Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“Asas Tamansiswa”
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
Asas Tamansiswa 1922
Untuk dapat berusaha menurut asas dengan batas leluasa maka kita harus
bekerja menuut kekuatan kita sendiri. walaupun kita tidak menolak bantuan dari
orang lain, akan tetapi kalau bantuan itu mengurangi kemerdekaan kita lahir dan
batin haruslah ditolak. itulah jalannya orang yang tak mau terikat atau teperintah
pada kekuasaan, karena berkehendak mengusahakan kekuatan diri sendiri
Pancadarma
Hidup merdeka tidak hanya bebas lepas dari penguasaan orang lain, akan
tetapi berarti juga sanggup dan kuat berdiri sendiri tidak tergantung pada
pertolongan orang lain. hidup merdeka merupakan hak diri yang didasarkan atas
ajaran agama, bahwa tuhan menciptakan manusia dengan dasar-dasar yang sama
baik maupun kewajibannya
Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista semboyan yang dipakai
ketika menentang undang-undang sekolah liar dan kita diajurkan kepada anak
dirik untuk memperteguh kemauan dan tenaga
CONTOH KASUS
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4464167/pelaku-pembunuhan-
driver-ojol-di-tegal-tertangkap?_ga=2.198214319.1083294775.1552809919-
1037265593.1517967288#top
Dari kasus di atas terlihat bahwa tidak tercermin sikap asas tamansiswa
1922 pada alinea ke 5 yaitu Untuk dapat berusaha menurut asas dengan batas
leluasa maka kita harus bekerja menuut kekuatan kita sendiri. Terlihat pada
sikapnya dia rela melakukan apapun agar semua kebutuhannya terpenuhi yaitu
dengan cara membunuh dan mengambil harta benda milik korban.
Dalam hal ini pelaku telah melangar dasar kemerdekaan seseorang yaitu
dengan membunuh hal ini tidak sesuai dengan pancadarma ke 2 yaitu
Kemerdekaan mengandung arti bahwa kemerdekaan sebagai karunia Tuhan yang
memberikan kepadanya “ hak untuk mengatur dirinya sendiri “. dengan selalu
mengingat syarat tertib damainya hidup bermasyarakat.
Pelaku telah merenggut hak hidup korban dengan melakukan perampokan
dengan menghabisi nyawa korban hal ini juga tidak sesuai dengan ajaran hidup
tamansiswa yaitu hidup merdeka. Hal tersebut terjadi karna tidak adanya
keimanan kepada Tuhannya sehingga pelaku melakukan pembunuhan.
Dengan melakukan pembunuhan dan mengambil harta benda milik korban
maka pelaku tidak akan merasa merdeka batinnya yaitu merasa gelisa dan tidak
akan merdeka karena tidak dapat bergerak secara leluasa dan akan merasakan
penyesalan.hal ini tidak sesuai dengan sandi pendidikan tamansiswa yaitu hak
untuk mengatur dirinya sendiri, serta melakukan kewajiban kemanusiaan, guna
mengejar keselamatan dalam hidup lahir (salam) dan bahagia dalam hidup batin
(bahagia). secara hak dan kewajiban yang bersifat lahir dan batin harus dilakukan
secara seimbang. jangan sampai hanya mengejar bahagia batin nya saja satu
selamat lahirnya saja