Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bank Sampah


2.1.1 Definisi Bank Sampah
Menurut peraturan menteri Negara lingkunagn hidup Republik Indonesia
nomor 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan 3R melalui bank sampah
disebutkan bahwa Bank sampah adalah tempat pemilihan dan pengumpulan sampah
yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memilki nilai ekonomi.3 Dengan
menyamakan kedudukan sampah serupa dengan uang atau barang berharga yang
dapat ditabung. Pembangunan Bank Sampah harus menjadi momentum awal
membina kesadaran kolektif masyrakat untuk mulai memilah, mendaur ulang dan
memanfaatkan sampah.7
2.2.2 Tujuan dan manfaat Bank Sampah
a. Tujuan bank sampah
Tujuan dibangunnya Bank Sampah merupakan strategi untuk meyadarkan
masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, bersih. Bank sampah juga
didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna dalam
masyarakat.
b. Manfaat bank sampah
Manfaat bank sampah adalah mengurangi jumlah sampah di lingkungan
masyarakat, menambah penghasilan bagi masyarakat, menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat serta memupuk kesadaran diri
masyarkat akan pentingnya menjaga dan menghargai lingkungan hidup.
2.1.3 Pelaksanaan Bank Sampah
Pelaksanaan bank sampah yang telah di atur oleh Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah adalah sebagai
berikut.

6
7

a. Jam kerja
Berbeda dengan bank konvensional, jam kerja bank sampah
sepenuhnya tergantung kepada kesepakatan pelaksana bank sampah dan
masyarakat sebagai penabung.
b. Penarikan tabungan
Semua orang dapat menabung sampah di bank sampah. Setiap sampah
yang ditabung akan ditimbang dan dihargai sesuai harga pasaran. Uangnya
dapat dicatat dalam buku rekening yang dipersiapkan oleh bank dan baru
dapat diambil paling cepat dalam 6 (enam) bulan atau mencapai nominal
Rp.50.000,-.
c. Buku tabungan
Setiap sampah yang ditabung, ditimbang, dan dihargai sesuai harga
pasaran sampah kemudian dicatat dalam buku rekening (buku tabungan)
sebagai bukti tertulis jumlah sampah dan jumlah uang yang dimiliki setiap
penabung. Dalam setiap buku rekening tercantum kolom kredit, debit, dan
balans yang mencatat setiap transaksi yang pernah dilakukan. Buku
tabungan bisa didapatkan jika sudah menabung sebanyak empat kali.
d. Jenis sampah
Jenis sampah yang dapat ditabung di bank sampah dikelompokkan
menjadi kertas (koran, majalah, kardus, dan dupleks), plastic (plastik
bening, botol plastik, dan plastik keras lainnya), logam (besi, aluminium,
dan timah). Bank sampah dapat menerima sampah jenis lain dari penabung
sepanjang mempunyai nilai ekonomi.
e. Penetapan harga
Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan pengurus
bank sampah. Harga setiap jenis sampah bersifat fluktuatif tergantung
harga pasaran. Penetapan harga meliputi untuk perorangan yang menjual
langsung sampah dan mengharapkan uang tunai, harga yang ditetapkan
merupakan harga fluktuatif sesuai harga pasar; untuk penabung yang
menjual secara kolektif dan sengaja untuk ditabung, harga yang diberikan
8

merupakan harga stabil tidak tergantung pasar dan biasanya di atas harga
pasar. Cara ini ditempuh untuk memotivasi masyarakat agar memilah,
mengumpulkan, dan menabung sampah. Cara ini juga merupakan strategi
subsidi silang untuk biaya operasional bank sampah.
f. Kondisi sampah
Penabung didorong untuk menabung sampah dalam keadaan bersih
dan utuh. Karena harga sampah dalam keadaan bersih dan utuh memiliki
nilai ekonomi yang lebih tinggi. Penjualan plastik dalam bentuk bijih
plastik memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena harga plastik dalam
bentuk bijih plastik dapat bernilai 3 (tiga) kali lebih tinggi dibanding dalam
bentuk asli.
g. Berat minimum
Agar timbangan sampah lebih efisien dan pencatatan dalam buku
rekening. Berat minimum untuk menyetorkan sampah tergantung regulasi
dari bank sampah masing- masing.
h. Wadah sampah
Agar proses pemilahan sampah berjalan baik, penabung disarankan
untuk membawa 3 (tiga) kelompok besar sampah ke dalam 3 (tiga)
kantong yang berbeda meliputi: 1) kantong pertama untuk plastik; 2)
kantong kedua untuk kertas; dan 3) kantong ketiga untuk logam. l.
Sistem bagi hasil Besaran sistem bagi hasil bank sampah tergantung
pada hasil rapat pengurus bank sampah. Hasil keputusan besarnya bagi
hasil tersebut kemudian disosialisasikan kepada semua penabung.
Besaran bagi hasil yang umum digunakan saat ini adalah 85:15 yaitu 85%
untuk penabung dan 15% untuk pelaksana bank sampah. Jatah 15% untuk
bank sampah digunakan untuk kegiatan operasional bank sampah seperti
pembuatan buku rekening, fotokopi, pembelian alat tulis, dan pembelian
perlengkapan pelaksanaan operasional bank sampah.
i. Pemberian upah karyawan
9

Tidak semua bank sampah dapat membayar upah karyawannya karena


sebagian bank sampah dijalankan pengurus secara sukarela. Namun, jika
pengelolaan bank sampah dijalankan secara baik dan profesional,
pengelola bank sampah bisa mendapatkan upah yang layak.
2.1.4 Mekanisme Sistem Bank Sampah
Pengelolaan sampah berbasis bank sampah memberikan banyak
manfaat bagi masyarakat. Keuntungan berupa kebersihan lingkungan, kesehatan,
hingga ekonomi, berikut mekanisme kerja bank sampah :8
a. Pemilahan bank sampah rumah tangga
Nasabah harus memilah sampah sebelum di setorkan ke bank sampah.
Pemilahan sampah tergantung pada kesepakatan saat pembentukan bank
sampah. Misalnya, berdasarkan sampah organik dan anorganik. Biasanya
sampah anorganik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahan :
plastik, kertas, kaca, dan lain-lain. Pemgelompokkan sampah akan
memudahkan proses penyaluran sampah.
b. Penyetoran sampah ke bank
Waktu penyetoran sampah biasanya telah disepakati sebelumnya.
Misalnya, dua hari dalam sepekan setiap rabu dan sabtu. Penjadwalan ini
maksudnya untuk menyamakan waktu menyetor dan dan pengangkutan ke
pengepul. Hal ini agar sampah tidak bertumpuk di lokasi bank sampah.
c. Penimbangan
Sampah yang sudah disetor ke bank kemudian ditimbang. Berat
sampah yang bisa disetorkan sudan di tentukan pada kesempatan
sebelumnya, misalnya minimal harus satu kilogram.

d. Pencatatan
Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan.
Hasil pengukuran tersebut lalu di konversikan ke dalam nilai rupiah yang
kemudian di tulis di buku tabungan. Tabungan bank sampah bisa
dimodifikasi menjadi beberapa jenis yaitu tabungan hari raya, tabungan
10

pendidikan dan tabungan yang bersifat sosial untuk disalurkan melalui


lembaga kemasyarakatan.
e. Pengangkutan
Bank sampah sudah bekerjasama dengan pengepul yang sudah
ditunjuk dan di sepakati. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang
dan dicatat langsung diangkut ketempat pengelolaan sampah berikutnya.
Jadi, sampah tidak menumpuk di lokasi bank sampah. Bank sampah bisa
berkambang menjadi sumber bahan baku untuk menjadi indutri rumah
tangga di sekitar lokasi bank. Jadi, pengelolan sampah bisa dilakukan oleh
masyarakat yang juga menjadi nasabah bank. Sehingga, masyarakat bisa
mendapat keuntungan ganda dari sitem bank sampah yaitu tabungan dan
laba dari hasil penjualan produk dari bahan daur ulang.
2.2 Metode yang digunakan dalam pengembangan Bank sampah
2.2.1 Sosialisasi
Menurut David A. Goslin berpendapat “Sosialisasi adalah proses belajar yang
di alami seseorang untuk memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan
norma-norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok
masyarakatnya.9
Dari pernyataan David A. Goslin tersebut dapat disimpulkan bagaimana
seseorang didalam proses belajar, memahami, menanamkan didalam dirinya untuk
memperoleh pengetahuan ketrampilan, nilai-nilai dan norma-norma agar individu
tersebut dapat diterima serta berperan aktif didalam kelompok masyarakat.
Proses sosialisasi adalah suatu porses yang dilakukan secara aktif oleh dua
pihak: pihak pertama adalah pihak yang mensosialisasi atau disebut dengan aktivitas
melaksanakan sosialisasi dan pihak yang kedua adalah aktivitas pihak yang
disosialisasi atau aktivitas internalisasi. Proses sosialisasi tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari orang-orang yang sadar atau tidak dalam hal ini bekerja
“mewakili” masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sosialisasi. Orang-orang itu
dibedakan menjadi dua, yaitu:
11

a. Orang-orang yang memiliki wibawa dan kekuasaan atas individu-individu


yang disosialisasi. Misalnya ayah, ibu, guru, dan atasan, pemimpin dan
sebagainya.
b. Orang-orang yang mempunyai kedudukan sederajat dengan individu-
individu yang disosialisasi. Misalnya saudara sebaya, kawan sepermainan,
kawan sekelas, dan sebagainya.10
2.2.2 Media Informasi
Media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan
menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi
penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi adalah “alat-
alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual.
Media yang digunakan dalam pengembangan Bank Sampah adalah:
a. Media cetak (Buku saku)
Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang mana berisi
informasi yang dapat disimpan di saku sehingga mudah dibawa kemana-
mana.
Kelebihan buku saku antara lain:
1. Mudah dibawa kemana- mana sehingga memudahkan untuk membaca
kapanpun dan dimanapun
2. Apabila ingin mencari informasi, dapat dicari dengan mudah karena
isinya yang to the point.
3. Dilengkapi dengan gambar sehingga memudahkan untuk mengingat
isi dari buku
4. Mudah dipahami karena berisi hal- hal yang penting
5. Berisi informasi terbaru sehingga dapat digunakan dalam sosialisasi.
Kekurangan buku saku:
1. Karena isinya yang singkat sehingga terbatas apabila buku dijadikan
sumber informasi utama
12

2. Apabila isi dari buku saku sudah ketinggalan ( sudah lama) perlu
dilakukan pembaharuan.
3. Karena ukurannya kecil, sehingga mudah untuk tercecer dan hilang
jika tidak disimpan dengan baik.
b. Media elektronik ( Video)
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau
elektromekanis sehingga pesan yang disampaikan dapat secara verbal
maupun visual.
Kelebihan video sebagai media pengembangan bank sampah:
1. Bersifat langsung dan nyata sehingga dapat mudah dimengerti.
2. Dapat menunjukan maksud dan tujuan dan dengan mudah sehingga
meminimalisir terjadi kesalahpahaman dalam menerima informasi
3. Jika dikemas dengan baik dapat menarik perhatian sehingga dapat
menumbuhkan minat untuk menabung di bank sampah.
Kekurangan video sebagai media pengembangan bank sampah:
1. Apabila tidak terdpat alat untuk memutar video, maka informasi tidak
dapat disampaikan.
2. Jika tidak dikemas dengan baik, maka tidak akan menarik minat untuk
menonton video
2.3 Pelatihan
Pelatihan adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik
dan metode tertentu secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja
seseorang atau sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu
organisasi yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan
perlu untuk dapat ditingkatkan secara terarah dan pragmatik.11
Tujuan utama dari program pelatihan antara lain adalah:
a. Memperbaiki kinerja.
b. Meningkatkan keterampilan karyawan.
c. Menghindari Keusangan manajerial.
13

d. Memecahkan permasalahan.
e. Orientasi karyawan baru.
f. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial
g. Memperbaiki kepuasan untuk kebutuhan.
h. pengembangan personel karyawan, maka perlu terlebih dahulu
dijelaskan apa yang menjadi sasaran daripada pelatihan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut ada beberapa sasaran utama yang ingin
dicapai.12
i. Prinsip-prinsip dalam pelatihan adalah sebagai berikut:
 Participation, artinya dalam pelaksanaan pelatihan para peserta harus
ikut aktif karena dengan partisipasi peserta akan lebih cepat menguasai
dan mengetahui berbagai materi yang diberikan.
 Repetition, artinya senantiasa dilakukan secara berulang karena
dengan ulangan-ulangan ini peserta akan lebih cepat untuk memenuhi
dan mengingat apa yang telah diberikan.
 Relevance, artinya harus saling berhubungan sebagai contoh para
peserta pelatihan terlebih dahulu diberikan penjelasan secara umum
tentang suatu pekerjaan sebelum mereka mempelajari hal-hal khusus
dari pekerjaan tersebut.
 Transference, artinya program pelatihan harus disesuaikan dengan
kebutuhan-kebutuhan yang nantinya akan dihadapi dalam pekerjaan
yang sebenarnya.
 Feedback, artinya setiap program pelatihan yang dilaksanakan selalu
dibutuhkan umpan balik yaitu untuk mengukur sejauh mana
keberhasilan dari program pelatihan tersebut.13

Metode merupakan teknik yang digunakan dalam melaksanakan suatu


kegiatan. Keberhasilan suatu program pelatihan tak luput dari penggunaan
metode-metode yang tepat. Ada dua kategori pokok dalam metode pelatihan
yaitu :
14

a. Metode praktis (on the job) yang terdiri dari :


1) Rotasi jabatan.
2) Latihan instruksi pekerjaan.
3) Magang (apprenticeships).
4) Coaching.
5) Penugasan sementara.
b. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off
the job training) yang meliputi :
1) Teknik-teknik presentasi Informasi yaitu metode kuliah, presentasi video,
metode konferensi, instruksi pekerjaan (programmed instruction) dan
studi sendiri (self studi).
2) Metode-metode simulasi yaitu metode studi kasus, role playing,
bussiness games, vestibule training, Latihan laboratorium (laboratory
training), dan program-program pengembangan eksekutif.14
3) Role playing (bermain peran) adalah metode yang memungkinkan para
peserta untuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Peserta diberitahu
mengenai suatu kesan dan peran yang harus mereka mainkan. Metode ini
terutama di gunakan untuk memberi kesempatan kepada peserta
mempelajari keterampilan berhubungan antara manusia melalui praktik,
mengembangkan pemahaman mengenai pengaruh perilaku mereka pada
peserta lainnya.15
Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan metode role playing yaitu
sebagai berikut: 16
i. Kelebihan metode role playing
 Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan
peserta, di samping menjadi pengalaman yang menyenangkan
juga memberi pengetahuan yang melekat dalam memori otak.
 Membangkitkan gairah dan semangat optimism dalam diri peserta
serta menumbuhkan rasa kebersamaan.
15

 Peserta dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang


akan dibahas.
ii. Kekurangan metode role playing
 Role playing memerlukan waktu yang relatif panjang
 Apabila pelaksanaan role playing atau bermain peran mengalami
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi
sekaligus berarti tujuan pelatihan tidak tercapai.
 Tidak semua materi pelatihan dapat disajikan melalui metode ini.

Anda mungkin juga menyukai