Anda di halaman 1dari 5

Laporan kasus berbasis bukti

Penundaan Penjepitan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan
Sari Pediatri, Vol. 17, No. 5, Februari 2016

P penjepitan tali pusat, anemia, Hb, cadangan besi


I Penundaan pemotongan tali pusat
C Pemotongan tali pusat langsung
O Penurunan resiko anemia
T Kala III

Langkah 1: Asking
Apakah ada hubugan antara penundaan pemotongan tali pusat dengan resiko anemia pada
BBL?
Langkah 2: Bukti
Kesimpulan: Penundaan penjepitan tali pusat satu sampai tiga menit setelah lahir dapat
mencegah anemia sampai usia dua bulan dan meningkatkan cadangan besi sampai usia enam
bulan. Penundaan penjepitan tali pusat dapat menjadi strategi yang murah dan efektif untuk
menurunkan anemia defisiensi besi dan meningkatkan kualitas hidup bayi di negara
berkembang. Risiko yang dapat terjadi yaitu hiperbilirubinemia dan polisitemia, walaupun
tidak terbukti menimbulkan kondisi yang membahayakan.
Langkah 3: Telaah
Pada bayi cukup bulan penundaan penjepitan tali pusat satu sampai tiga menit setelah lahir
dapat mencegah anemia sampai usia dua bulan dan meningkatkan cadangan besi sampai usia
enam bulan. Risiko bayi dengan penjepitan tali pusat tunda mengalami anemia lebih rendah
dibanding bayi dengan penjepitan dini pada usia 24 sampai 48 jam (relative risk=RR 0,2; IK
95% 0,06 -0,66). Bayi dengan penjepitan tali pusat tunda memiliki peningkatan kadar feritin
(MD 17 mcg/L; IK95% 12,15-21,85) dibandingkan penjepitan dini. Penundaan penjepitan
tali pusat dapat meningkatkan kadar Hb usia 24 sampai 48 jam dan cadangan besi bayi
sampai usia enam bulan.
Langkah 4: Penerapan (kultur, sosek, psikologi, sara)

Langkah 5: Evaluasi
Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar
Hemoglobin dan Hematokrit Bayi Baru Lahir
M Sholeh Kosim, Qodri S, Bambang Sudarmanto
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RSUP Dr. Kariadi Semarang
Sari Pediatri, Vol. 10, No. 5, Februari 2009Sari Pediatri, Vol. 10, No. 5, Februari 2009

P waktu penjepitan tali pusat, hemoglobin bayi baru lahir, hematokrit bayi baru
lahir
I Penundaan pemotongan tali pusat
C Pemotongan tali pusat langsung
O Penurunan resiko anemia
T Kala III

Langkah 1: Asking
Apakah ada hubugan antara penundaan pemotongan tali pusat dengan resiko anemia pada
BBL?
Langkah 2: Bukti
Kesimpulan: Rerata kadar hemoglobin dan hematokrit bayi baru lahir pada penjepitan tali
pusat 45 detik setelah bayi lahir lebih tinggi secara bermakna dibanding dengan penjelitan 15
detik. Penjepitan tali pusat tunda (45 detik) setelah lahir meningkatkan rerata hemoglobin dan
hematokrit bayi baru lahir aterm dalam rentang nilai fisiologis/normal.
Langkah 3: Telaah
Menganalisis pengaruh waktu penjepitan tali pusat 45 detik (penjepitan lanjut) setelah bayi
lahir terhadap kadar Hb dan Ht bayi baru lahir dibandingkan dengan 15 detik (penjepitan
dini). Subjek adalah 36 bayi baru lahir (19 subjek dilakukan penjepitan dini), lahir spontan di
RSUP Dr. Kariadi Semarang dan rumah Bidan praktek swasta, antara Agustus 2007 -
Februari 2008. Kadar Hb subjek kelompok penjepitan dini (13,4-18,4)g% dan lanjut (14,5-
20,1)g%. Kadar Ht bayi penjepitan 15 detik (37,6-54,7)% dan penjepitan 45 detik antara
(41,6-60,6)%. Pada kelompok penjepitan 15 dan 45 detik terdapat perbedaan bermakna rerata
Hb subjek (16,30g±1,36) dan (17,34±1,67)g% dan Ht (47,08±4.54)g% dan (51,34±6,07)g%
dengan angka signifikansi berturut-turut p=0,048 dan p=0,022.
Langkah 4: Penerapan (kultur, sosek, psikologi, sara)

Langkah 5: Evaluasi
Early Versus Delayed Umbilical Cord Clamping on Physiologic
Anemia of the Term Newborn Infant
Fatma Alzaree1*, Ahmed Elbohoty2, Mohamed Abdellatif2
1
National Research Center, Child Health Department, Eltahrir Street, Dokki, Guiza, Cairo
1234, Egypt; 2 Ain Shams University Faculty of Medicine, Cairo, Egypt
Open Access Maced J Med Sci. 2018 Aug 20; 6(8):1399-1404.
Baby-Directed Umbilical Cord Clamping: A Feasibility Study
Douglas A. Blank, Shiraz Badurdeen, C. Omar F Kamlin, Susan E. Jacobs, Marta Thio,
Jennifer A. Dawson, Stefan C. Kane, Alicia T. Dennis, Graeme R. Polglase, Stuart B.
Hooper, Peter G. Davis

P Newborn; delayed cord clamping; resuscitation; heart rate; ECG; cesarean;


uterotonic medication
I Penundaan pemotongan tali pusat
C Pemotongan tali pusat langsung
O Penurunan resiko anemia
T Kala III

Langkah 1: Asking
Apakah ada hubugan antara penundaan pemotongan tali pusat dengan resiko anemia pada
BBL?
Langkah 2: Bukti
Conclusion: It is feasible to provide resuscitation to term and near-term infants during DCC,
after both vaginal and cesarean births, clamping the umbilical cord only when the infant is
physiologically ready.
Langkah 3: Telaah
We obtained antenatal consent from pregnant women to enroll infants born at ≥32 weeks.
Vigorous infants received ≥2 minutes of DCC. If the infant received respiratory support, the
umbilical cord was clamped ≥60 seconds after the colorimetric carbon dioxide detector
turned yellow. Maternal uterotonic medication was administered after umbilical cord
clamping. Twelve infants were non-vigorous. ECG was the preferred method for recording
HR. Two infants had a HR <100 BPM. All HR values were >100 BPM by 80 seconds after
birth.
Langkah 4: Penerapan (kultur, sosek, psikologi, sara)

Langkah 5: Evaluasi
ORIGINAL ARTICLE

Early versus delayed umbilical cord clamping in infants with


congenital heart disease: a pilot, randomized, controlled trial
CH Backes1,2,3,4, H Huang1,3, CL Cua2,3, V Garg2,3,5, CV Smith6, H Yin7, M
Galantowicz2,3,8, JA Bauer1,3 and TM Hoffman2,3
Journal of Perinatology (2015), 1–6 © 2015

P Newborn; delayed cord clamping; resuscitation; heart rate; ECG; cesarean;


uterotonic medication
I Penundaan pemotongan tali pusat
C Pemotongan tali pusat langsung
O Penurunan resiko anemia
T Kala III

Langkah 1: Asking
Apakah ada hubugan antara penundaan pemotongan tali pusat dengan resiko anemia pada
BBL?
Langkah 2: Bukti
Conclusion: DCC in infants with critical CHD appears both safe and feasible, with fewer
infants exposed to red blood cell transfusions than with ECC. A more comprehensive
appraisal of this practice is warranted.
Langkah 3: Telaah
Pregnant women admitted 437 weeks gestational age with prenatal diagnosis of critical CHD
were enrolled and randomized to ECC or DCC. For ECC, the umbilical cord was clamped
o10 s after birth; for DCC, the cord was clamped ~ 120 s after delivery. Thirty infants were
randomized at birth. No differences between the DCC and ECC groups were observed in
gestational age at birth or time of surgery. No differences were observed across all safety
measures, although a trend for higher peak serum bilirubin levels (9.2 ± 2.2 vs 7.3 ± 3.2 mg
dl − 1, P = 0.08) in the DCC group than in the ECC group was noted. Although similar at
later time points, hematocrits were higher in the DCC than in the ECC infants during the first
72 h of life. The proportion of infants not receiving blood transfusions throughout
hospitalization was higher in the DCC than in the ECC infants (43 vs 7%, log-rank test P =
0.02).
Langkah 4: Penerapan (kultur, sosek, psikologi, sara)

Langkah 5: Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai