Main Nursery Kelapa Sawit
Main Nursery Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kelapa sawit memiliki bagian yan penting yaitu akar, batang, daun,
bunga dan buah dimana akan di jelaskan sebagai berikut:
3
a. Akar (Radix)
Sebagian besar unsure yang dibutuhkan tanaman diserap dari larutan tanah
melalui akar, kecuali karbon dan oksigen yang diserap melalui daun.
Penyerapan unsure hara secara umum lebih lambat dibandingkan dengan
penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan, 2011).
Kelapa sawit memiliki perakaran serabut dimana terdiri dari akar primer,
sekunder, tersier dan kuarter. Menurut Lubis (2008) akar pertama akan
muncul dari biji yang telah tumbuh (berkecambah) adalah radikula yang
panjangnya mencapai 15 cm, mampu bertahan sampai 6 bulan. Dari radikula
ini akan muncul akar lainnya yang bertugas untuk mengambil air dan unsure
hara lainnya. Akar ini kemudian fungsinya diambil alih oleh akar primer yang
keluar dari bagian bawah batang.
Pada tanaman dewasa akar yang paling aktif dalam penyerapan unsure hara
adalah akar tersier dan kuarter yang berada pada kedalaman 0 – 60 cm dan
jarak 2 – 2,5 m dari pangkal batang.
b. Batang (Caulis)
Batang tanaman kelapa sawit tumbuh lurus dan tidak memiliki cabang
dikarenakan tidak memilki kambium. Batang kelapa sawit dibungkus oleh
pelepah daun.
4
pelepah yang masih tertinggal pada batang akan terkelupas sehingga kelihatan
batang kelapa sawit berwarna hitam beruas (Sunarko, 2014).
c. Daun (Folium)
Daun kelapa sawit merupakan daun tunggal dengan susunan tulang-tulang
daun menyirip. Pada tanaman muda kelapa sawit mengeluarkan 30 daun
(pelepah) per tahun dan pada tanaman tua antara 18 – 24 pelepah pertahun.
Menurut Lubis (2008) daun kelapa sawit memiliki rumus daun 1/8. Lingkaran
atau sepiralmya ada yang berputar kiri dan kanan tetapi kebanyakan putar
kanan. Tahap perkembangan daun kelapa sawit yaitu Lanciolate, bifurcate dan
pinnate. Berikut tahapan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tahap Perkembangan
d. Bunga (Flos)
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang berumah satu yaitu bunga
jantan dan bunga betina berada pada satu pohon. Rangkaian bunga jantan dan
betina terpisah. Setiap rangkaian bunga muncul dari pangkal pelepah daun.
Sebelum bunga mekar dan masih di selebungi seludang, dapat dibedakan
bunga jantan dan betina, yaitu dengan melihat bentuknya (Fauzi, dkk. 2008).
Menurut Lubis (2008) tanaman kelapa sawit dilapangan akan mulai berbunga
pada umur 12 – 14 bulan, tetapi baru ekonomis pada umur 2,5 tahun.
5
e. Buah (Fructus)
Bunga betina setelah dibuahi akan berkembang pada spiklet. Diperlukan
waktu 5,5 sampai 6,0 bulan dari saat penyerbukan sampai matang
panen.dalam satu rangkaian terdapat ±1800 buah yang terdiri dari buah luar,
buah tengah, dan buah dalam yang ukurannya kecil karena terjepit.
Berat tandan dan ukuran buah bervariasi tergantung pada umur tanaman dan
pemeliharaan. Berat 1 buah rata rata 13-20 gram dengan panjang buah 3-5 cm,
buah matang yang lepas dari spliket dan tandan disebut berondolan.
b. Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti podsolik
cokelat, podsolik kuning, podsolik merah kuning, hidromorfik kelabu,
alluvial regosol, gley humik, organosol (tanah gambut) (Risza, 2010).
Penilain kesesuaian lahan ditujukan terhadap setiap satuan peta tanah (SPT)
yang ditemukan pada suatu areal. Untuk keperluan evaluasi lahan maka sifat
fisik lingkungan suatu wilayah dirinci ke dalam suatu kualitas lahan (land
6
qualities) dan setiap kualitas lahan biasanya terdiri satu atau lebih
karakteristik lahan (land characteristic)(Sulistyo, 2010).
Tabel 2.2.Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Sawit
Kelas Kesesuaian Lahan
No Faktor Pembatas
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
1 Ketinggian (mdpl) 0-400 0-400 0-400 0-400
2 Iklim
a. Curah hujan (mm) 2.000-2.500 1.800-2.000 1.500- <1.500
1.800
b. Defisit air/thun 0-150 150-250 250-400 >400
(mm)
c. Hari hujan (h) <10 <10 <10 <10
d. Tipe iklim (olde B1-B2 C1-C2 D1-D2 E1-E2
man CS)
e. Temperatur (0C) 22-23 22-23 22-23 22-23
f. Jam penyinaran 6 6 6 6
matahari
g. Kelembaban (%) 80 80 80 80
h. Angin lemah- lemah-sedang lemah- lemah-
sedang sedang sedang
3 Bentuk wilayah
a. Lereng (%) 0-15 16-25 25-36 <36
b. Rawa tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
c. Penggenangan/banji tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
r
d. Drainase Baik baik agak baik agak baik
e. Pengaruh pasang tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
surut
4 Tanah
a. Erosi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
b. Solum (cm) >80 80 60-80 <60
c. Bahan organic (cm) 5-10 5-10 5-10 5
d. Tekstur lempung- liat berpasir- pasir pasir
liat liat berair lrmpung
e. Keadaan batuan Dalam dalam dalam mengham
akar bat
f. Kedalaman air (cm) 80 60-80 50-60 40-50
g. Ph 5,5-4 4,5-4 4 4
7
seragam, harus dilakukan sortasi yang ketat. Keberhasilan penanaman kelapa
sawit yang dipelahara selama 25 tahun di lapangan tidak luput dari sifat-sifat
bahan-bahan atau bibit yang dipakai (Pardamean, 2011).
8
Beberapa pertimbangan yang harus diintegraskan dalam rencana pembibitan
(Sunarko, 2009).
Setelah bibit berumur 2,5 bulan sampai 3 bulan, mulai dilakukan seleksi bibit
yang tumbuh kerdil dan abnormal dibuang, demikian juga bibit yang ganda
harus dipisahkan. Sementara bibit yang kondisinya bagus dipindahkan ke
pembibitan utama setelah mempunyai 3-4 daun dan tinggi bibit 18-20 cm
(Pardamean, 2011).
9
2.3 Asam Humat
Senyawaan humat merupakan unsur pokok alamiah yang penting dalam
tanah, Senyawaan humat dalam tanah berperan dalam beberapa reaksi kimia
tanah, akibatnya senyawa ini bersifat koloid, mempunyai luas permukaan
yang luas, bahkan kapasitas adsorpsinya dilaporkan lebih tinggi dari mineral
tanah liat. Senyawa humat dalam tanah juga berperan dalam pengikatan dan
tranpostasi ion logam, berinteraksi dengan molekul biologi (enzim tanah)
ataupun dengan pestisida.
10
(Chapman, 1975). Salinitas adalah konsentrasi garam-garam terlarut dalam
jumlah besar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kebanyakan tanaman.
11