Anda di halaman 1dari 5

ISOTOP STABIL

A. Definisi Geokimia Isotop


Geokimia isotop merupakan suatu aspek geologi yang berdasarkan penelitian
kandungan relatif dan absolut dari elemen serta isotopnya di Bumi. Isotop adalah
suatu unsur yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa atom yang
berbeda. Dimana nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti atom.
Sedangkan nomor massa adalah jumlah proton dan neutron dalam inti atau massa
dari inti atom. Geokimia isotop dibagi menjadi isotop stabil dan isotop tidak stabil.

B. Isotop Stabil
Isotop stabil yaitu pada unsur H, C, O, dan S. Unsur-unsur ini dapat
ditemukan pada spesies volatil atau fugitif dan pada fasa padatan. Isotopik ini lebih
sering dijumpai pada unsur-unsur dengan berat atom rendah. Dengan meningkatnya
temperatur, fraksionasi isotop stabil menurun, sehingga fraksionasinya di sistem
sedimentary lebih besar daripada di batuan magmatik. Derajat fraksionasi isotop
stabil menurun pada material yang dibentuk pada permukaan bumi.

C. Pengukuran Isotop Stabil


Pengukuran isotop stabil oleh spektrometri massa merupakan
perbandingan absolut, seperti 18O/ 16O, tetapi sering ditampilkan dalam bentuk faktor
 dalam per mil (0/100) atau bagian per seribu.

R = perbandingan dua isotop dalam sampel atau standar

Gambar 1. Mass Spectrometer


D. Fraksionasi Isotop
Generalisasi fraksionasi isotop mencakup:
 Ikatan yang dibentuk oleh isotop ringan lebih mudah diputuskan daripada isotop
berat
 Molekul dengan isotop ringan akan bereaksi lebih cepat dibanding dengan
isotop berat
 Isotop yang ringan menunjukkan secara khusus diperkaya dalam reaksi kimia
irreversibel
Pengukuran variasi isotopik merupakan fungsi dari proses fraksionasi dan
komposisi isotopik awal dari starting material. Hasilnya dapat memberikan
informasi mengenai:
 Temperatur pembentukan batuan dan mineral, termasuk fosil
 Proses kimia dan fisika yang mempengaruhi batuan saat atau menyertai
pembentukannya
 Hubungan genetik antara batuan dan jenis meteori

1) Isotop Sulfur
32 33
Sulfur memiliki empat isotop stabil , dengan kelimpahan : S (0.9502), S
34 36
(0.0075), S (0.0421) and S (0.0002). Perbedaan pada perbandingan isotop
sulfur digunakan untuk mempelajari asal sulfur pada bijih dan temperatur
pembentukan mineral mengandung sulfur. Troilit meteorit mempunyai rasio
34
S/32S 22,21 dan dapat dianggap mewakili sulfur purba (primordial).

2) Isotop Karbon
Karbon mempunyai dua isotop stabil, 12C and 13C, dan satu isotop radioaktif,
14
C. Isotop karbon digunakan untuk menjajaki sirkulasi lautan.Isotop karbon
stabil difraksionasi secara primer oleh fotosintesis. Rasio13C/12C juga
merupakan indikator paleoklimate. Karbon juga memperlihatkan perbedaan
isotopik pada sampel geokimia. Variasi ini berasal dari kegiatan organisme
dengan fraksionasi isotopik yang disebabkan oleh pengaruh kinetik dan juga
kemampuan karbon untuk eksist pada sejumlah besar senyawa dalam sistem
alamiah.Saat fraksionasi kimia dari karbon berada pada siklus geokimia,
fraksionasi isotopik juga terjadi. Banyak fraksionasi isotop karbon anorganik
berada pada kesetimbangan. Kesetimbangan karbondioksida pada atmosfir
dengan bikarbonat pada lautan digambarkan dengan persamaan:
H12CO3- (aq) + 13CO2 (g) = H13CO3- (aq) + 12CO2 (g)
Perbedaan nilai pengukuran mengindikasikan bahwa reaksi metabolik
biokimia mempengaruhi kinetik isotop. Perbedaan 13C pada air alami akan
secara langsung mempengaruhi 13C pada karbonat terpresipitasi.
Tabel 1. Stable Hydrocarbon Isotop

Gambar 2. Isotop Carbon


3) Isotop Hidrogen
Hidrogen memperlihatkan fraksionasi yang terbesar karena perbedaan
massa relatif antara dua isotop stabil 1H dan 2H (deuterium, D) besar dibanding
pasangan isotop yang lain. Fraksionasi sampai 70% atau 700 0/00 telah direkam
pada sampel geokimia.

Gambar 3. Isotop Hidrogen

E. Kegunaan Isotop Stabil


1. Mendeterminasi tingkat kematangan gas
2. Korelasi reservoir gas untuk mengetahui sumbernya
3. Mengkorelasi reservoir yang satu terhadap reservoir lainnya
4. Mengidentifikasi terjadi proses pencampuran antar gas

F. Cara Determinasi Tingkat Kematangan

Gambar 4. Maturity
1. Komposisi isotop methane
2. Pemisahan isotop karbon antara komponen hidrokarbon
Gambar 5. Carbon Isotope Separation

Referensi :
Christopher D. Laughrey, Weatherford Laboratories, Golden, CO, dkk. 2014.
Applications of Stable Isotope Geochemistry in the Petroleum Geosciences.
Pittsburgh.
PPT Uses of Stables Isotopes in Petroleum.
http://documents.tips/documents/buku-ajar-geokimia.html
https://www.academia.edu/10211260/Geokimia_Isotop
http://archives.datapages.com/data/specpubs/geochem1/data/a037/a037/0001/0100/0
103.htm

Anda mungkin juga menyukai