Tugas Individu Promosi Kesehatan
Tugas Individu Promosi Kesehatan
Dosen Pengampu:
Bpk. M. Ridwan, S.KM, MPH
Disusun Oleh:
LUCIANA LORENZA
G1A115067
2. Transtheoretical Model
Transtheoretical Model yang diperkenalkan oleh James Prochaska, John
Norcross dan Carlo DiClemente (1994) dalam W. F, Velicer, dkk. (1998),
menggambarkan bahwa seseorang dianggap berhasil dan permanen mengadopsi
suatu perilaku bila telah melalui lima “tahap perubahan” meliputi:
a. Pra Perenungan (Precontemplation)
Tahap manakala seseorang tidak peduli untuk melakukan aksi terhadap
masa depan yang dapat diperkirakan, biasanya diukur dalam enam bulan
berikutnya. Orang pada tahap ini disebabkan oleh tidak tahu atau kurang tahu
mengenai konsekuensi suatu perilaku atau mereka telah mencoba berubah
beberapa kali dan patah semangat terhadap kemampuan berubahnya.
b. Perenungan (Contemplation)
Tahap manakala seseorang peduli untuk berubah pada enam bulan
berikutnya. Mereka lebih peduli kemungkinan perubahan tetapi seringkali
peduli terhadap kosenkuensi secara akut. Keseimbangan antara biaya dan
keuntungan perubahan dapat menimbulkan amat sangat ambivalen, sehingga
dapat menahan seseorang dalam tahap ini untuk waktu yang lama.
c. Persiapan (Preparation)
Tahap manakala seseorang peduli melakukan aksi dengan segera di masa
mendatang, biasanya diukur bulan berikutnya. Mereka telah secara khusus
melakukan beberapa aksi yang signifikan pada tahun sebelumnya.
d. Aksi (Action)
Tahap manakala seseorang telah membuat modifikasi yang spesifik dan
jelas pada gaya hidupnya selama enam bulan terakhir. Karena aksi ini dapat
diamati, perubahan perilaku sering setarakan sebagai aksi. Dalam
Transtheoretical Model, aksi hanya satu dari lima tahap, tidak semua
modifikasi perilaku disebut sebagai aksi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap manakala seseorang berupaya untuk mencegah kambuh tetapi
mereka tidak menerapkan proses perubahan sesering aksinya. Mereka tidak
tergiur untuk kembali dan meningkatkan dengan lebih percaya diri untuk
melanjutkan perubahannya.
3. Interactive Domain Model (IDM)
Menurut Kahan & Goodstads (2001) Interactive Domain Model (IDM)
adalah: suatu model atau konsep yang dapat dipergunakan untuk melihat,
menganalisa, dan sekaligus mendasari rencana intervensi untuk mencegah
penyakit dan masalah kesehatan yang dilakukan oleh tenaga promosi kesehatan
yang terdiri dari 3 domain, yaitu:
- Domain dasar (fondasi) yang meliputi unsur tujuan, nilai, teori
- Domain pemahaman lingkungan
- Domain praktek
Setiap domain tersebut saling berinteraksi dan berhubungan dengan lingkungan
internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang ada pada
masyarakat tersebut antara lain: sosial budaya, ekonomi, sedangkan lingkungan
eksternal adalah lingkungan yang tidak berada dalam masyarakat tersebut, tetapi
berpengaruh terhadap masyarakat tersebut misalnya kebijakan Puskesmas dll.
4. Precede-Procede
Model perencanaan promosi kesehatan yang sering digunakan adalah
Precede-Proceed. Model Precede-Proceed memungkinkan suatu struktur
komprehensif untuk menilai tingkat kesehatan, kebutuhan kualitas kehidupan dan
untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi promosi kesehatan
dan program kesehatan publik lainnya.
Precede (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes in Educational
Diagnosis and Evaluation) menggambarkan perencanaan proses diagnosis untuk
membantu perkembangan program kesehatan atau edukasi kesehatan. Proceed
(Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Enviromental
Development) mendampingi proses implementasi dan evaluasi dari program atau
intervensi yang telah dirancang menggunakan Precede.
Precede terdiri atas 5 fase, yaitu:
1. Fase pertama menentukan kualias kehidupan atau permasalahan sosial dan
kebutuhan suatu populasi.
2. Fase kedua terdiri dari penentuan faktor kesehatan untuk permasalahan
kesehatan.
3. Fase ketiga menganalisis faktor perilaku dan lingkungan.
4. Pada fase keempat, pengindentifikasian faktor-faktor predisposing,
reinforcing, dan enabling.
5. Fase kelima meliputi penentuan promosi kesehatan, edukasi kesehatan, dan
atau kebijakan terkait intervensi mana yang paling sesuai untuk mendorong
perubahan yang diinginkan pada perilaku atau lingkungan, dan pada faktor
yang mendukung perilaku dan lingkungan tersebut.
Proceed terdiri atas 4 fase tambahan, yaitu:
1. Fase keenam, intervensi pada fase kelima diimplementasikan.
2. Fase ketujuh dilakukan proses evaluasi dari intervensi-intervensi tersebut.
3. Fase kedelapan mengevaluasi dampak dari intervensi pada faktor-faktor
pendukung perilaku dan pada perilaku itu sendiri.
4. Fase terakhir terdiri atas evaluasi outcome, yang menentukan efek terbesar
pada intervensi terhadap kesehatan dan kualitas kehidupan suatu populasi.
7. Communication Theory
McGuire (1964), menegaskan bahwa komunikasi dapat dipergunakan untuk
mengubah sikap dan perilaku kesehatan yang secara langsung terkait dengan
rantai kausal yang sama. Efektivitas upaya komunikasi yang diberikan tergantung
dari berbagai input (stimulus) serta output (tanggapan terhadap stimulus).
Perubahan pengetahuan dan sikap merupakan prekondisi bagi perubahan perilaku
kesehatan.
8. Community Mobilization
Merupakan proses pengembangan kapasitas melalui individu, komunitas
atau organisasi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
secara partisipatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebutuhan lain, baik atas inisiatif sendiri atau dirangsang oleh orang lain.
Taylor, S. E., (2012), Health Psychology (8th edition). New York: McGraw-Hill
Higher Education.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (2nd ed.). Berkshire: Open
University Press.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention, and behavior: An
introduction to theory and research. Philippines: Addison-Wesley Publishing
Company.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1980). Understanding attitudes and predicting social
behavior. New Jersey: Prentice Hall Engelwood Cliffs.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (2010). Predicting and changing behavior: The reasoned
action approach. New York: Psychology Press.