BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Batasan Masalah
Pengukuran tumbuh kembang anak menggunakan pengukuran
antropometri dan KPSP pada anak TK Sabilillah Malang.
1.3.Rumusan Masalah
1. Apakah pertumbuhan anak-anak di TK Sabilillah Malang termasuk
katagori normal ?
2. Bagaimana perkembangan anak-anak di TK Sabilillah Malang ?
1.4. Tujuan
1. Mengetahui pertumbuhan anak-anak di TK Sabilillah Malang
2. Mengetahui perkembangam anak-anak di TK Sabilillah Malang
1.5. Manfaat
Menambah wawasan pengetahuan tentang tumbuh kembang pada anak.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa
itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan.berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak di dalam
kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat
itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati.
4
dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang
rendah.
d. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang,
anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak,
mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi
maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang.
Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh
kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status
kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.
a. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada bayi, dokter atau perawat akan
meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk diukur beratnya. Pengukuran
biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan Ibu dapat segera mengetahui
berat badan yang akurat dari bayi.
b. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau perawat akan mengukur bayi Ibu dari
atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah sakit menggunakan alat khusus
dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang pengukur untuk mendapatkan hasil
yang akurat.
10
c. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi Ibu, dokter atau perawat akan
melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel tepat di atas alis dan telinga.
Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah untuk mengetahui apakah
ukuran tengkorak dan otak bayi sudah sesuai dan pertumbuhannya dalam batas
wajar. Melalui pengukuran lingkar kepala, dokter anak dapat langsung
mendeteksi bila ada penyakit atau ketidakwajaran dalam pertumbuhan bayi.
d. Gizi
Hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh
kembang putra putrinya maksimal. Pemenuhan gizi pada setiap balita
merupakan suatu keharusan karena hal ini sangat berpengaruh pada masa
depan si buah hati, terutama pada 5 tahun pertama, karena apa yang terjadi
selama 5 tahun pertama tersebut sangat menentukan tahun demi tahun
pertumbuhan dan perkembangannya. Hal inilah yang seharusnya mendasari
setiap orang tua untuk berusaha agar gizi balitanya terpenuhi semaksimal
mungkin.
2.2.1 Antropometri
2.2.1.1 Pengertian
Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh manusia dalam hal ini
dimensi tulang, otot dan jaringan lemak. Perubahan pada dimensi tubuh
mencerminkan keadaan kesehatan dan kesejahteraan secara umum baik
individu maupun populasi. Antropometri digunakan untuk mengukur dan
memperkirakan kesehatan dan kesintasan individu dan merupakan refleksi
status sosial dan ekonomi suatu populasi.
2.2.1.2 Kegunaan
Di dalam klinik antropometri selain di gunakan untuk menentukan
status nutrisi anak, dapat pula digunakan untuk memantau tumbuh
kembang seorang anak. Disamping itu oleh pengambil kebijakan
pemeriksaan antropometri sering dikerjakan untuk menentukan bagaimana
11
Untuk anak yang dapat berdiri tanpa bantuan dan kooperatif, tinggi
badan diukur dengan menggunakan stadiometer, yang memiliki penahan
kepala bersudut 900 terhadap stadiometer yang dapat digerakkan. Saat
anak diukur dengan telanjang kaki atau dengan kaos kaki tipis dan dengan
pakaian minimal agar pengukur dapat memeriksa apakah posisi anak
tersebut sudah benar. Saat pengukuran sang anak harus berdiri tegak,
kedua kaki menempel, tumit, bokong, dan belakang kepala menyentuh
stadiometer, dan menatap kedepan dalam bidang datar frankfort.
kaliper geser (sliding caliper) pada bayi dan antropometer besar pada
anak.
cm. pengukuran ini sebaiknya dilakukan 3 kali dan nilai akhir diambil dari
rerata ketiga hasil pengukuran tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.4. Hipotesis
BAB IV
4.1. Pertumbuhan
Keterangan:
TB = Tinggi Badan (kg)
BB = Berat Badan (cm)
LKA = Lingkar Kepala (cm)
LLA = Lingkar Lengan Atas (cm)
Data di atas adalah hasil dari pengukuran antopometri kelompok kami. Dari
tabel tersebut kami dapatkan rata-rata tinggi badan siswa TK Sabilillah adalah
106,8 ± 5,2, rata-rata berat badan 18,6 ± 3,2, rata-rata lingkar lengan atas 16,8 ±
2,3, dan rata-rata lingkar kepala 49,2 ± 1,9. Data ini merupakan data normal
karena memenuhi ciri-ciri data normal, yaitu: 1) Data dapat diukur dan data yang
20
memiliki nilai ekstrim (terlalu besar atau terlalu kecil) tidak terlalu banyak. 2)
Data yang mendekati nilai rata – rata jumlahnya terbanyak. Setengah data
memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan nilai rata – rata dan setengah lagi
memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata – ratanya (arifin,2008 ). 3)
Data memiliki distribusi normal merupakan distribusi probabilitas yang paling
baik dalam teori maupun aplikasi statistik.
0%
21%
79%
4.2. Perkembangan
3 Aisyah Aninda
5 8 2 Meragukan
Kirani
6 Bagas Ghaisani
6 10 0 Baik
Ataya
9 Faiq Laila
6 10 0 Baik
Rizmadhani
14 Richard Danadyaksa
6 10 0 Baik
Y.
Dari tabel diatas, dapat dilihat tidak semua siswa dapat menjawab semua
pertanyaan pada KPSP. Ada 10 siswa yang bisa menjawab 9-10 pertanyaan dan
ada 4 siswa yang hanya bisa menjawab 7-8 pertanyaan. Siswa yang bisa
menjawab 9-10 pertanyaan, menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki status
perkembangan yang baik . Sedangkan siswa yang bisa menjawab 7-8 pertanyaan,
menunjukan bahwa siswa tersebut memiliki status perkembangan meragukan.
Perkembangan yang dimaksud meliputi gerak halus, sosialisasi dan kemandirian,
bicara dan bahasa, serta gerak kasar.
Status Perkembangan
meragukan
29%
baik
71%
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah di dapat dari pengukuran kelompok kami bahhwa
rata-rata tinggi badan siswa TK Sabilillah adalah 106,8 ± 5,2, rata-rata berat badan
18,6 ± 3,2, rata-rata lingkar lengan atas 16,8 ± 2,3, dan rata-rata lingkar kepala
49,2 ± 1,9. Berdasarkan tabel diatas didapatkan status tumbuh kembang anak
yaitu normal dan gemuk.
Dari 14 anak didapatkan 11 siswa yang normal dan 3 siswa yang gemuk. Dari
data tersebut didapatkan presentase normal 79% dan gemuk 21%. Hal ini
menunjukkan pertumbuhan siswa TK Sabilillah sebagian besar normal.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
10. Bays HE, Chapman RH,Grandy S .2007. The relationship of body mass index
to diabetes mellitus, hypertension and dyslipidaemia: comparison of data
from two national surveys. International Journal of Clinical Practice
61(5): 737 – 747