Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu :
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai pembentuk struktur sel
dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah polimer dari asam-asam amino yang
tersambung melalui ikatan peptida, oleh karenanya dapat juga disebut polipeptida. Hal yang
menarik bahwa protein pada semua bentuk kehidupan mengandung 20 jenis asam amino, namun
interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang tak terhingga banyaknya.berikut
merupakan 20 jenis asam amino.
2
Leusin (leu) Asam-2-amino-4-metil-pentanoat
Fenilalanin(fen) Asam-2-amino-3fenilpropanoat
3
Serin(ser) Asam 2-amino-3-hidroksi propanoat
4
Asam glutamat Asam 2-glutarat
Asam amino diatas dapat di klasifikasikan menjadi 4 golongan berdasarkan relatif gugus R-
nya ( R= gugus yang terikat pada atom C- α pada asam amino).
Asam amino dengan gugus R non polar, adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak
mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima
asam amino yang mengandung gugus alifatik (alanin, leusin, isoleusin, valin dan prolin) dua dengan R
aromatik (fenil alanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin). Pada
umumnyagolongan asam amino ini bersifat kurang atau tidak larut dalam air.
Golongan ini lebih mudah larut dalam air daripada golongan yang tak mengutub, karena
gugus R mengutub dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Termasuk golongan ini
adalah serin, treonin, dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH).
Asparagin dan glutamin yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein
oleh gugus sulfidril (-SH).
5
Asparagin dan glutamin, masing-masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam
aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung
gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam
golongan asam amino ini.
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut:
Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola
teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung
(berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida
dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.
Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein akibat pengaruh dari perubahan suhu,
pH, radiasi, deterjen, dan perubahan jenis pelarut. Protein yang terdenaturasi hampir selalu
mengalami kehilangan fungsi biologis. Kebanyakan denaturasi merupakan reaksi yang tidak
dapat balik. Sebagian lagi dapat dikembalikan lagi ke bentuik awal melalui proses yang disebut
renaturasi. Contohnya, enzim nuclease yang berfungsi mendegradasi DNA dan RNA akan
terdenaturasi dalam suatu asam. Namun, jika larutan enzim dietralkan, maka enzim dapat
terenaturasi dalam waktu kurang dari 1 detik
6
b) Protein Pembangun.
Protein pembangun berfungsi sebagai zat pembentuk struktur baik yang baru maupun mengganti sel
yang rusak.
Contoh:
Glikoprotein dalam dinding sel
keratin dalam kulit
c) Protein Transpor
Protein transpor mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik
melalui aliran darah.
Contoh:
Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam darah
Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot
f) Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Contoh:
Kasein pada susu
Ovalbumin pada putih telur
g) Protein Kontraktil
Protein kontraktil memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk berubah atau bergerak.
Contoh: Aktin dan miosin berperan dalam sistem kontraksi otot rangka.
2) Berdasar Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globular dan protein serabut.
Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat (globular),
yang memiliki fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim
Protein serabut memiliki fungsi pelindung
contoh: L–keratin pada rambut dan kolagen pada urat.
7
Beradasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan protein
terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino.
Contoh: enzim ribunoklease.
Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain
Contoh:
Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak).
Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat.
Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
Protein tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak dapat disuling.
Pada umumnya protein bersifat koloid hidrofil.
Larutan protein dapat diendapkan/dikoagulasikan dengan penambahan larutan pekat NaCl,
MgSO4, (NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam, dan basa atau dengan pemanasan 100° C.
Protein yang telah dikoagulasikan tidak dapat larut dalam air atau dengan pendinginan
karena telah mengalami perubahan irreversibel yang disebut denaturasi. Protein yang telah
mengalami denaturasi umumnya telah kehilangan fungsi biologinya meskipun rangkaian
asam-asam amino tidak rusak. Denaturasi protein terjadi akibat perubahan struktur
terutama struktur tersier dan struktur kuarternernya.
Dapat mengalami hidrolisis oleh asam-asam encer menjadi asam-asam amino. Hidrolisis
protein juga dapat dilakukan oleh enzim protease.
2. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organic biomakromolekul alam yang banyak
ditemukan dalam makhluk hidup terutama tanaman. Pada tanaman yang berklorofil . karbohidrat
dibentuk melalui reaksi antara karbon dioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari,
disebut fotosintesis.Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan
menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks
(polisakarida).
2.1Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena perbandingan
antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau
C5H5O10 (pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi melalui
tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul, contohnya
adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan heksosa yang
memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana dibagi menjadi
monosakarida dan polisakarida.
a)monosakarida (gula sederhana)
8
Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Struktur monosakarida:
Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C
asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang
berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur
yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur lingkaran
yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai struktur
Haworth.
gambar 1.2Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2 merupakan
contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat
terlihat bahwa glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan
struktur molekul yang sama tetapi keduanya berbeda konfigurasi.
Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena
monosakarida mempunyai atom C asimetris.
B) Struktur
Monosakarida
menurut
Struktur
Haworth
9
b)Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang
membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga proses
pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah
monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh disakarida
adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Struktur sakarida:
Sukrosa
Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu
dan bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan
glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa sebagai berikut
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini karena
laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa
dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa
tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai
berikut.
2.2Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat
kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk disakarida.
Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk trisakarida. Pada
umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan trisakarida disebut
polisakarida.
10
Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-
sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding sel
tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa disintesis
tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum (zat pati).
Struktur Polisakarida:
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal
selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4%
dalam air menghasilkan D-glukosa.
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu
molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks
berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
11
3.LIPIDA
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya karbohidrat, lipid
tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta kadang kala ditambah fosfor
(P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi sekunder dan
sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada
tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi
dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis,
yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
1)Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi,
hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam lemak.
Gliserol adalah rangka karbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya adalah
C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika
terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh.
Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap lebih dari satu.
R1,R2,R3 adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari 3 hingga 23,tetapi yang paling
umum dijumpai adalah 15 dan 17. Lemak yang terbentuk dari sejenis asam
karboksilat(R1,=R2=R3)disebut lemak sederhana,sedangkan yang terbentuk dari dua atau tig a jenis
asam disebut lemak campuran. Umumnya,molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam
karboksilat.penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti dengan nama asam lemaknya
Contoh:
Adapun perbedaan yang mudah dikenali ialah lemak biasanya berwujud padat pada suhu ruang,
sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruang.
Gliserida pada hewan berupa lemak (lemak
hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa
minyak (minyak nabati).
12
minyak, asam lemaknya memiliki banyak ikatan rangkap (asam lemak tak jenuh). Lemak memiliki
titik leleh tinggi, sedangkan minyak memiliki titik leleh rendah. Lemak umumnya berasal dari hewan,
sedangkan minyak umumnya dari tumbuhan.
Komponen lemak memiliki asam lemak jenuh yang lebih banyak, sedangkan komponen minyak
terdiri dari gliserrida yang memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak. Lemak biasanya kurang
reaktif sehingga tidak mudah berbau tengik, sedangkan minyak lebih reaktif dan menyebabkan
mudah berbau tengik.
Selain perbedaan ada juga persamaan lemak dan minyak yaitu keduanya memiliki bau amis akibat
terbentuknya trimetil amin dari lesitin, massa jenis lemak dan minyak umumnya ditentukan pada
temperatur kamar, titik didihnya meningkat seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon dari
asam lemak penyusunnya.
Sifat lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak
yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester
gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester
gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak
yang baik.
Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis
yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut
penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah
bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram
lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya
rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan
tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
b. Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak
mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya
13
2) Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid berupa ester asam posfat. Dalam membran sel terdapat dua jenis
utama fosfolipid, yaitu fosfogliserida dan sfingomyelin. Molekul fosfogliserida terbentuk dari asam
lemak berantai panjang (14 sampai 24 karbon), gliserol dan asam fosfat. Ikatan ester fosfat terjadi
pada satu gugus hidroksi sedangkan hidroksi lainnya membentuk ester dengan dua asam lemak.
Pada umumnya bagian ester fosfat tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan membentuk
senyawa yang lebih kompleks dengan fungsi fiologis tertentu. Contohnya ikatan ester fosfat
(fosfotidat) dengan kolin menghasilkan fosfotidilkolin yang lebih dikenal sebagai lesitin yang
berfungsi sebagai bahan pelumas sel syaraf dan otak.
Berbeda dengan lemak yang bersifat hidrofob,fosfolipid bersifat amfifilik,karena terdiri atas
ekor yang hidrofob dan kepala yang hidrofil.fosfolipid merupakan pengemulsi yang baik,karena
dapat tertarik kedalam air dan sekalgus terhadap minyak.Apabila fosfolipid ditetesekan kedalam air
maka yang membentuk agregasi,yaitu bagian ekor akan tarik menarik sekaligus menjauhi lingkaran
berair.
3)Steroid
Steroid adalah kelompok lipid yang banyak dijumpai dalam tumbuhan dan hewan, steroid
tak tersabunkan, karena tak dapat dihidrolisis dalam media basa, berbeda dengan trigliserida dan
lipid kompleks. Hubungan kesamaan steroid dengan lipid lainnya terletak pada kelarutannya, steroid
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Beberapa senyawa steroid yang sangat
penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup, yaitu hormon, garam empedu, kolestrol dan
sejenisnya. Steroid dianggap turunan dari fenanteren, dimana terdapat tiga cincin sikloheksana dan
satu cincin siklopentana terpadu membentuk siklopentanahidropenantren yang merupakan
kerangka inti dari senyawa steroid.
Kolestrol adalah salah satu steroid yang mengandung gugus fungsi hidroksil. Kolestrol banyak
terdapat dalam jaringan hewan, 10% dari bobot kering otak adalah kolestrol merupakan komponen
utama batu empedu. Berbagai macam hormon merupakan kelompok steroid, misalnya hormon
testosteron (hormon seks jantan), progesteron (hormon seks betina). Demikian juga banyak obat
sintetik adalah turunan steroid, misalnya noretindron (kontraseptik), narankolan (anabolik).
14
4) ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik
dan sintesis protein. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA =
deoxyribonucleic acid) dan asam ribonukleat (RNA = ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti sel,
yaitu dalam kromosom, sedangkan RNA terdapat di luar inti sel, yaitu dalam sitoplasma.
Asam nukleat juga merupakan polimer. Umumnya molekul DNA lebih besar daripada
molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah nukleotida. Nukleotida terdiri atas tiga jenis
molekul sederhana, yaitu satu basa nitrogen (basa purin atau basa pirimidin), satu gula pentosa
(ribosa atau deoksiribosa), dan asam fosfat. Nukleotida tanpa gugus fosfat disebut nukleosida
Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada jenis gula pentosa dan basa
nitrogennya. DNA mengandung 2-deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung ribosa. Basa nitrogen
yang terdapat dalam DNA adalah adenin (A), guanin (G), timin (T), dan sitosin (S); sedangkan dalam
RNA adalah adenin (A), guanin (G), urasil (U), dan sitosin (S). Dalam nukleotida, basa nitrogen dan
asam fosfat terikat pada gula pentosa, basa nitrogen terikat pada atom C nomor 1’, sedangkan asam
fosfat terikat pada atom C nomor 5’. Perhatikan struktur dari dua jenis nukelotida yang diberikan
pada Gambar dibawah.
15
Dua molekul nukleotida dapat saling berkaitan melalui gugus fosfat dengan melepas molekul air
(lihat gambar dibawah). Selanjutnya, dinukleotida itu dapat pula mengikat nukleotida yang lain
sehingga membentuk suatu polimer rantai lurus.
Molekul DNA terdiri dari dua rantai polimer yang melengkung membentuk heliks ganda
(lihat Gambar). Heliks ganda itu dikukuhkan oleh ikatan hidrogen antara timin dari rantai yang satu
dengan adenin dari rantai yang lainnya, dan antara sitosin dari rantai yang satu dengan guanin dari
rantai lainnya
16
Peranan asam nukleat
DNA menyimpan informasi(kode) tentang jenis protein yang harus dibentuk oleh suatu sel.
Informasi genetik ialah relasi antara urut-urutan basa nitrogen dalam DNA dengan urut-urutan asam
amino dalam protein. Urut-urutan basa nitrogen dalam DNA menentukan urut-urutan asam amino
dalam protein. Struktur kode genetik itu disebut kodon, yaitu rangkaian tiga nukleotida dalam
urutan yang khas, yang biasanya dinyatakan dengan basa nitrogennya. Setiap kodon menentukan
satu asam amino yang akan digunakan untuk sintesis protein. Contoh, suatu kodon yang terdiri atas
rangkaian adenin-guanin-sitosin (dinyatakan dengan AGC), adalah kodon untuk serin.
Rangkaian nukleotida dalam DNA yang menentukan satu jenis protein disebut gen. (satu molekul
DNA dapat terdiri atas ratusan gen). Suatu gen yang terdiri atas 333 nukleotida atau 111 kodon
dalam susunan yang khas, akan menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111 molekul
asam amino dalam urutan yang khas.
DNA terdapat dalam struktur sel yang disebut kromosom. Sebelum suatu sel membelah,
lebih dahulu dibuatnya satu set kromosom, jadi juga satu set DNA, yang identik dengan kromosom
lama yang akan diteruskan pada sel yang baru. Oleh karena itu, sel yang baru mempunyai informasi
genetik yang identik dengan sel asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada pembentukan kromosom
baru, yang mengakibatkan perubahan sifat genetik. Hal seperti ini disebut mutasi. RNA berperan
pada proses pembuatan protein.
4. Asam Nukleat
Asam nukleat adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (Nukleus). Asam
nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yang berperanan dalam penyimpanan serta
pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan.
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk
17
menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat
untuk mensintesis protein yang khas bagi masing- masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat juga
merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida
mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam
ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa,
maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat
terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun
DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam
DNA pirimidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh
sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk
memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi
terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah
nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam
nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan
menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan
asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi
terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat.
Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan
terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung
pentosa, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan
memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-
bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan
memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa
dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
18
1.2. Sifat-sifat Asam Nukleat
· Stabilitas asam nukleat
Ketika melihat struktur tangga berpilin molekul DNA atau struktur sekunder RNA,
sepintas akan terlihat bahwa struktur tersebut menjadi stabil karena adanya ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen di antara pasangan-pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan
hidrogen antara basa dan molekul air apabila DNA berada dalam bentuk rantai tunggal. Jadi,
ikatan hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi
hanya sekedar menentukan spesifitas perpasangan basa.
Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan (stacking
interactions) antara pasangan-pasangan basa. Permukaan basa yang bersifat hidrofobik
menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga
perpasangan tersebut menjadi kuat.
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu lebih dari 100ºC,
asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya.
Namun, di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa
purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
· Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status
tautomerik basa. Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan perubahan struktur
guanin dari bentuk keto menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah
proton. Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen
sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula
pada RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila
dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula
ribosanya.
· Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada
pH netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2) dan formamid (COHNH2). Pada
konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen.
Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda
mengalami denaturasi.
19
· Viskositas
DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena
diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter.
Dengan demikian, DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNA merupakan
molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi.
Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal ini
menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.
· Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan
apung (bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat
molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama
dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/cm3. Jika larutan ini disentrifugasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, maka garam CsCl yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung
dengan membentuk gradien kerapatan. Begitu juga, sampel DNA akan bermigrasi menuju
posisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai sentrifugasi
seimbang dalam tingkat kerapatan (equilibrium density gradient
centrifugation) atau sentrifugasi isopiknik.
Oleh karena dengan teknik sentrifugasi tersebut pelet RNA akan berada di dasar
tabung dan protein akan mengapung, maka DNA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun
dari protein. Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk keperluan analisis DNA karena
kerapatan apung DNA (ρ) merupakan fungsi linier bagi kandungan GC-nya. Dalam hal ini, ρ =
1,66 + 0,098% (G + C).
20
Pirimidina dan turun-turunannya
Pirimidina atau pirimidin termasuk senyawa heterosiklik sederhana lingkar 6, dengan 2 atom
nitrogen sebagai heteroatomnya. Turunan-turunan pirimidina yang meupakan penyusun
asam nukleat adalah sitosin atau 2-oksi-4-aminopirimidina yang disingkat C, timin atau 2, 4-
dioksi-5-metilpirimidina yang disingkat T dan urasil atau 2, 4-dioksipirimidina yang disingkat
U.
· Fosfat Penyusun
Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat. Fosfat ini berupa
kristal berbentuk orto-rombik, tak stabil dan melebur pada suhu 42,350C. Fosfat ini tergolong
asam lemah atau sedang dan bervalensi tiga jenis garam natrium. Garam natrium tersebut
21
dapat terbentuk pada suhu kamar yaitu, Natrium fosfat Na 3PO4, Natrium hidrogen fosfat
Na2HPO4, dan Natrium dihidrogen fosfat NaH2PO4.
22
Ø DNA
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik. Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson
menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang
lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick. DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu:
ü Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
ü Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini = G),
serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)
ü Gugus fosfas
Model tangga berpilin menggambarkan struktur molekul DNA sebagai dua rantai
polinukleotida yang saling memilin membentuk spiral dengan arah pilinan ke kanan. Fosfat
dan gula pada masing-masing rantai menghadap ke arah luar sumbu pilinan, sedangkan basa
N menghadap ke arah dalam sumbu pilinan dengan susunan yang sangat khas sebagai
pasangan – pasangan basa antara kedua rantai.
Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T pada rantai
lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasangan-pasangan basa ini
dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T dihubungkan oleh
ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen
rangkap tiga. Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat
satu sama lain dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai
diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
Oleh karena basa bisiklik selalu berpasangan dengan basa monosiklik, maka jarak antara
kedua rantai polinukleotida di sepanjang molekul DNA akan selalu tetap. Dengan perkataan
lain, kedua rantai tersebut sejajar. Akan tetapi, jika rantai yang satu dibaca dari arah 5’ ke 3’,
maka rantai pasangannya dibaca dari arah 3’ ke 5’. Jadi, kedua rantai tersebut sejajar tetapi
berlawanan arah (antiparalel).
Ø Replikasi DNA
Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap
sel hasil pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan
demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai. Replikasi DNA
23
dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.
Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama
dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.
Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model, yaitu :
1. Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah,
berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
2. Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai
baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.
3. Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang
tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi organisme
prokariot maupun eukariot. Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan eukariot
adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan kompleksitas
replkasi DNA. Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum pembelahan
mitosis, tepatnya pada fase sintesis dalam siklus pembelahan sel.
Ø RNA
RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi
sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi
genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai
penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga
dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau
molekul RNA lain. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida.
Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
5 karbon
Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan
pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
ü Gugus fosfat
24
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis
DNA. Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida. RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA
merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.
Ø Tipe RNA
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan
basa rantai DNA. RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di
dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma). Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi
cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida. RNAd
berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom. Setiap subunit
ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom. Pada
salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian basa pendek ( disebut antikodon ). Suatu asam
amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang
nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan
kodonnya pada RNAd.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan studi referensi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Karbohidrat.
Karbohidratmerupkan biomolekul yang banyak ditemukan dialam yang disebut
polihidroksi (memliki banyak gugus OH), sehingga dapat larut dalam air. Secara
umum karbohidrat dituliskan dengan rumus empiris (CH2O)n.
Karbohidrat berdasarkan unit gula penyusunnya terdiri atas :
a. Monosakarida, terdiri atas satujenis unit gula, contohnya glukosa, fruktosa
dan galaktosa.
b. Disakarida, terdiri atas dua jenis unit gula, contohnya sukrosa (fruktosa dan
glukosa), maltosa (glukosa dan glukosa) dan laktosa (glukosa dan galaktosa).
c. Polisakarida, terdiri atas banyak unit jenis gula, contohnya pati (amilum dan
amulopektin), glikoten, selulosa, lignin, kitin, peptidoglikin dan pektin.
26
7. Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh:
Keuntungan protein: Menyediakan bahan-bahan yang penting
peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika
keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber
energy, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis
hormon,enzim, dan antibody, Pengatur keseimbangan kadar asam basa
dalam sel.
Kekurangan Protein yaitu, kerontokan rambut, yang paling buruk ada
yang disebut dengan kwasiorkor, penyakit kekurangan protein,
kekurangan yang terus menerus Protein adalah senyawa organik
kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
3. Lipida.
Secara umumdapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu : menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak,
sebagai fungsi selular dan komponen struktual pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion
dan molekul lain.
Lipid memiliki sifat tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organik
seperti eter, kloroform, dan benzene. Terdapat bebrap jenis lipid yaitu:
asam lemak (sebagai penyusun lemak tubuh), terdiri atas asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh; gliserida (berfungsi kerangka otak); lipid
kompleks, terdiri atas lipoprepotein dan glikolipid; non gliderida, terdiri
atas sfingolipid, (sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf), steroid
(berungsi sebagai hormone) dan lilin (sering digunakan sebagai lapisan
pelindung untuk kulit dan rambut).
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam
kehidupan organisme.
Ada dua macam asam nukleat : DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam
ribonukleat).
Suatu DNA mempunyai basa purin berupa adenin dan guanin, basa pirimidin
berupa sitosin dan timin serta gula deoksiribosa yang dihubungkan oleh gugus
fosfat.
27
Suatu RNA memiliki basa purin berupa adenin dan guanine, basa pirimidin
berupa sitosin dan urasil serta gula ribose yang dihubungkan oleh gugus fosfat.
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA)
dan rRNA (ribosomal RNA).
B. Saran
Diharapkan para siswa dapat memahami pengertian dari Biomokuler dan strukturnya.
Meskipun begitu kami sadar akan banyaknya kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
penulis mengharapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.
Terima kasih.
28
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/27573086/MAKALAH_BIOKIMIA_STRUKTUR_DAN_FUNGSI_KARBOHIDR
AT_Disusun_oleh
https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/
https://www.academia.edu/16837496/MAKALAH_BIOKIMIA_LIPID
https://nikenurkhasanah.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
29