Nonsuicidal self-injury (NSSI) ditandai dengan menyakiti satu jaringan tubuh sendiri
tanpa tujuan bunuh diri dan bukan untuk mendapatkan sanksi social. Tindakan yang biasa
dilakukan antara lain menggunting, membakar, menggigit, dan mencakar kulit. Dapat juga
dengan membenturkan badan atau dengan meninju diri sendiri. Mereka juga bisa menggunakan
berbagai metode secara bersamaan. Namun secara klinis, luka yang ditemukan tidak terlalu
Secara umum, NSSI berhubungan dengan emosional dan psikiatrik distress. Dalam
DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), NSSI dapat disertai dengan
1
gejala dari borderline personality disorder (BPD) dan kelainan personalisasi lainnya.
Banyak perilaku yang relevan secara klinis. Misalnya binge eating (makan tanpa
memperhatikan jumlah, komposisi, dan manfaat makanan) dan purging eating ( makan dengan
jumlah besar kemudian memuntahkannya), serta penggunaan narkoba. Dapat juga yang lebih
sering berkaitan dengan NSSI antara lain gangguan perilaku maladaptive yaitu bulimia
Kriteria diagnosis yang saat ini ada menyebutkan bahwa frekuensi minimum lima
episode NSSI dalam 12 bulan terakhir, di mana tindakan tersebut didahului oleh pengaruh
negatif (mis., kecemasan, kesusahan, kesedihan, dan / atau kemarahan) atau pikiran (mis.,
kritik-diri), dan menyebabkan tekanan signifikan atau gangguan pada tingkat berfungsi. 2
Sumber :
1. Zetterqvist, Maria. 2015. Child Adolesc Psychiatry Ment Health : vol 9 page 31. The
literature. Sweden.
2. Klonsky, E David, et al. 2014. Can J Psychiatry 59 (11) : 565-568. Nonsuicidal Self-
Prognosis
NSSI yang tidak teratasi dapat menjadi factor resiko unik yang berujung pada
kecenderungan bunuh diri. Karena pada NSSI dapat menimbulkan ide bunuh diri, dan
cenderung memunculkan keberanian yang lebih karena telah desensitisisasi dengan rasa sakit,
Sumber :
1. Klonsky, E David, et al. 2014. Can J Psychiatry 59 (11) : 565-568. Nonsuicidal Self-