Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Menurut Nursalam (2003), desain penelitian adalah keseluruhan

dariperencanaan untuk menjawab pertanyaan dan mengantisipasi beberapa

kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian.

Desain penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan

jenis rancangan yang digunakan adalah one-group pra-post test design.

Menurut Nursalam (2003), one-group pra-post test design adalah jenis

penelitian yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum

dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi.

R1 : O1 X O2

Keterangan :

R1 : Responden
O1 : Pre tes sebelum pendidikan kesehatan
O2 : Pos tes setelah pendidikan kesehatan
X : Pendidikan kesehatan

Gambar 3.1 Desain penelitian pengaruh pendidikan kesehatan kebersihan


tangan terhadap kepatuhan perawat dalam melakukan
kebersihan tangan di RSI Muhammadiyah Sumberrejo,
Bojonegoro.

30
31

3.2. Kerangka KerjaPenelitian

Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah mulai

dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal

penelitian akan dilaksanakan (Nursalam, 2008). Kerangka kerja dalam

penelitian ini di gambarkan sebagai berikut:

Populasi :SeluruhPerawat di RSIM Sumberrejo.

Sampling :Total Sampling

Sampel : Seluruh perawat RSIM Sumberrejo sebesar 55orang.

Desain penelitian: pra-eksperimental (one-group pra-post test design)

Pre-test/pengukuran I : Kepatuhankebersihantangan

Intervensi: Pemberian Pendidikan kesehatan

Post-test/Pengukuran II : Kepatuhankebersihantangan

Pengumpulan data dan analisa data: editing, coding, scoring,


tabulating, uji wilcoxon signed rank test

Penyajian hasil penelitian

Penarikan kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian pengaruh pendidikan kesehatan


kebersihan tangan terhadap kepatuhan perawat dalam
melakukan kebersihan tangan di RSI Muhammadiyah
Sumberrejo, Bojonegoro.
32

3.3. Variabel Penelitian

MenurutSoeparno dkk dalam Nursalam (2003), variabel adalah perilaku

atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu. Menurut

Hidayat, A. Aziz Alimul (2007). Dalam penelitian ini menggunakn variable

dependen dan independen dimana V1: pendidikan kesehatan kebersihan

tangan, dan V2: kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan tangan.

3.4. Definisi Operasional

Menurut Hidayat, A. Aziz Alimul (2007), definisi operasional adalah

mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang

diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Tabel 3.1 Definisi Operasional pengaruh pendidikan kesehatan kebersihan


tangan terhadap kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan
tangan di RSI Muhammadiyah Sumberrejo, Bojonegoro.

Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Kategori


Operasional
Pendidikan Suatu SOP Hand wash - - -
kesehatan pengajaran SOP Hand rub
kebersihan tentang SOP
tangan kebersihan
tangan

Kepatuhan Perilaku Perawat dapat Kuesioner Ordinal a. Patuh


perawat perawat dalam mengaplikasikan Skor (36 - 48)
menaati kebrsihan tangan b. Kuraang patuh
pelaksanaan dengan benar sesuai Skor (24 - 35)
kebersihan SOP c. Tidak patuh
tangan Skor (12 - 23)
33

3.5. Waktu danTempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSI MuhammadiyahSumberrejo pada bulan

Juni 2016 sampai bulan Juli 2016.

3.6. Populasi, Sampel dan Sampling

3.6.1 Populasi

Menurut Nursalam (2003), populasi adalah setiap subjek yang

mengetahui kriteria yang ditetapkan. Pada penelitian ini populasi yang

digunakan adalah seluruh perawat di RSI Muhammadiyah Sumberrejo

3.6.2 Sampel

Menurut Notoatmodjo (2007), sampel adalah bagian yang diambil

dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh

perawat di RSI Muhammadiyah Sumberrejo sebesar 55 perawat.

3.6.3 Sampling

Menurut Nursalam (2003), sampling merupakan suatu proses

dalam menyeleksi porsi dan populasi untuk dapat mewakili

populasinya. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah total

sampling, suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel

diantara populasi sesuai dengan yang dikehendakipeneliti, sehingga

sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi (Sugiyono, 2001

dikutip oleh Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007 : 34).


34

3.7. Tehnik Pengumpulan Data dan Alat Ukur Penelitian

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Nursalam (2003), pengumpulan data adalah suatu

proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik

subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini melewati beberapa tahapan pengumpulan

data yang meliputi:

a. Peneliti mengajukan surat permohonan untuk melakukan studi

pendahuluan di RSIM Sumberrejo.

b. Peneliti melakukan sudi pendahuluan di RSIM Sumberrejo guna

mendapatkan data awal.

c. Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti mengajukan kembali

surai ijin melakukan penelitian di RSIM Sumberrejo.

d. Peneliti pengumpulkan responden yaitu perawat di aula RSIM

Sumberrejo untuk dimintai persetujuan menjadi responden dan

jelaskan mengenai prosedur penelitian yang akan dilakukan.

e. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi sesuai

dengan petunjuk.

f. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan

tangan kepada responden.

g. Satu minggu kemudian peneliti kembali mengumpulkan responden

di aula RSIM Sumberrejo dan membagi kuesioner untuk diisi sesusai

dengan petunjuk.
35

h. Peneliti melakukan pengolahan data dan menganalisa kemudian

menyajikannya dalam bentuk hasil penelitian.

3.7.2 AlatUkurPenelitian

MenurutSuharsimi Arikunto (2006), instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk

pengumpulan data adalah kuesioner sebanyak 12 pernyatan.

3.8. Analisa Data

Menurut Nursalam (2003),analisa data merupakan proses penataan

secara sistematis atau transkrip wawancara, data hasil observasi, data dan

daftar isian serta materi lain untuk selanjutnya diberi makna, baik makna

secara tunggal maupun stimulant. Data yang terkumpul dari lembar kuesioner

yang telah diisi kemudian diolah dengan tahap sebagai berikut:

3.8.1 Editing

MenurutBudiarto (2001), editing adalah memeriksa data yang

telahdikumpulkan baik berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku

registrasi.

3.8.2 Coding

MenurutHidayat, A. Aziz Alimul (2007), coding merupakan

kegiatan pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas


36

beberapa kategori. Dalam penelitian ini pengkodingan dilakukan

sebagai berikut:

Patuh : kode 1

Kurang patuh : kode 2

Tidak patuh : kode 3

3.8.3 Scoring

Merupakan pemberian nilai berupa angka pada jawaban

pertanyaan untuk memperoleh data kuntittif (J. Suprnto, 2003). Dalam

penelitian ini penyekoran menggunakan sekala Liket, dengan

pembagian sebagai berikut:

a. Untuk pernyataan positif

1. Selalu : sekor 4

2. Sering : sekor 3

3. Kadang – kadang : sekor 2

4. Tidak pernah : sekor 1

b. Untuk pernyataan nrgatif

1. Selalu : sekor 1

2. Sering : sekor 2

3. Kadang – kadang : sekor 3

4. Tidak pernah : sekor 4


37

Dari hasil penyekoran di atas dikelompokkan berdasarkan tingkat

kepatuhannya, dengan interfal kelas sebgi berikut:

nilai maksiml (48)−nilai ninimal (12)


𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑓𝑎𝑙 = jumlah kelas (3)

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑓𝑎𝑙 = 12

Dengan demikin maka diperoleh pembagin kelas berdasarkan

interfal 12 sebagai berikut:

a. Patuh : sekor 36 - 48

b. Kurang patuh : sekor 24 - 35

c. Tidak patuh : sekor 12 - 23

3.8.4 Tabulating

MenurutBudiarto (2001), tabulasi merupakan pengorganisasian

data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun

untuk disajikan dan di analisis.

Mengelompokkan data kedalam suatu tabel sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan, kemudian data yang

sudah dikelompokkan dan sudah diprosentasikan dimasukkan

kedalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis sesuai

dengan pendapat Arikunto (2002).

a. 100 % : semua atau seluruhnya

b. 76-99 % : hampir seluruhnya

c. 51-75 % : lebih dari sebagian

d. 50 % : sebagian

e. 26-49 % : hampir sebagian


38

f. 1-25 % : sebagian kecil

g. 0% : tidak satupun

3.8.5 Uji Wilcoxon signed rank test

MenurutSugiyono (2007), uji ini merupakan penyempurnaan dari

uji tanda. Kalau dalam uji tanda besarnya selisih nilai positif dan

negatif tidak diperhitungkan, sedangkan dalam uji wilcoxon sign rank

test ini diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, teknik ini digunakan

untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi bila

datanya ordinal atau berjenjang.

Rumus : Z= T-µT Keterangan :


µ : Rata Populasi
σT t : ∑ Ranking Terkecil
σ : Sandart Deviasi
dimana T = jumlah jenjang atau rangking n : Jumlah Sampel
Z : Score Z
µ = n (n+1)
4

n(n  1)(2n  1)
T =
24

dengan demikian

 n(n  1) 
t
 4 
Z =
n(n  1)( 2n  1)
24

Teknik pengolahan data,data yang telah diedit dan diberi kode

dengan Statistical Product And Service Solution (SPSS) versi 11.5,

kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Analisa data dimasukkan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh pemberian paket pendidikan


39

kesehatan terhadap peningkatan kepatuhan perawat terhadap kebersihan

tangan di RSIM Sumberrejo. Untuk mengetahui pengaruh tersebut,

dilakukan pengujian dengan menggunakan wilcoxon sign rank test.

Pembacaan hasil uji dan penarikan kesimpulan adalah jika Psign <0,05

maka H₁ diterima artinya ada pengaruh pemberian paket pendidikan

kesehatan terhadap peningkatan kepatuhan perawat dalam melakukan

kebersihan tangan di RSIM Sumberrejo.

3.9. Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2003), penelitian apapun khususnya yang

menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan dengan etika,

oleh karena itu setiap peneliti menggunakan subyek harus mendapatkan

persetujuan dari subyek yang diteliti dan institusi tempat penelitian. Masalah

etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :

3.9.1 Inform Consent atau Persetujuan Responden

Saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti meminta izin

kepada setiap objek yang akan diteliti secara lisan maupun melalui

lembar persetujuan atas kesediannya dijadikan objek penelitian.

3.9.2 Anonomity atau Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas objek peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau

cukup dengan memberikan kode masing – masing lembar tersebut.


40

3.9.3 Confidentiality atau Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh objek dijamin oleh

peneliti, hanya sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan sehingga rahasia tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai