Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di


segala bidang, salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan dibidang kesehatan, perubahan bidang ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, maka diharapkan terjadinya peningkatan usia
harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam
upaya peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan
hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal, diperlukan
partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas kesehatan.
Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal
5 yang menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia diberbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya
bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini
telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya
preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat
berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus
yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya
peningkatan status kesehatannya.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan

1
2

secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti
seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah
kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan melibatkan individu,
keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu bentuk
praktek klinik keperawatan yang mengambil lahan praktek di masyarakat.
Selama kurun waktu 3 minggu, mahasiswa berproses melakukan asuhan
keperawatan pada masyarakat dan keluarga sebagai binaan dengan menerapkan
proses keperawatan. Mahasiswa melakukan pengkajian data dan bersama-sama
masyarakat menentukan dan menyusun rencana tindakan kemudian melakukan
intervensi sesuai rencana serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang
telah dilakukan. Mengingat pentingnya kerja sama antara mahasiswa dan
masyarakat, maka dipandang perlu diadakan acara temu kenal. Acara temu
kenal atau pembukaan praktek klinik keperawatan komunitas antara mahasiswa
dengan tokoh masyarakat Dusun Gedangcici Blendongan, Desa Sidoluhur,
Kecamatan Lawang, merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mengawali
dari praktek keperawatan komunitas. Kegiatan temu kenal akan melibatkan
perangkat kelurahan meliputi RW dan RT, organisasi kemasyarakatan dan
tokoh masyarakat lainnya. Dengan acara temu kenal tersebut, diharapkan
terjadi suatu interaksi yang memberikan kesan pertama dan selanjutnya saling
menyadari bahwa diantara kedua belah pihak perlu mengadakan kerja sama
dalam mencapai tujuan.
Khususnya kerja sama dalam hal kebersihan lingkungan di daerah
tersebut. Karena kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan
dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu
kesehatan dan pencegahan. Yang di maksud dalam kebersihan lingkungan
adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang
berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, ISPA dll. Hal ini dapat
dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih, indah dan nyaman.
Kebersihan lingkungan di daerah Gedangcici menurut kami kurang baik,
karena sebagian besar penduduk desa Gedangcici bermatapencaharian sebagai
petani dan peternak sapi. Banyak kandang sapi yang tempatnya berdekatan
dengan rumah pemilik ternak tersebut, penduduk di sana masih kurang
3

kesadarannya akan kebersihan lingkungan dibuktikan dengan kotoran sapi


yang tercecer dan bau yang tidak sedap.
Selain itu banyak penduduk disana yang didapati mengalami hipertensi,
mengeluh linu-linu karena pekerjaan yang berat. Pola hidup yang tidak sehat
seperti kebiasaan suka mengkonsumsi makanan yang asin, kebiasaan merokok
dan minum kopi lebih dari 2x sehari, serta kurangnya aktivitas khusus olahraga
menguatkan alasan mengapa tingkat warga yang mengidap hipertensi banyak.
Data penyakit yang banyak di keluhkan sebagian penduduk Desa Gedangcici
Kecamatan Lawang.

N Prosentas
Penyakit Jumlah
O e
1 Hipertensi 62% 130 orang
2 Asam urat 35% 70 orang
3 Nyeri sendi 20% 31 orang

Dengan keadaan lingkungan di dusun Gedangcici tersebut mengakibatkan


polusi udara dan banyak serangga seperti nyamuk, lalat, dan tikus yang bisa
mengakibatkan penyakit diare, tifus, demam berdarah, dsb. Sehingga perlu
dilakukan adanya upaya preventif dan promotif untuk mengajak masyarakat
peduli dengan kebersihan lingkungan.

I.2 Tujuan
a. Tujuan Umum:
Tujuan umum dari acara temu kenal yaitu untuk saling memberikan
informasi tentang proses selanjutnya dari kegiatan praktek klinik
keperawatan komunitas.
b. Tujuan khusus:
- Saling mengenal antara mahasiswa dengan tokoh masyarakat.
- Menghindari terjadinya kesalahpahaman tentang tujuan utama
praktek klinik keperawatan komunitas.
- Memberikan informasi tentang gambaran umum kegiatan selama
praktek.
- Mendapatkan informasi tentang gambaran umum masyarakat Dusun
Gedangcici.
- Mendapatkan informasi tentang gambaran masalah berkaitan
dengankesehatan dalam masyarakat
4

- Pemberian pambaharuan materi kepada Pokjakes dalam masyarakat

1.3 Manfaat

a. Untuk Mahasiswa
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana
dalam menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan
hubungan interpersonal.
b. Untuk Masyarakat
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif
dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan
menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian
masalah kesehatan yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai