Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH VICARIOUS EXPERIENCE TERHADAP MOTIVASI

BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK N 2 SALATIGA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh


derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi

Disusun oleh :

GALIH HAPSARI
F 100 080 140

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013
PENGARUH VICARIOUS EXPERIENCE TERHADAP MOTIVASI

BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK N 2 SALATIGA

Naskah Publikasi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta


untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh :

GALIH HAPSARI

F 100 080 140

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

ii
PENGARUH WCARIOUS DQERIENCE TERIIADAP MOTIVASI
BERWIRAUSAIIA PADA SISWA SMK N 2 SALATIGA

Dizusun Oleh:

GALIH IIAPSARI

F 100 080 140

Telah disetujui untuk dipertatrankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 28 Februai 2Ol3

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pembimbing Utama

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi

Penguji, S/4*)3[
Dra. Partini, M.SirPsi

Penguji II

Drs. Mohammad Amir, M.Si

Dekan Fakultas Psikologi

Yuwono, S.Psi, M.Si, Psi

tv
PENGARUH VICARIOUS EXPERIENCE TERHADAP MOTIVASI
BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK N 2 SALATIGA

Abstraksi

Galih Hapsari
Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si., Psi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Vicarious experience adalah salah satu metode symbolic modeling, yaitu


dengan cara mengamati model secara simbolik. Dalam metode ini subjek akan
diperlihatkan seorang model untuk kemudian diamati atau diobservasi dengan
cara diberikan suatu video tentang pengalaman keberhasilan orang lain yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh vicarious experience terhadap motivasi
berwirausaha pada siswa SMK Negeri 2 Salatiga. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah vicarious experience meningkatkan motivasi berwirausaha
pada siswa SMK Negeri 2 Salatiga terbukti.
Subjek dalam penelitian ini sebanyak 20 orang. Sampel ini diambil dari
siswa kelas XII SMK Negeri 2 Salatiga angkatan 2012 / 2013 yang berjumlah 488
orang. Sedangkan cara yang dilakukan dalam pengambilan sampel adalah
purposive random sampling, dengan karakteristik subjek sebagai berikut: a)
Sudah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL). b) Memiliki motivasi
berwirausaha yang sedang. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pre test and pos test design. Sedangkan alat pengumpul data
menggunakan skala motivasi berwirausaha dengan metode analisis data Wilcoxon
match pairs test.
Hasil analisis data menunjukkan hipotesis diterima, yaitu nilai Z sebesar –
2,072, p sebesar 0,019 (p<0,05) yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan
vicarious experience terhadap motivasi berwirausaha. Sedangkan pada peringkat
rerata motivasi berwirausaha pada saat pre test dan post test terdapat perbedaan
yaitu rerata pre test sebesar 123,20 sedangkan untuk post test sebesar 126, 70.
Hasil ini menunjukkan kenaikan yang signifikan antara tingkat motivasi
berwirausaha sebelum (pre test) dan sesudah (post test) diperlihatkan video
vicarious experience .

Kata kunci: vicarious experience, motivasi berwirausaha.

v
THE INFLUENCE BETWEEN VICARIOUS EXPERIENCE AND
ENTREPRENEURIAL MOTIVATION IN STUDENTS OF SMK N 2
SALATIGA

Abstract

Galih Hapsari
Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si., Psi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Vicarious experience is symbolic modeling method; it is learning process


by observing symbolic modeling. In this method the subject will be shown a
model, then it will be observed by giving a video about success businessman in
which it has a purpose to know the influence between vicarious experience and
entrepreneurship motivation in students of SMK Negeri 2 Salatiga. The
hypothesis of this research is vicarious experience to improve entrepreneur
motivation to the students of SMK Negeri 2 Salatiga is proved.
The subject of this research are 20 students. These samples were taken
from 12th grade students of SMK Negeri 2 Salatiga in academic year 2012/2013
amounting 488 students. This research used purposive random sampling technique
and the subject has fulfilled the characteristics, they are : a) They have followed
PKL (Short Training Practice). Experiment design that used in this research is pre
test and post test design. b) Have a medium score in entrepreneurship motivation.
The instrument in collecting data used entrepreneurship motivation scale with the
data analysis method Wilcoxon match pairs test.
The result of this analysis shows that the hypothesis is accepted, the score
of Z -2, 072, p is 0, 019 (p<0,05) it means that there is a significant influence
between vicarious experience and entrepreneurship motivation. In the average
level entrepreneurship motivation in the pre test and post tes there is a differences,
for pre test 123, 20 and post test 126, 70. This result shows that there is a
significant improvement between entrepreneurship motivation before pre test and
after post test, there is a treatment using vicarious experience video.

Key word : vicarious experience video, entrepreneurship motivation

vi
PENDAHULUAN menjadi tenaga kerja pabrikan,
Badan Pusat Statistik rendahnya penghargaan dunia
Republik Indonesia (BPSRI) industri terhadap keahlian lulusan
menyatakan jumlah pengangguran di dari SMK, dalam arti upah yang
Indonesia sesuai dengan tingkat didapat sangat rendah, produk yang
pendidikan tertinggi yang ditamatkan dihasilkan oleh lulusan SMK tidak
dalam empat tahun terakhir yaitu laku dijual di pasar nasional. Dan
tahun 2008,2009,2010, dan 2011 masih banyak lagi permasalahan
diperoleh data bahwa jumlah yang di hadapi termasuk kebijakan
pengangguran didominasi oleh pendukung dan perhatian dari
lulusan SMA dan SMK. Dari data pemerintah daerah maupun
Badan Pusat Statistik (BPS) yang pemerintah pusat.
dikutip pada tanggal (21/03/2012) Motivasi berwirausaha
tersebut dikatakan, dibanding kondisi menjadi hal yang sangat penting dan
di Februari 2011, tingkat merupakan salah satu faktor dari
pengangguran tertinggi adalah dalam diri siswa yang juga
masyarakat lulusan Sekolah menentukan berhasil tidaknya siswa
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah untuk menjadi wirausaha. Masalah
Menengah Kejuruan (SMK) sebesar motivasi berwirausaha siswa kerap
10,66% dan 10,43%. Hal ini juga dianggap sebagai akar dari
terjadi di SMK Negri 2 Salatiga permasalahan banyaknya
dimana para lulusannya yang belum pengangguran lulusan SMK. Seperti
bekerja mencapai lebih dari 30%. halnya di SMK Negri 2 Salatiga,
Dari kenyataan tersebut jelas bahwa dimana dari 452 jumlah siswa yang
lulusan SMK masih mempunyai lulus tahun 2012 ini hanya 7 dari
begitu banyak permasalahan. Mulai total siswa yang menjadi wirausaha
dari tidak siapnya masuk dunia kerja, atau bisa dikatakan 1, 55 % dari total
tidak sesuainya keahlian yang jumlah siswa. Hal ini juga diperkuat
dimiliki dengan kebutuhan pasar, dari data Bursa Kerja Kursus (BKK)
minimnya kompetensi keahliannya di SMK tersebut, bahwa para
yang dimiliki sehingga hanya siswanya memiliki motivasi yang

1
belum cukup tinggi untuk bekerja bertambah jika hal ini dilakukan,
secara mandiri. Ini dikarenakan siswa karena semakin tinggi pengaruh dari
belum cukup mampu dan percaya sumber ini maka akan semakin tinggi
diri dengan keterampilan yang pula individu tersebut menganggap
dimiliki untuk berwiruasaha. orang lain memiliki kesamaan
Kebanyakan dari mereka hanya mau dengan dirinya.
bekerja menjadi karyawan atau ikut Oleh karena itu permasalahan
dengan orang lain. dalam penelitian ini bertujuan untuk
Salah satu faktor dari luar mengatahui pengaruh vicarious
individu yang dapat mempengaruhi experience terhadap motivasi
motivasi didapatkan dari adanya berwirausaha pada siswa SMK N 2
pengamatan tentang lingkungan Salatiga.
sekitar, salah satunya adalah belajar
dari pengalaman orang lain atau TEORI
disebut dengan Vicarious Motivasi Berwirausaha
Experience, hal ini berkaitan dengan Purwanto (1990)
pengalaman individu dalam mendefinisikan bahwa motivasi
mengamati aksi atau tindakan orang adalah suatu usaha yang disadari,
lain sebagai modelnya. Penguatan untuk menggerakkan, mengarahkan,
yang berasal dari luar nantinya akan dan menjaga tingkah laku seseorang
mereduksi motivasi untuk melakukan agar ia terdorong untuk bertindak
sesuatu. ( Bandura, 1977). melakukan sesuatu sehingga
Teori belajar sosial ini mencapai hasil atau tujuan tertentu.
menjelaskan bagaimana kepribadian Menurut Ratnawati, dalam jurnalnya
seseorang berkembang melalui mendefinisikan motivasi
proses pengamatan, dimana sesorang berwirausaha sebagai keadaan yang
belajar melalui proses observasi mendorong, menggerakan dan
terhadap perilaku orang yang mengarahkan keinginan individu
dianggap memiliki nilai lebih untuk melakukan kegiatan
dibanding dirinya. Sehingga motivasi kewirausahaan, dengan cara mandiri,
seseorang bisa muncul atau bahkan percaya pada diri sendiri, berorientasi

2
ke masa depan, berani mengambil melaksanakan tugas dan
resiko, kreatif dan menilai tinggi aktivitas yang diperlukan untuk
hasrat inovasi. menjadi seorang wirausahawan.
Dari definisi diatas dapat c. Menanggung resiko
disimpulkan bahwa pengertian Setiap orang harus
motivasi berwirausaha adalah suatu menentukan apakah ia bersedia
dorongan untuk menggerakkan dan menerima resiko yang inheren
mengarahkan keinginan individu dalam aktivitas kewirausahaan.
dalam melakukan kegiatan Vicarious Experience
kewirausahaan yang menekankan Bandura (1977) vicarious
pada hasrat untuk mencapai hasil experience dapat diartikan sebagai
terbaik guna mencapai kepuasan pengalaman yang disubtitusikan, hal
pribadi. ini berkaitan akan pengalaman
Segal, dkk (2005) individu dalam mengamati aksi atau
menyimpulkan bahwa keputusan tindakan orang lain sebagai
seseorang untuk berwirausaha atau modelnya. Semakin tinggi pengaruh
bekerja pada orang lain merupakan sumber ini jika individu tersebut
proses rasional yang melibatkan menganggap orang lain tersebut
aspek - aspek sebagai berikut : memiliki kesamaan dengannya.
a. Kemandirian Proses belajar dengan modeling
Setiap orang akan meliputi observasi terhadap pola-
membandingkan keinginan pola tingkah laku, yang kemudian
(desirability) untuk bekerja diikuti dengan perfoma atau tingkah
secara mandiri atau bekerja pada laku yang serupa. Bandura
orang lain. (dalam Mirriam dkk, 2008) juga
b. Inovatif mendefinisikan pengertian vicarious
Setiap orang akan experience, yaitu melihat orang lain
menilai apakah ia mempunyai melakukan perilaku tersebut atau
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang kurang lebih sama.
kemampuan untuk menemukan Bandura (dalam Alwisol, 2009)
ide-ide baru dalam menjelaskan bahwa pengalaman

3
orang lain atau vicarious experience menggeneralisasikan berbagai respon
diperoleh melalui media sosial. tersebut sekaligus melibatkan proses
Teori belajar social learning kognitif.
oleh Albert Bandura menyatakan Proses modeling dilakukan
bahwa orang belajar banyak perilaku dengan melalui empat tahapan, yaitu:
melalui peniruan, bahkan terkadang a) Perhatian, dipengaruhi oleh
tanpa adanya penguatan asosiasi observer dengan objek
(reinforcement) yang diterima. manusia yang diamati (model), sifat
Observer pun terkadang meniru dari model tersebut, dan seberapa
beberapa perilaku hanya melalui besar arti penting objek manusia
pengamatan terhadap perilaku yang dihadapi itu. b) Representasi,
model. Teori belajar sosial ini berarti tingkah laku yang ditiru
menjelaskan bagaimana kepribadian tersebut harus disimbolkan dalam
seseorang berkembang melalui ingatan. c) Peniruan tingkah laku,
proses pengamatan, dimana orang pengamat harus mempunyai
belajar melalui pengamatan, dimana kemampuan untuk meniru tingkah
sesorang belajar melalui proses laku dari model yang diamati. d)
observasi atau pengamatan terhadap Motivasi.
perilaku lain terutama pemimpin atau Adapun aspek - aspek
orang yang dianggap memiliki nilai vicarious experience menurut
lebih dibanding dirinya. Istilah yang Bandura (dalam Xanders, 2010)
sering dikenal dengan dalam teori adalah sebagai berikut : a) Tingkah
belajar sosial adalah modeling laku model. Model harus memiliki
(peniruan). tingkah laku yang baik agar bisa
Modeling tidak hanya sekedar diteladani oleh orang lain. b) Nilai -
peniruan atau mengulangi perilaku nilai pengalaman. Nilai - nilai positif
model, tapi lebih dari itu semua dari pengalaman yang ada pada
bahwa peniruan perilaku modeling model mampu untuk diterapkan oleh
melibatkan penambahan atau orang lain karena mengandung
pengurangan tingkah laku yang pembelajaran yang mungkin untuk
diamati, kemudian dilakukan. c) Sikap model. Sikap -

4
sikap seperti kegigihan, kerja keras, Skala motivasi berwirausaha
dan pantang menyerah yang dimiliki merupakan skala yang dipergunakan
oleh model dapat membangkitkan sebagai alat pengumpul data dalam
semangat bagi orang lain untuk penelitian ini. Yang disusun oleh
menirunya. Hidayati (2011) berdasarkan pada
aspek - aspek yang dikemukakan
Hipotesis oleh Segal, dkk (2005) dalam
Hipotesis yang diajukan jurnalnya yang berjudul “The
dalam penelitian ini mengenai Motivation to Become an
“Pengaruh Vicarious Experience Entrepreneur”, yaitu : 1)
terhadap Motivasi Berwirausaha Kemandirian, yang terdiri dari
pada Siswa SMK Negeri 2 Salatiga” indikator : kritis dan dinamis. 2)
terbukti. Inovatif, yang terdiri dari indikator :
memiliki pengetahuan dalam
METODE PENELITIAN menemukan ide - ide baru dan
Sampel dalam penelitian ini berorientasi pada kemampuan dan
sebanyak 20 orang. Sampel ini hasil karya. 3) Menanggung resiko,
diambil dari jumlah siswa kelas XII yang terdiri dari indikator : berani
yaitu 488 siswa, yang kemudian menghadapi tantangan dan
diambil dengan cara acak (random). memperhitungkan dalam
Teknik pengambilan sampel yang pengambilan tantangan. Skala ini
digunakan adalah purposive random terdiri dari 43 aitem dinyatakan valid
sampling. Dimana subjek yang dan tingkat validitas aitem-aitem
diambil memenuhi karakteristik yang tersebut bergerak dari 0,448 sampai
telah ditentukan, yaitu sebagai 0,908. Sedangkan koefisien
berikut : reliabilitasnya sebesar 0, 974. Hal ini
a) Sudah mengikuti Praktek menunjukkan bahwa skala tersebut
Kerja Lapangan (PKL). valid dan reliabel, sehingga dapat
b) Memiliki motivasi dipakai sebagai alat ukur penelitian.
berwirausaha yang sedang. Penyusunan skala ini
berbentuk pernyataan. Dimana

5
subjek diminta untuk memberikan usaha, sampai pada prestasi -
jawaban yang sesuai dengan keadaan prestasi yang pernah diraih.
dirinya. Skala dalam penelitian ini 2. Memberikan waktu bagi subjek
menggunakan skala 4 (likert). Subjek untuk melihat video tersebut
yang dipergunakan dalam penelitian selama kurang lebih 15 menit.
ini hanya terdiri dari satu kelompok 3. Membagikan skala motivasi
saja yaitu kelompok eksperimen. berwirausaha kepada subjek dan
Kelompok eksperimen merupakan diminta untuk mengisi.
kelompok yang mendapatkan
perlakuan berupa video vicarious HASIL PENELITIAN DAN
experience. Sehingga dari penjelasan PEMBAHASAN
diatas rancangan eksperimennya Hasil analisis menggunakan
berupa pre test and post test design : Wilcoxon match pairs test diperoleh
Pre test Perlakua Post test nilai Z sebesar - 2, 072, p sebesar
n 0,019 (p<0,05). Hasil ini
Y1 X Y2 menunjukkan ada pengaruh yang
Dalam pelaksanaan penelitian signifikan vicarious experience
ini tahap manipulasi (perlakuan) terhadap motivasi berwirausaha.
terdiri dari : Nilai rerata pada pre test = 123, 20
1. Memperlihatkan video vicarious sedangkan nilai rerata pada post test
experience kepada subjek yang = 126, 70. Dari nilai rerata ini dapat
berisi tentang pengalaman diinterpretasikan bahwa ada
seorang wirausahawan yang perbedaan yang signifikan atau
bernama Asba’i pemilik selisih rerata skor motivasi
“Nakula Sadewa Furniture” berwirausaha pada saat pre test dan
dalam merintis usaha dimulai post test, yaitu rerata post test lebih
dari awal mula mendirikan tinggi dari rerata pre test.
usaha, keuntungan dan kerugian Berdasarkan hasil analisis
dalam menjalankan usaha, data yang dilakukan dapat
ilustrasi perjalanan mendirikan dinterpretasikan bahwa pemberian
video vicarious experience efektif

6
untuk meningkatkan motivasi KESIMPULAN DAN SARAN
berwirausaha. Hal ini dapat dilihat Kesimpulan
dari rerata motivasi berwirausaha Berdasarkan hasil analisis
dimana skor yang didapatkan pada data dan pembahasan yang telah
saat post test lebih tinggi dari pada diuraikan sebelumnya dapat ditarik
saat pre test. Sehingga hipotesis yang kesimpulan, yaitu: 1) Ada pengaruh
menyatakan ada pengaruh vicarious video vicarious experience terhadap
experience terhadap motivasi meningkatnya motivasi berwirausaha
berwirausaha diterima. pada siswa SMK Negeri 2 Salatiga.
Hal ini sesuai dengan 2) Tingkat motivasi berwirausaha
pendapat yang dikemukakan oleh sebelum (pre test) diberi perlakuan
Bandura (2009), bahwa vicarious berupa video vicarious experience
experience dapat memberikan memiliki rerata yang termasuk dalam
pengaruh pada orang yang kategori agak tinggi, sedangkan
mengamati model yang memiliki , a) setelah (post test) diberi perlakuan
Tingkah laku yang baik untuk bisa memiliki rerata yang termasuk dalam
diteladani oleh orang lain. b) Nilai - kategori agak tinggi.
nilai pengalaman. Nilai - nilai positif Saran
dari pengalaman yang ada pada Berdasarkan hasil penelitian
model mampu untuk diterapkan oleh dan kesimpulan di atas, saran-saran
orang lain karena mengandung yang dapat diajukan dalam penelitian
pembelajaran yang mungkin untuk ini adalah sebagai berikut:
dilakukan. c) Sikap model, seperti 1. Bagi pihak sekolah
kegigihan, kerja keras, dan pantang Hasil penelitian ini dapat
menyerah yang dimiliki oleh model digunakan sebagai gambaran
dapat membangkitkan semangat bagi pada pihak sekolah untuk
orang lain untuk menirunya. memberikan pengetahuan
kepada siswa tentang
pengalaman keberhasilan
seorang wirausahawan sebagai
metode pembelajaran bagi siswa

7
agar memilki jiwa kemandirian, eksperimen agar
inovatif, dan menanggung mendapatkan hasil
resiko. Sehingga siswa dapat penelitian yang
memiliki motivasi berwirausaha Amemuaskan.
yang tinggi serta dapat menjadi b. Sebagai bahan referensi
seorang wirausaha setelah lulus untuk mengetahui tingkat
sekolah. ataupun peningkatan
2. Bagi ilmuan psikologi motivasi berwirausaha
a. Penelitian ini dapat dari vicarious experience
digunakan untuk atau dari variabel lain
mengembangkan, yang dapat meningkatkan
memperdalam, dan motivasi berwirausaha.
memperkaya khasanah
teoritis terutama di bidang
psikologi industri
mengenai pengaruh video
vicarious experience
terhadap motivasi
berwirausaha. Serta untuk
peneliti yang akan
melakukan penelitian
dengan menggunakan
metode eksperimen agar
lebih memperhatikan hal-
hal yang perlu
dipersiapkan sebelum
melaksanakan penelitian
serta hal-hal yang
memungkinkan
menghambat jalannya
kegiatan penelitian

8
DAFTAR PUSTAKA Motivasi Berwirausaha Pada
Siswa SMK. Universitas Setia
Budi. Surakarta.

Alwisol. 2009. Psikologi Segal, G., Borgia, D., & Schoenfeld,


Kepribadian. Edisi Revisi. J. 2005. The Motivation to
Malang : UMM Press. Become an Entrepreneur.
Journal of Entrepreneurial
Ang. 2011. Pengangguran RI Behavior and Ressearch, 11,
Didominasi Lulusan SMA 1.
dan SMK.
http://finance.detik.com/read/ Umi. 2011.
2011/11/07/141623/1761940/ http://bisnis.vivanews.com/ne
4/. Diakses pada tanggal 21 ws/read/202628-sby. Angka
Maret 2012, pukul 10.23 Pengangguran Bukan
WIB. Kebohongan. Diakses pada
tanggal 21 Maret 2012, pukul
Bandura, Albert. 1977. Social 10.05 WIB.
Learning Theory. Prentice
Hall, Inc : Englewood Cliffs
New Jersey.

Hidayati, I, D. 2011. Hubungan


Antara Kematangan
Vokasional dengan Motivasi
Berwirausaha Pada Siswa
SMK. Skripsi (tidak
diterbitkan. Surakarta :
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Mirriam, W., Schustack., & Howard,


F. 2008. Kepribadian Teori
Klasik dan Riset Modern.
Edisi 3. Jakarta : Gelora
Aksara Pratama.

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi


Pendidikan. Edisi 3. Remaja
Rosdakarya : Bandung.

Ratnawati, D & Kuswardani, I. 2008.


Kematangan Vokasional dan

Anda mungkin juga menyukai