Anda di halaman 1dari 4

Contoh 7 Habits

1. Proaktif ( berpikir Positif)


Dalam seminggu sekali saya selalu laporan kekantor pusat, harus menghadapi pimpinan saya untuk
melaporkan segala sesuatunya mengenai pekerjaan (baik itu laporan keuangan, laporan pekerjaan,
Laporan Progress Pekerjaan, dll). kebetulan saya bekerja di perusahaan kontraktor sebagai
adminstrasi keuangan. ketika saya akan Laporan Mingguan, awalnya saya selalu merasa takut,
karena pimpinan saya sudah terkenal galaknya sering marah – marah, sekalipun ada keselahan
sedikit. Akan tetapi lama kelamaan saya berpikir, “saya tidak boleh takut, karena mau tidak mau
seminggu sekali saya akan menghadapinya, dan saya tidak ingin rasa takut itu selalu timbul dalam
pikiran saya”. Kemudian saya berpikir bahwa saya bisa melakukannya dan menghadapinya dengan
kuat sekalipun dimarahin, saya harus enjoy menjalani pekerjaan itu karena itu sudah menjadi
tanggung jawab saya. akhirnya saya selalu berpikir positif bahwa pada saat Laporan ke kantor pusat
semuanya akan berjalan dengan lancar, meyakini bahwa saya bisa membuktikan bekerja dengan
baik kepada pimpinan saya, pimpinan sayapun tidak akan marah-marah, bahkan dia akan tersenyum
ketika saya laporan. Alhasil ketika pikiran itu saya setting, hasilnya pun memang benar baik.
Sehingga sampai saat ini saya selalu berpikir positif ketika akan laporan kekantor pusat.
Manfaatnya Berpikir Positif menurutku, semua beban pikiran menjadi ringan dan tambah tenang,
tidak ada ketakutan apapun dan semuanya menjadi terasa lebih mudah untuk melakukan segala
sesuatu dengan senang hati juga semuanya terasa baik.
Sehingga dari kejadian itu, untuk kedepannya saya akan lebih selalu berpikir positip apapun yang
akan saya hadapi, apapun yang akan saya lakukan, dan apapun yang akan saya dapatkan hasilnya
berfikir bahwa semuanya akan baik – baik saja, Yakin, dan saya pasti bisa.
2. Begin Of The End ( Mulai dengan akhir dalam pikiran)
Banyak hal yang saya inginkan yang harus saya perjuangkan sampai sekarang, akan tetapi ada satu
hal yang benar – benar saya inginkan dari dulu sampai sekarang dan selalu terbayangkan yaitu saya
ingin memiliki rumah sendiri yang permanen di daerah suatu perumahan kota Cianjur, rumah
tingkat yang sederhana yang menghadap ke alam pesawahan/pegunungan/perkebunan, tidak usah
mewah, cukup dengan 3 Kamar Tidur + Kamar mandi, Ruang Tamu, Dapur, Ruang Keluarga,
Ruang Makan, Halaman Luas untuk menanam tanaman dan bunga – bunga, juga ada Pohon –
pohonnya, Kolam Renang mini dan kolam Ikan Mini, kemudian cat rumahnya berwarna soft (co;
abu – abu, ungu muda, hijau muda, dll) dengan design rumah yang minimalis, kemudian lengkap
dengan Perlengkapan dan peralatan isi rumah yang di design minimalis juga. Betapa senangnya
apabila semua itu terwujud (“aminnnnnnnn.. moga semua itu terwujud ya allah”^_^) dari dulu
rumah itu sangat saya inginkan, apalagi hal itu untuk membuat kedua orang tuaku senang dan
bangga, dan hal itu akan aku persembahkan nantinya kepada orang tuaku. Kemudian untuk
mencapai hal itu saya harus terus berusaha dengan diiringi doa, sedikit-demi sedikit dari
kemampuan saya yang hasilnya mendapat gaji setiap bulan, pastinya ketika saya nanti sudah gelar
sarjana, saya pasti mendapat kenaikan gaji/pendapatan yang lebih besar, kemudian saya akan
membeli rumah dengan menabung/mengumpulkan uang, atau bahkan membeli rumah dengan kredit
terlebih dahulu atau bahkan jika memang ada rezeki besar membeli rumah cash/ langsung. Dan hal
itu saya inginkan bisa terjadi minimal tahun 2013, di tahun 2014 saya harus sudah punya rumah.
(aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn). Sudah terbayangkan betapa senangnya, nantinya
saya dan keluargaku akan tinggal dirumah itu, kemudian setiap 2 Minggu sekali saya akan pulang
ke Rumah idamanku dengan rasa senang.
Manfaatnya dengan hal ini, saya menjadi lebih termotivasi untuk mencapai target ini dan berusaha
keras sampai mendapatkannya, juga ada hal yang saya targetnya untuk rencana kedepannya.
Jadi untuk kedepannya saya harus punya goal – goal / rencana-rencana yang lebih banyak yang
harus saya targetkan, inginkan, cita – citakan dan hasilkan secara spesifik, kemudian harus
direalisasikan sehingga dari waktu ke waktu ada hasil yang bisa saya capai, karena segala
sesuatunya pasti akan terjadi jika kita bisa meyakininya dan merealisasikannya. (pasti bisa!!!!!).
3. Prioritas (Dahulukan Yang Utama)
Setip akhir bulan saya mendapat gaji senilai Rp. 2.000.000,- banyak sekali hal yang saya inginkan
yang belum terpenuhi, sementara kebutuhan hidup sehari-haripun sangat banyak. Misalnya list
kebutuhan saya :
Kebutuhan Bulan Desember
1. bayar Angsuran Motor Rp, 750.000,-
2. bayar Kuliah Rp. 450.000,-
3. biaya hidup makan & Transport Rp. 600.000,-
4. membeli pulsa Rp. 100.000
5. ngasih ke Orang tua Rp. 300.000,-
Total Rp. 2.200.000,-
Keinginan – Keinginan
1. beli baju kantor baru
2. beli sepatu
3. beli tas
Kemudian dari list tersebut saya harus memprioritaskan mana yang lebih penting dari semuanya,
biasanya saya selalu mengutamakan kewajiban – kewajiban yang harus saya bayar, seperti bayar
angsuran motor, bayar kuliah, ngasih ke orang tua, untuk pulsa saya kurangi 50rb, dan biaya hidup
makan dan transport akan saya coba di perhemat lagi. Sehingga semuanya cukup, dan untuk
keinginan – keinganan saya, bisa saya tunda dulu, dengan harapan saya dapat rezeki lagi dari bonus
– bonus lainnya. Hal ini sudah sering saya lakukan setiap bulannya, walaupun semuanya pas –
pasan tetapi saya memiliki kepuasan tersendiri dan ketenangan, karena tidak mempunyai hutang apa
– apa. Saya selalu berfikir “yang penting hutang/kewajiban dahulu yang harus dipenuhi, biar merasa
tenang”, dan semua uangku menjadi teratur dengan sesuai, tidak terhambur – hambur denga sia –
sia.
Manfaatnya Mendahulukan Yang Utama menurutku, segala sesuatunya menjadi teratur dan
tertata, tidak Cuma – Cuma dan sangat bermanfaat.
Dan untuk kedapannya saya ingin bisa lebih selalu memprioritaskan hal-hal penting, supaya
semuanya tidak Cuma – Cuma, karena terkadang saya selalu tergoda apabila datang ke pusat
perbelanjaan melihat sesuatu yang saya suka, saya suka membelinya, padahal misalnya benda itu
tidak terlalu saya butuhkan.
4. Berpikir Menang – Menang
Saya tidak bisa mengerjakan soal latihan Akuntansi kemudian saya belajar dengan teman saya yang
lebih pandai, setelah saya belajar padanya dan dia mengajarkanku, saya mendapat hasilnya dengan
baik yaitu saya menjadi bisa menjawab soal – soal latihan dengan paham, kemudian teman saya
menjadi lebih pandai lagi karena dia mengajarkan saya, secara tidak langsung diapun ikut berlatih
belajar, sehingga tambah pintar.
Untuk kedepannya saya harus berpikir menang – menang karena hal itu menyenangkan, tidak ada
pihak yang dirugikan.
Manfaatnya habit ini, kita bisa saling mendapat keunutungan, saling bekerja sama, saling
menolong, saling berbagi.
5. Berusaha Mengerti, baru dimengerti
ketika sahabat saya ingin curhat, tentunya saya akan bersedia mendengarkan keluh kesah yang
dialami sahabatku itu, dia sering curhat tentang masalah kehidupan pribadinya, baik tentang
kelurganya, Pacarnya, Pekerjaannya, ataupun yang lainnya. Begitu juga sebaliknya dengan saya.
Saya sering curhat dengannya karena saya sudah nyaman dan percaya padanya, apapun yang saya
ceritakan dia pasti bisa menjaga rahasianya dan mendengarkannya dengan baik. Jadi kami sering
saling curhat. Hal ini terjadi awalnya karena saya bisa mengerti, mendengarkan dan merespon cerita
dia dengan baik secara empaty, ketika saya beceritapun, sahabat saya akan merespon dengan baik,
bahkan memberi solusi. Karena saya bisa terlebih dahulu bisa mengerti dia kemudian hasilnya baru
dimengerti.
Manfaatnya melakukan Habit yang kelima ini, saya bisa mendapat sahabat yang bisa di ajak
sharing baik susah maupun senang juga memberikan solusi ketika ada masalah, kemudian kita bisa
saling menghargai apa yang di ceritakan satu sama lain, berusaha mengerti apa yang dirasakan saat
itu dan hal itu menambah keakraban bagi saya dan sahabat saya.
Jadi menurutku, untuk kedepanya saya harus berusaha mengerti orang lain, baru dimengerti, karena
terkadang jika di ruang kelas ada teman yang sedang presentasi, kadang saya sibuk dengan tugas
presentasi milik saya sendiri, padahal klo nantinya ke depan terus tidak didengarkan, mungkin
rasanya tidak akan nyaman. Jadi nantinya apabila saya ingin di perhatikan saya akan berusaha
memperhatikan orang lain terlebih dahulu, supaya sayapun saya di perhatikan ketika berbicara
didepan.
6. Wujudkan Sinergi
saya bekerja dalam team di suatu perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi
yang baik kepada perusahaan. Sehingga saya dan karyawan lainnya mewujudkan sinergi, kami
saling bekerja sama, membantu, dan saling mencari solusi ketika ada masalah untuk memberikan
kontribusi yang terbaik bagi perusahaan, contohnya; saya dan karyawan lainnya disiplin dalam
bekerja, datang dan pulank kerja tapat pada waktunya, melakukan pekerjaan dengan baik sampai
selesai dan mencapai target pekerjaan tepat pada waktunya. Dan apabila targetnya tidak tercapai,
akan lebih dikoreksi lagi.
Manfaatnya mewujudkan Sinergi, saya menjadi lebih ringan bebannya, karena semuanya dikerjakan
bersama – sama.
Untuk kedepannya saya akan lebih mewujudkan Sinergi, supaya semuanya cepat selesai dan
pekerjaan terasa ringan, Juga untuk hal lainnya .
7. Mengasah Gergaji
Dari ke enam habit yang saya lakukan di atas, tentunya ada habit yang perlu di asah lagi agar
kebiasan – kebiasaan positifnya menjadi lebih baik, yaitu Mengasah gergaji:
1. Mengasah Gergaji dimensi Fisik :
Dari dulu saya tidak suka olah raga, apalagi olah raga harus berlari sampai berkilo-kilometer, hanya
dua olah raga yang sukai yaitu olah raga Bad Minton dan berenang, itupun jarang dilakukan karena
malas dan dianggap melelahkan. Tetapi sekarang – sekarang saya sudah bekerja dan banyak
aktivitas dengan kesibukan – kesibukan lainnya dari kerja sampai kuliah, baru terasa saya sering
sakit badan, pegal – pegal, keram dan lainnya. Hal ini di akibatkan kurang olah raga.
Jadi untuk kedepannya setelah belajar 7 habit, saya harus banyak meluangkan waktu untuk berlatih
dengan olah raga, walaupun hanya 30 menit, supaya badan terasa fit dan tidak mudah sakit.
Awalnya mungkin akan terasa berat, tetapi hal ini perlu dilatih supaya terbiasa membuat gaya
hidup sehat.
Manfaatnya bagi saya, saya jadi tahu apa yang harus saya lakukan dari kebiasaan buruk saya, saya
jadi tahu bahwa saya harus sering berlatih.
1. Mengasah Gergaji Dimensi Mental
Ketika saya mendapat kesulitan memahami satu mata kuliah yaitu Akuntansi, saya melatih diri saya
dengan membaca, dan sering berlatih soal-sola akuntansi supaya mental saya ikut berkembang dan
terlatih.
Untuk kedepannya saya ingin dibiasakan gemar membaca dan berlatih soal – soal, kemudian
membaca terlebih dahulu sebelum diajarkan materinya oleh dosen, supaya lebih paham.
Manfaatnya, otak saya menjadi terlatih berpikir, terasah dan rajin membaca, kemudian nantinya
saya bisa paham semua mata kuliah.
1. Mengasah gergaji Dimensi Spritual
Dalam diri saya, saya harus memberikan komitmen baik kepada saya, bahwa saya harus selalu
melakukan yang terbaik, menghasilkan hal terbaik dan mendapatkan hal yang terbaik. Hal ini
dilakukan dengan melatih diri sendiri untuk melakukan kebiasaan – kebiasaan yang baik,
berkomitmen untuk selalu disiplin, tepat waktu, dam tepat guna.
Sehingga manfaatnya pun akan mendapat hal terbaik.
1. Mengasah gergaji Dimensi Sosial/Emosional
Membiasakan melakukan kebiasaan – kebiasaan yang positif yang mempengaruhi lingkungan
sosial, misalnnya dari kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi sadar membuang
sampah pada tempatnya, karena kita tahu bahwa hal itu akan menyebabkan bencana alam banjir,
lingkungan kotor, suasana tidak nyaman, dll. Jika kita memulainya dari diri sendiri maka orang lain
pun akan ikut melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai