Afrida Putritama
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
aputritama@uny.ac.id
1
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
akal, agama, harta, dan keturunan umat diberikan kesempatan untuk memberikan
Islam dari transaksi yang diharamkan oleh layanan syariah melalui mekanisme
syariat Islam, khususnya transaksi dalam islamic window dengan membentuk Unit
bidang perbankan. Keberadaan industri Usaha Syariah (Umam, 2009).
perbankan syariah yang menjunjung tinggi Angka pertumbuhan perbankan
prinsip etika bisnis Islam adalah mutlak syariah menunjukkan hal yang
diperlukan sebagai fasilitator transaksi menggembirakan akan tetapi
yang halal menurut syariat Islam. perkembangan dari sisi kelembagaan dan
Menurut Noor dan Ahmad (2012), produk keuangan syariah tersebut belum
bank syariah modern pertama kali diimbangi dengan ketaatan terhadap etika
didirikan di Mesir pada tahun 1963 dan bisnis syariah padahal penerapan prinsip
sejak saat itu telah berdiri lebih dari 300 etika bisnis syariah dalam operasional
institusi di lebih dari 75 negara. Industri perbankan syariah mutlak diperlukan
perbankan syariah berkembang pesat dan untuk mendukung kelangsungan usaha
semakin populer di seluruh dunia, perbankan syariah di masa depan.
termasuk di Indonesia. Di Indonesia, Muhammad Rizal Ismail, seorang
industri perbankan syariah dipelopori oleh Chairman Mudharabah Institute,
Bank Muamalat Indonesia yang berdiri menyatakan bahwa penerapan prinsip
pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh etika bisnis Islam dalam bisnis keuangan
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan dan perbankan syariah hanya sebesar 50%
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), karena lebih berfokus pada produknya dan
sekelompok pengusaha Muslim, dan belum menjangkau perilaku sumber daya
Pemerintah Indonesia. Bank Muamalat manusianya (www.sebi.ac.id), sedangkan
Indonesia mulai melakukan operasi secara Saleh, Md. Abu, Quazi, Ali, Keating,
resmi pada bulan Mei 1992 setelah adanya Byron, and Gaur, Sanjaya S. (2017)
Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun menemukan bahwa persepsi nasabah
1992 yang mengatur tentang izin perbankan syariah atas tingkat reliabilitas,
pengoperasian perbankan dengan prinsip tingkat respon, keamanan, dan reputasi
syariah. Untuk mempercepat perbankan syariah lebih tinggi bila
perkembangan perbankan syariah di dibandingkan bank konvensional namun
Indonesia, maka pemerintah memutuskan masih banyak masalah etika yang terjadi
menerapkan sistem perbankan ganda (dual dalam praktek perbankan syariah (Wilson,
banking system) sehingga selain bank 2005). Tantangan perbankan syariah
syariah murni, bank konvensional juga secara umum adalah menjaga
2
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
3
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
b. Telah ada kekuatan wibawanya dan pelaksanaan akad saat terjadi transaksi di
diakui oleh hukum negara. bank syariah (Ma’ruf Amin, 2012). Telaah
c. Telah ada sebagai penyaring bahan- ulang inilah yang menjadi dasar ijtihad
bahan hukum negara. terhadap perkembangan produk-produk
d. Telah ada sebagai salah satu bahan dan akad perbankan syariah sehingga tertuang
sumber hukum negara. dalam peraturan dan perundang-undangan
Teori Kategori Hukum negara. Proses ijtihad ini membawa hukum
Teori kategori hukum yaitu syariat, fiqih, normatif menjadi hukum positif ketika hasil
dan siyasah. Teori kategori hukum akan ijtihad diformalkan oleh negara menjadi
melihat prinsip etika bisnis Islam dalam peraturan dan perundang-undangan.
perbankan syariah telah sesuai dengan Etika Bisnis
syariat, fiqih, maupun siyasah. Definisi Etika adalah kaidah atau
syariat, fiqih, dan siyasah masing-masing seperangkat prinsip yang mengatur hidup
sebagai berikut: manusia, yang merupakan bagian dari
a. Syariat adalah segala ketentuan Allah filsafat yang membahas secara rasional dan
yang berkaitan dengan perbuatan subjek kritis tentang norma atau moralitas. Dengan
hukum, berupa melakukan demikian, etika berbeda dengan moral.
suatuperbuatan, memilih, atau Etika adalah refleksi kritis dan penjelasan
menentukan sesuatu sebagai syarat, rasional mengapa sesuatu itu baik atau
sebab, atau penghalang. buruk, sedangkan norma adalah suatu
b. Fiqih adalah ilmu atau pemahaman pranata dan nilai mengenai baik dan buruk
tentang hukum-hukum syarak yang (Rivai, Nuruddin, dan Arfa, 2012).
bersifat perbuatan yang dipahami dari Rezaee (2009:60) mendefinisikan
dalil-dalilnya yang rinci. etika sebagai prinsip-prinsip moral tentang
c. Siyasah adalah kewenangan pemerintah baik atau buruk, serta perilaku lain yang
untuk melakukan kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai dan standar yang
bertujuan untuk kemslahatan, melalui a terhormat. Sedangkan menurut Duska dan
turan yang tidak bertentangan dengan Clarke (2002), etika menjadi semakin
agama, meskipun tidak ada dalil tertentu. penting dalam sektor jasa keuangan sebab
Teori Kaidah Ushul dan I’adah al- pada dasarnya tujuan aktivitas bisnis dan
Nadhar jasa keuangan secara umum adalah
I’adah al-Nadhar (telaah ulang) penciptaan nilai bagi konsumen, dan
terhadap alasan hukum (‘illah) kajian seharusnya tidak ada dikotomi antara sikap
ulama terdahulu (klasik) terutama mengenai etis personal dan sikap seseorang dalam
4
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
5
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
Sifat fathanah ini mendorong kearifan Riba jual beli yaitu riba fadlal adalah
berpikir dan bertindak sehingga kelebihan yang diperoleh dalam
keputusan yang dihasilkan menunjukkan transaksi tukar-menukar barang.
profesionalisme yang didasarkan sikap 5) Ihtikar
akhlak seperti akhlak Rasulullah Saw. Ihtikar adalah menimbun barang
d. Amanah/ jujur dengan harapan mendapatkan harga
Hubungan bisnis yang dilandasi tinggi di kemudian hari.
kejujuran memunculkan kepercayaan 6) Mengurangi timbangan atau takaran.
yang merupakan hal paling mendasar Sedangkan menurut Agustin (2017),
dari semua hubungan bisnis. ada tiga aktivitas keuangan yang harus
e. Tabligh berlandaskan etika bisnis Islam yaitu:
Kemampuan berkomunikasi dalam kata a. Aktivitas perolehan dana. Harus
tabligh menunjukkan proses memperhatikan cara-cara yang sesuai
menyampaikan sesuatu untuk dengan syariah seperti mudharabah,
mempengaruhi orang lain melalui musyarakah, murabahah, salam, istisna’,
perkataan yang baik. ijarah, sharf, wadi’ah, qardhul hasan,
f. Tidak melakukan praktik bisnis yang wakalah, kafalah, hiwalah, dan rahn.
bertentangan dengan syariah, antara lain: b. Aktivitas pengelolaan aktiva.
1) Produk dan jasa yang dijual haram Memperhatikan prinsip “uang sebagai
2) Gharar alat tukar bukan sebagai komoditas yang
Gharar adalah salah satu jual beli diperdagangkan”, dapat dilakukan
yang mengandung unsur penipuan secara langsung atau melalui lembaga
karena dalam akadnya transaksi yang intermediari seperti bnk syariah atau
dilakukan belum jelas. reksadana syariah.
3) Al-Gabn dan Tadlis c. Aktivitas penggunaan dana. Harus
Al Gabn adalah harga yang ditetapkan digunakan untuk hal-hal yang dianjurkan
jauh dari rata-rata yang ada baik lebih seperti zakat, infaq, shadaqah, waqaf,
rendah maupun lebih tinggi, sedangkan dan untuk hal-hal yang tidak dilarang
Tadlis adalah penipuan dengan menutupi seperti membeli barang konsumtif,
kecacatan sebuah barang yang akan rekreasi, dsb.
dijual saat transaksi terjadi. Etika bisnis Islam menegaskan
4) Riba bahwa segala kegiatan ekonomi harus
tunduk kepada etika, dan bukan sebaliknya
(Naqvi, 1981). Lewis and Algaoud (2001)
6
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
menegaskan bahwa nilai-nilai etika bisnis 2002). Sebenarnya tidak ada istilah “bank”
Islam seharusnya tercermin dalam segala secara literal dalam konsep Islam namun
aspek kegiatan bisnis sesuai nilai moralitas secara fungsional transaksi perbankan telah
dan spiritualitas sehingga akan ada sejak masa Rasulullah SAW contohnya
meningkatkan pandangan hidup Islami. pengelolaan zakat, shadaqah, ghanimah
Haniffa dan Hudaib (2007) menyatakan (rampasan perang), bai’ (jual-beli), dayn
bahwa jasa keuangan syariah semestinya (utang dagang), dan mal (harta) yang
menjunjung tinggi nilai etika bisnis Islam memiliki peran dalam kegiatan ekonomi
sebab memiliki filosofi bertingkahlaku etis masyarakat sehingga kemudian bank
dengan mempromosikan keadilan dan syariah didefinisikan sebagai lembaga
kesejahteraan dalam masyarakat dan keuangan yang usaha pokoknya
mencari ridho Ilahi. Obaidullah (2005) memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam
menyatakan bahwa semua transaksi bisnis lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang berpedoman pada prinsip etika bisnis yang operasionalnya disesuaikan dengan
Islam harus sesuai dengan aturan syariah. prinsip Islam (Umam, 2009). Jadi, bisa
Metode Penelitian disimpulkan bahwa bank syariah adalah
Penelitian ini adalah sebuah bank modern yang melakukan kegiatan
penelitian studi pustaka dengan objek operasi sepenuhnya sesuai dengan syariah
penelitian industri perbankan syariah. hukum Islam berdasarkan pada Al Quran
Teknik pengumpulan data dengan studi dan Sunnah Rasulullah SAW yang
dokumen, dan analisis data menggunakan menekankan pentingnya implementasi
metode kualitatif. Waktu penelitian yaitu perilaku etis dalam segala aspek kehidupan
November-Desember 2017. manusia, termasuk bisnis. Perbedaan pokok
bank syariah dengan bank konvensional
Hasil Penelitian dan Pembahasan adalah kegiatan usaha bank syariah
Pengawasan Penerapan Etika Bisnis berlandaskan pada prinsip syariah yaitu
Islam Dalam Industri Perbankan prinsip pembagian keutungan dan kerugian
Syariah (profit and loss sharing principle) dan tidak
Kata perbankan berasal dari kata mengenal konsep bunga (Syahdeini,
banque dalam bahasa Prancis dan banco 1999:1).
dalam bahasa Italia, yang artinya adalah Lembaga-lembaga pendukung
peti atau almari. Pada abad ke-12, kata perbankan syariah di tingkat internasional
banco di Italia merujuk pada meja, counter, antara lain (Yaya, Martawireja, Abdurahim,
atau tempat usaha penukaran uang (Arifin, 2013): Accounting and Auditing
7
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
8
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
atas produk dan jasa keuangan syariah; dan e. Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan
mengawasi penerapan fatwa yang telah ketidakadilan bagi pihak lainnya.
diterapkan. Fatwa yang ditetapkan oleh Penafsiran dan pemaknaan fatwa
DSN MUI disahkan oleh pemerintah DSB-MUI menjadi peraturan yang
menjadi peraturan perundang-undangan, disahkan pemerintah dilaksanakan oleh
contohnya antara lain adalah Undang- Komite Perbankan Syariah. Menurut PBI
Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun No. 10/32/PBI/ 2008 tentang Komite
2008 tentang Perbankan Syariah yang Perbankan Syariah, tugas Komite
menyatakan bahwa kegiatan yang Perbankan Syariah adalah sebagai berikut:
berlandaskan prinsip syariah adalah a. menafsirkan fatwa MUI yang terkait
kegiatan usaha yang tidak mengandung dengan perbankan syariah;
unsur sebagai berikut (Guza, 2008): b. memberikan masukan dalam rangka
a. Riba, yaitu penambahan pendapatan implementasi fatwa ke dalam Peraturan
secara bathil/tidak sah antara lain Bank Indonesia;
transaksi pertukaran barang yang tidak c. melakukan pengembangan industri
sama kualitas, kuantitas, dan waktu perbankan syariah.
penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi Dewan Syariah Nasional (DSN)
pinjam-meminjam yang memberikan memiliki badan terafiliasi dalam setiap
syarat nasabah penerima fasilitas lembaga keuangan syariah yang dinamakan
mengembalikan dana yang diterima dewan pengawas syariah yang terdiri atas
melebihi pokok pinjaman karena para pakar di bidang perbankan syariah
berjalannya waktu (nasi’ah); yang bertugas menerbitkan laporan untuk
b. Maisir, yaitu transaksi yang menjamin bahwa bank syariah tersebut
digantungkan kepada suatu keadaan telah mematuhi semua prinsip etika bisnis
yang tidak pasti dan bersifat untung- syariah (Yaya, Martawireja, Abdurahim,
untungan; 2013). Laporan dewan pengawas syariah
c. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tersebut pada umumnya merupakan bagian
tidak jelas,tidak dimiliki, tidak diketahui takterpisahkan dari laporan keuangan
keberadaannya, atau tidak dapat auditan bank syariah. Menurut Grais dan
diserahkan kecuali diatur lain dalam Pellegrini (2006), peran penting dewan
syariah; pengawas syariah antara lain adalah
d. Haram, yaitu transaksi yang objeknya menyertifikasi instrumen keuangan yang
dilarang dalam syariah; diijinkan oleh fatwa Dewan Syariah
Nasional; memverifikasi transaksi apakah
9
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
telah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah kegiatan usaha yang bertentangan
Nasional (DSN); menghitung dan dengan syariah.
membayarkan zakat bank syariah; b. Transaksi Musyarakah
membuang pendapatan yang tidak sesuai 1) Meneliti apakah pemberian informasi
dengan prinsip etika bisnis Islam; dan secara lengkap telah disampaikan oleh
memberikan saran distribusi pendapatan bank kepada nasabah baik secara tertulis
atau beban diantara pemegang saham dan maupun lisan mengenai persyaratan
investor. investasi musyarakah;
Berdasarkan Surat Edaran Bank 2) Menguji apakah perhitungan bagi hasil
Indonesia Nomor 8/19/DPBs Tahun 2006 telah dilaksanakan sesuai prinsip
tentang Pedoman Pengawasan Syariah dan syariah;
Tata Kelola Pelaporan Hasil Pengawasan 3) Memastikan adanya persetujuan para
bagi Dewan Pengawas Syariah, maka pihak dalam perjanjian investasi
dewan pengawas syariah diwajibkan musyarakah;
melakukan pengawasan terhadap penerapan 4) Memastikan terpenuhinya rukun dan
prinsip etika bisnis Islam dalam hal-hal syarat musyarakah;
sebagai berikut: 5) Memastikan bahwa biaya operasional
a. Transaksi mudharabah telah dibebankan pada modal bersama
1) Meneliti apakah pemberian informasi musyarakah;
secara lengkap telah disampaikan oleh 6) Memastikan bahwa kegiatan investasi
bank kepada nasabah baik secara tertulis yang dibiayai tidak termasuk jenis
maupun lisan mengenai persyaratan kegiatan usaha yang bertentangan
investasi mudharabah; dengan syariah.
2) Menguji apakah perhitungan bagi hasil
telah dilaksanakan sesuai prinsip c. Transaksi Murabahah
syariah; 1) Memastikan barang yang
3) Memastikan adanya persetujuan para diperjualbelikan tidak diharamkan oleh
pihak dalam perjanjian investasi syariat Islam;
mudharabah; 2) Memastikan bank menjual barang
4) Memastikan terpenuhinya rukun dan tersebut kepada nasabah dengan harga
syarat mudharabah; jual senilai harga beli plus margin.
5) Memastikan bahwa kegiatan investasi Apabila nasabah membiayai sebagian
yang dibiayai tidak termasuk jenis dari harga barang tersebut makan akan
mengurangi bank kepada nasabah;
10
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
3) Meneliti apakah akad wakalah telah diperoleh dari selisih antara harga beli
dibuat oleh bank secara terpisah dari dan dari pemasok dengan harga jual
akad murabahah, apabila bank hendak kepada nasabah/ pembeli akhir.
mewakilkan kepada nasabah untuk e. Transaksi Istishna’ dan Istishna’ Paralel
membeli barang tersebut dari pihak 1) Memastikan barang yang
ketiga. Akad jual-beli murabahah harus diperjualbelikan tidak diharaamkan oleh
dilaksanakan setelah barang secara syariat Islam;
prinsip menjadi milik bank yang 2) Meneliti apakah bank membiayai
dibuktikan dengan faktur atau kuitansi pembuatan barang yang diperlukan
pembelian yang dapat nasabah sesuai pesanan dan kriteria yang
dipertanggungjawabkan; telah disepakati;
4) Meneliti pembiayaan berdasarkan 3) Memastikan bahwa akad istishna’ dan
prinsip murabahah dilakukan setelah akad istishna’ paralel dibuat dalam akad
adanya permohonan nasabah dan yang terpisah;
perjanjian pembelian suatu barang atau 4) Memastikan bahwa akad istishna’ yang
suatu aset kepada bank. sudah dikerjakan sesuai kesepakatan
d. Transaksi Salam dan Salam Paralel hukumnya mengikat, artinya tidak dapat
1) Memastikan barang yang dibatalkan kecuali: (i) kedua belah pihak
diperjualbelikan tidak diharamkan oleh setuju untuk menghentikan akad
syariah Islam; istishna’; (ii) akad istishna’ batal demi
2) Memastikan bahwa pembayaran atas hukum karena timbul kondisi hukum
barang atas barang salam kepada yang dapat menghalangi pelaksanaan
pemasok telah dilakukan di awal kontrak atau penyelesaian akad.
secara tunai sebesar akad salam;
3) Meneliti bahwa akad salam telah sesuai f. Transaksi Ijarah dan IMBT
dengan fatwa Dewan Syariah Nasional- 1) Memastikan penyaluran dana
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) berdasarkan prinsip ijarah tidak
tentang salam dan peraturan Bank dipergunakan untuk kegiatan yang
Indonesia yang berlaku; bertentangan dengan prinsip syariah;
4) Meneliti kejelasan akad salam yang 2) Memastikan bahwa akad pengalihan
dilaksanakan dalam format salam paralel kepemilikan dalam IMBT dilakukan
atau akad salam biasa; setelah akad ijarah selesai, dan dalam
5) Meneliti bahwa keuntungan bank akad ijarah, janji (wa’ad) untuk
syariah atas praktik salam paralel
11
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
12
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
13
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
c. komitmen untuk terlibat dalam aktivitas bisnis Islam dalam industri perbankan
investasi yang sesuai prinsip etika bisnis syariah baik di tingkat nasional maupun
Islam; internasional, antara lain Accounting and
d. komitmen untuk terlibat dalam aktivitas Auditing Organization of Islamic Financial
pendanaan yang sesuai prinsip etika Institution (AAOIFI), dan General Council
bisnis Islam; of Islamic Bank and Financial Institution di
e. komitmen untuk memenuhi hubungan tingkat internasional, sedangkan di tingkat
kontraktual dengan para pemangku nasional antara lain Dewan Syariah
kepentingan (stakeholder) melalui Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-
“pernyataan kontrak”; MUI), Komite Perbankan Syariah, dan
f. tujuan masa kini dan masa mendattang dewan pengawas syariah.
untuk memenuhi kebutuhan umat Islam; Meskipun telah ada banyak lembaga
g. pernyataan apresiasi terhadap para pihak yang mendukung penerapan prinsip etika
pemangku kepentingan (stakeholder). bisnis Islam dalam industri perbankan
Bila suatu bank syariah mampu syariah namun praktek di lapangan tidak
membuat pengungkapan etis secara selalu mudah. Hal ini terbukti dari masih
memadai, itu artinya bank syariah tersebut banyaknya tantangan yang dihadapi
telah mampu menciptakan dan menjalankan perbankan syariah dalam penerapan prinsip
standar operasional prosedur (SOP) etika bisnis Islam. Tantangan tersebut
mengenai penerapan etika bisnis Islam antara lain sebagai berikut:
dalam kegiatan operasional organisasinya, a. Tidak adanya pengadilan syariah di
baik di tingkat manajemen maupun negara berpenduduk mayoritas non-
pegawai. Hal ini tentu saja akan membawa muslim sehingga otorisasi dan
beberapa dampak positif bagi industri implementasi prinsip etika bisnis Islam
perbankan syariah seperti peningkatan menjadi lemah (Noor dan Ahmad, 2012).
kepuasan, komitmen kerjasama, dan rasa b. Kekurangpahaman mengenai istilah
percaya dari para pihak yang penting dalam etika bisnis Islam,
berkepentingan (stakeholder). misalnya gharar dan riba. Bunga sering
Penerapan prinsip etika bisnis Islam disamakan dengan riba padahal dalam
dalam kegiatan operasional perbankan situasi tertentu tidak termasuk riba (Noor
syariah merupakan hal yang sangat penting dan Ahmad, 2012).
sehingga ada beberapa lembaga yang c. Etika bisnis Islam tidak
dibentuk khusus dalam rangka memberikan memperbolehkan perdagangan produk
dukungan terhadap penerapan prinsip etika non-Halal seperti pornografi,
14
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
15
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
16
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
Naqvi SNH. (1981) Ethics and Economics- Saleh, Md Abu, Quazi, Ali, Keating, Byron,
An Islamic Synthesis. Leicester: The and Gaur, Sanjaya S. (2017) “Quality
Islamic Foundation. And Image Of Banking Services: A
Comparative Study Of Conventional
Nienhaus, Volker. (2011) “Islamic Finance And Islamic Banks”. International
Ethics and Syari’ah Law in the Journal of Bank Marketing, Vol. 35
Aftermath of The Crisis: Concept and Issue 6, page 878-902. 25p.
Practice of Shari’ah Compliant
Finance”. Ethical Perspectives, 18, Stewart D. (1996) Business Ethics. New
no. 4 : 591-623 York: McGraw-Hill
19
JURNAL NOMINAL / VOLUME VII NOMOR 1 / TAHUN 2018
20