Anda di halaman 1dari 15

Makalah Bioteknologi

“Transport Nutrien”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bioteknologi

Anggota Kelompok :

1. Novia Dwi Nisrina (40040117640005)


2. Enrico Fendy Sapatra (40040117640019)
3. Mei Syfa Nisrina (40040117640047)

Dosen Pengampu :

Ir. Wahyuningsih, M.Si.

Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri


Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik tanpa suatu halangan berarti. Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, November 2018

Pemakalah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk
metabolisme atau fisiologi organisme.Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien
yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau
struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organisme jika zat tersebut tidak dapat
disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari sumbermakanan.
Nutrient berperan penting dan berfungsi seperti bahan bakar dalam mesin.Nutrient
adalah sumber daya yang memungkinkan tubuh untuk berfungsi dengan baik dan
menjaga tubuh agar tetap sehat.Pasokan nutrient diproleh melalui berbagai makanan,
yang memungkinkan untuk menjalankan semua fungsi tubuh dengan tepat, sehingga
dapat melindungi tubuh dari vrus, bakteri dann racun.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui macam-macam mekanisme masuknya nutrisi ke dalam sel
2. Menjelaskan dan manggambarkan mekanisme transport nutrient
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mekanisme Masuknya Nutrisi dalam Sel (Transport Nutrient)

Transport nutrien bervariasi antar mikroba. Sebelum nutrien dapat diolah di dalamsel,
nutrien terlebih dahulu harus menerobos lapis batas sel. Lapis batas sel
yang bertanggung jawab bagi transport nutrien ke bagian dalam sel yaitu membrane sitoplasma.
Transport nutrien melintasi membran sitoplasma pada umumnya bersifat spesifik, hanya nutrien
yang sesuai dengan sistem transport yang dapat diangkut.

Mekanisme transport zat dapat dibedakan menjadi beberapa proses. Duadiantaranya


hanya mengangkut saja, tanpa adanya penimbunan zat di dalam sel.Sebaliknya ada sejumlah
proses dengan transport zat secara aktif yang mengakibatkanakumulasi zat di dalam sel.
Transport zat ke dalam sel terdiri dari difusi biasa ataudifusi pasif, difusi dipermudah, transport
aktif, dan translokasi gugus.

Ada banyak macam dari mekanisme transpor pada sel, yang terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu :

2.1.1 Transpor Pasif

Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara
spontan.terjadi akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari
konsentrasi zat yang lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebih
rendah (Hipotonis). Transpor pasif meliputi Difusi dan Osmosis.
a. Difusi

Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi (Hipertonis)


ke konsentrasi yang lebih rendah (Hipotonis).Mekanisme transpor ini meliputi
berbagai zat (padat, cair, gas).Difusi bertujuan untuk mencapai keseimbangan
konsentrasi antara zat dengan pelarutnya.Selain itu, difusi juga berperan dalam
peristiwa pertukaran materi dari suatu sel dengan lingkungannya. Kecepatan
difusi bergantung pada beberapa aspek, diantaranya adalah:

1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi terjadi
(padat lebih sulit melakukan difusi)
2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat terputus.
Hal itu menyebabkan difusi menjadi cepat.
3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah untuk
melintasi suatu membran dari pada molekul yang besar pada suhu yang sama.
4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan pelarutnya,
atau perbedaan konsentrasi zat pada dua tempat yang berbeda, menyebabkan
semakin besar rata-rata difusinya.

b. Difusi terfasilitasi

Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu


dalam membran plasma.Protein-protein tersebut membentuk struktur menyerupai
saluran-saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran plasma.Beberapa
protein ada yang berikatan dengan suatu molekul dan melintasi membran
plasma.Bentuk protein yang demikian disebut sebagai protein pembawa (Carrier
Protein). Protein pembawa/ transpor juga merentangkan membran sel sehingga
menyediakan suatu mekanisme untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi
melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan
protein transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya
mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.
c. Osmosis

Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan


bergerak dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke daerah yang
mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis dapat diukur dengan
suatu alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak dari daerah dengan tekanan
osmosis rendah ke daerah dengan tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika
berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis.

Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi


rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke
dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka akan terjadi tekanan
turgor apabila dalam lingkungan hipotonis. Sebaliknya jika sel tumbuhan
beradapada lingkungan hipertonis, dapat mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya
sel dari dinding sel.

2.1.2 Transpor Aktif

Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien
konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat diperlukan untuk memelihara
keseimbangan molekul-molekul di dalam sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah
ATP (adenosin trifosfat). Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun
berbeda pada protein pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus
menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan konsentrasi.

Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam mekanisme, yaitu :

A. Transpor Aktif Primer

Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP secara
langsung untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi.Akibat adanya transpor
aktif primer ini membuat terjadinya potensi membran.

Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke dalam sel,
dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di luar sel.
Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada
diluar sel. Mekanisme transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump

B. Transpor Aktif Sekunder

Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan energi
secara berkala.Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk gradien
konsentrasi ion.Pada transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi
membran yang ada dan bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.
Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa
melewati membran plasma dengan suatu protein khusus.Pada glukosa, disebut
sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter4). Pengangkutan tersebut berbarengan
dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan transpor aktif primer yang
memungkinkan adanya potensi membran untuk mendukung adanya transpor aktif
sekunder. Ada beberapa sub mekanisme transpor aktif sekunder, diantaranya
adalah :

I. Transpor aktif sekunder co-Transport.

disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder adalah


ketika pendistribusian masuk sel molekul asam amino dan glukos menggunakan
protein khusus dan berbarengan dengan masuknya ion nartium kedalam sel. Hal
tersebut menyediakan potensial membran, mengingat transppor natrium
merupakan transpor aktif primer. Hal tersebut terus terjadi meskipun konsentrasi
glukosa dan asam amino dalam sel lebih tinggi.Karena molekul glukosa dan asam
amino tersebut masuk karena menggunakan sebagian energi datri transpor natrium

.
II. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)

Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika


molekul ion natrium masuk kedalam sel, ada molekul yang akan seketika itu juga
keluar dari sel. Semisal adalah Na-Ca exchange yang terjadi ketika 1 ion Ca
ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul Na yang akan masuk ke dalam sel.
Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan mentranspor 1 ion Natrium ketika
beberapa jumlah hidrogen keluar dalam sel. Dalam kasus ini, transpor aktif
sekunder counter transpor telah berjasa mengatur kadar PH dalam sel.

C. Endositosis

Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu sel. Membran pada
awalnya membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang akan masuk tersebut.
Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it
berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika benda asing
akan langsung dicerna lisosom dengan menggunakan enzim pencernaan lain. Ada
beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:

1. Phagocytosis

Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai pada amoeba dan
leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat peka terhadap benda, nutrisi atau
benda asing yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga akan membentuk
lekukan yang akan menelan partikel tersebut.

Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel


yang akan melepaskan diri dan menuju kedalam sel.

2. Pinocytosis

Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan. Lekukan


lama-kelamaan semakin dalam dan membentuk kantung. Kantung yang terlepas akan
berada dalam sitoplasma. Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung
pinositosis akan mengerut dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian
bergabung menjadi gelembung yang lebih besar. Pinositosis biasanya disebut sebagai
peminuman zat yang bentuknya cair.
D. Eksositosis

Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel

Contoh : Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan sebagai


bahan dasar pembuatan dinding sel jamur.
1. Difusi Biasa atau Difusi Pasif
Difusi Pasif yaitu penerobosan spesifik dari zat ke dalam sel. Difusi ini
hanya berdasar pada perbedaankonsentrasi. Hanya yang konsentrasi di luar sel lebih be
sardibanding di dalam sel. Contohnya CO2, O2, dan lemak terlarut.
Pada transport pasif ini tidak menggunakan energi dari sel, energi dari transport ini
didapat dari energi yang terjadi dari gradient elektrokimia.
2. Difusi Dipermudah
Pada difusi dipermudah, zat-zat yang terdapat dalam larutan nutrien ditransport
kedalam sel mengikuti gradien konsentrasinya. Proses ini tergantung dari
energimetabolisme, kecepatan transport dalam cakupan luas tergantung dari kadar
substratdalam medium. Nutrien tidak dapat ditimbun melawan gradien konsentrasi
yangterdapat di dalam sel. Contohnya gula, asam amino, dan ion logam.3.
3. Transport Aktif
Transport aktif membutuhkan energi, kalau energi metabolisme tersedia maka
zat bersangkutan dapat ditimbun di dalam sel melawan gradien konsentrasi yang ada di
dalam sel. Pada transport aktif molekul yang dilepaskan ke dalam sitoplasma
samadengan molekul yang diambil dari larutan nutrien. Hidrolisis ATP yang terjadi di
dalamsel akan menghasilkan energi yang akan digunakan untuk memompa H+ keluar
sel.Sehingga H+di luar sel akan mempengaruhi konfigurasi protein karier dan
afinitassubstrat.
Translokasi Gugus Pada translokasi gugus molekul mengalami modifikasi kimia ketika
diangkut.Misalnya gula yang diambil sebagai gula dilepaskan di bagian dalam sel sebagai
gula fosfat. Glukosa, fruktosa, dan karbohidrat lain diambil oleh sistem fosfotransferase
yang tergantung pada fosfoenolpiruvat. Sistem ini terdiri dari satu komponen spesifik dan
satu komponen aspesifik.Komponen yang apesifik terdiri atas suatu protein stabil terhadap
panas (HPr) yang dalam reaksi yang enzimatik enzim (EI) difosforilasi oleh
fosfoenolpiruvat.EI terletak di dalam sitoplasma.Komponen kedua merupakan enzim II yang
spesifik untuk masing-masing gula, terletak di dalam membran dan dapat diinduksi. Enzim
ini mengkatalisis pemindahan fosfat dari HPr ke gula pada saat penerobosan.
Fosfoenolpiruvat + HPr

HPr-P + Piruvat HPr-P + Gula

Gula-P + HPr

https://sharingandchatting.wordpress.com/cool-stuff/mekanisme-transpor-pada-sel/

Anda mungkin juga menyukai