Anda di halaman 1dari 31

1.

MATERI 5 POLITIK EKONOMI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pertama dalam makalah ini kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
perdagangan internasional, Perdagangan internasional menurut wikipedia bahasa Indonesia
adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan
(individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah
suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional
menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional
telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan perdagangan
internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasional.

Pengertian tersebut dikatakan bahwa perdagan internasional dapat meningkatkan GDP


suatu Negara untuk dapat meleihat pertumbuhan perekonomian dalam Negara yang sedang
berkembang seperti Negara kita ini, perdagangan internasional juga turut mendorong terjadinya
globalisai yaitu, sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas Negara dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering
dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Selanjutnya kita harus mengetahui apa manfaat dari perdagangan internasional itu bagi
perekonomian dalam Negeri, sudah kita ketahui pengertian dari perdagangan internasional,
sudah sedikit di singgung tentang manfaat dari perdagangan internasional di atas, disini saya
akan membahas manfaat dari perdagangan internasional menurut Menurut Sadono
Sukirno adalah sebagai berikut:
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut di antaranya: Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan
adanya perdagangan internasional setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.

 Memperoleh keuntungan dari spesialisasi


Sebab utama perdagangan internasional adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

 Memperluas pasar dan menambah keuntungan


Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri, sehinga dapat menunjang kesejahteraan
dalam negri.

 Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik


produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Itulah diatas manfaat yang di kemukkakan para ahli tentang perdagangan internasional
yang terjadi untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian dalam negri. Pengaruh
perdagangan internasional bagi perekonomian dalam negri sangat berpengaruh besar karena
dapat menunjang GDP, karena Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatanGNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Setelah kita ketahui manfaat dari perdagangan internasional bagi perekonomian dalam
negeri selanjutnya saya akan membahas tentang dampak positif dan negatif dari perdagangan
internasional, setiap Negara yang melakukan perdagangan internasional akan mengalami
dampak positif dan dampak negative terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana
pengaruh perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.

Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :

 Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas
 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan
stabilitas ekonomi nasional.
 Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam
bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
 Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
 Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
 Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak negatif dari Perdagangan internasional antara lain :\

 Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang
dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami
kerugian besar.
 Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
 Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
 Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin
rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Itulah di atas penjabaran tentang dampak positif dan dampak negatif dari perdagangan
internasional bagi perekonomian dalam negeri.

Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarnegara.
Setiap negara di dunia semakin sadar akan perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas
pada Perdagangan saja, akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam
pembangunan ekonomi Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam
lembaga kerja sama ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional, maupun internasional . Untuk
lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk kerja sama ekonomi antarnegara, kalian dapat
mempelajarinya pada pembahasan berikut ini.

Badan organisasi yang menagani kerjasama regional antar Negara antara lain sebagai berikut:

 ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation)


 AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)
 EU ( European Union Union)
 EFTA ( European Free Trade Area Area)
 ADB ( Asian Development Bank Bank)
Itulah di atas badan organisasi yang menagani kerjasama antarnegara yang bersifat
regional. Selain itu kerja sama antarnegara juga ada yang bersifat multilateral, badan kerja sama
ekonomi multilateral adalah kerja sama ekonomi antara dua negara atau lebih yang tidak dibatasi
oleh wilayah atau kawasan tertentu.

Kerja sama multilateral adalah sebagai berikut

 IMF ( International Monetary Found)


 IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development )
 WTO ( World Trade Organization )
 FAO ( Food and Agricultural Organization Organization)
 IFC ( International Finance Corporation Corporation)
 ILO ( International Labour Organization Organization)
 UNDP ( United Nations Development Program )
 UNIDO ( United Nations Industrial Development Organization Organization)
 OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries)
 OECD ( Organization for Economic Cooperation and Development Development)

Itulah di atas badan-badan organisai yang menangani kerja sama antarnegara , Semua
kerja sama yang di lakukan antarnegara sangat diperhatikan oleh semua Negara untuk
memajukan Negaranya masing –masing.

Perdagangan internasional dapat terjadi karena setiap negara tidak bisa hidup sendiri,
sehingga setiap negara akan menjalin kerja sama dengan cara tukar-menukar barang produksi.
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap
negara di dunia semakin sadar akan perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas pada
perdagangan saja, akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan
ekonomi Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam lembaga kerja sama
ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional, maupun internasional, seperti yang di jabarkan di
atas.
2. MATERI ENAM FOREIGN DIRECT INVESTMENT

A. Pengertian Penanaman Modal Asing


FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri
penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu
negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain.
Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa
mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik
sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri
yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau
membeli sahamnya sekurangnya 10%.

B. Keuntungan FDI Bagi Negara Tuan Rumah ‘Host Country’


Pertama, lewat pembangunan pabrik-pabrik baru yang berarti penambahan output atau
produk domestik, total ekspor dan kesempatan kerja. Ini adalah suatu dampak langsung.
Pertumbuhan ekspor berarti penambahan cadangan devisa yang selanjutnya menjadi peningkatan
kemampuan dari negara penerima untuk membayar utang luar negeri dan impor. Kedua, masih
dari sisi suplai, namun sifatnya tidak langsung, adalah sebagai berikut: adanya pabrik-pabrik
baru berarti ada penambahan permintaan di dalam negeri terhadap barang-barang modal, barang-
barang setengah jadi, bahan baku dan input-input lainnya.
Berikut ini adalah keuntungan lain bagi Host Country :
a. Untuk menyediakan lapangan kerja;
b. Melaksanakan substitusi import untuk meningkatkan devisa;
c. Mendorong ekspor untuk mendapatkan devisa;
d. Membangun daerah-daerah tertinggal dan sarana prasarana;
e. Untuk industrialisasi atau alih teknologi.

C. Dampak FDI Bagi ‘Host Country’ dan ‘Home Country’


Dewasa ini hampir di semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal
asing. Modal asing itu merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu
negara. Sehingga kehadiran investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi
permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu
negara, sepertI stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum. Tetapi dari kegiatan
penanaman modal asing ini terdapat dampak yang kurang baik bagi negara tuan rumah (Host
Country), yang tentu saja merugikan negara tuan rumah tersebut, misalnya saja :
(1) Perspektif Lingkungan (environmental perspective). MNE (Multi Nasional
Enterprise) kurang memperhatikan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, serta
strategi mereka yang merelokasi pabriknya ke negara tuan rumah yang lebih longgar
pengawasan lingkungannya. MNE menghasilkan pencemaran polusi dan limbah dari
kegiatannya.
(2) Konsumerisme Global (global consumerism): berusaha mengidentifikasi dampak
sosial dan budaya yang muncul atas ekspansi global MNE, yang menjadi suatu
kebudayaan baru yang didasarkan pada barang dan jasa yang ditawarkan oleh MNE,
yang cenderung membentuk gaya hidup baru yang berbeda dengan nilai tradisional di
negara lokal, melalui peranan media transnasional dan perusahaan periklanan sebagai
pencipta image yang mendorong pembentukan selera pasar. Budaya konsumsi yang
dibawa Perusahaan multinasional sering kali merugikan budaya konsumsi local dan
mematikan unit-unit usaha budaya tradisional

D. Horizontal Foreign Direct Investment

Horizontal FDI adalah FDI dalam industri yang sama di luar negeri sebagai perusahaan
yang beroperasi hampir sama dengan perusahaan induknya. Kita perlu memahami mengapa
perusahaan memutuskan untuk menjalani semua kesulitan memperoleh atau mendirikan operasi
di luar negeri, ketika alternatif ekspor dan perizinan itu tersedia. FDI berisiko karena masalah
yang terkait dengan melakukan bisnis dalam budaya lain di mana "aturan permainan" mungkin
sangat berbeda. Sehubungan dengan perusahaan asli budaya, ada kemungkinan besar bahwa FDI
usaha perusahaan dalam suatu kebudayaan asing akan membuat kesalahan mahal karena
ketidaktahuan. Ketika ekspor perusahaan, perusahaan tidak perlu menanggung biaya FDI, dan
risiko yang terkait dengan menjual di luar negeri dapat dikurangi dengan menggunakan agen
penjualan asli. Demikian pula, ketika sebuah perusahaan lisensi yang know-how, maka tidak
perlu menanggung biaya atau risiko dari FDI, karena ini dilahirkan oleh perusahaan asli yang
lisensi pengetahuan.
Menurut teori ekonomi, ada tiga alasan pasar tidak selalu bekerja dengan baik sebagai
mekanisme untuk menjual pengetahuan, atau mengapa perizinan tidak semenarik awalnya
muncul :

 Lisensi dapat mengakibatkan perusahaan memberikan diri yang tahu-bagaimana pesaing


asing potensial.
 Lisensi tidak memberikan sebuah perusahaan kontrol ketat atas manufaktur, pemasaran,
dan strategi di negara asing yang mungkin diperlukan untuk menguntungkan
memanfaatkan keunggulan dalam pengetahuan. Dengan lisensi, kontrol atas produksi,
pemasaran, dan strategi yang diberikan kepada pemegang lisensi sebagai imbalan untuk
biaya royalti. Namun, baik untuk alasan strategis dan operasional, perusahaan mungkin
ingin mempertahankan kontrol atas fungsi-fungsi ini.
 Perusahaan pengetahuan mungkin tidak setuju untuk lisensi. Hal ini terutama berlaku dari
manajemen dan pemasaran know-how. Ini adalah satu hal untuk lisensi perusahaan asing
untuk memproduksi produk tertentu, tapi cukup lain untuk lisensi cara suatu perusahaan
melakukan bisnis - bagaimana mengelola proses dan memasarkan produk-produknya.

Semua ini menunjukkan bahwa ketika satu atau lebih kondisi berikut ini berlaku, pasar gagal
sebagai mekanisme untuk menjual pengetahuan dan FDI lebih menguntungkan daripada lisensi:
(1) ketika perusahaan memiliki pengetahuan berharga yang tidak dapat secara memadai
dilindungi oleh kontrak lisensi, (2) ketika perusahaan membutuhkan kontrol ketat atas entitas
asing untuk memaksimalkan pangsa pasar dan pendapatan di negara itu, dan (3) ketika
ketrampilan sebuah perusahaan dan pengetahuan tidak setuju dengan lisensi.

 Perilaku strategis

Teori lain yang digunakan untuk menjelaskan FDI didasarkan pada gagasan
bahwa arus FDI adalah refleksi dari persaingan strategis antara perusahaan di pasar
global. Sebuah varian awal argumen ini diuraikan oleh FT Knickerbocker, yang melihat
hubungan antara FDI dan persaingan di oligopolistik industries. Sebuah fitur kompetitif
kritis industri tersebut adalah saling ketergantungan satu pemain utama: Apayang
dilakukan satu perusahaan dapat memiliki dampak langsung pada pesaing utama,
memaksa respon dalam bentuk. Jika salah satu perusahaan dalam oligopoli pemotongan
harga, ini dapat mengambil pangsa pasar dari pesaingnya, memaksa mereka untuk
merespon dengan potongan harga yang sama untuk mempertahankan pangsa pasar
mereka.

 Siklus Hidup Produk

Vernon berpendapat bahwa seringkali perusahaan yang sama yang merintis


produk di pasar rumah mereka melakukan FDI untuk menghasilkan suatu produk untuk
konsumsi di pasar luar negeri. Dengan demikian, Xerox memperkenalkan mesin fotokopi
di Amerika Serikat, dan itu Xerox yang menyiapkan fasilitas produksi di Jepang (Fuji
Xerox-) dan Inggris (Peringkat-Xerox) untuk melayani pasar tersebut.

 Keuntungan Spesifikasi Lokasi

Ekonom Inggris John Dunning berpendapat bahwa selain berbagai faktor yang
dibahas di atas, keuntungan spesifik lokasi dapat membantu menjelaskan sifat dan arah
FDI. Dengan keunggulan lokasi tertentu, Dunning mengartikan keuntungan yang timbul
dari penggunaan wakaf atau aset sumber daya yang terikat pada lokasi asing tertentu dan
bahwa perusahaan menemukan yang berharga untuk menggabungkan dengan aset yang
unik (seperti perusahaan teknologi, pemasaran, atau manajemen pengetahuan). Dunning
menerima argumen bahwa internalisasi kegagalan pasar membuat sulit bagi perusahaan
untuk lisensi aset unik (know-how). Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa
menggabungkan aset khusus lokasi atau dukungan sumber daya dan aset sendiri
perusahaan unik sering membutuhkan FDI. Hal ini membutuhkan perusahaan untuk
membangun fasilitas produksi di mana aset-aset asing atau dukungan sumber daya berada
(Dunning mengacu pada argumen ini sebagai paradigma eklektik).

E. Vertical Foreign Direct Investment


Ada 2 bentuk Vertical FDI :
1. Backward Vertikal FDI untuk industri di luar negeri yang menyediakan input untuk
proses produksi dalam negeri perusahaan. Secara historis, kebanyakanbackward vertikal
FDI ada di industri ekstraktif (misalnya, ekstraksi minyak, pertambangan bauksit,
tambang timah, tembaga). Tujuannya adalah untuk memberikan masukan ke dalam
operasi hilir suatu perusahaan (misalnya, penyulingan minyak, peleburan aluminium dan
fabrikasi, pencairan timah dan fabrikasi). Perusahaan seperti Royal Dutch Shell, British
Petroleum (BP), RTZ, Consolidated Gold Field, dan Alcoa adalah salah satu contoh
klasik seperti perusahaan multinasional yang terintegrasi secara vertikal.
2. Forward Vertical FDIdimana sebuah industri di luar negeri menjual output dari proses
produksi dalam negeri perusahaan. Forward vertikal FDI lebih jarang daripada backward
vertical FDI. Misalnya, ketika Volkswagen memasuki pasar AS, mengakuisisi sejumlah
besar dealer daripada mendistribusikan mobil melalui dealer independen di AS.
 Perilaku strategis

Menurut teori ekonomi, berdasarkan vertikal mengintegrasikan ke belakang untuk


mendapatkan kontrol atas sumber bahan baku, perusahaan dapat meningkatkan hambatan
masuk dan menutup pesaing baru dari sebuah industry. Perilaku strategis tersebut
melibatkan FDI vertikal jika bahan baku ditemukan di luar negeri.

 Ketidaksempurnaan pasar

Seperti dalam kasus FDI horisontal, penjelasan yang lebih umum vertikal FDI
dapat ditemukan di pendekatan ketidaksempurnaan pasar.Pendekatan ketidaksempurnaan
pasar menawarkan dua penjelasan untuk FDI vertikal.Seperti FDI horisontal, penjelasan
pertama berkisar pada gagasan bahwa ada hambatan untuk penjualan know-how melalui
mekanisme pasar.Penjelasan kedua adalah didasarkan pada gagasan bahwa investasi
dalam aset khusus mengekspos perusahaan investasi terhadap bahaya yang dapat
dikurangi hanya melalui FDI vertikal.

 Hambatan untuk Penjualan Know-How

Pertimbangkan kasus perusahaan penyulingan minyak seperti British Petroleum


dan Royal Dutch Shell. Secara historis, perusahaan-perusahaan ini mengejar FDI vertikal
backward untuk memasok fasilitas penyulingan minyak Inggris dan Belanda dengan
minyak mentah. Ketika ini terjadi pada dekade awal abad ini, baik Inggris maupun
Belanda memiliki persediaan minyak dalam negeri.
 Investasi Aktiva Khusus

Untai lain dari argumen ketidaksempurnaan pasar memprediksi bahwa FDI


vertikal akan terjadi ketika perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus yang
nilainya tergantung pada input yang disediakan oleh pemasok asing. Dalam konteks ini,
aset khusus adalah aset yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu dan yang nilainya
berkurang secara signifikan dalam penggunaannya terbaik berikutnya.

F. Implikasi untuk Bisnis

Implikasi dari teori FDI horizontal dan vertikal adalah untuk praktik bisnis yang relatif
mudah.Pertama, keuntungan argumen lokasi-spesifik yang terkait dengan John Dunning tidak
membantu menjelaskan arah FDI, baik yang berkaitan dengan FDI horizontal dan vertikal.
Namun, argumen tidak menjelaskan mengapa perusahaan lebih memilih FDI ke lisensi atau
ekspor. Dalam hal ini, dari kedua penjelasan dan perspektif bisnis, mungkin teori yang paling
berguna adalah pendekatan ketidaksempurnaan pasar. Berkenaan dengan FDI horisontal,
pendekatan ini mengidentifikasi dengan beberapa presisi bagaimana tarif relatif pengembalian
yang terkait dengan FDI horisontal, mengekspor, dan perizinan bervariasi sesuai dengan
keadaan. Teori ini menunjukkan bahwa ekspor adalah lebih baik untuk lisensi dan FDI horisontal
sepanjang biaya transportasi ringan dan hambatan tarif yang sepele.Sebagai biaya transportasi
dan atau tarif hambatan meningkat, ekspor menjadi tidak menguntungkan, dan pilihannya adalah
antara FDI horizontal dan perizinan. FDI horizontallebih mahal dan lebih berisiko daripada
lisensi, hal lain dianggap sama, teori ini berpendapat bahwa lisensi adalah lebih baik untuk FDI
horizontal. Namun,hal-hal lain jarang sama. Meskipun lisensi dapat bekerja, itu bukan pilihan
yang menarik ketika satu atau lebih dari kondisi berikut: (a) perusahaan memiliki pengetahuan
berharga yang tidak dapat secara memadai dilindungi oleh kontrak lisensi, (b) perusahaan perlu
kontrol ketat atas entitas asing untuk memaksimalkan pangsa pasar dan pendapatan di negara itu,
dan (c) keterampilan sebuah perusahaan dan pengetahuan tidak setuju dengan lisensi.

Perusahaan yang melisensi bukanlah pilihan yang baik cenderung mengelompok


dalam tiga jenis industri:
1. Industri teknologi tinggi di mana melindungi keahlian khusus perusahaan adalah
sangat penting dan perizinan berbahaya.
2. Oligopoli global, dimana saling ketergantungan yang kompetitif mengharuskan
perusahaan multinasional mempertahankan kontrol ketat atas operasi asing sehingga
mereka memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan terkoordinasi terhadap
pesaing global mereka (seperti Kodak telah dilakukan dengan Fuji).
3. Industri di mana tekanan biaya intens mengharuskan perusahaan multinasional
mempertahankan kontrol ketat atas operasi asing (sehingga mereka dapat menyebar
manufaktur untuk lokasi di seluruh dunia di mana biaya faktor yang paling
menguntungkan untuk meminimalkan biaya).

Berbeda dengan pendekatan ketidaksempurnaan pasar, teori produk daur-hidup dan teori
Knickerbocker murah dari FDI horisontal cenderung kurang berguna dari perspektif
bisnis.Kedua teori ini adalah deskriptif daripada analitis.Mereka melakukan pekerjaan yang baik
menggambarkan pola historis FDI, tetapi mereka melakukan pekerjaan yang relatif miskin
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas relatif FDI, lisensi, dan ekspor.
Masalah perizinan sebagai alternatif untuk FDI diabaikan oleh kedua teori ini.

Akhirnya, berkaitan dengan FDI vertikal, baik pendekatan ketidaksempurnaan pasar dan
pendekatan perilaku strategis memiliki beberapa implikasi yang berguna untuk praktek bisnis.
Pendekatan perilaku strategis menunjukkan bahwa FDI vertikal mungkin merupakan cara
membangun hambatan masuk ke dalam industri. Kekuatan pendekatan ketidaksempurnaan pasar
adalah bahwa hal itu menunjukkan kondisi di mana vertikal FDI mungkin lebih baik untuk
alternatif. Yang paling penting, ketidaksempurnaan pasar mendekati poin pentingnya investasi
dalam aset dan ketidaksempurnaan khusus di pasar untuk pengetahuan sebagai faktor yang
meningkatkan daya tarik relatif dari FDI vertikal.
3. MATERI TUJUH “PASAR VALUTA ASING”
A. Pengertian Valuta Asing

Valuta Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai forex
(Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta
asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan
meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar
kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang
asing, dan menerapkan managemen mata uang asing.

Ada dua jenis transaksi valuta asing, yaitu:


1. Transaksi spot
Terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Di pasar
valuta internasional, jarang transaksi dilakukan untuk tanggal valuta yang sama (value to
day). hanya sedikit bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi value to day.
kesulitan ini disebabkan oleh sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan
pembayarannya.
Transaksi spot merupakan transaksi mata uang yang dilakukan dengan segera dan
secepatnya, sehingga waktu yang digunakan untuk transaksi paling lama dua hari kerja.
bagi transaksi dengan nilai kecil, transaksi yang dilakukan memungkinkan untuk
dilakukan dalam satu hari, sedangkan dalam jumlah besar dan perlu adanya negoisasi
antar bank (baik antar bank di domestik atau dengan bank lain di luar negeri), transaksi
ini dilakukan dengan acuan batas waktu pembayaran dan penerimaan dalam dua hari
kerja, Jadi spot dapat didefinisikan sebagai transaksi jual beli mata uang dengan
kesepakatan pembayaran dan penerimaan maksimal dua hari kerja.
2. Transaksi forward
Transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan
pasa suatu tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi forwad akan
diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk
untuk membeli dan menjual. Transaksi forwad biasanya terjadi bila eksportir, importir
dan pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valuta asing harus membayar atau
menerima sejumlah mata uang asing pada waktu tertentu di masa mendatang.

B. Jenis-jenis Pasar Valas

Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Pasar Spot (Pasar Tunai)

Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta.Kemudian yang
dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan
suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut
juga actual market atau physical market.

Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai
dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:

1. Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan
dalam hari yang sama.
2. Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari
berikutnya.
3. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.

2. Pasar Forward

Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan
valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang
dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata
uang.

Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana


pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata
uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo
kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila
eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar
atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.

3. Pasar Currency Futures

Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang


memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures
menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada
tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national
corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures untuk
mengunci harga suatu valuta di masa depan.

4. Pasar Currency Options

Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar


yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat
diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk
membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau
exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu.

Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus
dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta
asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan
untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.
C. Fungsi Pasar Valuta Asing
Beberapa fungsi pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:

1. Transfer Daya Beli (Transfer of purcahsing power).


Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang
biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang
berbeda
2. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu,
oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan
pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya
memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan
pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya
memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.

3. Mengurangi Risiko Valas


Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam
kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakanmisalnya terjadi
perubahan kurs. yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah
diperkirakan.

Fungsi pokok Pasar Valas

Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam
membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:

1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara
lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing
seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan
pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan
kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
3. Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila
dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.

Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing

Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau keuntungan dari posisi
transaksi yang dilakukan. Di bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000
dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar
yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, yaitu 6000/8000 dan
10.000 rupiah.

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil
keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell)
ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli.Pergerakan pasar
valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul
05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung
pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul
13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB.

Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan


mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang
bebas.Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang
dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4
triliun per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi
tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on
investmentatau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-
rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta
asing juga memiliki risiko yang tinggi. Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997 terjadikrisis
keungan di Negara di Asia begitpuntahun 1991 diAmerika
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak
sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang
berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal
mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku
pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.

Mata Uang Dunia Yang di Perdagangkan

Ada tujuh mata uang dunia yang biasanya di perdagangkan. ketujuh mata uang dunia tersebut
adalah :

1. Dolar Amerika / USD


2. Poundsterling Inggris / GBP
3. Euro Dolar / EUR
4. Swiss Franc / CHF
5. Japanese Yen / JPY
6. Australian Dolar / AUD
7. Canadian Dolar / CAD

D. KELEBIHAN VALAS DENGAN INVESTASI LAIN :

1. Transaksi 24-Jam

Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5
hari dalam seminggu. Berikut ini adalah perkiraan jadwal pasar valas berdasarkan
waktu lokal New York:

 Pasar valas New York buka pada pukul 08:00;


 Pasar valas Jepang dibuka pada pukul 19:00;
 Singapura dan Hongkong dibuka pada pukul 21:00;
 Pasar Eropa dibuka di Frankfurt pada pukul 02:00 dan satu jam kemudian pasar
London dibuka;
 Pasar valas Australia dimulai pada pukul 18:00.

2. Likuiditas

Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat
likuid sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa
membuka atau menutup posisi pada fair market price.

3.Rendahnya Biaya Transaksi

Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya
yang jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan
dana dari akun forex.

4.Keuntungan dari Kenaikan dan Penurunan Harga

Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli
(ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order).
Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga
jual (bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).

5. Marjin Perdagangan

Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal
yang dimiliki.

6.Two way opportunities

Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika market
turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh:
saham.
7.Fungsi Leverage (daya ungkit/faktor pengali)

Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.
Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100.
Tapi dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang
sama ($100). Resiko valas (forex)

E. KELEMAHAN PASAR VALAS :

Selain terdapat keuntungan, perdagangan valas juga mengandung beberapa risiko, yang
antara lain sebagai berikut:

1.Risiko Kurs Pertukaran (Exchange Rate Risk)


Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.

2. Risiko Negara Asal


Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di
perdagangkan di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut
dengan menaikkan tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta
asing secara besar-besaran oleh pemerintah dan sebagainya.

F. Motif Bertransaksi Valas

Adapun motif utama keterlibatan peserta pasar dalam pasar valas yaitu: trading, hedging (belas
kasih), speculating. Sedangkan tujuan lebih terperinci sebagai berikut:

 Komersial: berupa ekspor impor, lalu lintas modal


 Funding: berupa pinjaman valuta asing, dan kebutuhan cashflow
 Invesatsi: berupa commercial investmen, property investmen, dan portofolio investmen
 Marketmaking: berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan
menawarkan harga dua arah sebagai marketmaking
 Position taking: aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada
aktivitas ini maka pelaku pasar akan memposisikan dirinya sesuaidenagn
kecendrunganmenguat atau melemahnya mata uang.
G. Para Pelaku Pasar Valuta Asing ( Valas )
1. Dealer

Dealer pada umumnya disebut juga sebagai market maker yang berfungsi sebagai pihak
yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Dealer umumnya mengkhususkan pada mata uang
tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut. Biasanya yang
bertindak sebagai dealer adalah pihak bank, meskipun ada juga beberapa yang nonbank. Mereka
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing.

2. Perusahaan atau Perorangan

Perusahaan maupun individu dapat pula melakukan transaksi perdagangan valuta asing (
valas ). Pasar valuta asing dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional
dan lain-lainnya.

3. Spekulan dan Arbitrator

Arbitrator adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
Spekulan dan arbitrator dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan
kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar
valas.

4. Bank Sentral

Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan
mata uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.

5. Pialang
Pialang bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan
terhadap mata uang tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, perusahaan
pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.

6. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar
hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam
mata uang local.
H. Tujuan Dalam Melakukan Transaksi Valas
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun individu
mengandung beberapa tujuan. Tujuan ini berbeda-beda dengan apa yang ingin diperoleh dari
transaksi tersebut.

Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan /
badan maupun individu adalah sebagai berikut :

1. Untuk transaksi pembayaran

2. Mempertahankan daya beli


3. Pengiriman ke luar negeri
4. Mencari keuntungan.

I. Perkembangan Pasar Valuta Asing


Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:

1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga
menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta
asing.
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh
dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faaximile, internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga
transaksi lebih mudah di lakukan.
4. Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan
keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

Keterlibatan perbankan syariah terhadap perdagangan internasional, perbankan syariah


pun tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya pada pasar valuta asing. Perbankan
syariah harus menyusun pedoman kerja operasional bagi dirinya agar juga mempunyai akses
yang luas ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada mekanisme perdagangan yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

J. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing


Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang
memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut.

1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat

Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih
menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut
bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang
negara lain.

2. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor

Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi


permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara
yang mengalami kenaikan barang ekspor.

3. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)

Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut


semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan
bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi
permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
4. Perubahan dalam Tingkat Bunga

Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi


sangat memengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat
pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut
sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang
menerima modal tersebut.

5. Perkembangan Ekonomi

Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan
bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar
ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.
4. MATERI DELAPAN “SISTEM MONETER GLOBAL”
A. Pengertian Sistem Moneter Internasional

Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat
saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter
internasional. Menurut Shapiro (1992). Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat
kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu
mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Sistem keuangan internasional dapat didefenisikan
sebagai struktur, instrument, institusi, dan perjanjian yang menentukan nilai tukar atau kurs mata
uang dari berbagai Negara di dunia, termasuk penyesuaian aliran modal, perdagangan
internasional, dan neraca pembayaran.

Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur yang
bersifat netral baik ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam ekonomi
modern. Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini
mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan kesejahteraan dalam
kehidupan negara tersebut. Jadi Sistem moneter internasional adalah seperangkat kebijakan,
peraturan dan mekanisme dimana suatu mata uang dapat ditukarkan dengan mata uang lain
dalam perdagangan internasional.

Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan
perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global. Kemampuan Sistem Moneter
Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya runtuhnya Sistem
Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi
internasional. Jika dalam skala domestik atau nasional problema ketidakseimbangan pembayaran
antar daerah dapat disesuaikan melaui pergerakan modal ataupun kebijakan fiskal dan moneter,
dalam skala internasional akan sedikit lebih rumit.

B. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang


Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok :

a. Mengambang Bebas (Free Float)


Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung
kekuatan pasar.pada dasarnya ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran
mata uang, tanpa adanya campur tangan pemerintah. Kelebihan: mempu
menyesuaikan nilai tukar mata uang terhadap perubahan kondisi perekonomian dengan
cepat sehingga nilai tukar mencerminkan nilai yang wajar atau sesungguhnya.
Kelemahan; Terletak pada aspek yang membuat mekanisme pasar dapat bekerja
secdara optimal, karena pada dasarnya kurs dapat berubah secara bebas tanpa
intervensi dari otoritas moneter.
b. Sistem Kurs Tetap (fixed Rate)
Pemerintah menjaga nilai mata uang pada tingkat yang telah ditetapkan dengan
membeli atau menjual valuta asing dalam jumlah yang tak terbatas. Kelemahan: Nilai
tukar sering tidak menceminkan nilai yang sesungguhnya dari suatu mata uang karena
otoritas moneter selalu menjaga stabilitas kurs pada tingkat yang diinginkan.

c. Mengambang terkendali (Managed Float)


Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs
cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float,
dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif. Bank Sentral
kemudian akan melakukan intervensi jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah
ditetapkan.

d. Perjanjian Zona Target Tertentu


Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata
uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas
atau batas bawah, Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.

e. Dikaitkan dengan mata uang lain


Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya
terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata
uang negara tetangga.

f. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain


Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang
lainnya. Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari
mata uang partner dagang yang penting. 19 negara mengkaitkan nilai mata uangnya
terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.

C. Kelemahan Sistem Moneter Internasional


Ketika sistem moneter internasional dikaitkan dengan emas, yang pada akhirnya
menyebabkan saling ketergantungan di antara sistem mata uang sehingga menjadi jangkar bagi
nilai tukar yang tetap (fixed exchange rate) dan menstabilkan inflasi. Ketika sistem Gold
Standard hancur, fungsi yang bernilai ini tidak bertahan lama dan dunia terjebak dalam rezim
inflasi yang terus menerus. Sistem moneter internasional saat ini tidak mengatur interdepensi
(saling mengait) antara berbagai mata uang dan juga tidak menstabilkan harga. Alih-alih
mengandalkan keseimbangan yang dihasilkan secara otomatis, AS terpaksa harus "menampar"
mitra dagangnya yang mengancam layaknya musuh. Setelah revolusi di Eropa Timur dan
hancurnya komunisme, kita tiba-tiba memiliki 10 negara baru yang masuk dalam sistem moneter
internasional, (pecahan Uni Soviet) seluruhnya dengan mata uang yang baru atau kebutuhan baru
terhadap kebijakan mata uangnya.

Memperbaiki nilai tukar terhadap blok Dollar yang meliputi hampir seluruh ekonomi
dunia, telah memberi negara-negara transisi baru yang relatif memiliki tingkat harga yang stabil
di antara negara-negara barat. Sekarang saya ingin menunjukkan kontribusi amat penting oleh
IMF di antara awal pendiriannya tahun 1946 dan 1971. Pada awal pendiriannya IMF memberi
negara-negara sebuah filosofi manajemen makro ekonomik yang logis berdasarkan nilai tukar
tetap atau terkendali (fixed exchange rate). Kesepakatan yang luar biasa ini sekarang diserahkan
kepada para pemimpin moneter domestik. Untuk meyakinkan, sebuah negara dapat memperbaiki
mata uangnya terhadap salah satu mata uang utama seperti Dollar AS. Pada praktiknya,
kebijakan seperti itu memerlukan aksi dari kepemimpinan yang kuat; rencana stabilisasi (inflasi)
melibatkan nilai tukar tetap yang diterapkan di Argentina oleh Domingo Cavallo yang
menggambarkan betapa jarang kualitas pemimpin sepertinya.

Dalam periode nilai tukar tetap sebelum 1971, kepemimpinan yang kuat tidak diperlukan
sebab ada sebuah sistem dimana mayoritas negara mematuhinya dan IMF memiliki seperangkat
aspek teknis untuk menerapkannya. Namun setelah tahun 1971 IMF kehilangan sentuhan
tersebut ketika beralih dari nilai tukar tetap (terhadap emas) sebelum 1971 menjadi nilai tukar
mengambang setelah 1971 dan khususnya setelah 1973, tahun dimana sistem moneter
internasional membatalkan nilai tukar tetap beralih ke nilai tukar mengambang.

IMF kemudian bergeser tugasnya sebagai pusat sistem moneter internasional menjadi
peran baru sebagai konsultan makroekonomi khusus dan pengawas utang (bahkan broker utang-
pent), fungsi yang sebenarnya bisa diperankan dengan baik oleh konsultan swasta. Ketika
tantangan dari negara-negara transisi muncul, IMF tidak memiliki sistem yang saling mengait
untuk stabilitas moneter untuk menawarkan sistem yang baik dan hampir tanpa pengeculian
seringkali konsep yang ditawarkan serampangan. Kegagalan negara transisi dibuktikan dengan
fakta bahwa tidak satupun dari negara-negara tersebut di akhir 1996, mampu melampaui tingkat
pendapatan sejak masa transisi bermula, dan hanya dengan satu atau dua pengecualian, inflasi
kembali mencapai 2 digit. Perbaikan sejak akhir perang dingin sejauh ini lebih memburuk
dibanding perbaikan di akhir sebagian besar perang dunia (I dan II) yang amat menghancurkan.

Sistem moneter internasional yang absolut di dunia saat ini tidaklah ada. Setiap negara
memiliki sistemnya sendiri. Kebanyakan orang tidak mengerti bagaimana tidak biasanya
(unusual) sistem ini. Selama ribuan tahun negara-negara telah mematok mata uang mereka
terhadap salah satu logam mulia (emas atau perak) atau terhadap mata uang lain. Tetapi dalam
seperempat abad terakhir sejak sistem moneter internasional (bretton woods) hancur, negara-
negara mengadopsi sistem moneternya sendiri, fen omena yang tidak memiliki contoh sejarah
dalam kerjasama antar negara yang dikenal sebagai sistem moneter internasional. Para ekonom
mengetahui bahwa ketergantungan diantara sistem moneter internasional didukung oleh fakta
bahwa keseimbangan neraca pembayaran (suatu negara) saling berhubungan satu sama lain.
Apabila satu negara memiliki neraca perdagangan yang surplus maka negara-negara lain
memiliki neraca perdagangan yang defisit. Jadi suatu negara bergerak menuju surplus atau defisit
yang secara otomatis berpengaruh terhadap negara lain. Ini memiliki pengaruh di dalam sistem
nilai tukar mata uang. Di dalam sebuah dunia dari n negara dengan n mata uang, ada n-1 nilai
tukar yang independen. Setiap negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya. Akan ada banyak
nilai tukar tetap di antara negara-negara. Ada satu derajat bebas (degree of freedom), yang
membiarkan kenaikan terhadap apa yang para ekonom menyebutnya dengan (redundancy
problem) masalah kelebihan . Aturan dimana tambahan derajat kebebasan untuk memelihara
kestabilan harga, atau dalam kasus standar emas (gold standard) adalah memelihara atau
menstabilkan harga emas.
4. MATERI SEMBILAN “STRATEGI GLOBAL”

A.Cara Memasuki dan Mengetahui Kompetisi dalam Bisnis Internasional

Dewasa ini aktivitas dalam pasar internasional tumbuh dengan pesat. Aktivitas ini dapat
berupa kegiatan ekspor, investasi langsung asing, serta sumber pengadaan produk dan komponen di
luar negeri. Aktivitas-aktivitas dilakukan oleh suatu perusahaan agar memperoleh sumber pengadaan
yang lebih efektif dan efisien serta mampu memasuki pasar produk yang lebih menjanjikan
ketimbang pasar domestik

 Konsep masuk pasar


Konsep masuk pasar bagi perusahaan berkaitan dengan kemudahan dan kekurangan
perusahaan tersebut dalam menciptakan barang substitusi untuk menyaingi produk yang
ditawarkan oleh perusahaan lain. Untuk memasuki suatu pasar, perusahaan harus
mengembangkan produk, aset dan manajemennya. Perusahaan dikatakan berhasil memasuki
suatu pasar jika perusahaan tersebut mampu menangkap peluang dan mengetahui informasi
untuk menyusup dalam pasar, mampu mencapai sumber daya yang produktif, dan mampu
mengakses pasar, serta mampu mengatasi rintangan untuk memasuki pasar.

Sementara, perusahaan dapat memasuki pasar ketika perusahaan tersebut berada pada
beberapa kondisi, yaitu:

 Perusahaan yang memasuki pasar atau pendatang baru mencapai keunggulan biaya yang
kompetitif, memiliki strategi penjualan yang efektif, serta memiliki daya tarik produk. Hal ini
bertujuan untuk mengatasi kekuatan perusahaan-perusahaan yang telah mapan dalam pasar
tersebut.
 Perusahan-perusahaan yang telah mapan memilih untuk memasuki pasar yang baru sebagai
bagian dari strategi hunbungan antar perusahaan dalam memasarkan produk lainnya dalam
pasar yang berbeda.

 Cara memasuki pasar internasional


 Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk meningkatkan profitabilitasnya.
Peningkatan profitabilitas dapat dilakukan perusahaan dengan melakukan ekspansi
produksi maupun distribusi produknya. Perusahaan dapat melakukan ekspansi di
pasar lokal maupun pasar internasional. Ekspansi di pasar internasional dapat
dilakukan dengan cara
 Ekspor
Perusahaan dapat melakukan ekspansi melalui ekspor ke negara lain.
Perusahaan yang mengeksporkan produknya ke negara lain akan menjumpai
beberapa keuntungan dan kekurangan. Kuntungannya yaitu pengekspor tidak
memerlukan biaya untuk membangun kegiatan operasi di negara tujuan.
Sementara kekurangannnya yaitu pengekspor harus membangun berbagai
sarana untuk memasarkan produknya melalui perjanjian kontrak dengan
negara tujuan serta pengekspor akan dikenai biaya transportasi yang tinggi
dan produknya kan dikenai bea masuk.

 Pemberian lisensi
Pemberian lisensi memungkinkan perusahaan asing memebeli hak untuk
memproduksi dan menjual produk dari perusahaan yang telah menjualkan
lisensinya. Perusahaan yang memberikan lisensi akan mendapatka royalti atas
penjualan produk per unitnya. Kelemahan dari pemberian lisensi diantaranya
akan meminimalkan laba yang diperoleh karena laba harus dibagi antara
pembeli lisensi dan pemberi lisensi.

 Aliansi strategis
Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk berbagi sumber daya dan
risiko yang diperlukan untuk memasuki pasar internasional. Selain hal
tersebut, aliansi strategis juga dapat memberikan sarana untuk
mengembangkan kompetensi ini perusahaan agar mencapai daya saing di
masa mendatang.

 Akuisisi
Akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan terhadapa perusahaan lain yang
berada di luar perusahaan tersebut dimaksudkan untuk menguatkan pasar
perusahaan tersebut serta memperluas jangkuan merek. Akusisi juga memiliki
kelemahan yaitu pndanaan untuk akusisi sangat besar dan negoisasi
internasionalnya sangat kompleks.

 Anak perusahaan baru yang dimiliki sepenuhnya


Pembuatan anak perusahaan yang baru yang dijadikan sebagai upaya untuk
melakukan ekspansi memerlukan biaya yang tinggi dan upaya yang sangat
kompleks. Namun jika perusahaan mampu membuat anak perusahaan yang
baru, perusahaan tersebut akan mampu memperokeh laba diatas rata-rata. Hal
ini terjadi karena perusahaan dapat mengontrol anak perusahaannya secara
optimal.
1. Strategi pasar generik untuk kompetisi internasional
Perusahaan yang berada di dalam pasar internasional akan menghadapi dua
strategi pasar generik. Kedua strategi tersebut adalah :1
a. Strategi penetrasi atau konsentrasi pasar
Strategi penetrasi pasar yaitu strategi perusahaan dalam melakukan
pemilihan secara sengaja sedikit pasar yang akan dikembangkan secara intensif.
Strategi ini ditandai dengan adanya tingkat pertumbuhan yang bertahap dari jumlah
dari pasar yang dilayani.
b. Strategi pemasaran atau penyebaran pasar
Strategi pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan pengelolaan
sumber daya. Dalam strategi ini perusahaan melakukan penjualan pada banyak pasar
tanpa melakukan konsentrasi pada negara tertentu. Strategi ini dilakukan oleh
perusahaan agar memperoleh profitabilitas yang tinggi sembari mempertahankan
tingkt sumber daya yang rendah. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan ekspor atau memberikan lisensi.
2. Strategi Pasar dan Strategi Kompetitif
Pilihan-pilihan strategis yang dihadapi oleh perusahaan melibatkan kombinasi
dari keputusan-keputusan negara, pasar, segmen, dan harga yang berbeda-beda. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya strategi penetrasi atau pemayaran pasar akan menyebabkan
pemilihan upaya dan program pemasaran yang berbeda-beda di setiap pasar.
Strategi penetrasi segmen dan negara berarti memusatkan pelayanan pada
segmen di sedikit negara. Kompetisi dalam pasar disebabkan oleh adanya kebutuhan
untuk mengkhususkan diri dalam melayani segmen tertentu. Sementara strategi
pemasaran segmen dan penetrasi negara berarti pemusatan pada pasar, tertapi
menyebarkan daya tarik perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan.

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pilihan Cara Memasuki Bisnis Internasional


Pemilihan cara memasuki pasar ineternasional merupakan kepiutusan kritis bagi perusahaan
karena keputusan ini merupakan keputusan makro. Ketika perusahaan telah memilih keterlibatannya
dalam perusahaan, perusahaan tersebut harus menentukan pilihan mengenai program yang akan
dijalanklan perusahaan tersebut pada pasar yang ia masuki.

1. Karakteristik negara, yaitu ukutan dan pertumbuhan negara, risiko lingkungan dan
politis, serta prasarana ekonomi dan pasar.
2. Infrastruktur pasar dan ekonomi, yaitu karakteristik negara yang menyebabkan
bervariasinya keputusan-keputusan yang berkaitan dengan cara masuk atau operasi.
3. Hambatan perdagangan, seperti tarif, kuota, pabean, atau regulasi produk dan regulasi
pemerintah, seperti pembatasan opsi masuk bagi perusahaan dalam industri strategis
(telekomunikasi, komputer, dan transportasi).
4. Karakteristik produk, yaitu keanekaragaman produk akan memengaruhi seleksi saluran
karena produk yang beraneka ragam akan memiliki sifat yang beraneka ragam pula,
misal nilai unit, bobot, dan kompleksitas teknis.
5. Tujuan manajemen atau perusahaan, yaitu perusahaan yang memiliki tujuan terbatas
untuk operasi internasionalnya lebih menyukai cara masuk yang memerlukan komitmen
yang rendah, seperti perusahaan lebih menyukai bergantung pada agen atau membuat
lisensi.
6. Strategi pemilihan negara, yaitu perusahaan akan memasuki pasar di suatu negara
dengan cara memberikan lisensi, waralaba, atau pengambilalihan perusahaan yang tepat.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan karena memiliki berbagai manfaat yaitu perusahaan
dapat memanfaatkan fasilitas produksi dan jaringan pemasaran yang telah mapan.
7. Lokasi produk, yaitu produ dibuat di dalam negeri dan diekspor ke luar negeri.
Pengeksporan ini tentunya akan melihat dari sisi biaya pengekporannya. Hal ini terjadi
karena terkadang volume penjualan produk di luar negeri tidak mampu mengcover skala
ekonomis produksi minimal.

Anda mungkin juga menyukai