri dihitung dalam dalam satuan persen (%). Untuk
menghitung persentase penduduk digunakan rumus berikut ini:
Keterangan:
PPn = Potensi Penduduk daerah n
Data yang digunakan dalam perhitungan kali ini adalah sebagai berikut:
1. Data Jarak Antar Kecamatan
sianjur mula Onan Ronggur
kecamatan Harian Sitiotio Nainggolan Palipi Pangururan Simanindo
mula Rungu Nihota
Sianjur Mula-
- 11km 48,8km 58,2km 46,8km 36km 29,6km 14,2km 49,1km
Mula
Harian 11km - 24km 58,8km 47,5km 36,6km 30,2km 14,9km 49,7km
P8 P9
+ 2
+
( J 1.8) ( J 1.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + +
( 7,1) 2 ( 11) 2 ( 48,8) 2 ( 58,2) 2 ( 46,8) 2 ( 36) 2 ( 29,6) 2
30.468 20.190
+ 2
+
( 14,2) ( 49,1) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + +
50,41 121 2.381,44 3.387,24 2.190,24 1.296 876,16
30.468 20.190
+ +
201,64 2.410,81
= 187,42 + 67,06 + 3,08 + 3,15 + 5,6 + 12,85 + 9,85 + 151,1 + 8,38
= 448,49
PP 2
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
= + + + + + +
( J 2.1) 2 ( 12 J 2) 2 ( J 2.3) 2 ( J 2.4) 2 ( J 2.5) 2 ( J 2.6) 2 ( J 2.7) 2
P8 P9
+ 2
+
( J 2.8) ( J 2.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= 2
+ 2
+ 2
+ 2
+ 2
+ 2
+ +
( 11) ( 5,5) ( 24) ( 58,8) ( 47,5) ( 36,6) ( 30,2) 2
30.468 20.190
2
+
( 14,9) ( 49,7) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + + +
121 30,25 576 3.457,44 2.256,25 1.339,56 912,4
30.468 20.190
+
222,01 2.470,09
= 78,08 + 268,23 + 12,74 + 30,94 + 5,43 + 12,43 + 9,46 + 137,24 + 8,17
= 562,72
PP 3
P1 P2 P3 P4 P5 P6
= + + + + + +
( J 3.1) 2 ( J 3.2) 2 ( 12 J 3) 2 ( J 3.4) 2 ( J 3.5) 2 ( J 3.6) 2
P7 P8 P9
2
+ 2
+
( J 3.7) ( J 3.8) ( J 3.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + + +
(35 ) 2 ( 24) 2 ( 12) 2 ( 82,9) 2 ( 71,5) 2 ( 60,7) 2 ( 54,2) 2
30.468 20.190
2
+
( 38,9) ( 73,8) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + +
1.225 576 144 6.872,41 5.112,25 3.684,49 2.937,64
30.468 20.190
+ +
1.513,21 5.446,44
= 7,71 + 14,08 + 50,98 + 1,56 + 2,4 + 4,52 + 2,94 + 20,13 + 3,7
= 108,02
PP 4
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
= + + + + + +
( J 4.1) 2 ( J 4.2) 2 ( J 4.3) 2 ( 12 J 4) 2 ( J 4.5) 2 ( J 4.6) 2 ( J 4.7) 2
P8 P9
+ +
( J 4.8) 2 ( J 4.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= 2
+ 2
+ 2
+ + + +
(58,2 ) ( 58,9) ( 82,9) ( 8,2) 2 ( 12,7) 2 ( 23,8) 2 ( 40,7) 2
30.468 20.190
+ 2
+
( 43,9) ( 39,8) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648
= + + + + + +
3.387,24 3.469,21 41,45 67,24 161,29 566,44
8.632 30.468 20.190
+ +
1.656,49 1.927,21 1.584,04
= 2,79 + 2,33 + 177,1 + 158,94 + 76,01 + 29,39 + 5,21 + 15,8 + 12,74
= 480,31
PP 5
P1 P2 P3 P4 P5 P6
= + + + + + +
( J 5.1) 2 ( J 5.2) 2 ( J 5.3) 2 ( J 5.4) 2 ( 12 J 5) 2 ( J 5.6) 2
P7 P8 P9
2
+ 2
+
( J 5.7) ( J 5.8) ( J 5.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648
= + + + + + +
(46,9 ) 2 ( 47,5) 2 ( 71,6) 2 ( 12,7) 2 ( 6,25) 2 ( 12,5) 2
8.632 30.468 20.190
+ +
( 34,3) 2 ( 32,5) 2 ( 51,6) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648
= + + + + + +
2.199,61 2.256,25 5.126,56 161,29 39,06 156,25
8.632 30.468 20.190
+ +
1.176,49 1.040,06 2.662,56
= 4,3 + 3,6 + 1,43 + 66,26 + 313,9 + 106,55 + 7,34 + 29,3 + 7,58
= 540,26
PP 6
P1 P2 P3 P4 P5 P6
= + + + + + +
( J 6.1) 2 ( J 6.2) 2 ( J 6.3) 2 ( J 6.4) 2 ( J 6.5) 2 ( 12 J 6) 2
P7 P8 P9
2
+ 2
+
( J 6.7) ( J 6.8) ( J 6.9) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + +
(36 ) 2 ( 36,6) 2 ( 60,7) 2 ( 23,8) 2 ( 12,5) 2 ( 6,25) 2 ( 23,5) 2
30.468 20.190
+ +
( 21,7) 2 ( 52,2) 2
9.448 8.114 7.341 10.687 12.261 16.648 8.632
= + + + + + +
1.296 1.339,56 3.684,49 566,44 156,25 39,06 552,25
30.468 20.190
+ +
47.089 2.724,84
= 7,3 + 6,06 + 1,99 + 18,87 + 78,47 + 42,21 + 15,63 + 0,65 + 7,4
= 178,58
PP 7
P1 P2 P3 P4 P5 P6
= + + + + + +
( J 7.1) 2 ( J 7.2) 2 ( J 7.3) 2 ( J 7.4) 2 ( J 7.5) 2 ( J 7.6) 2
P7 P8 P9
+ +
( 12 J 7) 2 ( J 7.8) 2 ( J 7.9) 2
Analisis
Berdasarkan hasil perhitungan potensi penduduk yang telah dilakukan
didapatkan sebaran potensi penduduk yang ada di Kabupaten Samosir.
Kabupaten Samosir memiliki dua wilayah yang terpisah akibat dari kondisi
geomorfologi yang ada. Daerah tersebut dipisahkan oleh Danau Toba dan
hanya dihubungkan oleh satu jembatan penghubung. Kondisi tersebut
membuat daerah tersebut sulit dijangkau dari berbagai wilayah. Selain
melewati satu jembatan tesebut, masyarakat dapat menuju ke pulau Samosir
dengan menggunakan jasa penyeberangan yang disediakan oleh masyarakat
setempat.
Hasil perhitungan potensi penduduk diketahui bahwa terdapat daerah-
daerah di Kabupaten Samosir yang memiliki potensi penduduk baik dan
kurang baik. Daerah yang memiliki potensi penduduk yang kurang baik
berada di Kecamatan Simanindo dan kecamatan Sitiotio. Rendahnya angka
tersebut disebabkan oleh kondisi morfologi daerah Kabupaten Samosir yang
beraneka ragam. Daerah ini didominasi oleh daerah-daerah yang berlereng
curam. Kondisi tersebut menjadi hambatan tersendiri bagi masyarakat yang
tinggal di daerah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis kontur kepadatan penduduk, diketahui lokasi-
lokasi potensial pembangunan prioritas 1 dan prioritas 2. Daerah prioritas
pembangunan 1 berada di kecamatan Pangururan. Daerah ini menjadi daerah
dengan potensi pembangunan paling besar karena memiliki potensi penduduk
yang paling besar. Selain itu, diketahui bahwa ketika menggunakan
kendaraan darat untuk menuju pulau Samosir, satu-satunya akses yang bisa
dilewati adalah jembatan yang berada di Kecamatan Pangururan. Kondisi
akses tersebut menyebabkan banyak orang-orang yang akan mengunjungi
Pulau Samosir mampir di kecamatan ini sebelum menyeberang. Banyak
masyarakat yang tinggal di daerah ini untuk memanfaatkan kondisi tersebut
dengan membuka usaha sehingga masyarakat yang ada di kecamatan ini
menjadi padat. Pemerintah harus mampu memanfaatkan potensi tersebut agar
bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Selain Kecamatan Pangururan yang menjadi daerah prioritas
pembangunan tingkat 1, terdapat juga daerah yang menjadi prioritas
pembangunan tingkat 2, yaitu daerah Kecamatan Palipi. Kecamatan ini
menjadi daerah prioritas pembangunan tingkat 2 karena memiliki potensi
penduduk yang cukup besar. Daerah ini harus diperhatikan oleh pemerintah
agar mampu memaksimalkan pembangunan yang ada di Kabupaten Samosir.
Pembangunan yang dilakukan harus memperhatikan kondisi daerah tersebut
agar dapat mengimbangi dan menjadi penopang dari daerah potensi
pembangunan tingkat 1.
KESIMPULAN
1. Kabupaten Samosir merupakan kabupaten yang terbagi menjadi 2 daerah
yang dipisahkan oleh Danau Toba
2. Potensi penduduk paling besar di kabupaten ini terletak di Kecamatan
Pangururan
3. Daerah yang menjadi prioritas pembangunan tingkat 1 berada di Kecamatan
Pangururan
4. Daerah yang menjadi prioritas pembangunan tingkat 2 berada di Kecamatan
Palipi.