Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan tuntutan kemajuan serta perkembangan peran dan fungsi

pemerintahan dibidang public service atau pelayanan publik maka untuk

mengoptimalkan peran dan fungsi tersebut, pemerintah perlu membentuk susunan

organisasi dan tata kerja dalam rangka untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Dinas Pekerjaan Umum yang merupakan perpanjangan tangan dari

pemerintah pusat yakni Kementrian Pekerjaan Umum, kehadirannya sangat

memberi warna terhadap pelayanan publik. Dinas Pekerjaan Umum adalah

perangkat daerah yang diserahkan wewenang, tugas dan tanggung-jawab untuk

melaksanakan otonomi daerah, desentralisasi dalam bidang pekerjaan umum.

Dalam konteks otonomi daerah yang ditandai dengan kemampuan self-

supporting-nya organisasi daerah, instansi Dinas Pekerjaan Umum mempunyai

peran sangat penting sebagai instansi yang melaksanakan dan mengawal

pembangunan infrastruktur di daerah. Infrastruktur yang baik dan lengkap, akan

memperlancar perekonomian di daerah, begitu juga sebaliknya jeleknya

infrastruktur akan menghambat perekonomian sehingga pembangunan didaerah

menjadi lambat dan tidak berkembang.

1
2

Mengingat pentingnya peran dan fungsi instansi Dinas Pekerjaan Umum

seperti yang telah diuraikan diatas, maka instansi ini oleh pemerintah daerah

diutamakan dalam pembentukan susunan organisasi didaerahnya.

Menurut Peraturan Daerah (Perda) Nomor: 15 Tahun 2008, tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), maka terbentuk 14

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintahan Daerah

Kabupaten Halmahera Barat, salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan.

Dengan dibentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Halmahera Barat sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 serta

Peraturan Bupati Halmahera Barat Nomor : 16 Tahun 2009, Tentang Uraian

Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), maka instansi Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat memiliki tugas pokok yaitu sebagai

pembantu Bupati melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang Pekerjaan

Umum dan Perumahan.

Untuk melaksanakan tugas diatas maka Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat juga mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

3. Pembinaan, pengembangan serta Pengawasan di bidang Pekerjaan Umum

dan Perumahan; dan

4. Pembinaan terhadap UPTD dalam lingkup tugasnya.


3

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi diatas instansi Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Halmahera Barat dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

mempunyai Tugas pokok dan fungsi.

Tugas Pokok Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten

Halmahera Barat adalah untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan tugas

umum pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan. Sementara

fungsinya adalah merumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pengembangan

kawasan permukiman dan prasarana wilayah.

Selain tugas pokok dan fungsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan juga mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan di lingkup Dinas


Pekerjaan Umum dan Perumahan.
2. Merumuskan kebijakan teknis dan menjabarkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah dan Rencana Strategi Kabupaten Halmahera Barat dalam
lingkup tugasnya dalam bentuk rencana kerja.
3. Mengkoordinasikan seluruh program dinas dengan instansi terkait
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
4. Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada pejabat dibawahnya
secara berjenjang untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas.
5. Membina dan mengarahkan bawahan dalam penyelenggaraan tugas di
lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan sehingga pelaksanaan
tugas sesuai dengan yang direncanakan.
6. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkup
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai bahan pembinaan
karier dan pengukuran kinerja.
7. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati baik lisan maupun
tertulis sebagai bahan pertanggungjawaban.
8. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati baik lisan maupun
tertulis sebagai bahan penentuan kebijakan.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati baik lisan
maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

Pemimpin adalah orang yang oleh organisasi tertentu ditunjuk sebagai

pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku


4

suatu jabatan dalam struktur organisasi, dengan segala hak dan kewajiban yang

berkaitan dengannya, untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Seorang

pemimpin juga harus mengetahui eksistensi serta kebutuhan setiap anggotanya

seperti kecakapan dalam melaksanakan apa yang diperintahkannya, sehingga

dapat memecahkan masalah yang dihadapi organisasi. Ditingkat inilah sebuah

organisasi perlu menghadirkan pemimpin yang berkualitas agar dapat mengatasi

setiap permasalahan yang terjadi.

Kepemimpinan adalah suatu aktifitas mempengaruhi perilaku orang-orang

agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan merupakan aktifitas pemimpin dalam bentuk memberi perintah,

membimbing, dan mempengaruhi kelompok kerja atau orang lain dalam rangka

mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien, (Danim, 2004:56).

Kepemimpinan yang efektif mempunyai peran yang sangat menentukan untuk

mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan mengandung unsur pimpinan dan yang

dipimpin. Sukses organisasi lebih ditentukan oleh pimpinannya. Oleh karena itu

demi masa depan organisasi seorang pemimpin dalam memerintah penting

memiliki gaya kepemimpinan sehingga dapat mempengaruhi para bawahan agar

tetap bersemangat dalam bekerja. Seorang pemimpin juga harus mampu

menentukkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dan disesuaikan

dengan kondisi yang dinginkan oleh bawahan dalam organisasi tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap masalah kepemimpinan tidak terlepas

dari pengaruh gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi orang yang dipimpinnya.

Konsep kepemimpinan modern beranjak dari tesis (Danim, 2004:68) bahwa


5

sukses organisasi dalam mengemban misinya ditentukan oleh interaksi produktif

antara pemimpin (leader) dengan yang dipimpin (staf), yang secara teknis

mempunyai kedudukan dan fungsi yang berbeda.

Untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, maka diperlukan penyesuaian yang tepat

antara gaya kepemimpinan dalam berinteraksi dengan bawahan demi

keberlangsungan dan pencapaian tujuan kerja.

Berdasarkan observasi awal penulis menemukan bahwa dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi diatas masih kurang optimal yaitu berkenaan dengan

kinerja pegawai, yaitu :

1. Terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak tepat waktu dan kurangnya

disiplin kerja pegawai, misalnya bahwa tugas yang dilimpahkan oleh

atasan kepada bawahan selalu saja molor dan terlambat. Hal ini dapat

dilihat dari tabel dibawa ini.

Tabel 1.1
Data Penyusunan Laporan Kerja Pegawai
Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Halmahera Barat

No Tugas Target Waktu yang Realisasi Keterangan


harus dicapai

1 Pembuatan Laporan Agustus s.d. Oktober November Adanya


Penyusunan Program Kerja 2011 2011 keterlambaran 1
2011 bulan dalam
penyusunan data

2 Penyusunan dan Penilaian September s.d. Desember Adanya


Prestasi Pegawai 2011 Nopember 2011 2011 keterlambatan 1
bulan dalam
penyusunan data

Sumber: SDM Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Hal Bar, 2012


6

2. Masih terdapat penundaan pekerjaan pegawai, karena kurang

pengecekan/pemeriksaan/evaluasi serta pengarahan kerja dari

pemimpin ; misalnya tugas yang telah dilimpahkan oleh atasan selalu

dikerja secara santai, sehingga pimpinan merasa tidak puas dari hasil

kerja yang dilaksanakan oleh pegawai karena tugas tersebut tidak

sesuai dengan yang diharapkan oleh pimpinan.

3. Lambatnya penanganan administrasi dan masih ada pegawai yang

membedakan perlakuan kepada pelayanan masyarakat ataupun pada

rekan kerja dalam proses pelelangan sehingga banyak kegiatan kerja

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan bermasalah. Dari 10 laporan

progress pekerjaan fisik tahun 2012 hanya terdapat 3 kegiatan

perumahan yang bisa dikatakan berhasil dan 7 kegiatan pekerjaan

umum bisa dinyatakan tidak berhasil. Hal ini dapat dibuktikan dengan

tabel di bawah ini.


7

Tabel 1.2
LAPORAN PROGRES PEKERJAAN FISIK TAHUN 2012
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAAN
KABUPATEN HALMAHERA BARAT

No Nama Paket / Kegiatan Sumber Relalisasi


Dana Realisasi keuangan
Fisik
1. Peningkatan Jalan Aspal Ruas Jailolo-Gamtala DAK 0% 30%
2. Peningkatan Jalan Ruas Todowongi Matui (hotmix) DAU 0% 30%
3. Pekerjaan jembatan desa sarau DAU 50% 100%
4. Pembangunan jalan setapak desa tolofuo DAU 50% 100%
5. Pembangunan sanitasi lingkungan desa Tongute DAK 30% 65%
Ternate
6. Pembangunan talud penahan sumber air ake gurango DAU 15% 50%
thp 2
7. Peningkatan Jalan aspal ruas ibu togoreba tua DAK 10% 30%
8. Pembangunan sanitasi lingk/MCK komunal desa DAK 80% 80%
guaemadu
9. Pembangunan mesjid raya jailolo DAU 65% 30%
10. Pembangunan Asrama Mahasiswa Halbar Tahap II DAU 30% 30%

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2012

Berdasarkan fenomena kinerja pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan

Pekerjaan Umum dan Perumahan yang kurang optimal maka penulis menduga

disebabkan karena gaya kepemimpinan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan yang belum dilaksanakan sebagaimana mestinya, yaitu:

1. Jarang komunikasi yang aktif antara pemimpin dengan bawahan,

Pemimpin lebih menekankan hubungan formal (hasil wawancara dengan

salah satu pegawai di bidang Bina Marga).

2. Pemimpin kurang berpartisipasi dengan bawahan dalam mencari alternatif

pemecahan dalam penyelesaian tugas (hasil wawancara dengan salah satu

pegawai di bagian keuangan dan kepegawaian).

3. Pemimpin kurang cepat mengambil keputusan untuk masalah pekerjaan

(hasil wawancara dengan salah satu pegawai di bidang Bina Marga).


8

Berdasarkan uraian dan gejala-gejala diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian ini dengan judul : “Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang penilitian, maka

masalah pokok penelitian atau pernyataan masalah (problem statement) adalah

gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara menjadi tidak

baik.

Berdasarkan masalah pokok penelitian ini, diturunkan pertanyaan atau

masalah penelitian (problem questions) adalah seberapa besar pengaruh gaya

kepemimpinan Kepala Dinas terhadap kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum

dan Perumahan Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian adalah memberikan gambaran terhadap fenomena yang

terjadi pada gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai serta pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum

dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.


9

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: Untuk mengetahui

berapa besar Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi

Maluku Utara.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dari aspek

teoritis maupun dari aspek praktis bagi berbagai pihak yang terkait dengan gaya

kepemimpinan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Adapun kegunaan yang bisa diperoleh antara lain:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian lebih

mendalam mengenai konsep kepemimpinan serta konsep kinerja pegawai.

Oleh karena itu penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan ilmu

administrasi publik terutama yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan

pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan alternatif

pemikiran atau pertimbangan, khususnya bagi para pengambil keputusan di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara,

khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan yang dalam upaya

meningkatkan kinerja pegawai serta sebagai evaluasi terhadap gaya

kepemimpinan yang selama ini berjalan di lingkungan organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai