Anda di halaman 1dari 77

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

PADA PT WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK

PENULISAN ILMIAH

Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai


gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Nama : Qadri Nurdiansyah

NPM : 25216878
Jurusan : Akuntansi

Dosen Pembimbing : Silvia Avira, SE., MM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2019
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Qadri Nurdiansyah


N.P.M : 25216878
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Judul PI : ANALISIS SUMBER DAN
PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT
WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK

Dengan ini menyatakan bahwa hasil Penulisan Ilmiah yang telah saya buat
ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di
kemudian hari Penulisan Ilmiah ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus
bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Gunadarma.

Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.

Penulis,

Materai Rp. 6000

[ Qadri Nurdiansyah ]
LEMBAR PENGESAHAN

Judul PI : ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN


MODAL KERJA PADA PT WILMAR CAHAYA
INDONESIA TBK
Nama : Qadri Nurdiansyah
NPM : 25216878
Fakultas/Jurusan : Ekonomi / Akuntansi
Jenjang Studi : Strata Satu (S1)
Tanggal Sidang :
Tanggal Lulus :

Menyetujui

Pembimbing Koordinator PI FE

( Silvia Avira, SE., MM ) ( Dr. Titi Nugraheni, SE., MM )

Mengetahui
Ketua Jurusan Akuntansi.

( Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA )


ABSTRAKSI

Qadri Nurdiansyah 25216878


ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT
WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
Penulisan Ilmiah . Fakultas Ekonomi. 2019
Kata kunci : Sumber dan Penggunaan , Modal Kerja
( xi+50+lampiran )

Tujuan dari Penulisan ini adalah untuk mengetahui sumber dan penggunaan
modal kerja. Yang menjadi subjek penelitian adalah perusahaan industry yaitu PT
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, sedangkan objek penelitian yaitu laporan keuangan
dalam kurun waktu 3 tahun yaitu 2014-2015, 2015-2016, 2016-2017.
Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh melalui halaman
web Bursa Efek Indonesia. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
metode dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penganalisaan data
dapatlah diketahui bahwa: Kenaikan Modal kerja pada 2014-2015 sebesar Rp.
101,907,472,244. Peningkatan modal kerja juga terjadi pada 2015-2016 sebesar Rp.
163,108,711,901 yang mengindikasikan bahwa sumber lebih besar dari pada
penggunaan modal kerjanya yang berdampak positif bagi perusahaan. Sedangkan
pada 2016-2017 terjadi penurunan Modal Kerja sebesar Rp. 55,559,605,265
mengindikasikan bahwa sumber lebih kecil dari pada penggunaan modal kerjanya
yang berdampak buruk bagi perusahaan.

Daftar Pustaka ( 2000-2017 )

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini dengan judul “Analisis Sumber
dan Penggunaan Modal Kerja pada PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk ”.
Penulisan ilmiah ini diajukan untuk melengkapi syarat-syarat untuk
mencapai gelar setara Sarjana Muda Jurusan Akuntansi dengan jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan ilmiah ini adalah berkat
bantuan dan kerja sama serta dukungan baik moral maupun materil dari berbagai
pihak, yang dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas


Gunadarma,
2. Bapak Toto Sugiharto, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma,
3. Bapak Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,
4. Ibu Dr. Titi Nugraheni SE., MM, selaku Koordinator Penulisan Ilmiah
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,
5. Ibu Silvia Avira SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu, meluangkan waktu, tenaga serta kritik dan saran dalam
Penulisan Ilmiah ini,
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Gunadarma yang turut
membantu sehingga penulisan ini dapat selesai,
7. Ayah Ibu dan Adik-adik, atas kasih sayang yang tidak pernah habis serta
doa dan dukungan secara moril dan materil kepada penulis untuk
menyelesaikan Penulisan Ilmiah ini,

v
8. Untuk Teman-teman Seperjuangan Jurusan Akuntansi 3EB23 Angkatan
Tahun 2016 Universitas Gunadarma Region Cengkareng,
9. Untuk teman-teman satu Dosen pembimbing yaitu Monic, Nabilah, Sintya,
Sri Novita, Tesya, Triyana, dan Vara.
10. Seluruh rekan-rekan yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan motivasi dan dukungan dalam penyelesaian Penulisan Ilmiah
ini.

Atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, baik support secara materil
dan immateril semoga mendapatkan balasan yang baik selalu dari Allah SWT.
Tentunya Penulisan dalam Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi perubahan yang lebih
lagi kedepannya.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga dengan tersusunya Penulisan
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi para
pembaca pada umumnya. Amin

Jakarta, April 2019


Penyusun

( Qadri Nurdiansyah )

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii
ABSTRAKSI .................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 5


2.1 Landasan Teori ....................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Analisis........................................................................................... 5
2.1.2 Metode Analisis Laporan Keuangan ................................................................ 6
2.1.3 Pengertian Modal Kerja ................................................................................... 9
2.1.4 Arti Penting dan Tujuan Modal Kerja ............................................................ 10
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja4. ........................................ 12
2.1.6 Jenis-jenis Modal Kerja.................................................................................. 14
2.1.7 Sumber Modal Kerja ...................................................................................... 15
2.1.8 Penggunaan Modal Kerja ............................................................................... 17
2.1.9 Langkah-langkah Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.. 19
2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................................. 20

vii
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................................. 20
3.1 Objek Penelitian ................................................................................................... 24
3.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................................... 24
3.2.1 Jenis Data ....................................................................................................... 24
3.2.2 Sumber Data ................................................................................................... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 24
3.3.1 Metode Dokumentasi ..................................................................................... 24
3.3.2 Studi Kepustakaan.......................................................................................... 25
3.4 Alat Analisis yang Digunakan .............................................................................. 25

BAB IV : PEMBAHASAN ............................................................................................. 29


4.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................................. 29
4.1.1 Sekilas Perusahaan ......................................................................................... 29
4.1.2 Kepemilikan Saham ....................................................................................... 30
4.1.3 Visi, Misi & Budaya Perusahaan .................................................................. 31
4.2 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ................................................... 32
4.2.1 Laporan Neraca Komparatif ........................................................................... 32
4.2.2 Laporan Perubahan Modal Kerja. .................................................................. 39
4.2.3 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ............................................ 45

BAB V : PENUTUP ........................................................................................................ 48


5.1 Kesimpulan........................................................................................................... 48
5.2 Saran ..................................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 51
LAMPIRAN .................................................................................................................... 52

viii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu 21
Tabel 3.1 Format Laporan Neraca Komparatif 26
Tabel 3.2 Format Laporan Perubahan Modal Kerja 27
Tabel 3.3 Format Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 28
Tabel 4.2.1 Laporan Neraca Komparatif 2014-2015 32

Tabel 4.2.2 Laporan Neraca Komparatif 2015-2016 34

Tabel 4.2.3 Laporan Neraca Komparatif 2016-2017 37

Tabel 4.3.1 Laporan Perubahan Modal Kerja 2014-2015 39


Tabel 4.3.2 Laporan Perubahan Modal Kerja 2015-2016 41
Tabel 4.3.3 Laporan Perubahan Modal Kerja 2016-2017 43
Tabel 4.4.1 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2014-2015 45
Tabel 4.4.2 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2015-2016 46
Tabel 4.4.3 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 2016-2017 47

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Kepemilikan Saham PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk 30

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Laporan Posisi Keuangan (2014-2015) 52
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 54
Lampiran 2
(2014-2015)
Lampiran 3 Laporan Perubahan Ekuitas (2015) 55
Lampiran 4 Laporan Arus Kas (2014-2015) 56
Lampiran 5 Laporan Posisi Keuangan (2015-2016) 57
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Lampiran 6 59
(2015-2016)
Lampiran 7 Laporan Perubahan Ekuitas (2016) 60
Lampiran 8 Laporan Arus Kas (2015-2016) 61
Lampiran 9 Laporan Posisi Keuangan (2016-2017) 62
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Lampiran 10 64
(2016-2017)
Lampiran 11 Laporan Perubahan Ekuitas (2017) 65
Lampiran 12 Laporan Arus Kas (2016-2017) 66

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam praktiknya dana yang dimiliki oleh perusahaan, baik dana pinjaman
maupun modal sendiri, dapat digunakan untuk dua hal. Pertama, digunakan untuk
keperluan investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membeli atau membiayai
aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang dapat digunakan secara berulang-
ulang seperti pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap
lainnya. Kedua, dana digunakan untuk membiayai modal kerja, yaitu modal yang
digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku,
membayar gaji dan upah, dan biaya-biaya operasional lainnya.

Modal kerja yang akan digunakan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang
cukup agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu
perusahaan bisa beroperasi dengan maksimal dan efektif dengan modal kerja yang
cukup pula menunjang segala kegiatan operasi perusahaan secara efektif. Selain itu
pemilikan modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan, antara
lain memungkinkan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat pada
waktunya, memungkinkan perusahaan tersebut untuk memiliki persediaan dalam
jumlah yang cukup untuk melayani konsumen, dan memungkinkan perusahaan
tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan
untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.

Pengelolaan dan penggunaan modal kerja yang tepat pada unsur-unsur


modal kerja merupakan indikator dalam meningkatkan pendapatan perusahaan.
Terjadinya kecukupan modal kerja akan mengakibatkan meningkatnya
produktivitas perusahaan dalam kegiatan operasinya. Sebaliknya apabila jumlah
modal kerja terlalu kecil dapat mengakibatkan peredaran usaha tidak dapat berjalan
baik dan yang paling fatal dapat mengakibatkan terhentinya aktivitas operasi
perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu laporan yang menunjukkan secara

1
2

rinci terjadinya kenaikan atau penurunan modal kerja dari tahun ke tahun serta
penyebab terjadinya kenaikan atau penurunan sebagai dasar perencanaan,
pengelolaan, pengawasan dan evaluasi. Analisis sumber dan penggunaan modal
kerja ini juga meringkas mengenai sumber-sumber darimana modal kerja selama
satu periode. Informasi ini akan menjelaskan adanya perubahan modal kerja yang
terjadi dari awal periode sampai akhir periode. Laporan sumber dan penggunaan
modal kerja juga biasanya digunakan oleh pihak manajemen untuk mendapatkan
informasi mengenai hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan penurunan atau
kenaikan dari modal kerja itu sendiri, sehingga peran penting dari laporan sumber
dan penggunaan modal kerja bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan
yang tepat. Manajemen perusahaan bisa mengetahui komposisi-komposisi modal
kerja bersumber dari mana dan digunakan untuk apa. Dari informasi tersebutlah
manajemen dapat segera melakukan evaluasi terhadap modal kerja itu sendiri.

Pada PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk yang dulunya bernama CV Cahaya


Kalbar ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, Perusahaan
yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 9 Juli 1999 ini menarik minat
penulis khususnya karena aktivitas utama dari perusahaan ini yaitu memproduksi
minyak nabati yang merupakan bahan pokok untuk mengolah hampir seluruh
produk makanan, Produknya yang hingga kini dapat kita rasakan manfaatnya juga
menarik minat penulis untuk mengangkat perusahaan tersebut menjadi subjek
dalam penelitian ini , dan Kemudahan akses terhadap data yang diperlukan berupa
laporan keuangan juga semakin menguatkan terbentuknya Penulisan ilmiah ini
yang berjudul ” Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk ”.
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk Pada tahun 2014-2015 ?
2. Bagaimana Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk Pada tahun 2015-2016 ?
3. Bagaimana Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk Pada tahun 2016-2017 ?

1.3 Batasan Masalah

Objek dibatasi pada analisis sumber dan penggunaan modal kerja PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk, yang datanya didapat laporan posisi keuangan dalam kurun
waktu 3 tahun yaitu 2015, 2016 dan 2017.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk Menganalisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk pada tahun 2014-2015.
2. Untuk Menganalisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk pada tahun 2015-2016.
3. Untuk Menganalisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk pada tahun 2016-2017.
4

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pembacanya, manfaat tersebut
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan
tentang pengelolaan Sumber dan Penggunaan modal kerja.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi mengenai sumber-sumber
dan Penggunaan Modal Kerja.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan teori-
teori tentang Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja, sekaligus
untuk memenuhi syarat dari Universitas dalam meraih Gelar setara sarjana
muda Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan referensi atau
masukan bagi penelitiaan selanjutnya yang tertarik dengan sumber-sumber
dan penggunaan Modal kerja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Analisis

Berikut ini beberapa pengertian ataupun definisi menurut berbagai sumber,


antara lain sebagai berikut ;

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001) ”Analisis adalah memecahkan atau


menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) ”Analisis adalah Penyelidikan


terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya) :
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan”.

Menurut Kamus Akuntansi (2000) ”Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap


kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-
alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul. misalnya seorang
pemeriksa (auditor) akan melakukan analisa perkiraan pengeluaran untuk
menentukan apakah pengeluaran telah dibebankan terhadap pos yang tepat, yang
diuji/diverifikasi dengan dokumen. Contoh lainnya, penilaian kesehatan keuangan
suatu perusahaan dengan melakukan analisa laporan keuangan suatu perusahaan
dengan melakukan analisa laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi atau kredit”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu proses
penilaian yang dilakukan dengan cara melakukan Pengamatan dengan seksama
terhadap pos-pos tertentu dengan teknik-teknik ataupun cara-cara tertentu sehingga

5
6

didapatkan suatu hasil dalam berbagai bentuk yang akan dinterpretasikan sehingga
dapat dijadikan alat pengambilan keputusan terhadap isu-isu tertentu.

2.1.2 Metode Analisis Laporan Keuangan

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik


yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar
laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, para
pengguna hasil tersebut dapat dengan mudah untuk menginterpretasikannya
(Kasmir, 2012).

Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan langkah-langkah


atau prosedur tertentu. Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses
analisis mudah untuk dilakukan.

Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan dalam analisis laporan


keuangan adalah ;

1) Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan


selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode.
2) Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan
rumus-rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara
cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar tepat.
3) Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan secara cermat.
4) Memberikan interpretasi tentang hasil perhitungan dan pengukuran yang
telah dibuat.
5) Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6) Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil
analisis tersebut.
7

Dalam praktiknya terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan


yaitu sebagai berikut;

1) Analisis Vertikal (Statis)

Analisis Vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu


periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada,
dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan
tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.

2) Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis Horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan


membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis
ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode
yang lain.

Kemudian, disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan


keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan.
Adapun jenis-jenis yang dimaksud adalah sebagai berikut;

1) Analisis perbandingan antara laporan

Merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan


lebih dari satu periode. Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini
akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi
dapat berupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen. Secara
umum dari hasil analisis ini akan terlihat antara lain:

a) Angka-angka dalam rupiah.


b) Angka-angka dalam presentase.
c) Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah.
d) Kenaikan ataupun Penuruan dalam Presentase.
8

2) Analisis Trend

Analisis Trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang


biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari
periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami
perubahan yaitu naik, turun atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut
yang dihitung dalam presentase.

3) Analisis Presentase per komponen.

Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara


komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada dineraca
maupun laporan laba rugi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui;

a) Presentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total


aktiva.
b) Struktur permodalan.
c) Komposisi biaya terhadap penjualan.
4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.

Analisis ini merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber


sumber dana perusahaan dan penggunaan Modal Kerja dalam suatu periode,
juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab berubahnya modal kerja
perusahaan dalam suatu periode.

5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan


penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

6) Analisis Rasio

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam
satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan
laba rugi.
9

7) Analisis Kredit.

Analisis ini digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu kredit
dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan
beberapa alat analisis yang digunakan.

8) Analisis Laba kotor.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu
periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor
tersebut antar periode.

9) Analisis Titik Pulang Pokok atau titik impas (break even point).

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi beberapa penjualan
produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis
ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat
penjualan.

2.1.3 Pengertian Modal Kerja

Menurut Kamir (2012) pengertian modal kerja secara mendalam terkandung


dalam konsep modal kerja yang terbagi menjadi tiga macam, yaitu ;

1) Konsep Kuantitatif

Dalam konsep Kuantitatif menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh


aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi kebutuhan dana
untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep ini sering
disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital). Kelemahan konsep
ini pertama, yaitu Tidak mencerminkan likuiditas perusahaan, kedua Konsep ini
tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka
panjang atau jangka pendek atau pemilik modal. Jumlah aktiva lancar yang
besar belum menjamin margin of safety bagi perusahaan sehingga
kelangsungan operasi perusahaan belum terjamin.
10

2) Konsep Kualitatif

Konsep ini menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat
selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut
modal kerja bersih atau (net working capital). Keuntungan konsep ini adalah
terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan. Aktiva lancar yang lebih besar dari
kewajiban lancar menunjukkan kepercayaan para kreditor kepada pihak
perusahaan sehingga kelangsungan operasi perusahaan akan lebih terjamin
dengan dana pinjaman dari kreditor.

3) Konsep Fungsional

Konsep ini menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam
memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan
perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Semakin banyak dana yang
digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba.
Demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, laba pun akan
menurun. Akan tetapi, dalam kenyataanya terkadang kejadiannya tidak selalu
demikian.

2.1.4 Arti Penting dan Tujuan Modal Kerja


Modal Kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu
perusahaan. Disamping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi
kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Kemudian,
dengan terpenuhi modal kerja, perusahaan juga dapat memaksimalkan perolehan
labanya. Perusahaan dalam kekurangan modal kerja dapat membahayakan
kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat tidak dapat memenuhi
likuiditas dan target laba yang diinginkan. Kecukupan modal kerja juga merupakan
salah satu ukuran kinerja manajemen.
11

Secara Umum arti penting modal kerja bagi perusahaan, terutama bagi
kesehatan keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam


kegiatan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan
manajemen modal kerja.
2) Investasi dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan
serta cenderung labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja
perusahaan, artinya perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap modal
kerja. Oleh karena itu, perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
dari manajer keuangan.
3) Dalam praktiknya seringkali bahwa separuh dari total aktiva merupakan
bagian dari aktiva lancar, yang merupakan modal kerja perusahaan. Dengan
kata lain, jumlah aktiva lancar sama atau lebih dari 50% dari total aktiva.
4) Bagi perusahaan yang relatif kecil, fungsi modal kerja amat penting.
Perusahaan kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal besar
dan jangka panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang
jangka pendek, seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya
dapat mempengaruhi modal kerja.
5) Terdapat hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan modal kerja. Kenaikan penjualan berkaitan dengan tambahan,
piutang, sediaan dan juga saldo kas. Demikian pula sebaliknya apabila
terjadi penurunan penjualan, akan berpengaruh terhadap kompononen
dalam aktiva lancar.

Kemudian, tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah :

1) Guna memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.


2) Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk
memenuhi kewajiban pada waktunya.
3) Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
12

4) Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para


kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat.
5) Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat
pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.
6) Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan
penjualan dan laba.
7) Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai
aktiva lancar.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Namun, terkadang untuk memenuhi kebutuhan
modal kerja seperti yang diinginkan tidaklah selalu tersedia. Hal ini disebabkan
terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja tergantung kepada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan
operasi perusahaan terutama kebijakan dalam upaya pemenuhan modal kerja harus
selalu memerhatikan faktor-faktor tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi modal kerja, yaitu;

1. Jenis Perusahaan.

Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam ; yaitu perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa dan non jasa (industri). Kebutuhan modal dalam
perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di
perusahaan industri investasi dalam bidang kas, piutang, dan sediaan relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa, jenis kegiatan
perusahaan sangat menentukan kebutuhan akan modal kerjanya.

2. Syarat Kredit.

Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara


mencicil (angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk
meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya
adalah melalui penjualan secara kredit. Penjualan barang secara kredit
13

memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli barang dengan cara


pembayaran diangsur (dicicil) beberapa kali untuk jangka waktu tertentu. Hal
yang perlu diketahui dari syarat-syarat kredit dalam hal ini adalah:

1) Syarat Pembelian bahan atau barang dagangan.

Syarat Pembelian bahan atau barang dagangan yang akan digunakan untuk
memproduksi barang mempengaruhi modal kerja. Pengaruh-pengaruhnya
berdampak terhadap pengeluaran kas. Jika persyaratan kredit lebih mudah, akan
sedikit uang kas yang keluar, demikian pula sebaliknya, syarat untuk pembelian
bahan atau barang dagangan juga memiliki kaitannya dengan sediaan.

2) Syarat Penjualan.

Dalam syarat penjualan apabila syarat kredit diberikan relatif lunak seperti
potongan harga, modal kerja yang dibutuhkan semakin besar dalam sektor
piutang. Syarat-syarat kredit yang diberikan apakah 2/10 net 30 atau 2/10 net
60 akan mempengaruhi penjualan kredit.

Agar modal kerja yang diinvestasikan dalam sektor piutang dapat diperkecil,
perusahaan perlu memberikan potongan harga. Kebijakan ini disamping
bertujuan untuk menarik minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga
untuk memperkecil kemungkinan resiko utang yang tidak tertagih (macet).

3. Waktu Produksi.

Untuk waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi barang.
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka
akan semakin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya,
semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang, maka
semakin kecil modal kerja yang dibutuhkan.
14

4. Tingkat Perputaran Sediaan.

Pengaruh tingkat perputaran persediaan terhadap modal kerja cukup penting


bagi perusahaan. Semakin kecil atau rendah perputaran, kebutuhan modal kerja
semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, dibutuhkan perputaran sediaan yang
cukup tinggi agar memperkecil resiko kerugian akibat penurunan harga serta
mampu menghemat biaya penyimpanan dan Pemeliharaan sediaan.

2.1.6 Jenis-jenis Modal Kerja

Jenis-jenis Modal Kerja Menurut Munawir (2004), modal kerja terbagi atas
dua bagian pokok yaitu:

1) Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang
harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan
keuangan.
2) Jumlah modal kerja variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.

Menurut Bambang Riyanto (2001) jenis modal kerja dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:

1) Modal Kerja Permanen (Permanent working capital).


Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada
perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal
kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal
kerja permanen dapat dibedakan dalam 2 kategori yaitu:
a. Modal kerja primer (Primary working capital).
Modal kerja primer adalah modal kerja minimum yang harus ada pada
perusahaan untuk dapat menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal working capital)
Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan untuk
menyelenggarakan luas produksi normal.
15

2) Modal Kerja Variabel (Variable working capital).


Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah
sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan menjadi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal working capital) Modal kerja musiman
adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan fluktuasi
musim.
b. Modal kerja siklis (Cylical working capital) Modal kerja siklis adalah
modal kerja yang jumlahnya berubah- ubah karena adanya fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency working capital) Modal kerja darurat
adalah modal kerja yang besarnya berubah- ubah karena adanya keadaan
darurat yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya pemogokan buruh,
banjir, perubahan ekonomi yang mendadak, dll.
2.1.7 Sumber Modal Kerja

Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam bentuk


apapun. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan sumber-
sumber modal kerja yang dapat dicari dari beberapa sumber yang tersedia. Namun,
dalam pemilihan sumber modal harus diperhatikan untung ruginya sumber modal
tersebut. Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban perusahan ke
depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

Sumber-sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan


jumlah aktiva dan kenaikan passiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang
dapat digunakan, yaitu;

1) Hasil Operasi Perusahaan.

Hasil Operasi perusahaan maksudnya adalah pendapatan atau laba yang


diperoleh pada periode tertentu. Pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan ditambah dengan penyusutan. Seperti misalnya cadangan laba, atau
laba yang belum dibagi. Selama laba yang belum dibagi perusahaan atau tidak
diambil pemegang saham, hal tersebut akan menambah modal kerja perusahaan.
16

Namun, modal kerja ini sifatnya hanya sementara waktu saja dalam waktu yang
relatif tidak terlalu lama.

2) Keuntungan Penjualan surat-surat berharga.

Keuntungan penjualan surat berharga juga dapat digunakan untuk keperluan


modal kerja. Besar keuntungan tersebut adalah selisih antara harga beli dengan
harga jual surat berharga tersebut. Namun, sebaliknya jika terpaksa harus
menjual sura-surat berharga dalam kondisi rugi, otomatis akan mengurangi
modal kerja.

3) Penjualan Saham

Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham yang masih


dimiliki untuk dijual ke berbagai pihak. Hasil penjualan saham ini dapat
digunakan sebagai modal kerja.

4) Penjualan Aktiva Tetap.

Pada penjualan aktiva tetap, maksudnya yang dijual disini adalah aktiva tetap
yang kurang produktif atau masih menganggur, hasil penjualan ini dapat
dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.

5) Penjualan Obligasi

Artinya Perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak


lainnya. Hasil penjualan ini dapat dijadikan modal kerja, sekalipun hasil
penjualan obligasi lebih diutamakan kepada investasi perusahaan jangka
panjang.

6) Memperoleh Pinjaman

Mengenai memperoleh pinjaman dari kreditor (bank atau lembaga lain),


terutama pinjaman jangka jangka pendek, khususnya untuk pinjaman jangka
panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukkan pinjaman jangka
panjang biasannya digunakan untuk kepentingan investasi. Dalam praktiknya
17

pinjaman, terutama dari dunia perbankan ada yang dikhususkan untuk


digunakan sebagai modal kerja, walaupun tidak menambah aktiva lancar.

7) Dana Hibah

Mengenai perolehan dana hibah dari berbagai lembaga, ini juga dapat
digunakan sebagi modal kerja. Dana hibah ini biasanya digunakan sebagai
modal kerja. Dana hibah ini biasanya tidak dikenakan beban biaya sebagaimana
pinjaman dan tidak ada kewajiban pengembalian.

Dapat disimpulkan bahwa secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja
disebabkan :

1) Adanya kenaikan modal (penambahan modal pemilik atau laba).


2) Adanya Pengurangan Aktiva Tetap (Penjualan Aktiva tetap).
3) Adanya Penambahan Utang.
2.1.8 Penggunaan Modal Kerja
Setelah memperoleh modal kerja yang diinginkan, tugas manajer keuangan
adalah menggunakan modal kerja tersebut. Hubungan antara sumber dan
penggunaan modal kerja sangat erat. Artinya penggunaan modal kerja dipilih dari
sumber modal kerja tertentu atau sebaliknya. Penggunaan modal kerja akan dapat
mempengaruhi jumlah modal kerja itu sendiri. Seorang manajer dituntut untuk
menggunakan modal kerja secara tepat, sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai
perusahaan.
Penggunaan dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan aktiva
dan menurunnya passiva. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja
biasa dilakukan perusahaan untuk:
1) Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya.
Perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah, dan
biaya operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.
18

2) Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.


Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan,
adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk
proses produksi dan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali.
3) Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga.
Maksud untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga, atau
kerugian lainnya adalah pada saat perusahaan menjual surat-surat berharga,
namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan
segera ditutupi.
4) Pembentukan dana.

Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan


tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiun, dana
eskpansi, atau dana pelunasan obligasi. Pembentukan dana ini akan
mengubah bentuk bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.

5) Pembelian aktiva tetap (tanah,bangunan,kendaraan,mesin dan lain-lain).

Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti, pembelian


tanah, bangunan, kendaraan, dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan
berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.

6) Pembayaran Utang jangka panjang (obligasi,hipotek,utang bank jangka


panjang).

Arti pembayaran utang jangka panjang adalah adanya pembayaran utang


jangka panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi, hipotek,
dan utang bank jangka panjang.

7) Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar.

Maksud pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar adalah


perusahaan menarik kembali saham-saham yang sudah beredar dengan
alasan tertentu dengan cara membeli kembali, baik untuk sementara waktu
maupun selamanya.
19

8) Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi (prive).

Maksud pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi adalah


pemilik perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk
kepentingan pribadi, termasuk dalam hal ini adanya pengambilan
keuntungan atau pembayaran deviden oleh perusahaan.

Menurut Sudarsono (2004) yang merupakan sumber dan penggunaan modal


kerja, yaitu :

A. Sumber-sumber dari modal kerja adalah :


1) Berkurangnya aktiva tetap.
2) Bertambahnya hutang jangka panjang.
3) Bertambahnya modal.
B. Penggunaan modal kerja adalah :
1) Bertambahnya aktiva tetap.
2) Berkurangnya hutang jangka panjang.
3) Berkurangnya modal.
2.1.9 Langkah-langkah Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan
Modal Kerja

Menurut Bambang Riyanto (2001) berikut ini adalah langkah-


langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja,
adalah sebagai berikut :

a) Penyusunan laporan perubahan modal kerja, laporan ini menggambarkan


perubahan dari masing-masing unsur modal kerja atau unsur Current
Account antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui
adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan
modal kerja.
20

b) Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur Non Current


Account dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang mempunyai efek
memperkecil modal kerja.
c) Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba ditahan ke dalam
golongan yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja
dan golongan perubahan mempunyai efek memperkecil modal kerja.
d) Berdasarkan informasi tersebut di atas dapatlah disusun laporan sumber dan
penggunaan modal kerja.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu yang menjadi refrensi dalam penelitian ini adalah :

Tabel 2.1

Kajian Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
1 Abdul Analisis Sumber dan Pengelolaan Sumber dan Penggunaan
Rahman Penggunaan Modal Modal kerja perusahaan pada kurun
Lubis Kerja dalam waktu 5 tahun yaitu tahun 2011 sampai
meningkatkan dengan 2015 sudah cukup baik. Jika
Likuiditas PT Siantar dilihat hasil rasio likuiditas, rasio
Top Tbk likuiditas . Siantar Top Tbk sudah cukup
baik. Hasil dari rasio likuiditas PT.
Siantar Top Tbk menunjukkan bahwa
dari kurun waktu 5 (lima) tahun
perusahaan hanya mengalami
kenaikan/peningkatan likuiditas dari
tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu sebesar
2,22 dan 2,76. Sedangkan pada tiga
tahun lainnya yaitu 2013, 2014, dan
2015 rasio likuiditas lebih rendah yaitu
sebesar 2,44, 2,09 dan 2,37.
21

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
2 Felicia Analisis Sumber dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Pada
Apriliani. Penggunaan Modal tahun 2010 – 2011 setelah kenaikan dan
Kerja pada PT Sumber penurunan akun yang ada menghasilkan
Alfaria Trijaya Tbk. kenaikan modal kerja sebesar Rp.
92.790.000.000 karena sumber modal
kerja sebesar Rp.550.174.000.000 lebih
besar daripada penggunaan modal kerja
sebesar Rp.457.384.000.000. Dan pada
tahun 2011 – 2012 setelah kenaikan dan
penurunan akun yang ada menghasilkan
kenaikan modal kerja sebesar
Rp.526.325.000.000 karena sumber
modal kerja sebesar
Rp.1.622.872.000.000 lebih besar
daripada penggunaan
modal kerja sebesar
Rp.1.096.547.000.000.

3 Fitriani Analisis Sumber dan PT. Excelcomindo memiliki pengelolaan


Saragih Penggunaan Modal modal kerja terendah dibandingkan
Kerja Perusahaan dengan tiga perusahaan lainnya
Telekomonukasi yang walaupun mengalami kenaikan pada
terdaftar di Bursa Efek periode 2007-2008 yang disebabkan
Indonesia. karena modal kerja yang dimiliki
perusahaan lebih diarahkan untuk
pembelian aktiva tetap setiap tahunnya
yang menunjukkan bahwa perusahaan
berusaha untuk melakukan ekspansi
untuk meningkatkan laba. Pengelolaan
modal kerja yang kurang baik dimiliki
oleh PT. Telekomunikasi Indonesia
karena terjadinya penurunan modal kerja
22

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
yang paling besar diantara perusahaan
lainnya yaitu pada periode 2007-2008.
Pengelolaan modal kerja yang cukup
baik dimiliki oleh PT. Indosat Tbk
walaupun mengalami penurunan tetapi
jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Sedangkan yang memiliki pengelolaan
modal kerja yang paling baik dimiliki
oleh PT. Bakrie Telecom karena selalu
mengalami peningkatan modal kerja
setiap tahunnya.

4 Indah Analisis Sumber dan Hasil penganalisaan data dapatlah


Agustini Tri Penggunaan Modal diketahui bahwa: Bertambahnya modal
Utami. Kerja Pada Koperasi kerja sebesar Rp.111.752.795,- berasal
Pegawai Negeri Balai dari :Piutang Anggota Rp.182.573.560,-,
Kota Samarinda. Piutang non Anggota Rp.134.753.301,-
Hutang Dagang Rp.7.316.396,-
berkurangnya modal kerja akibat
berkurangnya uang dibank Rp
169.316.663. pembelian persediaan
barang Rp.36.140.141, kanaikan
simpanan sukarela Rp.3.444.447 dan
bertambahnya dana dana SHU
Rp.3.989.447,-. sedangkan dana tersebut
dugunakan untuk simpanan pada PKPN,
diposito di Bank Kaltim, penertaan
lainnya, pembelian inventaris, pelunasan
hutang PT Taspen dan hutang kepada
PKP-RI Kaltim.
23

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


Peneliti
5 A Ghazali Analisis Sumber dan Perkembangan penggunaan modal kerja
Maswatu, Penggunaan Modal PT. Bank Tabungan Negara, Tbk
Frendy Kerja pada PT Bank Cabang Manado dari tahun 2013 - 2014
Pelleng, Tabungan Negara Tbk sesuai analisis laporan keuangan ternyata
Dolina Cab. Manado.,,, mengalami peningkatan dimana Total
Tampi. assets to net working capital ratio
menunjukan perubahan + 3,87 ; Current
Liabilities to net working capital ratio
menunjukan perubahan + 3,577 dan
Working Capital Turnover ratio
menunjukan perubahan sebesar 2,933
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk yang
berlokasi di Jalan Industri Selatan 3 Blok GG No. 1, Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang, Bekasi 17550.

3.2 Jenis dan Sumber Data


3.2.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini digunakan jenis data kuantitatif yaitu data yang yaitu
data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena
dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam numerik.

3.2.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari
objeknya. Sumber data yang digunakan adalah sumber data intern yaitu : data
laporan keuangan perusahaan tahun 2015, 2016, 2017. Adapun sumber data yang
digunakan ini dapat diakses melalui website pribadi perusahaan PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk yaitu (http://www.wilmarcahayaindonesia.com), dan juga melalui
website Bursa Efek Indonesia yaitu (https://www.idx.co.id).

3.3 Teknik Pengumpulan Data


3.3.1 Metode Dokumentasi
yaitu suatu proses untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari catatan-
catatan yang dimiliki oleh perusahaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh
data tentang dokumen, catatan-catatan yang terdapat pada perusahaan atau objek
penelitian. Data dokumentasi yang diperoleh oleh peneliti berupa laporan keuangan
yang diakses melalui situs (http://www.wilmarcahayaindonesia.com), dan juga
melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu (https://www.idx.co.id). Sedangkan

24
25

dalam menganalisis data digunakan metode deskriptif yaitu metode yang dimulai
dengan mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya.

3.3.2 Studi Kepustakaan


Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan
mempelajari referensi buku – buku, Jurnal, PI dan juga skripsi terdahulu, serta
catatan kuliah yang berhubungan dengan Judul penelitian.

3.4 Alat Analisis yang Digunakan


Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan alat analisis mengenai
analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah alat analisis komparatif secara
kuantitatif dalam artian membandingkan Neraca 2014-2015, 2015-2016 dan 2016-
2017, untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja tersebut.
Untuk dapat menganalisis atau menentukan besarnya sumber dan penggunaan
modal kerja selama periode yang bersangkutan dan laporan perubahan modal kerja
antara dua periode sehingga penelitian menggunakan analisis horizontal. Dengan
menggunakan metode tersebut akan dapat mengetahui perubahan naik atau
turunnya modal kerja selama satu periode dan alasan-alasan mengenai perubahan
modal kerja dengan menunjukkan sumber dan penggunaan modal kerja tersebut.
yang dapat diringkas melalui 3 tahapan:

1) Menyusun Laporan Neraca Komparatif.


2) Menyusun Laporan Perubahan Modal Kerja.
3) Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
26

Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis sumber dan


penggunaan dana dalam artian modal kerja dengan langkah sebagai berikut :

1) Menyusun Laporan Neraca Komparatif (Perbandingan). Yaitu


membandingkan nilai dari pos-pos seluruh Aktiva dan Passiva. Format laporan
Neraca Komparatif adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Format Laporan Neraca Perbandingan

PT “X”

Laporan Neraca Perbandingan

Per 31 Desember Tahun XXX


Naik (Turun)
Periode Perubahan
Pos-pos dalam Neraca Tahun Tahun Tahun
XXXX XXXX XX-XX D K
Aktiva lancar
Kas xxxx xxxx (xxxx) xxxx
Surat-surat berharga xxxx xxxx xxxx xxxx
Piutang xxxx xxxx (xxxx) xxxx
Sediaan xxxx xxxx xxxx xxxx
Total Aktiva Lancar xxxx xxxx xxxx xxxx
Aktiva Tetap
Tanah xxxx xxxx xxxx xxxx
Mesin xxxx xxxx xxxx xxxx
Kendaraan xxxx xxxx xxxx xxxx
Total Aktiva Tetap xxxx xxxx xxxx xxxx
Total Aktiva xxxx xxxx xxxx xxxx
Utang lancar
Utang bank xxxx xxxx xxxx xxxx
Utang dagang xxxx xxxx xxxx xxxx
Utang wesel xxxx xxxx xxxx xxxx
Total Utang Lancar xxxx xxxx xxxx xxxx
Utang Jangka Panjang
Utang Hipotek xxxx xxxx xxxx xxxx
Total Utang jangka panjang xxxx xxxx (xxxx) xxxx
Total utang (liabilitas) xxxx xxxx xxxx xxxx
Ekuitas
Modal disetor xxxx xxxx xxxx xxxx
Laba ditahan xxxx xxxx (xxxx) xxxx
Total Passiva xxxx xxxx xxxx xxxx

Sumber : Kasmir (2012)


27

2) Mengelompokkan dan Membandingkan nilai dari pos-pos Aktiva lancar dan


Liabilitas jangka pendek, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan
modal kerja selama periode yang bersangkutan. Format laporan perubahan
modal kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Format Laporan Perubahan Modal Kerja

PT “X”

Laporan Perubahan Modal Kerja

Per 31 Desember Tahun XXX

Periode Perubahan
Pos-pos dalam Neraca Modal Kerja
Tahun Tahun
XXXX XXXX D K
Aktiva lancar
Kas xxxx xxxx xxxx
Surat-surat berharga xxxx xxxx xxxx
Piutang xxxx xxxx xxxx
Sediaan xxxx xxxx xxxx
Total Aktiva Lancar xxxx xxxx
Utang lancar
Utang bank xxxx xxxx xxxx
Utang dagang xxxx xxxx xxxx
Utang wesel xxxx xxxx xxxx
Total Utang Lancar xxxx xxxx
Bertambah/Berkurangnya Modal Kerja
Total
Sumber : Kasmir (2012)
28

3) Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, dengan Format


sebagai berikut:

Tabel 3.3 Format Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

PT “X”

Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Per 31 Desember Tahun XXX

SUMBER TAHUN XX-XX PENGGUNAAN TAHUN XX-XX

Berkurangnya Aktiva Bertambahnya Aktiva


XXXX XXXX
tetap tetap
Bertambahnya Berkurangnya
XXXX XXXX
liabilitas jk. Panjang liabilitas jk. Panjang
Bertambahnya
XXXX Berkurangnya Ekuitas XXXX
Ekuitas
Penurunan Modal
XXXX Kenaikan Modal Kerja XXXX
Kerja
TOTAL XXXX TOTAL XXXX
Sumber: Kasmir (2012).
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan


4.1.1 Sekilas Perusahaan
Perusahaan bernama PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk., adalah
suatu Perseroan Terbatas yang berkedudukan hukum di Kabupaten Bekasi dengan
alamat kantor pusat di Jalan Industri Selatan 3 Blok GG No. 1, Kawasan Industri
Jababeka, Cikarang, Bekasi 17550 – Propinsi Jawa Barat – Republik Indonesia;
Telepon: 021 – 898 30003, 898 30004, Fax: 021 – 893 7143, Website:
www.wilmarcahayaindonesia.com.

Perusahaan dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar yang didirikan di Pontianak


pada tahun 1968. Perusahaan disahkan menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan SK
Menteri Kehakiman RI No. C2-1390.HT.01.01. TH.88 tanggal 17 Pebruari 1988.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perusahaan bergerak di bidang industri


antara lain minyak nabati yaitu minyak kelapa sawit beserta produk-produk
turunannya, biji tengkawang, minyak tengkawang dan minyak nabati spesialitas;
usaha bidang perdagangan lokal, ekspor, impor, dan berdagang hasil bumi, hasil
hutan, berdagang barang-barang keperluan sehari-hari, berdagang sebagai grosir,
distribusi, leveransir, eceran dan lain-lain.

29
30

4.1.2 Kepemilikan Saham


Susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. PT Sentratama Niaga Indonesia, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta,
memiliki sejumlah 517.771.000 saham Perusahaan atau 87,02 %. PT Sentratama
Niaga Indonesia adalah entitas induk Perusahaan.

2. Masyarakat, baik sebagai perusahaan, koperasi maupun pribadi dengan


kepemilikan saham kurang dari 5% yang memiliki total 77.229.000 saham
Perusahaan atau 12,98%

Gambar 4.1

Kepemilikan Saham PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

Publik

13%

PT Sentratama
Niaga Indonesia

87%

Sumber : Data Diolah


31

4.1.3 Visi, Misi & Budaya Perusahaan

Visi

Untuk menjadi Perusahaan Kelas Dunia dalam industri minyak nabati dan minyak
nabati spesialitas.

Misi

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Mempunyai misi untuk menghasilkan produk


bermutu tinggi dan memberikan layanan terbaikterhadap semua pelanggan;
meningkatkan kompetensi dan keterlibatan karyawan dalam pencapaian visi
tersebut; mencapai pertumbuhan usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan
serta memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan karyawan;
meningkatkan kepercayaan dan membina hubungan yang baik dengan agen,
pemasok, masyarakat dan pemerintah.

Budaya
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Mempunyai Budaya Perusahaan yang didasari:
1. Profesionalisme yang Didasari Rasa Memiliki.
2. Kerendahan Hati yang Didasari Kesederhanaan.
3. Integritas yang Didasari Kejujuran.
4. Kerja Keras yang Didasari Sinergi Tim.
5. Kepemimpinan yang Berwawasan Global.
32

4.2 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


4.2.1 Laporan Neraca Komparatif

Tabel 4.2.1
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2014-2015

NAIK (TURUN) Perubahan


12/31/2014 12/31/2015
2014-2015 Debet Kredit
Aset
Aset lancar

Kas dan setara kas 27,712,622,461 10,820,166,513 (16,892,455,948) 16,892,455,948


Piutang usaha

Piutang usaha pihak Ketiga 116,929,790,792 89,004,428,852 (27,925,361,940) 27,925,361,940


Piutang usaha pihak
Berelasi 198,120,534,425 171,188,910,213 (26,931,624,212) 26,931,624,212
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak
ketiga 174,162,534 15,642,366 (158,520,168) 158,520,168
Piutang lainnya pihak
berelasi 13,653,633 960,981,121 947,327,488 947,327,488
Persediaan lancar

Persediaan lancar lainnya 475,991,159,222 424,593,167,957 (51,397,991,265) 51,397,991,265


Pinjaman kepada pihak
berelasi - 237,095,000,000 237,095,000,000 237,095,000,000

Biaya dibayar dimuka 3,379,791,047 3,287,510,517 (92,280,530) 92,280,530


Uang muka lancar

Uang muka lancar lainnya 47,146,723,945 52,691,194,628 5,544,470,683 5,544,470,683

Pajak dibayar dimuka 183,852,933,139 263,362,072,178 79,509,139,039 79,509,139,039


1,253,019,074,34
199,697,703,147
Jumlah aset lancar 1,053,321,371,198 5
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan

Aset tetap 221,559,766,343 221,003,080,305 (556,686,038) 556,686,038

Klaim atas pengembalian 7,920,100,143 9,504,248,879 1,584,148,736 1,584,148,736


Aset tidak lancar non-
keuangan lainnya 1,348,799,657 2,299,806,486 951,006,829 951,006,829

Jumlah aset tidak lancar 230,828,666,143 232,807,135,670 1,978,469,527


1,485,826,210,01
Jumlah aset 1,284,150,037,341 5 201,676,172,674

Liabilitas dan ekuitas


Liabilitas
Liabilitas jangka pendek

639,068,781,24
- 639,068,781,247 639,068,781,247
Pinjaman jangka pendek 7
Utang usaha

Utang usaha pihak ketiga 28,595,858,613 26,442,405,284 (2,153,453,329) 2,153,453,329

Utang usaha pihak berelasi 72,629,469,662 59,482,001,635 (13,147,468,027) 13,147,468,027


33

NAIK (TURUN) Perubahan


(Lanjutan) 12/31/2014 12/31/2015
2014-2015 Debet Kredit

Utang lainnya

Utang lainnya pihak ketiga 23,010,340,812 17,989,684,467 (5,020,656,345) 5,020,656,345


Utang lainnya pihak
berelasi 6,567,951,498 3,061,803,462 (3,506,148,036) 3,506,148,036
Uang muka pelanggan
jangka pendek

Uang muka Pelanggan


jangka pendek pihak ketiga 9,875,545,917 6,981,982,939 (2,893,562,978) 2,893,562,978

Utang dividen 798,746,875 798,746,875 -


Beban akrual jangka
18,569,340,199
pendek 17,376,222,294 1,193,117,905 1,193,117,905
Liabilitas imbalan pasca
17,117,054,043
kerja jangka pendek 6,793,586,985 10,323,467,058 10,323,467,058
Pinjaman dari pihak
berelasi 552,342,853,960 15,388,267,872 (536,954,586,088) 536,954,586,088
11,571,233,229
Utang pajak 690,493,733 10,880,739,496 10,880,739,496
Jumlah liabilitas jangka
pendek 718,681,070,349 816,471,301,252 97,790,230,903 97,790,230,903
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas pajak tangguhan -
5,244,789,797
neto 7,372,291,256 (2,127,501,459) 2,127,501,459

Kewajiban imbalan pasca 24,216,604,614


kerja jangka panjang 20,545,503,614 3,671,101,000 3,671,101,000
Jumlah liabilitas jangka
29,461,394,411
panjang 27,917,794,870 1,543,599,541

Jumlah liabilitas 746,598,865,219 845,932,695,663 99,333,830,444

Ekuitas
Ekuitas yang
distribusikan kepada
pemilik entitas induk

Saham Biasa 148,750,000,000 148,750,000,000 -

Tambahan modal disetor 109,952,993,909 109,952,993,909 -

Komponen ekuitas lainnya (2,172,187,698) (6,379,292,448) (4,207,104,750) 4,207,104,750


Saldo laba (akumulasi
kerugian )

Saldo laba yang telah


ditentukan penggunaannya 6,280,025,067 6,780,025,067 500,000,000 500,000,000

Saldo laba yang belum 106,049,446,98


274,740,340,844 380,789,787,824 106,049,446,980
ditentukan pengunaannya 0
Jumlah ekuitas yang
didistribusikan kepada
537,551,172,122 639,893,514,352 102,342,342,230
pemilik entitas induk

Jumlah ekuitas 537,551,172,122 639,893,514,352 102,342,342,230

Jumlah liabilitas dan 1,485,826,210,01


1,284,150,037,341 201,676,172,674
ekuitas 5
Sumber : Data sekunder diolah.

Dari tabel 4.2.1 diatas, dapat diketahui terjadi perubahan pada akun – akun
pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk di laporan neraca komparatif.Sehingga
terjadi kenaikan dan penuruan pada akun akun tertentu dari tahun 2014 ke 2015.
34

Diantaranya yaitu terjadinya kenaikan pada aset lancar sebesar Rp.


199,697,703,147 , kenaikan pada aset tidak lancar sebesar Rp. 1,978,469,527 ,
Sehingga mengakibatkan peningkatan pada jumlah aset sebesar Rp.
201,676,172,674, Kenaikan pada liabilitas jangka pendek sebesar Rp.
97,790,230,903, kenaikan pada liabilitas jangka panjang sebesar Rp.
1,543,599,541, Sehingga mengakibatkan jumlah liabilitas bertambah sebesar
Rp. 99,333,830,444. Kenaikan pada Ekuitas sebesar Rp. 102,342,342,230 ,
Sehingga mengakibatkan peningkatan pada jumlah liabilitas dan ekuitas sebesar
Rp. 201,676,172,674.

Tabel 4.2.2
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2015-2016

Perubahan
NAIK (TURUN)
12/31/2015 12/31/2016
Debet Kredit
2015-2016

Aset

Aset lancar

Kas dan setara kas


10,820,166,513 20,679,220,743 9,859,054,230 9,859,054,230
Piutang usaha
Piutang usaha pihak
Ketiga 89,004,428,852 151,368,707,677 62,364,278,825 62,364,278,825
Piutang usaha pihak
Berelasi 171,188,910,213 130,991,926,631 (40,196,983,582) 40,196,983,582
Piutang lainnya
-
Piutang lainnya pihak
ketiga 15,642,366 94,521 (15,547,845) 15,547,845
Piutang lainnya pihak
berelasi 960,981,121 36,920,976 (924,060,145) 924,060,145
Persediaan lancar
-
Persediaan lancar lainnya
424,593,167,957 556,574,980,730 131,981,812,773 131,981,812,773
Pinjaman kepada pihak
berelasi 237,095,000,000

Biaya dibayar dimuka


3,287,510,517 2,925,070,496 (362,440,021) 362,440,021
Uang muka lancar
-
Uang muka lancar
lainnya 52,691,194,628 38,892,267,606 (13,798,927,022) 13,798,927,022
Pajak dibayar dimuka
263,362,072,178 202,396,062,690 (60,966,009,488) 60,966,009,488

Jumlah aset lancar 1,103,865,252,07


1,253,019,074,345 (149,153,822,275)
0
Aset tidak lancar
35

NAIK (TURUN)
Perubahan
(Lanjutan) 12/31/2015 12/31/2016
2015-2016 Debet Kredit

Aset pajak tangguhan


33,941,269,534 33,941,269,534 33,941,269,534
Aset tetap
221,003,080,305 215,976,492,549 (5,026,587,756) 5,026,587,756
Klaim atas pengembalian
9,504,248,879 70,189,553,666 60,685,304,787 60,685,304,787
Aset tidak lancar non-
keuangan lainnya 2,299,806,486 1,991,584,599 (308,221,887) 308,221,887

Jumlah aset tidak


lancar 232,807,135,670 322,098,900,348 89,291,764,678

Jumlah aset 1,425,964,152,41


1,485,826,210,015 (59,862,057,597)
8
Liabilitas dan ekuitas

Liabilitas
Liabilitas jangka
pendek
Pinjaman jangka pendek
639,068,781,247 309,700,000,000 (329,368,781,247) 329,368,781,247
Utang usaha

Utang usaha pihak ketiga


26,442,405,284 69,908,371,802 43,465,966,518 43,465,966,518
Utang usaha pihak
berelasi 59,482,001,635 37,835,858,847 (21,646,142,788) 21,646,142,788
Utang lainnya
Utang lainnya pihak
ketiga 17,989,684,467 17,402,137,798 (587,546,669) 587,546,669
Utang lainnya pihak
berelasi 3,061,803,462 1,371,091,594 (1,690,711,868) 1,690,711,868

Uang muka pelanggan


jangka pendek

Uang muka Pelanggan


jangka pendek pihak
6,981,982,939 4,978,591,329 (2,003,391,610)
ketiga 2,003,391,610
Utang dividen
798,746,875 798,746,875 -
Beban akrual jangka
pendek 18,569,340,199 16,542,057,582 (2,027,282,617) 2,027,282,617
Liabilitas imbalan pasca
kerja jangka pendek 17,117,054,043
14,787,572,255 (2,329,481,788) 2,329,481,788
Pinjaman dari pihak
berelasi 15,388,267,872 (15,388,267,872) 15,388,267,872
Utang pajak
11,571,233,229 30,884,338,994 19,313,105,765 19,313,105,765
Jumlah liabilitas jangka
pendek 816,471,301,252 504,208,767,076 (312,262,534,176)
Liabilitas jangka
panjang

Liabilitas pajak tangguhan


- neto 5,244,789,797 (5,244,789,797)
5,244,789,797
Kewajiban imbalan pasca
kerja jangka panjang 24,216,604,614 33,835,271,614 9,618,667,000
9,618,667,000
Jumlah liabilitas jangka
panjang 29,461,394,411 33,835,271,614 4,373,877,203

Jumlah liabilitas
845,932,695,663 538,044,038,690 (307,888,656,973)
Ekuitas
Ekuitas yang
distribusikan kepada
pemilik entitas induk
Saham Biasa
148,750,000,000 148,750,000,000 -
36

NAIK (TURUN)
Perubahan
(Lanjutan) 12/31/2015 12/31/2016
2015-2016 Debet Kredit

Tambahan modal disetor


109,952,993,909 109,952,993,909 -
Komponen ekuitas
1,670,414,250
lainnya (6,379,292,448) (8,049,706,698) (1,670,414,250)

Saldo laba (akumulasi


kerugian )

Saldo laba yang telah


ditentukan
6,780,025,067 7,280,025,067 500,000,000
penggunaannya 500,000,000
Saldo laba yang belum
249,197,013,62
ditentukan pengunaannya 380,789,787,824 629,986,801,450 249,197,013,626
6
Jumlah ekuitas yang
didistribusikan kepada
639,893,514,352 887,920,113,728 248,026,599,376
pemilik entitas induk

Jumlah ekuitas
639,893,514,352 887,920,113,728 248,026,599,376
Jumlah liabilitas dan
1,425,964,152,41
ekuitas 1,485,826,210,015 (59,862,057,597)
8

Sumber : Data sekunder diolah.

Dari tabel 4.2.2 diatas, dapat diketahui terjadi perubahan pada akun – akun
pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk di laporan neraca komparatif.Sehingga
terjadi kenaikan dan penuruan pada akun akun tertentu dari tahun 2015 ke 2016.

Diantaranya yaitu terjadinya penurunan pada aset lancar sebesar Rp.


149,153,822,275, kenaikan pada aset tidak lancar sebesar Rp. 89,291,764,678 ,
Sehingga mengakibatkan penurunan pada jumlah aset sebesar Rp. 59,862,057,597.
Penurunan pada liabilitas jangka pendek sebesar Rp. 312,262,534,176, kenaikan
pada liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 4,373,877,203, Sehingga mengakibatkan
jumlah liabilitas berkurang sebesar 307,888,656,973. Kenaikan pada Ekuitas
sebesar Rp. 248,026,599,376, Sehingga mengakibatkan penurunan pada jumlah
liabilitas dan ekuitas sebesar Rp. 59,862,057,597.
37

Tabel 4.2.3
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2016-2017

Perubahan
NAIK (TURUN)
12/31/2016 12/31/2017
Debit Kredit
2016-2017
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas
20,679,220,743 12,814,873,232 (7,864,347,511) 7,864,347,511
Piutang usaha
Piutang usaha pihak
Ketiga 151,368,707,677 224,844,132,712 73,475,425,035 73,475,425,035

Piutang usaha pihak


Berelasi
130,991,926,631 65,062,484,489 (65,929,442,142)
65,929,442,142
Piutang lainnya

Piutang lainnya pihak


ketiga 94,521 28,281,251 28,186,730 28,186,730

Piutang lainnya pihak


berelasi 36,920,976 (36,920,976) 36,920,976

Persediaan lancar

Persediaan lancar lainnya 141,306,544,02


556,574,980,730 415,268,436,704 (141,306,544,026) 6
Biaya dibayar dimuka 1,279,784,536
2,925,070,496
1,645,285,960 (1,279,784,536)
Uang muka lancar
Uang muka lancar
lainnya 38,892,267,606 34,137,752,724 (4,754,514,882) 4,754,514,882
Pajak dibayar dimuka
202,396,062,690 234,678,710,477 32,282,647,787 32,282,647,787
Jumlah aset lancar
1,103,865,252,070
988,479,957,549 (115,385,294,521)
Aset tidak lancar

Aset pajak tangguhan


33,941,269,534 32,931,393,532 (1,009,876,002) 1,009,876,002
Aset tetap
215,976,492,549 212,312,805,803 (3,663,686,746) 3,663,686,746
Klaim atas pengembalian
70,189,553,666 120,188,903,254 49,999,349,588 49,999,349,588
Aset tidak lancar non-
keuangan lainnya 1,991,584,599 36,731,799,764 36,731,799,764
38,723,384,363
Jumlah aset tidak
lancar 322,098,900,348 82,057,586,604
404,156,486,952
Jumlah aset
1,425,964,152,418
1,392,636,444,501 (33,327,707,917)
Liabilitas dan ekuitas
Liabilitas
Liabilitas jangka
pendek
Pinjaman jangka pendek
309,700,000,000 256,958,573,608 (52,741,426,392) 52,741,426,392
Utang usaha

Utang usaha pihak ketiga


69,908,371,802 50,541,533,995 (19,366,837,807) 19,366,837,807
Utang usaha pihak
41,558,330,005
berelasi 37,835,858,847 79,394,188,852 41,558,330,005
Utang lainnya

Utang lainnya pihak


ketiga 17,402,137,798 19,573,601,555 2,171,463,757 2,171,463,757
38

Perubahan
NAIK (TURUN)
(Lanjutan) 12/31/2016 12/31/2017
Debit Kredit
2016-2017
Utang lainnya pihak
berelasi 1,371,091,594 1,804,728,990 433,637,396 433,637,396

Uang muka pelanggan


jangka pendek

Uang muka Pelanggan


jangka pendek pihak
ketiga
4,978,591,329 6,554,455,644 1,575,864,315 1,575,864,315
Utang dividen
146,055,000
798,746,875 944,801,875 146,055,000
Beban akrual jangka
pendek 16,542,057,582 12,204,771,091 (4,337,286,491) 4,337,286,491

Liabilitas imbalan pasca


kerja jangka pendek 14,787,572,255
14,456,434,592 (331,137,663)
331,137,663
Utang pajak
30,884,338,994
1,949,987,618 (28,934,351,376) 28,934,351,376
Jumlah liabilitas jangka
pendek 504,208,767,076 444,383,077,820 (59,825,689,256)
Liabilitas jangka
panjang
Kewajiban imbalan pasca
kerja jangka panjang
33,835,271,614 45,209,179,614 11,373,908,000 11,373,908,000
Jumlah liabilitas jangka
panjang 33,835,271,614 45,209,179,614 11,373,908,000
Jumlah liabilitas
538,044,038,690 489,592,257,434 (48,451,781,256)
Ekuitas
Ekuitas yang
distribusikan kepada
pemilik entitas induk

Saham Biasa
148,750,000,000 148,750,000,000
Tambahan modal disetor
109,952,993,909 109,952,993,909
Komponen ekuitas
lainnya ( 8,049,706,698) (11,096,520,198) (3,046,813,500) 3,046,813,500

Saldo laba (akumulasi


kerugian)

Saldo laba yang telah


ditentukan
penggunaannya 7,280,025,067 7,530,025,067 250,000,000 250,000,000
Saldo laba yang belum
ditentukan pengunaannya
629,986,801,450 647,907,688,289 17,920,886,839 17,920,886,839
Jumlah ekuitas yang
didistribusikan kepada
pemilik entitas induk
887,920,113,728 903,044,187,067 15,124,073,339 15,124,073,339
Jumlah ekuitas
887,920,113,728 903,044,187,067 15,124,073,339
Jumlah liabilitas dan
ekuitas 1,425,964,152,418 1,392,636,444,501 (33,327,707,917)

Sumber: Data sekunder diolah


39

Dari tabel 4.2.3 diatas, dapat diketahui terjadi perubahan pada akun – akun
pada PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk di laporan neraca komparatif. Sehingga
terjadi kenaikan dan penuruan pada akun akun tertentu dari tahun 2016 ke 2017.

Diantaranya yaitu penurunan pada aset lancar sebesar Rp. 115,385,294,521,


kenaikan pada aset tidak lancar sebesar Rp. 82,057,586,604 sehingga
mengakibatkan penurunan pada jumlah aset sebesar Rp.33,327,707,917. dan
penurunan pada liabilitas jangka pendek sebesar Rp. 59,825,689,256, kenaikan
pada liabilitas jangka panjang sebesar Rp. 11,373,908,000, sehingga
mengakibatkan penurunan pada jumlah liabilitas sebesar Rp. 48,451,781,256,
kenaikan pada ekuitas sebesar Rp. 15,124,073,339, sehingga mengakibatkan
penurunan pada jumlah liabilitas dan ekuitas sebesar Rp. 33,327,707,917.

4.2.2 Laporan Perubahan Modal Kerja.


Tabel 4.3.1
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERA
PER 31 DESEMBER 2014-2015

Perubahan Modal Kerja


12/31/2014 12/31/2015
Bertambah Berkurang
Aset
Aset lancar

Kas dan setara kas 27,712,622,461 10,820,166,513 16,892,455,948


Piutang usaha

Piutang usaha pihak Ketiga 116,929,790,792 89,004,428,852 27,925,361,940

Piutang usaha pihak Berelasi 198,120,534,425 171,188,910,213 26,931,624,212


Piutang lainnya

Piutang lainnya pihak ketiga 174,162,534 15,642,366 158,520,168

Piutang lainnya pihak berelasi 13,653,633 960,981,121 947,327,488


Persediaan lancar

Persediaan lancar lainnya 475,991,159,222 424,593,167,957 51,397,991,265

Pinjaman kepada pihak berelasi - 237,095,000,000 237,095,000,000

Biaya dibayar dimuka 3,379,791,047 3,287,510,517 92,280,530


Uang muka lancar

Uang muka lancar lainnya 47,146,723,945 52,691,194,628 5,544,470,683

Pajak dibayar dimuka 183,852,933,139 263,362,072,178 79,509,139,039

Jumlah aset lancar 1,053,321,371,198 1,253,019,074,345


40

Perubahan Modal Kerja


(Lanjutan) 12/31/2014 12/31/2015 Bertambah Berkurang

Liabilitas
Liabilitas jangka pendek

Pinjaman jangka pendek - 639,068,781,247 639,068,781,247


Utang usaha

Utang usaha pihak ketiga 28,595,858,613 26,442,405,284 2,153,453,329

Utang usaha pihak berelasi 72,629,469,662 59,482,001,635 13,147,468,027


Utang lainnya

Utang lainnya pihak ketiga 23,010,340,812 17,989,684,467 5,020,656,345

Utang lainnya pihak berelasi 6,567,951,498 3,061,803,462 3,506,148,036

Uang muka pelanggan jangka


pendek

Uang muka Pelanggan jangka


pendek pihak ketiga 9,875,545,917 6,981,982,939 2,893,562,978

-
Utang dividen 798,746,875 798,746,875

Beban akrual jangka pendek 17,376,222,294 18,569,340,199 1,193,117,905

Liabilitas imbalan pasca kerja


jangka pendek 6,793,586,985 17,117,054,043 10,323,467,058

Pinjaman dari pihak berelasi 552,342,853,960 15,388,267,872 536,954,586,088

Utang pajak 690,493,733 11,571,233,229 10,880,739,496

Jumlah liabilitas jangka


pendek 718,681,070,349 816,471,301,252

Total (Bertambah/Berkurang) 886,771,812,013 784,864,339,769

Bertambahnya Modal kerja 101,907,472,244

TOTAL 886,771,812,013 886,771,812,013

Sumber : Data sekunder diolah.


Dari tabel 4.3.1 diatas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2014 ke tahun 2015
perubahan modal kerja pada bagian bertambah (debit) menunjukkan angka yang
lebih besar dibandingkan dengan bagian berkurang (kredit) yaitu sebesar Rp.
886,771,812,013 , Sedangkan pada bagian berkurang (kredit) menunjukkan angka
yang lebih kecil dari pada bagian bertambah (debit) yaitu sebesar Rp.
784,864,339,769,

Kondisi dimana sisi bertambah (debit) menunjukkan angka yang lebih besar
dari pada sisi berkurang (kredit) , ini dapat diartikan bahwa terjadi kenaikan modal
kerja sebesar Rp. 101,907,472,244 .
41

Tabel 4.3.2
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
PER 31 DESEMBER 2015-2016

Perubahan Modal Kerja


12/31/2015 12/31/2016
Bertambah Berkurang
Aset lancar
Kas dan setara kas
10,820,166,513 20,679,220,743 9,859,054,230
Piutang usaha
Piutang usaha pihak Ketiga
89,004,428,852 151,368,707,677 62,364,278,825
Piutang usaha pihak Berelasi
171,188,910,213 130,991,926,631 40,196,983,582
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak ketiga
15,642,366 94,521 15,547,845
Piutang lainnya pihak berelasi
960,981,121 36,920,976 924,060,145
Persediaan lancar
Persediaan lancar lainnya
424,593,167,957 556,574,980,730 131,981,812,773
Pinjaman kepada pihak
berelasi 237,095,000,000 237,095,000,000
Biaya dibayar dimuka
3,287,510,517 2,925,070,496 362,440,021
Uang muka lancar
Uang muka lancar lainnya
52,691,194,628 38,892,267,606 13,798,927,022
Pajak dibayar dimuka
263,362,072,178 202,396,062,690 60,966,009,488
Jumlah aset lancar
1,253,019,074,345 1,103,865,252,070
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
639,068,781,247 309,700,000,000 329,368,781,247
Utang usaha
Utang usaha pihak ketiga
26,442,405,284 69,908,371,802 43,465,966,518
Utang usaha pihak berelasi
59,482,001,635 37,835,858,847 21,646,142,788
Utang lainnya
Utang lainnya pihak ketiga
17,989,684,467 17,402,137,798 587,546,669
Utang lainnya pihak berelasi 1,371,091,594
3,061,803,462 1,690,711,868
Uang muka pelanggan jangka
pendek
Uang muka Pelanggan jangka
pendek pihak ketiga 6,981,982,939 4,978,591,329 2,003,391,610

Utang dividen
798,746,875 798,746,875
Beban akrual jangka pendek
18,569,340,199 16,542,057,582 2,027,282,617
Liabilitas imbalan pasca kerja
jangka pendek 17,117,054,043 14,787,572,255 2,329,481,788

Pinjaman dari pihak berelasi


15,388,267,872 15,388,267,872
42

Perubahan Modal Kerja


(Lanjutan) 12/31/2015 12/31/2016
Bertambah Berkurang
Utang pajak
11,571,233,229 30,884,338,994 19,313,105,765
Jumlah liabilitas jangka
pendek 816,471,301,252 504,208,767,076
Total (bertambah dan
berkurang) 579,246,752,287 416,138,040,386
Bertambahnya Modal Kerja
163,108,711,901
Total
579,246,752,287 579,246,752,287
Sumber : Data sekunder diolah

Dari tabel 4.3.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2015 ke tahun 2016
perubahan modal kerja pada bagian bertambah (debit) menunjukkan angka yang
lebih besar dibandingkan dengan bagian berkurang (kredit) yaitu sebesar Rp.
579,246,752,287, Sedangkan pada bagian berkurang (kredit) menunjukkan angka
yang lebih kecil dari pada bagian bertambah (debit) yaitu sebesar Rp.
416,138,040,386.

Kondisi dimana sisi bertambah (debit) menunjukkan angka yang lebih besar
dari pada sisi berkurang (kredit) , ini dapat diartikan bahwa terjadi kenaikan modal
kerja sebesar Rp. 163,108,711,901 .
43

Tabel 4.3.3
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
PER 31 DESEMBER 2016-2017

Perubahan Modal Kerja


12/31/2016 12/31/2017
Bertambah Berkurang

Aset lancar
Kas dan setara kas
20,679,220,743 12,814,873,232 7,864,347,511
Piutang usaha

Piutang usaha pihak Ketiga


151,368,707,677 224,844,132,712 73,475,425,035
Piutang usaha pihak
Berelasi 130,991,926,631 65,062,484,489 65,929,442,142
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak
ketiga 94,521 28,281,251 28,186,730
Piutang lainnya pihak
berelasi 36,920,976 36,920,976

Persediaan lancar

Persediaan lancar lainnya


556,574,980,730 415,268,436,704 141,306,544,026
Biaya dibayar dimuka
2,925,070,496 1,645,285,960 1,279,784,536
Uang muka lancar

Uang muka lancar lainnya


38,892,267,606 34,137,752,724 4,754,514,882
Pajak dibayar dimuka
202,396,062,690 234,678,710,477 32,282,647,787
Jumlah Aset Lancar
1,103,865,252,070 988,479,957,549
Liabilitas jangka pendek

Pinjaman jangka pendek


309,700,000,000 256,958,573,608 52,741,426,392
Utang usaha

Utang usaha pihak ketiga


69,908,371,802 50,541,533,995 19,366,837,807
Utang usaha pihak berelasi
37,835,858,847 79,394,188,852 41,558,330,005
Utang lainnya

Utang lainnya pihak ketiga


17,402,137,798 19,573,601,555 2,171,463,757
Utang lainnya pihak
berelasi 1,371,091,594 1,804,728,990 433,637,396
Uang muka pelanggan
jangka pendek
Uang muka Pelanggan
jangka pendek pihak ketiga 4,978,591,329 6,554,455,644 1,575,864,315

Utang dividen
798,746,875 944,801,875 146,055,000
Beban akrual jangka
pendek 16,542,057,582 12,204,771,091 4,337,286,491
Liabilitas imbalan pasca
kerja jangka pendek 14,787,572,255 14,456,434,592 331,137,663
44

Perubahan Modal Kerja


(Lanjutan) 12/31/2016 12/31/2017
Bertambah Berkurang

Utang pajak
30,884,338,994 1,949,987,618 28,934,351,376
Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek 504,208,767,076 444,383,077,820
Total (Bertambah dan
Berkurang) 211,497,299,281 267,056,904,546
Berkurangnya Modal
Kerja 55,559,605,265

Total
267,056,904,546 267,056,904,546
Sumber : Data Sekunder diolah.

Dari tabel 4.3.3 diatas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2016 ke tahun 2017
perubahan modal kerja pada bagian bertambah (debit) menunjukkan angka yang
lebih kecil dibandingkan dengan bagian berkurang (kredit) yaitu sebesar Rp.
211,497,299,281 , Sedangkan pada bagian berkurang (kredit) menunjukkan angka
yang lebih besar dari pada bagian bertambah (debit) yaitu sebesar Rp.
267,056,904,546.

Kondisi dimana sisi bertambah (debit) menunjukkan angka yang lebih kecil
dari pada sisi berkurang (kredit) , ini dapat diartikan bahwa terjadi penurunan
Modal kerja sebesar Rp. 55,559,605,265.
45

4.2.3 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Tabel 4.4.1
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
TAHUN 2014 – 2015

SUMBER 2014-2015 PENGGUNAAN 2014-2015

(-) Aset tetap 556,686,038 (+) Klaim atas pengembalian 1,584,148,736


(+) Kewajiban imbalan pasca (+) Aset tidak lancar non-
3,671,101,000 951,006,829
kerja jangka panjang keuangan lainnya
(+) Saldo laba yang telah (-) Liabilitas pajak tangguhan -
500,000,000 2,127,501,459
ditentukan penggunaannya neto
(+) Saldo laba yang belum
106,049,446,980 (-) Komponen ekuitas lainnya 4,207,104,750
ditentukan penggunaannya

Kenaikan Modal Kerja 101,907,472,244


TOTAL 110,777,234,018 TOTAL 110,777,234,018
Sumber : Data sekunder diolah.

Dari tabel 4.4.1 diatas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2014 ke tahun 2015
perusahaan mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 101,907,472,244.
kenaikan modal kerja ini sangat berdampak positif bagi perusahaan.

Kenaikan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja lebih besar
daripada penggunaannya. sumber modal kerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
paling besar bersumber dari bagian Ekuitas (modal) yaitu saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp. 106,049,446,980 , sedangkan penggunaan
yang paling besar adalah untuk Komponen ekuitas lainnya sebesar Rp.
4,207,104,750.
46

Tabel 4.4.2
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
TAHUN 2015 – 2016

SUMBER 2015-2016 PENGGUNAAN 2015-2016

(-) Aset tetap 5,026,587,756 (+) Aset pajak tangguhan 33,941,269,534


(-) Aset tidak lancar non- 308,221,887 (+) Klaim atas 60,685,304,787
keuangan lainnya pengembalian
(+) Kewajiban imbalan 9,618,667,000 (-) Liabilitas pajak 5,244,789,797
pasca kerja jangka panjang tangguhan - neto
(+) Saldo laba yang telah 500,000,000 (-) Komponen ekuitas 1,670,414,250
ditentukan penggunaannya lainnya
(+) Saldo laba yang belum 249,197,013,626
ditentukan pengunaannya

Kenaikan Modal Kerja 163,108,711,901

TOTAL 264,650,490,269 TOTAL 264,650,490,269

Sumber : Data Sekunder diolah.

Dari tabel 4.4.2 diatas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2015 ke tahun 2016
perusahaan mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp. 163,108,711,901.
kenaikan modal kerja ini sangat berdampak positif bagi perusahaan.

Kenaikan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja lebih besar
daripada penggunaannya. sumber modal kerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
paling besar bersumber dari bagian Ekuitas (modal) yaitu saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya sebesar Rp. 249,197,013,626 , sedangkan penggunaan
yang paling besar adalah untuk Klaim atas Pengembalian sebesar Rp.
60,685,304,787.
47

Tabel 4.4.3
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA TBK
TAHUN 2016 – 2017

SUMBER 2016-2017 PENGGUNAAN 2016-2017

(-) Aset pajak tangguhan 1,009,876,002 (+) Klaim atas 49,999,349,588


pengembalian
(+) Aset tidak lancar non- 36,731,799,764
keuangan lainnya
(-) Aset Tetap 3,663,686,746
(+) Kewajiban imbalan pasca (-) Komponen ekuitas 3,046,813,500
kerja jangka panjang lainnya
11,373,908,000
(+) Saldo laba yang telah
ditentukan penggunaannya
250,000,000
(+) Saldo laba yang belum
ditentukan pengunaannya
17,920,886,839

Penurunan Modal Kerja 55,559,605,265

TOTAL 89,777,962,852 TOTAL 89,777,962,852

Sumber : Data Sekunder diolah.

Jika dari tahun 2015 ke 2016 terjadi kenaikan modal kerja yaitu kondisi
dimana sumber lebih besar dari penggunaanya, tidak demikian dengan tahun 2016
ke 2017 dimana perusahaan mengalami Penurunan modal kerja sebesar Rp.
55,559,605,265.

Penurunan modal kerja ini tentunya berdampak buruk bagi perusahaan.


Kenaikan modal kerja ini dikarenakan Penggunaan Modal Kerja lebih besar dari
pada Sumbernya. Penggunaan modal kerja PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
paling besar bersumber dari Klaim atas pengembalian sebesar Rp. 49,999,349,588,
sedangkan sumber yang paling besar adalah untuk Saldo laba yang belum
ditentukan pengunaannya sebesar Rp. 17,920,886,839.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
1. Sumber Modal kerja terbesar tahun 2014-2015 perusahaan berasal dari
saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar. Sedangkan
sumber lainnya antara lain berasal dari berkurangnya asset tetap,
bertambahnya saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya,
bertambahnya kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang. Sedangkan
penggunaan modal kerja ditujukan untuk komponen ekuitas lainnya ,
Pembayaran klaim atas pengembalian, Aset tidak lancar non keuangan
lainnya dan liabilitas pajak tangguhan netto. Pengelolaan Sumber dan
Penggunaan Modal kerja perusahaan pada kurun waktu 2 tahun yaitu tahun
2014 sampai dengan 2015 sudah cukup baik. Diketahui bahwa sumber
modal kerja perusahaan lebih besar dari pada penggunaan modal kerjannya,
yang mengindikasikan adanya kenaikan pada modal kerja sebesar Rp.
101,907,472,244. Kenaikan modal kerja ini tentunya memberikan dampak
positif terhadap peredaran usaha PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

2. Sumber Modal kerja terbesar tahun 2015-2016 perusahaan berasal dari


saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Sedangkan sumber
lainnya antara lain berasal dari berkurangnya asset tetap, berkurangnya asset
tidak lancar non keuangan lainnya, bertambahnya kewajiban imbalan pasca
kerja jangka panjang dan bertambahnya saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya, Sedangkan penggunaan modal kerja ditujukan untuk
pembelian aset pajak tangguhan, Pembayaran klaim atas pengembalian,
Pembayaran liabilitas pajak tangguhan, dan Komponen ekuitas lainnya.
Pengelolaan Sumber dan Penggunaan Modal kerja perusahaan pada kurun
48
49

waktu 2 tahun yaitu tahun 2015 sampai dengan 2016 sudah cukup baik.
Diketahui bahwa sumber modal kerja perusahaan lebih besar dari pada
penggunaan modal kerjannya, yang mengindikasikan adanya kenaikan pada
modal kerja sebesar Rp. 163,108,711,901. Kenaikan modal kerja ini
tentunya memberikan dampak positif terhadap peredaran usaha PT Wilmar
Cahaya Indonesia Tbk.

3. Sumber Modal kerja terbesar tahun 2016-2017 perusahaan berasal dari


saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Sedangkan sumber
lainnya antara lain berasal dari berkurangnya asset pajak tangguhan,
berkurangnya asset tetap, bertambahnya kewajiban imbalan pasca kerja
jangka panjang dan bertambahnya saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya, Sedangkan penggunaan modal kerja ditujukan untuk
Pembayaran klaim atas pengembalian, Pembelian asset tidak lancar non
keuangan lainnya, dan komponen ekuitas lainnya. Pengelolaan Sumber dan
Penggunaan Modal kerja perusahaan pada kurun waktu 2 tahun yaitu tahun
2016 sampai dengan 2017 kurang baik. Diketahui bahwa sumber modal
kerja perusahaan lebih kecil dari pada penggunaan modal kerjannya, yang
mengindikasikan adanya penurunan pada modal kerja sebesar Rp.
55,559,605,265. Penurunan modal kerja ini tentunya memberikan dampak
negatif terhadap peredaran usaha PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
50

5.2 Saran
Adapun saran untuk perusahaan sebagai masukan untuk perbaikan kedepannya
adalah sebagai berikut :

1. Sumber modal kerja yang lebih besar daripada penggunaannya perlu dijaga
agar tidak terjadi kekurangan modal kerja yang akan mengganggu kinerja
perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan ingin melakukan ekspansi tentu
akan memerlukan dana yang besar, sebaiknya untuk tetap menjaga
kestabilan modal kerja, melakukan pinjaman jangka panjang merupakan
alternatif yang baik daripada menggunakan modal kerja untuk membeli
aktiva tetap yang memerlukan dana cukup besar dan mengakibatkan
kurangnya modal kerja yang ada didalam perusahaan.
2. Sedangkan apabila terjadi kelebihan modal kerja, sebaiknya perusahaan
dapat melakukan investasi, ataupun pembentukan dana tertentu untuk
mengefisiensi pengelolaan aktiva atau menghindari adanya dana yang
menganggur atau sia-sia .
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Haris. 2017 . “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam
Meningkatkan Likuiditas Perusahaan Studi Kasus pada PT Siantar Top
Tbk“., Skripsi FE UIN Medan.

A Ghazali, Frendy, dan Dolina.”Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


pada PT Bank Tabungan Negara Tbk Cab. Manado”, Jurnal Administrasi
Bisnis.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE,


Yogyakarta.

Felicia Apriliani. 2013. “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk”, Jurnal Akuntansi.

Fitriani Saragih. 2006. “Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Perusahaan
Telekomunikasi yang terdaftar di BEI”, Jurnal UM Sumatera Utara.

Indah Agustini Tri Utami. 2012. ”Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
pada Koperasi Pegawai Negeri Balai Kota Samarinda“. Jurnal Eksis.

Kasmir. 2012 . Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta: Liberty.

Prastowo. 2000. Kamus Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.

Sofyan Syafri Harahap. 2001 . Budgeting Penganggaran: Perencanaan Lengkap


Untuk Membantu Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan Kedua, PT Indah
Karya (Persero) .Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudarsono. 2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

51
LAMPIRAN

Lampiran 1
Laporan Posisi Keuangan (2014-2015)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Tanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali (Expressed in Rupiah, unless otherwise
dinyatakan lain) stated)

31 Desember/December 31

Catatan/
2015 Notes 2014

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


Cash on hand and in
Kas dan bank 10.820.166.513 2b,2r,4,32 27.712.622.461 banks
Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga 89.004.428.852 2d,2r,5,32 116.929.790.792 Third parties
Pihak berelasi 171.188.910.213 2c,2d,2r,12a,32 198.120.534.425 Related parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga 15.642.366 2r,6,32 174.162.534 Third parties
Pihak berelasi 960.981.121 2c,2r,12b,32 13.653.633 Related parties
Persediaan 424.593.167.957 2e,7 475.991.159.222 Inventories
Pinjaman kepada pihak
berelasi 237.095.000.000 2c,2r,12d,32 - Loan to a related party
Uang muka pembelian 52.691.194.628 8 47.146.723.945 Advance for purchases
Pajak dibayar di muka 263.362.072.178 2m,16a 183.852.933.139 Prepaid taxes
Aset lancar lainnya 3.287.510.517 2f,9 3.379.791.047 Other current assets

Jumlah aset lancar 1.253.019.074.345 1.053.321.371.198 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS


Estimated claims for
Estimasi tagihan pajak 9.504.248.879 2m,16a 7.920.100.143 refundable tax
Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of
akumulasi penyusutan accumulated
sebesar depreciation of
Rp178.473.645.540 Rp178,473,645,540
(2014: (2014:
Rp158.358.575.225) 221.003.080.305 2g,11 221.559.766.343 Rp158,358,575,225)
Aset tidak lancar lainnya 2.299.806.486 2r,10,12c,32 1.348.799.657 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 232.807.135.670 230.828.666.143 Total non-current assets

JUMLAH ASET 1.485.826.210.015 1.284.150.037.341 TOTAL ASSETS

52
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/December 31

Catatan/
2015 Notes 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES


Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 26.442.405.284 2r,13,32 28.595.858.613 Third parties
Pihak berelasi 59.482.001.635 2c,2r,12e,32 72.629.469.662 Related parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 17.989.684.467 2r,14,32 23.010.340.812 Third parties
Pihak berelasi 3.061.803.462 2c,2r,12f,32 6.567.951.498 Related parties
Uang muka penjualan 6.981.982.939 15 9.875.545.917 Sales advances
Utang pajak 11.571.233.229 2m,16b 690.493.733 Taxes payable
Beban akrual 18.569.340.199 2r,17,32 17.376.222.294 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 17.117.054.043 2r,20,32 6.793.586.985 benefit liabilities
Pinjaman bank jangka pendek 639.068.781.247 2r,18,32 - Short-term bank loans
Utang dividen 798.746.875 2p,2r,19,32 798.746.875 Dividends payable
Pinjaman dari pihak berelasi 15.388.267.872 2c,2r,12g,32 552.342.853.960 Loans from related parties

Jumlah liabilitas jangka pendek 816.471.301.252 718.681.070.349 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee


jangka panjang 24.216.604.614 2i,20 20.545.503.614 benefit liabilities
Liabilitas pajak tangguhan - neto 5.244.789.797 2m,16g 7.372.291.256 Deferred tax liability - net

Jumlah liabilitas jangka panjang 29.461.394.411 27.917.794.870 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 845.932.695.663 746.598.865.219 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Share capital - par value
Rp250 per saham Rp250 per share
Modal dasar - 952.000.000 Authorized - 952,000,000
saham shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 595.000.000 saham 595,000,000 shares
(2014: Modal saham - nilai (2014: Share capital - par
nominal value
Rp500 per saham Rp500 per share
Modal dasar - 476.000.000 Authorized - 476,000,000
saham shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 297.500.000 saham) 148.750.000.000 21 148.750.000.000 297,500,000 shares)
Tambahan modal disetor - neto 109.952.993.909 2o,22 109.952.993.909 Additional paid-in capital - net
Komponen ekuitas lainnya (6.379.292.448) 23 (2.172.187.698 ) Other equity component
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan Appropriated
untuk cadangan umum 6.780.025.067 23 6.280.025.067 for general reserve
Belum ditentukan
penggunaannya 380.789.787.824 274.740.340.844 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 639.893.514.352 537.551.172.122 TOTAL EQUITY


JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS 1.485.826.210.015 1.284.150.037.341 AND EQUITY

53
Lampiran 2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain (2014-2015)-PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2015 December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


Year ended December 31

Catatan/
2015 Notes 2014

PENJUALAN NETO 3.485.733.830.354 2l,24 3.701.868.790.192 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (3.186.844.410.552) 2l,25 (3.478.089.661.187 ) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 298.889.419.802 223.779.129.005 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES


Beban penjualan (61.191.765.268) 2l,26 (79.419.182.455 ) Selling expenses
Beban umum General and administrative
dan administrasi (41.743.723.416) 2l,27 (27.208.872.444 ) expenses
Rugi selisih kurs - neto (28.941.733.819) 2k (17.703.192.197 ) Loss on foreign exchange - net
Laba penjualan aset tetap 98.006.279 2l,11 2.520.162 Gain on sale of fixed assets
Lain-lain - neto 435.248.017 2l,28 (2.188.944.651 ) Others - net

Jumlah beban usaha (131.343.968.207) (126.517.671.585 ) Total operating expenses

LABA USAHA 167.545.451.595 97.261.457.420 OPERATING PROFIT

(BEBAN)/PENGHASILAN
LAIN-LAIN OTHER (EXPENSES)/INCOME
Pendapatan bunga 9.711.242.205 2l,12h 559.712.895 Interest income
Pajak final atas
pendapatan bunga (25.766.532) (111.048.848 ) Final tax on interest income
Beban bunga (34.959.573.378) 2l,12i (40.843.574.289 ) Interest expense

Beban lain-lain - neto (25.274.097.705) (40.394.910.242 ) Other expenses - net

LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE CORPORATE


PENGHASILAN BADAN 142.271.353.890 56.866.547.178 INCOME TAX

(BEBAN)/MANFAAT PAJAK CORPORATE INCOME


PENGHASILAN BADAN TAX (EXPENSE)/BENEFIT
Kini (36.447.040.119) 2m,16d (14.757.552.091 ) Current
Tangguhan 725.133.209 2m,16d (1.107.580.133 ) Deferred

Jumlah beban pajak Total corporate income


penghasilan badan (35.721.906.910) (15.865.132.224 ) tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 106.549.446.980 41.001.414.954 PROFIT FOR THE YEAR

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be


direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of defined
imbalan kerja manfaat pasti (5.609.473.000) 2i,20 (2.633.569.000) benefit obligation
Pajak tangguhan terkait 1.402.368.250 2i,2m,16g 658.392.250 Related deferred tax

Jumlah kerugian komprehensif Total other comprehensive


lainnya (4.207.104.750) (1.975.176.750) loss
JUMLAH PENGHASILAN

54
Lampiran 3
Laporan Perubahan Ekuitas (2015)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA PT WILMAR CAHAYA INDONESIA


INDONESIA Tbk. Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN STATEMENT OF CHANGES IN
EKUITAS EQUITY

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended

31 Desember 2015 December 31, 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo laba/Retained
Komponen earnings

Tambahan ekuitas
Ditentukan
modal lainnya/ untuk
cadangan
disetor/ Other umum/ Belum ditentukan
Modal Appropriated
Catatan/ saham/ Additional equity for penggunaannya/ Jumlah/
Share
Notes capital paid-in capital component general reseve Unappropriated Total

Saldo per Balance as at


31
Desember December
2013 148.750.000.000 109.952.993.909 (197.010.948) 5.780.025.067 263.988.925.890 528.274.933.918 31, 2013

Dividen 2p,23 - - - - (29.750.000.000) (29.750.000.000) Dividends

Penyisihan Appropriation of
retained
saldo laba 23 - - - 500.000.000 (500.000.000) - earnings

Laba tahun Profit for the


berjalan - - - - 41.001.414.954 41.001.414.954 year

Total other
Jumlah kerugian comprehensive
komprehensif
lainnya 2i,16g,20 - - (1.975.176.750) - - (1.975.176.750) loss

Saldo per Balance as at


31
Desember December
2014 148.750.000.000 109.952.993.909 (2.172.187.698) 6.280.025.067 274.740.340.844 537.551.172.122 31, 2014

Penyisihan Appropriation of
retained
saldo laba 23 - - - 500.000.000 (500.000.000) - earnings

Laba tahun Profit for the


berjalan - - - - 106.549.446.980 106.549.446.980 year

Total other
Jumlah kerugian comprehensive
komprehensif
lainnya 2i,16g,20 - - (4.207.104.750) - - (4.207.104.750) loss

Saldo per Balance as at


31
Desember December
2015 148.750.000.000 109.952.993.909 (6.379.292.448) 6.780.025.067 380.789.787.824 639.893.514.352 31, 2015

55
Lampiran 4
Laporan Arus Kas (2014-2015)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. INDONESIA Tbk.
STATEMENT OF CASH
LAPORAN ARUS KAS FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2015 December 31, 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan (Expressed in Rupiah, unless otherwise
lain) stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


Year ended December 31

Catatan/
2015 Notes 2014

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM


AKTIVITAS OPERASI: OPERATING ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari
pelanggan 3.551.875.976.392 3.674.459.795.899 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada
pemasok (3.204.892.008.987) (3.648.316.025.405) Cash paid to suppliers
Pembayaran untuk beban Payment for operating
usaha (103.281.736.154) (112.225.499.562) expenses
Pembayaran kepada
karyawan (61.008.629.809) (44.368.265.911) Payment to employees
Pendapatan bunga yang
diterima, Interest received,
setelah dikurangi pajak
final 9.685.475.673 452.446.747 net of final tax
Pembayaran pajak
(19.514.924.878) Payment of
penghasilan badan (27.930.037.701) corporate income tax
Penerimaan dari
pengembalian Proceeds from
397.230.635 refund of corporate
pajak badan 3.908.397.252 16f income tax
Penerimaan kas lain-lain -
neto 256.933.568 1.308.289.628 Other cash receipts - net
Arus kas neto yang
diperoleh Net cash flows provided by/
dari/(digunakan dalam) (used in)
aktivitas operasi 168.614.370.234 (147.806.952.847 ) operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTING
INVESTASI: ACTIVITIES:
Aset tetap: Fixed assets:
Pembelian (4.503.370.510) 11 (13.839.041.928) Acquisition
Penambahan aset dalam Additions of construction
penyelesaian (15.360.238.774) 11 (11.444.002.805) in progress
Penjualan 147.640.654 11 7.784.755 Sale
Pemberian pinjaman kepada
pihak berelasi (237.095.000.000) 12d - Loan to a related party
Arus kas neto yang
digunakan Net cash flows
used in investing
untuk aktivitas investasi (256.810.968.630) (25.275.259.978) activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS FINANCING
PENDANAAN: ACTIVITIES:
Penerimaan pinjaman Proceeds of loans
dari pihak berelasi - 12g 520.445.353.960 from related parties
Pembayaran pinjaman Payments of loans
dari pihak berelasi (536.954.586.088) 12g (28.699.400.000) from related parties
Pembayaran dividen - 23 (29.659.570.000 ) Payment of dividends
Penerimaan pinjaman Proceeds from
bank jangka pendek 639.068.781.247 18 - short-term bank loan
Pembayaran pinjaman Payments on
bank jangka pendek - (249.874.500.000) short-term bank loan
Pembayaran beban bunga (30.810.052.711) (41.029.591.959) Interest expense paid
Arus kas neto yang Net cash flows
diperoleh dari provided by
aktivitas pendanaan 71.304.142.448 171.182.292.001 financing activities

56
Lampiran 5
Laporan Posisi Keuangan (2015-2016)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Tanggal 31 Desember 2016 As of December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)

31 Desember/December 31

Catatan/
2016 Notes 2015

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


Kas dan bank 20.679.220.743 2b,2r,4,32 10.820.166.513 Cash on hand and in banks
Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga 151.368.707.677 2d,2r,5,32 89.004.428.852 Third parties
Pihak berelasi 130.991.926.631 2c,2d,2r,12a,32 171.188.910.213 Related parties
Piutang lain-lain Other receivables
Pihak ketiga 94.521 2r,6,32 15.642.366 Third parties
Pihak berelasi 36.920.976 2c,2r,12b,32 960.981.121 Related parties
Persediaan 556.574.980.730 2e,7 424.593.167.957 Inventories
Pinjaman kepada pihak berelasi - 2c,2r,12d,32 237.095.000.000 Loan to a related party
Uang muka pembelian 38.892.267.606 8 52.691.194.628 Advance for purchases
Pajak dibayar di muka 202.396.062.690 2m,16a 263.362.072.178 Prepaid taxes
Aset lancar lainnya 2.925.070.496 2f,9 3.287.510.517 Other current assets

Jumlah aset lancar 1.103.865.252.070 1.253.019.074.345 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS


Aset pajak tangguhan - neto 33.941.269.534 2m,16g - Deferred tax assets - net
Estimasi tagihan pajak 70.189.553.666 2m,16a 9.504.248.879 Estimated claims for refundable tax
Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of
Rp199.281.408.783 Rp199,281,408,783
(2015: Rp178.473.645.540) 215.976.492.549 2g,11 221.003.080.305 (2015: Rp178,473,645,540)
Aset tidak lancar lainnya 1.991.584.599 2r,10,12c,32 2.299.806.486 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 322.098.900.348 232.807.135.670 Total non-current assets

JUMLAH ASET 1.425.964.152.418 1.485.826.210.015 TOTAL ASSETS

57
PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2016 As of December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)

31 Desember/December 31

Catatan/
2016 Notes 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES


Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 69.908.371.802 2r,13,32 26.442.405.284 Third parties
Pihak berelasi 37.835.858.847 2c,2r,12e,32 59.482.001.635 Related parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 17.402.137.798 2r,14,32 17.989.684.467 Third parties
Pihak berelasi 1.371.091.594 2c,2r,12f,32 3.061.803.462 Related parties
Uang muka penjualan 4.978.591.329 15 6.981.982.939 Sales advances
Utang pajak 30.884.338.994 2m,16b 11.571.233.229 Taxes payable
Beban akrual 16.542.057.582 2r,17,32 18.569.340.199 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short-term employee
jangka pendek 14.787.572.255 2r,20,32 17.117.054.043 benefit liabilities
Pinjaman bank jangka pendek 309.700.000.000 2r,18,32 639.068.781.247 Short-term bank loans
Utang dividen 798.746.875 2p,2r,19,32 798.746.875 Dividends payable
Pinjaman dari pihak berelasi - 2c,2r,12g,32 15.388.267.872 Loans from related parties

Jumlah liabilitas jangka pendek 504.208.767.076 816.471.301.252 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja Long-term employee


jangka panjang 33.835.271.614 2i,20 24.216.604.614 benefit liabilities
Liabilitas pajak tangguhan - neto - 2m,16g 5.244.789.797 Deferred tax liability - net

Jumlah liabilitas jangka panjang 33.835.271.614 29.461.394.411 Total non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS 538.044.038.690 845.932.695.663 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Share capital - par value
Modal saham - nilai nominal 2015: Share capital - par value
Rp250 per saham Rp250 per share
Modal dasar - 952.000.000 saham Authorized - 952,000,000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 595.000.000 saham 148.750.000.000 21 148.750.000.000 595,000,000 shares
Tambahan modal disetor - neto 109.952.993.909 2o,22 109.952.993.909 Additional paid-in capital - net
Komponen ekuitas lainnya (8.049.706.698) 23 (6.379.292.448 ) Other equity component
Saldo laba Retained earnings
Ditentukan Appropriated
untuk cadangan umum 7.280.025.067 23 6.780.025.067 for general reserve
Belum ditentukan
penggunaannya 629.986.801.450 380.789.787.824 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 887.920.113.728 639.893.514.352 TOTAL EQUITY


JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS 1.425.964.152.418 1.485.826.210.015 AND EQUITY

58
Lampiran 6
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain (2015-2016)-PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk.

PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31
Catatan/
2016 Notes 2015

PENJUALAN NETO 4.115.541.761.173 2l,24 3.485.733.830.354 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (3.680.603.252.346) 2l,25 (3.186.844.410.552 ) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 434.938.508.827 298.889.419.802 GROSS PROFIT


BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban penjualan (72.368.779.720) 2l,26 (61.191.765.268 ) Selling expenses
Beban umum General and administrative
dan administrasi (42.737.216.576) 2l,27 (41.743.723.416 ) expenses
Rugi selisih kurs - neto (1.035.822.973) 2k (28.941.733.819 ) Loss on foreign exchange - net
Laba penjualan aset tetap 70.156.251 2l,11 98.006.279 Gain on sale of fixed assets
Lain-lain - neto (307.478.822) 2l,28 435.248.017 Others - net

Jumlah beban usaha (116.379.141.840) (131.343.968.207 ) Total operating expenses

LABA USAHA 318.559.366.987 167.545.451.595 OPERATING PROFIT


(BEBAN)/PENGHASILAN
LAIN-LAIN OTHER (EXPENSES)/INCOME
Pendapatan bunga 5.943.400.249 2l,12h 9.711.242.205 Interest income
Pajak final atas
pendapatan bunga (37.831.922) (25.766.532 ) Final tax on interest income
Pendapatan bunga - neto setelah
dikurangi pajak final 5.905.568.327 9.685.475.673 Interest income - net of final tax
Beban bunga (38.637.097.859) 2l,12i (34.959.573.378 ) Interest expense

Beban lain-lain - neto (32.731.529.532) (25.274.097.705 ) Other expenses - net


LABA SEBELUM PAJAK PROFIT BEFORE CORPORATE
PENGHASILAN BADAN 285.827.837.455 142.271.353.890 INCOME TAX
(BEBAN)/MANFAAT PAJAK CORPORATE INCOME
PENGHASILAN BADAN TAX (EXPENSE)/BENEFIT
Kini (74.760.078.410) 2m,16a,16d (36.447.040.119 ) Current
Tangguhan 38.629.254.581 2m,16d 725.133.209 Deferred
Jumlah beban pajak Total corporate income
penghasilan badan (36.130.823.829) (35.721.906.910 ) tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 249.697.013.626 106.549.446.980 PROFIT FOR THE YEAR


Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be
direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of defined
imbalan kerja manfaat pasti (2.227.219.000) 2i,20 (5.609.473.000) benefit obligation
Pajak tangguhan terkait 556.804.750 2i,2m,16g 1.402.368.250 Related deferred tax
Jumlah kerugian komprehensif Total other comprehensive
lainnya (1.670.414.250) (4.207.104.750) loss
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
TAHUN BERJALAN 248.026.599.376 102.342.342.230 INCOME FOR THE YEAR

Laba per saham dasar: Basic profit per share:


Laba tahun berjalan 420 2n,29 179 Profit for the year

59
Lampiran 7
Laporan Perubahan Ekuitas (2016)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT WILMAR CAHAYA PT WILMAR CAHAYA INDONESIA


INDONESIA Tbk. Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN STATEMENT OF CHANGES IN
EKUITAS EQUITY

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended

31 Desember 2016 December 31, 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo laba/Retained
Komponen earnings

Tambahan ekuitas
Ditentukan
modal lainnya/ untuk
cadangan Belum
disetor/ Other umum/ ditentukan
Modal Appropriated
Catatan/ saham/ Additional equity for penggunaannya/ Jumlah/
Share
Notes capital paid-in capital component general reseve Unappropriated Total

Saldo per Balance as at


31 Desember December
2014 148.750.000.000 109.952.993.909 (2.172.187.698) 6.280.025.067 274.740.340.844 537.551.172.122 31, 2014

Penyisihan Appropriation of
retained
saldo laba 23 - - - 500.000.000 (500.000.000) - earnings

Laba tahun berjalan - - - - 106.549.446.980 106.549.446.980 Profit for the year

Total other
Jumlah kerugian comprehensive
komprehensif
lainnya 2i,16g,20 - - (4.207.104.750) - - (4.207.104.750) loss

Saldo per Balance as at


31 Desember December
2015 148.750.000.000 109.952.993.909 (6.379.292.448) 6.780.025.067 380.789.787.824 639.893.514.352 31, 2015

Penyisihan Appropriation of
retained
saldo laba 23 - - - 500.000.000 (500.000.000) - earnings

Laba tahun berjalan - - - - 249.697.013.626 249.697.013.626 Profit for the year

Total other
Jumlah kerugian comprehensive
komprehensif
lainnya 2i,16g,20 - - (1.670.414.250) - - (1.670.414.250) loss

Saldo per Balance as at


31 Desember December
2016 148.750.000.000 109.952.993.909 (8.049.706.698) 7.280.025.067 629.986.801.450 887.920.113.728 31, 2016

60
Lampiran 8
Laporan Arus Kas (2015-2016)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

The original financial statements included herein are in the


Indonesian language

PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk. PT WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk.


LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2016 December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Indonesia Rupiah,
unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


Year ended December 31
Catatan/
2016 Notes 2015
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI: OPERATING ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari pelanggan 4.077.726.723.346 3.551.875.976.392 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada pemasok (3.673.393.918.753) (3.204.892.008.987) Cash paid to suppliers
Pembayaran untuk beban usaha (118.911.033.546) (103.281.736.154) Payment for operating expenses
Pembayaran kepada karyawan (50.647.258.371) (61.008.629.809) Payment to employees
Pendapatan bunga yang diterima, Interest received,
setelah dikurangi pajak final 6.818.547.298 9.685.475.673 net of final tax
Pembayaran pajak
penghasilan badan (71.741.157.316) (27.930.037.701) Payment of corporate income tax
Penerimaan dari pengembalian Proceeds from
pajak badan 4.614.531.409 16f 3.908.397.252 refund of corporate income tax
Penerimaan kas lain-lain - neto 1.620.883.295 256.933.568 Other cash receipts - net
Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows provided by
dari aktivitas operasi 176.087.317.362 168.614.370.234 operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI: ACTIVITIES:
Aset tetap: Fixed assets:
Pembelian (963.918.878) 11 (4.503.370.510) Acquisition
Penambahan aset dalam Additions of construction
penyelesaian (16.274.831.609) 11 (15.360.238.774) in progress
Penjualan 793.300.000 11 147.640.654 Sale
Penerimaan pengembalian atas
pinjaman kepada Proceeds of repayment on
pihak berelasi 237.095.000.000 12d 198.855.000.000 loan to a related party
Pemberian pinjaman kepada Payments of
pihak berelasi - 12d (435.950.000.000) loan to a related party
Arus kas neto yang diperoleh Net cash flows
dari/(digunakan untuk) provided by/(used in)
aktivitas investasi 220.649.549.513 (256.810.968.630 ) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN: ACTIVITIES:
Pembayaran pinjaman Payments of loans
dari pihak berelasi (15.388.267.872) 12g (536.954.586.088) from related parties
(Pembayaran)/penerimaan pinjaman (Repayments of)/proceeds from
bank jangka pendek (329.368.781.247) 18 639.068.781.247 short-term bank loan
Pembayaran beban bunga (42.120.763.526) (30.810.052.711) Interest expense paid
Arus kas neto yang (digunakan Net cash flows
untuk)/diperoleh dari (used in)/provided by
aktivitas pendanaan (386.877.812.645) 71.304.142.448 financing activities

KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO NET INCREASE/(DECREASE) IN


KAS DAN BANK 9.859.054.230 (16.892.455.948 ) CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS


AWAL TAHUN 10.820.166.513 27.712.622.461 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS
AKHIR TAHUN 20.679.220.743 4 10.820.166.513 AT END OF YEAR

61
Lampiran 9
Laporan Posisi Keuangan (2016-2017)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

[1210000] Statement of financial position presented using current


and non-current - General Industry

Laporan posisi Statement of financial


keuangan position
31 December 2017 31 December 2016
Aset Assets
Aset lancar Current assets
Kas dan setara kas 12,814,873,232 20,679,220,743 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables
Piutang usaha pihak 224,844,132,712 151,368,707,677 Trade receivables third
ketiga parties
Piutang usaha pihak 65,062,484,489 130,991,926,631 Trade receivables
berelasi related parties
Piutang lainnya Other receivables
Piutang lainnya pihak 28,281,251 94,521 Other receivables third
ketiga parties
Piutang lainnya pihak 36,920,976 Other receivables
berelasi related parties
Persediaan lancar Current inventories
Persediaan lancar 415,268,436,704 556,574,980,730 Current inventories
lainnya
Biaya dibayar dimuka 1,645,285,960 2,925,070,496 Current prepaid expenses
lancar
Uang muka lancar Current advances
Uang muka lancar 34,137,752,724 38,892,267,606 Other current advances
lainnya
Pajak dibayar dimuka 234,678,710,477 202,396,062,690 Current prepaid taxes
lancar
Jumlah aset lancar 988,479,957,549 1,103,865,252,070 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assets
Aset pajak tangguhan 32,931,393,532 33,941,269,534 Deferred tax assets
Aset tetap 212,312,805,803 215,976,492,549 Property, plant and
equipment
Klaim atas pengembalian 120,188,903,254 70,189,553,666 Non-current claims for tax
pajak tidak lancar refund
Aset tidak lancar 38,723,384,363 1,991,584,599 Other non-current
non-keuangan lainnya non-financial assets
Jumlah aset tidak lancar 404,156,486,952 322,098,900,348 Total non-current assets
Jumlah aset 1,392,636,444,501 1,425,964,152,418 Total assets
Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity
Liabilitas Liabilities
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
Pinjaman jangka 256,958,573,608 309,700,000,000 Short-term loans
pendek
Utang usaha Trade payables
Utang usaha pihak 50,541,533,995 69,908,371,802 Trade payables third
ketiga parties
Utang usaha pihak 79,394,188,852 37,835,858,847 Trade payables
berelasi related parties
Utang lainnya Other payables
Utang lainnya pihak 19,573,601,555 17,402,137,798 Other payables third
ketiga parties
Utang lainnya pihak 1,804,728,990 1,371,091,594 Other payables
berelasi related parties
Uang muka pelanggan Current advances

62
jangka pendek from customers
Uang muka 6,554,455,644 4,978,591,329 Current advances
pelanggan jangka from customers third
pendek pihak ketiga parties
Utang dividen 944,801,875 798,746,875 Dividends payable
Beban akrual jangka 12,204,771,091 16,542,057,582 Current accrued
pendek expenses
Liabilitas imbalan pasca 14,456,434,592 14,787,572,255 Short-term
kerja jangka pendek post-employment
benefit obligations
Utang pajak 1,949,987,618 30,884,338,994 Taxes payable
Jumlah liabilitas jangka 444,383,077,820 504,208,767,076 Total current liabilities
pendek
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities
Kewajiban imbalan 45,209,179,614 33,835,271,614 Long-term
pasca kerja jangka post-employment
panjang benefit obligations
Jumlah liabilitas jangka 45,209,179,614 33,835,271,614 Total non-current
panjang liabilities
Jumlah liabilitas 489,592,257,434 538,044,038,690 Total liabilities
Ekuitas Equity
Ekuitas yang Equity attributable to
diatribusikan kepada equity owners of parent
pemilik entitas induk entity
Saham biasa 148,750,000,000 148,750,000,000 Common stocks
Tambahan modal 109,952,993,909 109,952,993,909 Additional paid-in capital
disetor
Komponen ekuitas ( 11,096,520,198 ) ( 8,049,706,698 ) Other components of
lainnya equity
Saldo laba (akumulasi Retained earnings
kerugian) (deficit)
Saldo laba yang 7,530,025,067 7,280,025,067 Appropriated
telah ditentukan retained earnings
penggunaannya
Saldo laba yang 647,907,688,289 629,986,801,450 Unappropriated
belum ditentukan retained earnings
penggunaannya
Jumlah ekuitas yang 903,044,187,067 887,920,113,728 Total equity attributable
diatribusikan kepada to equity owners of
pemilik entitas induk parent entity
Jumlah ekuitas 903,044,187,067 887,920,113,728 Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1,392,636,444,501 1,425,964,152,418 Total liabilities and equity

63
Lampiran 10
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain (2016-2017)-PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk.

Laporan laba rugi dan Statement of profit or


penghasilan loss and other
komprehensif lain comprehensive
income
31 December 2017 31 December 2016
Penjualan dan pendapatan usaha 4,257,738,486,908 4,115,541,761,173 Sales and revenue
Beban pokok penjualan dan ( 3,973,458,868,193 ) ( 3,680,603,252,346 ) Cost of sales and revenue
pendapatan
Jumlah laba bruto 284,279,618,715 434,938,508,827 Total gross profit
Beban penjualan ( 72,724,361,949 ) ( 72,368,779,720 ) Selling expenses
Beban umum dan administrasi ( 51,447,784,731 ) ( 42,737,216,576 ) General and administrative
expenses
Pendapatan keuangan 1,380,514,913 70,156,251 Finance income
Beban keuangan ( 307,478,822 ) Finance costs
Keuntungan (kerugian) selisih ( 508,123,495 ) ( 1,035,822,973 ) Gains (losses) on changes in
kurs mata uang asing foreign exchange rates
Pendapatan lainnya 188,753,559 5,905,568,327 Other income
Beban lainnya ( 17,972,677,646 ) ( 38,637,097,859 ) Other expenses
Jumlah laba (rugi) sebelum pajak 143,195,939,366 285,827,837,455 Total profit (loss) before tax
penghasilan
Pendapatan (beban) pajak ( 35,775,052,527 ) ( 36,130,823,829 ) Tax benefit (expenses)
Jumlah laba (rugi) dari operasi 107,420,886,839 249,697,013,626 Total profit (loss) from continuing
yang dilanjutkan operations
Jumlah laba (rugi) 107,420,886,839 249,697,013,626 Total profit (loss)
Pendapatan komprehensif Other comprehensive income,
lainnya, setelah pajak after tax
Pendapatan komprehensif Other comprehensive
lainnya yang tidak akan income that will not be
direklasifikasi ke laba rugi, reclassified to profit or loss,
setelah pajak after tax
Pendapatan komprehensif ( 4,062,418,000 ) ( 2,227,219,000 ) Other comprehensive
lainnya atas pengukuran income for remeasurement
kembali kewajiban manfaat of defined benefit
pasti, setelah pajak obligation, after tax
Penyesuaian lainnya atas 1,015,604,500 556,804,750 Other adjustments to other
pendapatan komprehensif comprehensive income that
lainnya yang tidak akan will not be reclassified to
direklasifikasi ke laba rugi, profit or loss, after tax
setelah pajak
Jumlah pendapatan ( 3,046,813,500 ) ( 1,670,414,250 ) Total other comprehensive
komprehensif lainnya yang income that will not be
tidak akan direklasifikasi ke reclassified to profit or loss,
laba rugi, setelah pajak after tax
Jumlah pendapatan ( 3,046,813,500 ) ( 1,670,414,250 ) Total other comprehensive
komprehensif lainnya, setelah income, after tax
pajak
Jumlah laba rugi komprehensif 104,374,073,339 248,026,599,376 Total comprehensive income
Laba (rugi) yang dapat Profit (loss) attributable to
diatribusikan
Laba (rugi) yang dapat 107,420,886,839 249,697,013,626 Profit (loss) attributable to
diatribusikan ke entitas induk parent entity
Laba rugi komprehensif yang Comprehensive income
dapat diatribusikan attributable to
Laba rugi komprehensif yang 104,374,073,339 248,026,599,376 Comprehensive income

64
Lampiran 11
Laporan Perubahan Ekuitas (2017)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

Ekuitas yang
Saldo laba Saldo laba yang dapat
Tambahan yang telah belum
Saham modal Kepentingan diatribusikan kepada
biasa disetor ekuitas lainnya ditentukan ditentukan entitas
penggunaannya penggunaannya
induk
Other Unappropriated Equity attributable to
Common Additional equity Appropriated retained parent
stocks paid-in capital interests retained earnings
earnings entity

Posisi ekuitas
Saldo awal
periode
sebelum 148,750,000,000 109,952,993,909 ( 8,049,706,698 ) 7,280,025,067 629,986,801,450 887,920,113,728
penyajian
kembali
Posisi
ekuitas, awal
periode 148,750,000,000 109,952,993,909 ( 8,049,706,698 ) 7,280,025,067 629,986,801,450 887,920,113,728

Laba (rugi) 107,420,886,839 107,420,886,839


Pendapatan
komprehensif
lainnya ( 3,046,813,500 ) ( 3,046,813,500 )
Pembentukan
cadangan
umum 250,000,000 ( 250,000,000 )
Distribusi
dividen kas ( 89,250,000,000 ) ( 89,250,000,000 )
Posisi
ekuitas, akhir
periode 148,750,000,000 109,952,993,909 ( 11,096,520,198 ) 7,530,025,067 647,907,688,289 903,044,187,067

65
Lampiran 12
Laporan Arus Kas (2016-2017)-PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

Laporan arus kas Statement of cash


flows
31 December 2017 31 December 2016
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating
activities
Penerimaan kas dari Cash receipts from
aktivitas operasi operating activities
Penerimaan dari pelanggan 4,251,665,624,602 4,077,726,723,346 Receipts from customers
Penerimaan kas lainnya 971,292,474 13,053,962,002 Other cash receipts from
dari aktivitas operasi operating activities
Pembayaran kas dari Cash payments from
aktivitas operasi operating activities
Pembayaran kepada ( 3,836,376,520,963 ) ( 3,673,393,918,753 ) Payments to suppliers for
pemasok atas barang dan goods and services
jasa
Pembayaran gaji dan ( 47,203,694,458 ) ( 50,647,258,371 ) Payments for salaries and
tunjangan allowances
Pembayaran kas lainnya ( 160,205,693,648 ) ( 190,652,179,862 ) Other cash payments for
untuk beban operasi operating activities
Jumlah arus kas bersih yang 208,851,008,007 176,087,317,362 Total net cash flows received
diperoleh dari (digunakan from (used in) operating
untuk) aktivitas operasi activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing
activities
Pembayaran uang muka ( 36,849,732,155 ) Payments for advances for
pembelian aset tetap purchase of property, plant
and equipment
Penerimaan dari penjualan 2,865,996,257 793,300,000 Proceeds from disposal of
aset tetap property, plant and equipment
Pembayaran untuk perolehan ( 8,193,586,831 ) ( 963,918,878 ) Payments for acquisition of
aset tetap property, plant and equipment
Pembayaran untuk perolehan ( 14,454,406,528 ) ( 16,274,831,609 ) Payments to acquire financial
aset keuangan assets
Penerimaan pembayaran 237,095,000,000 Receipts from receivables from
piutang dari pihak berelasi related parties
Jumlah arus kas bersih yang ( 56,631,729,257 ) 220,649,549,513 Total net cash flows received
diperoleh dari (digunakan from (used in) investing
untuk) aktivitas investasi activities
Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing
pendanaan activities
Penerimaan pinjaman bank 256,958,573,608 165,000,000,000 Proceeds from bank loans
Pembayaran pinjaman bank ( 309,700,000,000 ) ( 494,368,781,247 ) Payments of bank loans
Pembayaran utang pihak ( 15,388,267,872 ) Payments of due to related
berelasi parties
Pembayaran dividen dari ( 89,103,945,000 ) Dividends paid from financing
aktivitas pendanaan activities
Pembayaran bunga dari ( 18,238,254,869 ) ( 42,120,763,526 ) Interests paid from financing
aktivitas pendanaan activities
Jumlah arus kas bersih yang ( 160,083,626,261 ) ( 386,877,812,645 ) Total net cash flows received
diperoleh dari (digunakan from (used in) financing
untuk) aktivitas pendanaan activities
Jumlah kenaikan (penurunan) ( 7,864,347,511 ) 9,859,054,230 Total net increase (decrease) in
bersih kas dan setara kas cash and cash equivalents
Kas dan setara kas arus kas, awal 20,679,220,743 10,820,166,513 Cash and cash equivalents cash
periode flows, beginning of the period
Kas dan setara kas arus kas, 12,814,873,232 20,679,220,743 Cash and cash equivalents cash

66

Anda mungkin juga menyukai