TINJAUAN PUSTAKA
6
7
a. Jam kerja
Berbeda dengan bank konvensional, jam kerja bank sampah
sepenuhnya tergantung kepada kesepakatan pelaksana bank sampah dan
masyarakat sebagai penabung.
b. Penarikan tabungan
Semua orang dapat menabung sampah di bank sampah. Setiap sampah
yang ditabung akan ditimbang dan dihargai sesuai harga pasaran. Uangnya
dapat dicatat dalam buku rekening yang dipersiapkan oleh bank dan baru
dapat diambil paling cepat dalam 6 (enam) bulan atau mencapai nominal
Rp.50.000,-.
c. Buku tabungan
Setiap sampah yang ditabung, ditimbang, dan dihargai sesuai harga
pasaran sampah kemudian dicatat dalam buku rekening (buku tabungan)
sebagai bukti tertulis jumlah sampah dan jumlah uang yang dimiliki setiap
penabung. Dalam setiap buku rekening tercantum kolom kredit, debit, dan
balans yang mencatat setiap transaksi yang pernah dilakukan. Buku
tabungan bisa didapatkan jika sudah menabung sebanyak empat kali.
d. Jenis sampah
Jenis sampah yang dapat ditabung di bank sampah dikelompokkan
menjadi kertas (koran, majalah, kardus, dan dupleks), plastic (plastik
bening, botol plastik, dan plastik keras lainnya), logam (besi, aluminium,
dan timah). Bank sampah dapat menerima sampah jenis lain dari penabung
sepanjang mempunyai nilai ekonomi.
e. Penetapan harga
Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan pengurus
bank sampah. Harga setiap jenis sampah bersifat fluktuatif tergantung
harga pasaran. Penetapan harga meliputi untuk perorangan yang menjual
langsung sampah dan mengharapkan uang tunai, harga yang ditetapkan
merupakan harga fluktuatif sesuai harga pasar; untuk penabung yang
menjual secara kolektif dan sengaja untuk ditabung, harga yang diberikan
8
merupakan harga stabil tidak tergantung pasar dan biasanya di atas harga
pasar. Cara ini ditempuh untuk memotivasi masyarakat agar memilah,
mengumpulkan, dan menabung sampah. Cara ini juga merupakan strategi
subsidi silang untuk biaya operasional bank sampah.
f. Kondisi sampah
Penabung didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bersih
dan utuh. Karena harga sampah dalam keadaan bersih dan utuh memiliki
nilai ekonomi yang lebih tinggi. Penjualan plastik dalam bentuk bijih
plastik memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena harga plastik dalam
bentuk bijih plastik dapat bernilai 3 (tiga) kali lebih tinggi dibanding dalam
bentuk asli.
g. Berat minimum
Agar timbangan sampah lebih efisien dan pencatatan dalam buku
rekening. Berat minimum untuk menyetorkan sampah tergantung regulasi
dari bank sampah masing- masing.
h. Wadah sampah
Agar proses pemilahan sampah berjalan baik, penabung disarankan
untuk membawa 3 (tiga) kelompok besar sampah ke dalam 3 (tiga)
kantong yang berbeda meliputi: 1) kantong pertama untuk plastik; 2)
kantong kedua untuk kertas; dan 3) kantong ketiga untuk logam. l.
Sistem bagi hasil Besaran sistem bagi hasil bank sampah tergantung
pada hasil rapat pengurus bank sampah. Hasil keputusan besarnya bagi
hasil tersebut kemudian disosialisasikan kepada semua penabung.
Besaran bagi hasil yang umum digunakan saat ini adalah 85:15 yaitu 85%
untuk penabung dan 15% untuk pelaksana bank sampah. Jatah 15% untuk
bank sampah digunakan untuk kegiatan operasional bank sampah seperti
pembuatan buku rekening, fotokopi, pembelian alat tulis, dan pembelian
perlengkapan pelaksanaan operasional bank sampah.
i. Pemberian upah karyawan
9
d. Pencatatan
Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan.
Hasil pengukuran tersebut lalu di konversikan ke dalam nilai rupiah yang
kemudian di tulis di buku tabungan. Tabungan bank sampah bisa
dimodifikasi menjadi beberapa jenis yaitu tabungan hari raya, tabungan
10
2. Apabila isi dari buku saku sudah ketinggalan ( sudah lama) perlu
dilakukan pembaharuan.
3. Karena ukurannya kecil, sehingga mudah untuk tercecer dan hilang
jika tidak disimpan dengan baik.
b. Media elektronik ( Video)
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau
elektromekanis sehingga pesan yang disampaikan dapat secara verbal
maupun visual.
Kelebihan video sebagai media pengembangan bank sampah:
1. Bersifat langsung dan nyata sehingga dapat mudah dimengerti.
2. Dapat menunjukan maksud dan tujuan dan dengan mudah sehingga
meminimalisir terjadi kesalahpahaman dalam menerima informasi
3. Jika dikemas dengan baik dapat menarik perhatian sehingga dapat
menumbuhkan minat untuk menabung di bank sampah.
Kekurangan video sebagai media pengembangan bank sampah:
1. Apabila tidak terdpat alat untuk memutar video, maka informasi tidak
dapat disampaikan.
2. Jika tidak dikemas dengan baik, maka tidak akan menarik minat untuk
menonton video
2.3 Pelatihan
Pelatihan adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik
dan metode tertentu secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja
seseorang atau sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu
organisasi yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan
perlu untuk dapat ditingkatkan secara terarah dan pragmatik.11
Tujuan utama dari program pelatihan antara lain adalah:
a. Memperbaiki kinerja.
b. Meningkatkan keterampilan karyawan.
c. Menghindari Keusangan manajerial.
13
d. Memecahkan permasalahan.
e. Orientasi karyawan baru.
f. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial
g. Memperbaiki kepuasan untuk kebutuhan.
h. pengembangan personel karyawan, maka perlu terlebih dahulu
dijelaskan apa yang menjadi sasaran daripada pelatihan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut ada beberapa sasaran utama yang ingin
dicapai.12
i. Prinsip-prinsip dalam pelatihan adalah sebagai berikut:
Participation, artinya dalam pelaksanaan pelatihan para peserta harus
ikut aktif karena dengan partisipasi peserta akan lebih cepat menguasai
dan mengetahui berbagai materi yang diberikan.
Repetition, artinya senantiasa dilakukan secara berulang karena
dengan ulangan-ulangan ini peserta akan lebih cepat untuk memenuhi
dan mengingat apa yang telah diberikan.
Relevance, artinya harus saling berhubungan sebagai contoh para
peserta pelatihan terlebih dahulu diberikan penjelasan secara umum
tentang suatu pekerjaan sebelum mereka mempelajari hal-hal khusus
dari pekerjaan tersebut.
Transference, artinya program pelatihan harus disesuaikan dengan
kebutuhan-kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan
yang sebenarnya.
Feedback, artinya setiap program pelatihan yang dilaksanakan selalu
dibutuhkan umpan balik yaitu untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan dari program pelatihan tersebut.13