MALARIA
Kelompok 12
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah malaria.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat
bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan untuk kami dan orang
pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I5 PENDAHULUAN................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 6
1.4 Manfaat penelitian ............................................................................................ 6
BAB IIPEMBAHASAN .................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Penyakit Malaria ........................................................................... 7
2.2 Etiologi Penyakit Malaria ................................................................................ 7
2.3 Patofisiologi ....................................................................................................... 8
2.4 Manifestasi Klinis.............................................................................................. 9
2.5 Pencegahan Malaria ....................................................................................... 10
2.6 Pengobatan Malaria........................................................................................ 10
2.7 Masalah Keperawatan .................................................................................... 12
2.7.1 Umum ............................................................................................................... 12
2.7.2 Resiko Infeksi .................................................................................................. 12
2.8 Asuhan Keperawatan ..................................................................................... 12
2.8.1 PENGKAJIAN ................................................................................................ 12
2.8.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................................... 13
2.8.4 Perencanaan Keperawatan ............................................................................ 14
2.8.5 IMPLEMENTASI ........................................................................................... 20
2.8.6 EVALUASI ...................................................................................................... 20
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN MALARIA ...................................................... 21
3.1 Contoh kasus ................................................................................................... 21
3.1.1 PENGKAJIAN ................................................................................................ 21
3.1.1.1 IDENTITAS KLIEN DAN PENANGGUNG JAWAB ................................ 21
3.1.1.2 RIWAYAT KESEHATAN ............................................................................. 22
3.1.1.3 PEMERIKSAAN FISIK ................................................................................. 24
3.1.1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG ................................................................... 25
3.1.1.5 THERAPY ....................................................................................................... 26
3
3.1.2 ANALISA DATA ............................................................................................ 26
3.1.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN .................................................................... 28
3.1.4 INTERVENSI KEPERAWATAN ................................................................. 29
3.1.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ............................................................ 30
3.2 PATHWAY/WOC........................................................................................... 32
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 33
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 33
4.2 Saran ................................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 34
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2.7 Bagaimana asuhan keperawatan malaria?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1 Untuk mengetahui penjelasan secara detail tentang penyakit malaria.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui pengertian penyakit malaria
1.3.2.2 Untuk mengetahui etiologi malaria
1.3.2.3 Untuk mengetahui patofisiologi malaria
1.3.2.4 Untuk mengetahui manifestasi klinis malaria
1.3.2.5 Untuk mengetahui Pencegahan malaria
1.3.2.6 Untuk mengetahui pengobatan malaria
1.3.2.7 Untuk mengetahui asuhan keperawatan malaria
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah:
1.4.1 Manfaat bagi penulis
Mendapat pengetahuan tentang penytakit malaria secara detail.
1.4.2 Manfaat bagi instansi memberikan informasi mengenai penyakit
malaria dan sebagai bahan untuk membuat program pencegahan
malaria khusunya di Indonesia
1.4.3 Manfaat bagi pembaca
Sebagai bahan referensi dalam pembuatan karya tulis ilmiah dengan
tema yang sama atau sejenis
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
kuartana. P. ovale merupakan penyebab malaria ovale, sedangkan P. falciparum
menyebabkan malaria falsiparum atau malaria tropika. Spesies terakhir ini paling
berbahaya, Karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab dalam
waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehingga
menimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh. (Harijanto
P.N.2000).
2.3 Patofisiologi
8
Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus eksoeritrositik dan siklus
eritrositik. Dimulai ketika nyamuk menggigit manusia sehat. Sporozoit akan
masuk kedalam tubuh manusia melewati luka tusuk nyamuk (1). Sporozoit akan
mengikuti aliran darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati (2) dan akan
matang menjadi skizon (3). Siklus ini disebut siklus eksoeritrositik. Pada
Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae hanya mempunyai satu siklus
eksoeritrositik, sedangkan Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale mempunyai
bentuk hipnozoit (fase dormant) sehingga siklus eksoeritrositik dapat berulang.
Selanjutnya, skizon akan pecah (4) mengeluarkan merozoit (5) yang akan masuk
ke aliran darahsehingga menginfeksi eritrosit dan di mulailah siklus eritrositik.
Merozoit tersebut akan berubah morfologi menjadi tropozoit belum matang lalu
matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi merozoit lagi (6).
Diantara bentuk tropozoit tersebut ada yang menjadi gametosit (7) dan gametosit
inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh nyamuk. Begitu seterusnya akan
berulang-ulang terus. Gametosit tidak menjadi penyebab terjadinya gangguan
klinik pada penderita malaria, sehingga penderita dapat menjadi sumber penularan
malaria tanpa diketahui (karier malaria).
2.4 Manifestasi Klinis
Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat bepergian ke daerah
endemic malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah :
1. Demam
Demam periodic yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (
sporulasi ). Pada malaria tertiana ( P. vivax dan P. ovale ), pematangan
skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke – 3,
sedangkan malaria kuartana ( P. malariae ) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan
beberapa serangan demam periodic. Demam khas malaria terdiri atas 3
stadium, yaitu menggigil ( 15 menit – 1 jam ), puncak demam ( 2 – 6 jam
), dan berkeringat ( 2 – 4 jam ). Demam akan mereda secara bertahap
karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada
respons imun.
2. Splenomegali
9
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami
kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit
parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat
adalah anemia karena P. falciparum. Anemia disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama ( reduced survival time )
c. Gangguan pembentukkan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam
sumsum tulang ( diseritropoesis ).
4. Ikterus
Ikterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
2.5 Pencegahan Malaria
Menghindari diri agar tidak tergigit nyamuk adalah cara terbaik agar tidak tertular
malaria. Beberapa cara lain yang bisa dilakukan adalah:
Memakai kelambu berinsektisida untuk menutupi ranjang.
Menggunakan pakaian atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.
Membersihkan bak mandi dan menabur serbuk abate untuk membasmi
jentik-jentik nyamuk.
Menyingkirkan atau menutup genangan air yang berpotensi menjadi
sarang jentik-jentik nyamuk.
Memakai losion anti serangga. Losion yang paling efektif adalah yang
mengandung DEET atau diethyltoluamide.
Memakai obat nyamuk bakar atau semprot secara teratur.
Melakukan fogging atau pengasapan secara teratur di lingkungan tempat
tinggal.
10
Kombinasi artemether dan lumefantrine atau
Kombinasi artesunate dan amodiaquine atau
Kombinasi artesunate dan mefloquine atau
Kombinasi dihydroartemisinin dan piperaquine atau
Kombinasi artesunate + sulfadoxine + pyrimethamine.
Pengobatan ini harus diberikan setidaknya selama 3 hari. Sedangkan untuk
malaria akibat Plasmodium vivax, pengobatan yang disarankan adalah dengan
menggunakan golongan klorokuin pada daerah yang masih belum resisten
klorokuin. Namun pada daerah yang telah resisten klorokuin, pengobatan yang
disarankan adalah dengan ACT.
Terapi kombinasi artemisinin (ACT) direkomendasikan oleh WHO untuk
pengobatan malaria. Artemisinin berasal dari tanaman Artemisia annua, dan
dikenal karena kemampuannya untuk mengurangi jumlah parasit Plasmodium
dalam aliran darah dengan cepat. ACT dapat dikombinasikan dengan obat lain
sebagai obat mitra untuk pengobatan malaria. Peran artemisinin adalah untuk
mengurangi jumlah parasit dalam tiga hari pertama sedangkan obat mitra
menghilangkan sisanya.
11
Trimester I (6-9 bulan) ACT tablet selama tiga hari
2.7 Masalah Keperawatan
2.7.1 Umum
Hypertermia
Perubahan perfusi jaringan
Intoleransi aktifitas
Kurang pengetahuan
12
2.8.1.6 Dischart Planning
Tindakan pencegahan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu
dengan cara :
Tidur dengan kelambu sebaiknya dengan kelambu impregnated ( dicelup
peptisida : pemethrin atau deltamethin.
Menggunakan obat pembunuh nyamuk : gosok, spray, asap, elektrik.
Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat menggigit atau
harus memakai proteksi ( baju lengan panjang, kaos stocking ). Nyamuk
akan menggigit diantara jam 18.00 sampai jam 06.00. nyamuk jarang
pada ketinggian di atas 2000 m.
Memproteksi tempat tinggal/kamar tidur dari nyamuk dengan kawat anti
nyamuk.
2.8.2 Diagnosa Keperawatan
2.8.2.1 Umum
2.8.2.2 Hypertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme penyakit
2.8.2.3 Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel
2.8.2.4 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum
2.8.2.5 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit dan penatalaksanaannya
13
2.8.3.3 Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan bisa disebabkan kehilangan
yang berlebihan diare berat, muntah, berkeringat, demam,
hiperventilasi
Pada Paru
2.8.3.4 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane
alveolar-kapiler ( efek inflamasi )
Pada Otak
2.8.3.5 Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan hipovolemia.
2.8.4 Perencanaan Keperawatan
Umum
NO Tujuan keperawatan Diagnosa dan hasil INTERVENSI
1. Hypertermia Tujuan : Mandiri
berhubungan dengan Setelah dilakukan Pantau ( kaji ) tanda
peningkatan metabolisme tindakan keperawatan vital, perhatikan
penyakit, ditandai dengan selama 3 x 24 jam, adanya diaphoresis
: suhu tubuh klien Berikan pakaian
DS : kembali nomal tipis, terang,
DO : Kriteria hasil : longgar sesuai
Suhu tubuh 36- kebutuhan
37°C Berikan kompres
Akral teraba hangat, air biasa
hangat Anjurkan pasien
Kulit lembab banyak minum
Kolaborasi
pemberian tipiuretik
14
baik agitasi, gangguan
haluaran urine memori, bingung
adekuat catat keluhan rasa
dingin, pertahankan
suhu lingkungan
dan tubuh hangat
sesuai indikasi
kolaborasi
awasi lab : hb/ht,
jumlah SDM, AGD
berika SDM darah
lengkap/packed,
produk darah sesuai
indikasi, awasi
untuk komplikasi
transfuse
berikan O2 sesuai
indikasi
3 Intoleransi aktifitas Tujuan : Mandiri
berhubungan dengan Setelah dilakukan Bantu kebutuhan
kelemahan umum, tindakan keperawatan klien
ditandai dengan : selama 3 x 24 jam, Anjurkan klien
DS : aktifitas klien untuk melakukan
DO : meningkat secara aktifitas secara
optimal bertahap
Kriteria hasil : Bantu klien
Klien dapat melakukan latihan
beraktifitas dengan ROM aktif dan
bantuan minimal pasif
Meningkatnya Tingkatkan
fungsi bagian aktifitas dan
tubuh yang sakit. partisipasi dalam
merawat diri
sendiri sesuai
kemampuan
Obsevasi adanya
daerah yang
mengalami nyeri
Kolaborasi
Ahli fisioterapi
4. Kurang pengetahuan Tujuan : Mandiri
berhubungan dengan Setelah dilakukan Kaji tingkat
kurang informasi tentang tindakan keperawatan pengetahuan klien
proses penyakit dan selama 2 x 24 jam, tentang penyakitnya
penatalaksanaannya pengetahuan klien Jelaskan tentang
15
meningkat proses penyakit,
Kriteria hasil : cara penularan dan
Klien mengerti dan pencegahan
memahami penyakit
penyakit yang Tinjau factor resiko
dialaminya. individual dan
Klien dapat bentuk penularan.
menjelaskan
tentang penyakit Kolaborasi
yang dialaminya Dokter dalam
Klien dapat memberikan
bekerjasama dalam informasi mengenai
tindakan terapi obat-obatan,
keperawatan epek samping,
ketaatan program
16
Kolaborasi
Ahli Gizi
Kolaborasi
Pemberian terapi
sesuai indikasi,
pemeriksaan
laboratorium.
17
Dapat Ukur haluaran
mempertahankan uine dan berat
hidrasi jenis urine
Tugor kulit, Timbang BB
membrane mukosa sesuai indikasi
lembab Pantau pemasukan
peroral dan
masukan cairan
sedikitnya 2500
ml/hari
Hindari makanan
yang
menyebabkan
diare
Kolaborasi
Berikan cairan
elektrolit
Pantau
pemeriksaan lab :
HB/HT, elektrolit
serum, BUN,
Berikan obat-
obatan sesuai
indikasi
Antiemetic dan
antidiare
18
Berpartisipasi diindikasikan
dalam program Auskultasi bunyi
pengobatan dalam napas.
tingkat kemampuan Awasi tingkat
klien kesadaran / status
mental
Berikan
lingkungan tenang,
batasi aktifitas
pasien
Awasi tanda vital
dan irama jantung
Kolaborasi
berikan oksigen
sesuai indikasi
hasil GDA, pantau
gambaran seri
GDA, berikan
terapi sesuai
indikasi
19
Berikan waktu
istirahat diantara
waktu aktifitas
keperawatan dan
batasi waktu dari
setiap prosedur
tersebut
Berikan
lingkungan
nyaman dan
tenang
Bantu pasien
menghindari
batuk, muntah,
feces yang
dipaksakan.
Kolaborasi ;
- Berikan oksigen,
terapi sesuai
indikasi
2.8.5 IMPLEMENTASI
Implementasi sesuai intervensi
2.8.6 EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan SOAP dan masalah keperawatan
teratasi.
20
BAB III
3.1.1 PENGKAJIAN
3.1.1.1 IDENTITAS KLIEN DAN PENANGGUNG JAWAB
2.11.1.1 Identitas Klien
Nama : Tn. “A”
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Alamat : JL. Abi kusmo, Plaju
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
No.Rekam Medik : 0559888
Tanggal Masuk RS : 17 Februari 2010
Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2010
Diagnosa Medis : Malaria vivax
21
2.11.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. “N“
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Indonesia
Alamat : JL. Abi kusmo, Plaju
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : Istri
3.1.1.2 RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien merasa demam & menggigil
b. Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak + 2 minggu SMRS klien mengatakan lemah, demam terlalu
tinggi, suhunya naik turun, klien tidak bisa tidur, tidak nafsu makan,
mual dan muntah. Klien sempat minum obat yang dibeli dari warung
karena badannya masih panas pada pukul 08.00 WIB tanggal 17
Februari 2010, klien langsung di bawa keluarganya ke RSUD
Palembang Bari.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada masalah kesehatan terdahulu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengidap
penyakit malaria.
e. Riwayat Psikologi
Klien mengatakan sudah bisa menerima keadaannya dan keluarga
selalu memberikan motivasi kepada klien
f. Riwayat Sosial
Klien bersikap baik dan dapat bekerjasama dengan perawat, dokter,
dan tim kesehatan lainnya
22
g. Riwayat Spritual
Klien menganut agama Islam dan selalu berdoa akan kesembuhan
penyakitnya
h. Pola aktivitas sehari-hari
NO Kegiatan SMRS Setelah MRS
1. Pola makan
- Frekuensi - 3x sehari - 2x sehari
- Jenis - Nasi dan lauk - Nasi dan lauk ¼ piring
- Jumlah - 1 piring - Ada masalah. Klien
- Masalah - Tidak ada merasakan lidahnya
pahit dan mual saat
makan
2. Pola minum
- Frekuensi - 8 gelas/hari - 8 gelas/hari
- Jenis - Air putih - Air putih
- Jumlah - 1.5 liter - 1.5 liter
- Masalah - Tidak ada - Tidak ada
3. Pola eliminasi
BAB
- Frekuensi - 1x/hari - 1x/hari
- Konsisten - Padat kuning - Padat kuning
si Warna
- Masalah - Tidak ada - Tidak ada
BAK
- 6-7x/hari - 6-7x/hari
- Frekuensi
- Kuning - Kuning jernih
- Warna
jernih - 1000-1500 cc/hari
- Jumlah
- 1000-1500 - Tidak ada
- Masalah
cc/hari
- Tidak ada
4. Pola aktivitas dan
istirahat
- Tidur - 1jam/hari - 2 jam/hari
siang
- Tidur - 7 jam/hari - 2 jam/hari
malam
- Gangguan - Tidak ada
- Ada masalah. Klien
tidur
menggigil dan klien
merasa terganggu
dengan suasana
lingkungan yang ramai.
5. Personal hygiene
- Mandi - 2x/hari - 1x/hari
- Gosok - 2x/hari - 2x/hari
gigi
23
- Rambut - Bersih - Cukup bersih
- Kuku - Bersih - Bersih
- Ganti - 2x/hari - 1x/hari
pakaian
B1 (Breathing) :
Inspeksi: bentuk normal, simetris, gerak napas simetris, retraksi
tidak ada
Palpasi: fremitus raba simetris
Perkusi: sonor
Auskultasi: suara napas vesikuler, ronkhi tidak ada wheezing tidak
ada
RR 24x/menit
Batuk: (-) Sputum: (-)
B2 (Blood) :
B3 (Brain) :
B4 (Bladder) :
24
Jumlah urine kurang lebih 1500cc perhari
BAB lancar 1x/hari, konsestensi padat kuning
B5 (Bowel) :
Tidak kembung
Bising usus normal
Nafsu makan normal (SMRS) dan mulai tidak nafsu makan saat
masuk rumah sakit
Makan 3x sehari (SMRS), dan makan 2x sehari ¼ piring
Masalah: gangguan pemenuhan nutrisi
B6 ( Bone ) :
25
3.1.1.5 THERAPY
- IVFD RL gtt 20 x/menit
- Paracetamol 3x1 mg
- Kloroquin 4-4-2
- Ranitidin 2 x1 ampul
- Clobazam 1x1 mg
- Diet BB
3.1.2 ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. A No. Reg. : 055988
Umur : 25 tahun Diagnosa : Malaria
Ruang Rawat : Perawatan laki-laki Alamat : Jl.abi kusmo
NO JAM/TGL ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1. 18-02-10 DS: Klien Nyamuk anopheles Peningkatan suhu
mengatakan
08.00 tubuh
badannya
wib menggigil Plasmodium vivax
DO:
- Klien tampak
gelisah Masuk jaringan tbh
- Klien tampak
menggigil
- T : 38 ° c Viremia
- RR: 24 x /
menit
- Nadi : 86 x/ Inter leukin
menit
Peningkatan
hipotalamus
26
yang tersedia
hanya
Lambung
dihabiskan ¼
piring
- BB SMRS: 48
Asam lambung
kg
- BB selama meningkat
MRS : 47 kg
- TD: 110 / 70
mm Hg Refleks mual dan
- Nadi : 86 x /
muntah
menit
- RR : 24 x /
menit
Intake nutrisi
menurun
Anoreksia
Perubahan nutrisi
3. 18-02-10 DS:Klien Nyamuk anopheles Gangguan rasa
mengeluh mual
08.45 nyaman
dan sulit tidur
wib Plasmodium vivax
DO:
- Suhu tubuh:
38°C Masuk jaringan tbh
- Klien tampak
gelisah
Viremia
Inter leukin
Peningkatan
hipotalamus
mual
27
Gangguan rasa
nyaman
28
3.1.4 INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1 Peningkatan suhu Setelah dilakukan Kaji TTV, Mengetahui kondisi
tubuh b/d tindakan suhu, nadi, TD pasien
peningkatan keperawatan Anjurkan Agar tidak dehidrasi
hipotalamus ditandai selama 1 x 24 jam, banyak minum Agar menurunkan
dengan diharapkan : Anjurkan mengurangi panas
DS: Klien Suhu tubuh pasien keluarga untuk klien
mengatakan normal (36-37 0C) kompres Agar hemat energi
badannya menggigil hangat Untuk menurunkan
DO: Anjurkan panas
- Klien tampak pasien untuk
gelisah bedrest
- Klien tampak Kolaborasi
menggigil dengan tim
- T : 38°c medis dalam
- RR: 24 x / pemberian
menit terapi
- Nadi : 86 x/ antipiretik
menit
2 Gangguan kebutuhan Setelah dilakukan Kaji Pola Untuk mengetahui
nutrisi b/d intake tindakan Nutrisi klien pola nutrisi klien.
nutrisi yang tidak keperawatan Ukur TTV. Bila terjadi
adekuat ditandai selama 1 x 24 jam, Anjurkan perubahan tekanan
dengan: diharapkan klien makan darah dan nadi
DS: klien Nafsu makan sedikit tapi menunjukkan
mengatakan kurang kmbali sering perubahan
nafsu makan meningkat Anjurkan Mengurangi resiko
DO: Tidak tampak klien untuk kurang nutrisi pada
- klien tampak Lemas diet TKTP klien
lemah Tidak tampak Kolaborasi Memberikan energi
- Klien tampak Pucat dengan ahli pada klien
mual TTV dalam gizi dalam
- porsi makan yang batas normal pemberian
tersedia hanya (TD : 120/ 80 diit
dihabiskan ¼ mmHg, N : 60-
piring 100 x/ menit).
- BB SMRS: 48 kg
- BB selama MRS :
47 kg
- TD: 110 / 70 mm
Hg
- Nadi : 86 x /
menit
- RR : 24 x / menit
29
3 Gangguan rasa Setelah dilakukan batasi aktivitas jam tidur kembali
nyaman b/d gejala tindakan sebelum tidur normal seperti biasa
penyakit ditandai keperawatan kaji pola tidur klien mengatakan
dengan: selama 1 x 24 jam, klien kwalitas tidur baik
DS:Klien diharapkan: identifikasi bangun tidur klien
mengatakan susah Suhu tubuh klien kemungkinan merasa segar dan
tidur dan mual dapat turun efek obat tidak mengeluhkan
DO: sehingga dapat terhadap pola mual lagi.
- Suhu : 38°C tidur dengan tidur
- Klien tampak nyaman dan rasa minitor pola
gelisah mual berkurang tidur dan jam
tidur klien
diskusikan
pada klien
kemungkinan
faktor lain
yang
menyebabkan
gangguan pola
tidur
memberikan
kompres
monitor
kenyamanan
lingkungan,
cahaya, dll
sebelum tidur
ajarkan klien
tehnik
relaksasi
kolaborasi
pemberian
obat
observasi
tanda-tanda
vital
30
S : 37 0C S : 37 0C
N : 80 x/ menit N : 82 x/ menit
R : 24 x/ menit R : 24 x/ menit
Mengajarkan tehnik relaksasi A: masalah teratasi
nafas dalam bila timbul rasa P: -
nyeri yaitu menarik nafas
melalui hidung dengan
hitungan1, 2, 3, tahan
sebentar kemudian
hembuskan melalui mulut
yang mencucu dengan
hitungan 4, 5, 6, 7. Teknik ini
diulangi 3-4 kali hingga Klien
merasa nyaman
Hasil:
Klien mengerti dan dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam.
Membantu Klien mencari
posisi yang nyaman.
Hasil
Klien merasa nyaman dengan
posisi miring.
Berkolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
analgesik.
Hasil:
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam via
IV
2. 18-februari-2010 Menganjurkan makan sedikit S: klien mengatakan selera
tapi sering makannya mulai bertambah
09.45 WIB
Menyajikan makananO:
bervariasi dalam porsi kecil - porsi yang disajikan
Menyajikan makanan daalam dapat dihabiskan
keadaan hangat - tidak terlihat sisa
makanan diatas meja
pasien
A: masalah teratasi
P: -
3. 18-februari-2010 memonitor TTV S : klien mengatakan bahwa
10.25 WIB kaji pola tidur klien badan masih terasa panas
diskusikan faktor lain sehingga sulit untuk tidur
penyebab tidak bisa tidur O : klien terlihat lemah, TD
ajarkan tehnik relaksasi nafas : 130/70 mmHg, nadi 104
dalam x/menit, suhu 38 C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
31
3.2 PATHWAY/WOC
Gigitan nyamuk
anopheles
B1 B2 B3 B4 B5 B6
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan
oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali. Patofisiologi pada malaria masih belum diketahui dengan pasti.
Berbagai macam teori dan hipotesis telah dikemukakan. Perubahan
patofisiologi pada malaria terutama mungkin berhubungan dengan gangguan
aliran darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung
parasit pada endothelium kapiler. Malaria dapa di klasifikasikan menjadi :
malaria tropika, malaria kwartana, malaria ovale, dan malaria tersiana.
Manifestasi klinis dapat beruap demam, anemia, splenomegali dll.
Komplikasi yang dapat muncul dari malaria dapat berupa ; malaria otak,
anemia berat, anemia berat, dan hiperglikemia.
4.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan, perawat harus benar-benar
mengetahui penyakit malaria, penyebab dan harus pula memperhatikan
bagaimana penanganannya sesuai dengan sop dan berpedoman SDKI agar
tidak adanya kekeliruan saat menegakkan diagnosa.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://www.askepmalaria.pdf/09/10/2018/50-asuhan-keperawatan-malaria-
lengkap/dedehsuhartini
http://www.72-article-281-1-10-20180429/09/10/2018-asuhan-keperawatan-
malaria/emanuelileatanlewar
http://www.bukusakumalaria.pdf
34