Gambaran Umum Penyakit Diabetes Mellitus

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

A.

Gambaran Umum Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

Menurut ADA (2015) DM merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Terapi nutrisi medis (TNM) merupakan bagian penting dari penatalaksanaan DM secara
komprehensif. Kunci keberhasilannya adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota tim (
dokter, ahli gizi serta petugas kesehatan lain, pasien dan keluarga) (Perkeni, 2015). Prinsip
pengaturan makanan pada penayndang DM hampir sama dengan anjuran makan untuk
masyarakat umum, yaitu makan seimbanga dan sesuai denga kebutuhan kalori dan zat gizi
masing-masing individu. Penyandang DM perlu keteraturan jadywal makan, jenis makanan, dan
jumlah kalori terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan sekresi
insulin atau terapi insulin itu sendiri.

Tujuan umum terapi nutrisi adalah membantu penderita DM dalam memperbaiki


kebiasaan hidup untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik. Tujuan khusus terapi
gizi pada penderita DM antara lain :

1. Mempertahankan glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan


makanan
2. Mencapai kadar lemak darah yang normal
3. Memberi energi yang cukup untuk mencapai berat badan yang optimal dan status gizi yang
baik.
4. Menghindari dan menangani kemungkinan adanya komplikasi pada penderita DM seperti
hipoglikemi, hipertensi, gangguan ginjal dan gangguan pembuluh darah.
B. Prinsip 3J
1. Tepat jumlah makanan
Jumlah makanan harus sesuai dengan kebutuhan energi masing masing individu
dimana kebutuhan energi dipengaruhi oleh:
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Aktivitas fisik
d. Faktor stres
e. Berat badan
f. Faktor lain ( kehamilan dan komplikasi)
g.
2. Tepat Jenis Makanan
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak cepat
menaikkan kadar glukosa darah antara lain :
a. Makanan yang dianjurkan
1) Karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang , singkong, ubi. Penderita DM
juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
seperti kacang-kacangan buah dan sayuran.
2) Sumber protein yang rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim dan
rendah gula, tempe , tahu dan kacang-kacangan.
3) Lemak dalam jumlah terbatas dipilih jenis lemak tidak jenuh seperti minyak jagung,
minyak zaitu, minyak kedelai, minyak ikan, alpukat.
b. Maknanan yang dibatasi dan dihindari
1) Makanan yang mengandung gula sederhana seperti gula jawa, gula pasir, gula
batu, gula aren, madu, sirup, selai, susu kental manis, minuman botol, softdrink,
kue manis, dodol, cake, manisan buah, pisang ambon, kismis, anggur, kurma,
nanas, durian.
2) Makanan yang mengandung lemak jenuh yang secara umum terdapat pada lemak
hewan seperti daging berlemak (gajih), keju, susu murni, mentega. Makanan yang
mengandung asam lema trans seperti margarin, dan goreng-gorengan yang
menggunakan minyak jelantah ( habis pakai)
3) Makanan yang mengandung tinggi natrium seperti ikan asin, telur asin dan
makanan yang diawetkan.

Selain jenis makanan yang dipilih, proses pengolahan juga perlu diperhatikan.
Makanan yang diolah dengan cara dikukus, direbus, dan menghaluskan bahan lebih mudah
untuk menaikkan kadar glukosa darah. Semakin lama makanan diolah semakin berpotensi
meningkatkan kadar glukosa darah.

3. Tepat Jadwal Makan


Pengaturan jadwal makan perlu diperhatikan oleh pasien DM. Makan secara teratur
(pagi, siang, malam dan selingan antar makan utama) dalam porsi kecil akan
memungkinkan kadar glukosa darah turun sebelum jadwal makan berikutnya. Porsi makan
yang besar akan mengakibatkan banyaknya glukosa dalam darah. Jadwal makan yang
disarankan adalah 3x makan utama dan 3x makan selingan.
C. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi glukosa dalam darah. Hioglikemia merupakan salah
satu penyulit pada pasien DM. Salah satu penanganan pada penderita DM yang mengalami
hipoglikemia adalah dengan pemberian makana tinggi gula (karbohidrat sederhana). Gula murni
merupakan pilihan utama, namun bentuk lain yang berisi glukosa juga efektif untuk menaikkan
gula darah. Pemberian glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan) yang dilarutkan ke dalam air
dapat menjadi terapi untuk pasien dengan hipoglikemia yang masih sadar.

Anda mungkin juga menyukai