Mud Diapir
Mud Diapir
Oleh
(1015006)
Lumpur Sidoarjo atau yang lebih dikenal dengan Lusi, merupakan salah satu bentuk hasil
proses struktural gunungapi lumpur (mud volcano). Mud volcano adalah bentukan ekstrusif
erupsi lumpur dengan kandungan air dan gas metan yang tinggi (Satyana & Asnidar, 2008).
Sebelum mengalami erupsi, mud volcano berupa mud diapir, yaitu intrusi dari lumpur atau
batuan serpih yang mengganggu lapisan yang lebih rapat di atasnya akibat daya apung dan
tekanan turunannya. Tahapan pembentukan mud diapir dan mud volcano ditunjukkan pada
Gambar 2. Lumpur berasal dari sedimen batuan serpih muda, tebal, dan bersifat plastis yang
terdeposisi secara cepat pada zona depresi. Milkov (2000) menjelaskan bahwa mud diapirs dan
mud volcano terbentuk pada cekungan elional yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya
Gambar 2. Fase pembentukan mud diapir dan volcano, fase 1 berupa embrio, fase 2 berupa diapir,
fase 3 berupa erupsi mud volcano, dan fase keempat adalah post-eruptive/collapse (Waluyo, 2007
dalam Satyana & Asnidar, 2008)
Sidoarjo terletak pada zona depresi Kendeng (Gambar 3), yang merupakan kelanjutan
dari zona Bogor-Serayu Utara, yang mengalami pengangkatan dan deformasi sejak Plio-
Pleistosen membentuk antiklinorium (Satyana & Asnidar, 2008). Material pada zona ini
berasal dari material laut dangkal, material vulkanis dari jajaran gunungapi kwarter dan batuan
sedimen kapur dari pegunungan selatan. Zona depresi Kendeng memenuhi seluruh faktor
terbentuknya mud diapir dan volcano dengan basin elional paling baik di Indonesia (Satyana
& Asnidar, 2008). Zona ini terisi oleh sedimen Meiocene sampai Pleistocene yang cepat dan
belum terkompaksi sempurna. Karena lokasinya pada batas lempeng konvergen, deposisi
tersebut tertekan dan terangkat sejak masa Plio-Pleistocene dan dipengaruhi oleh gradien
geotermal yang tinggi oleh busur magmatik di sekitarnya. Terdapat sesar aktif di sekitar zona
depresi sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Tidak hanya di Sidoarjo, terdapat beberapa
mud vocano dan mud diapir di sepanjang zona depresi Pulau Jawa (Gambar 4). Beberapa
diantaranya adalah Ciuyah di Kuningan Jawa Barat, Serayu Utara, kompleks Bledug Kuwu,
Sangiran, Sidoarjo, serta mud diapir dan volcano lain di sekitar Zona Kendeng bagian Timur.
Gambar 3. Fisiografi Pulau Jawa Bagian Timur Menurut Van Bemmelen 1949 (ESDM,
2013)
Gambar 5. Distribusi mud diapir dan volcano di Pulau Jawa (Satyana & Asnidar, 2008).