(Literatur Baru Menggunakan Teknologi dan Ruang Virtual)
by Dr. Elizabent Hartnell Young
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh prodi S2 TP UNY dengan guest
lecture dari Australia yaitu Dr. Elizabent Hartnell Young, merupakan Consultant, Former Directur, ACER Institute Australian Council for Educational Research. Tema yang dibahas adalah New Literacies Using Technology and Virtual Space. Pada abab 21 pembelajaran menggunakan teknologi semakin berkembang. Dimana yang dipaparkan oleh Dr. Elizabet menurut Dewey, Scardamalia dan Breiter menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses kontruksi pengetahuan, Menurut Vygostky, pembelajaran dimediasi oleh orang – orang dan alat – alat yang digunakan. Sedangkan menurut Brown and Palincsar, pembelajaran adalah situasi dalam belajar. Keterampilan juga sangat diperlukan pada abad ini diantaranya keterampilan cara berpikir, bekerja, alat – alat untuk bekerja serta cara tinggal atau bertahan di dunia(Griffin,McGaw and Care, 2011). Selain itu perkembangan teknologi juga berpengaruh pada komunikasi, mengatasi masalah, berpikir kritis, berkaloborasi / kerja sama, keterampilan dalam penggunaan ICT dan kreativitas (OECD). Adanya literatur baru dalam penggunaan teknologi sangat penting dalam pembelajaran. Di kemukakan oleh Coiro, Knobel, Lankshear & Leu, (2008) menyatakan literature baru yaitu : : literasi digital, multiliterasi, dan literasi informasi. Serta teknologi digunakan untuk konsumsi, re-produksi dan kreasi. Di Indonesia masih banyak konsumen teknologi, kurang yang membua tdan menggunakannya dalam pemanfaataan pembelajaran. Padahal hal tersebut bisa dimaksimalkan melalui perkembangan abad 21 yang puncaknya akan menghasilkan suatu kreasi. Dari data yang di dapatkan di Indonesia banyak penggunaan smartphone dari pada jumlah penduduknya, sehingga menjadi urutan ke 3 penggunaan smartphone di Asia – Pasifik serta pada media social yaitu pengguna facebook menjadi urutan ke-4 dunia. Berbeda dengan di Australia penggunaan smartphone dimanfaatkan sebagai alat multimedia dalam pembelajaran. Adanya perbedaan dari penggunaan teknologi tersebut di Indonesia masih kurangnya sarana dan prasana. Untuk memanfaatkan teknologi sebagai literature dalam pembelajaran khususnya di Indonesia perlu peran guru untuk membimbing siswa dalam proses pembelajaran, memberikan motivasi dan feedback kepada siswa. Memberikan kesempatan kepada siswa berkreasi namun tetap memperhatikan pengggunaan teknologi dalam pembelajaran. Seperti penelitian yang dilakukan di Australia yang Berjudul Two Rivers, Two Islands, One Future (Dua Sungai, Dua Pulau, Satu Masa Depan) adanya pencemaran air di pulau Kangoro. Air sungai menghitam, banyak sampah dan air sungai menjadi asin sehingga ikan tidak ada di sungai. Ternyata hal tersebut sama dengan yang di Palembang. Dari penelitian tersebut agar para pemuda / remaja untuk menjaga lingkungan sekitar dengan, dari hal yang dibiasakan agar bisa. Dalam mengembangkan literature baru perlu kurikulum, kerja sama dengan beberapa sekolah, personalisasi oleh penilaian suara siswa, mengerti apa yang dilakukan oleh computer dan mengembangkan naratif baru. Sedangkan untuk penilaian ada 2 yaitu sumatif dan formatif. Formatif ada reflexi, penilaian dirisendiri , umpan balik dan saling bertukar pendapat sesama teman dan untuk sumatif adalah bagaimana cara menafsirkan, bagaimana merespon dan belajar dengan form maupun isinya. Guru sangat penting dalam membangun literasi baru penggunaan teknologi dalam. Prinsp guru yaitu menanamkan pola piker kepada siswa tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, membimbing dan membantu siswa, memberikan pelajaran untuk membuat suatu produk. Perkembangan teknologi harusnya di manfaatkan dengan baik dan bijak dalam penggunaannya apalagi dalam pembelajaran, yang dapat mempermudah proses belajar, bukan hanya sebagai pengguna media, tapi bagaimana kita dapat menciptakan teknologi pembelajaran dan membuatnya sekreatif mungkin.