Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………...
C. TUJUAN …………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...
A. KESIMPULAN………..……………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………..........
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi adalah salah satu masalah dan tantangan besar yang dihadapi oleh
masyarakat nasional maupun internasional. Korupsi sering dikaitkan dengan
politik, juga dikaitkan dengan perekonomian, kebijakan publik, kebijakan
internasional, kesejahteraan sosial, dan pembangunan nasional. Korupsi di
tanah air kita ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat.
Faktor internal penyebab korupsi dari diri pribadi sedang faktor eksternal
adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor
internal terdiri aspek moral, aspek sikap atau perilaku dan aspek sosial. Faktor
eksternal dilacak dari aspek ekonomi, aspek politis, aspek manajemen dan
organisasi, aspek hukum dan lemahnya penegakkan hukum, serta aspek social
yaitu lingkungan atau masyarakat kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja.
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik mengatasi korupsi adalah
dengan memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan generasi
muda sekarang khususnya mahasiswa di Perguruan Tinggi. Karena mahasiswa
adalah generasi penerus yang akan menggantikan kedudukan para penjabat
terdahulu. Juga karena generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan
lingkungan di sekitarnya. Jadi, kita lebih mudah mendidik dan memengaruhi
generasi muda supaya tidak melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka
lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya” korupsi dari generasi pendahulunya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Bagai mana cara kita bisa menjadi teladan bagi orang lain adalah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberantasan korupsi di Indonesia sudah lama di mulai sejak dimulainya
zaman reformasi pada tahun 1998. Pemerintah secara estafet memcetuskan
undang-undang terkait pendirian lembaga anti-korpsi. Akan tetapi peran dari
lembaga anti-korupsi masih kurang efektif dikarenakan kurangnya kerjasama
inter-lembaga yang terintegrasi.
Melihat fakta yang demikian, maka dibutuhkan peran dari masyarakat
yang bisa dimotori oleh pemuda sebagai pengawal pergerakan dari kinerja
pemerintah. Namun, peran pemuda yang ugal-ugalan juga malah terkadang
menjadi penghambat suksesnya program yang telah dirancang, oleh karenanya
perlu pendidikan karakter yang mengutamakan kearifan lokal.
B. Saran
Beberapa hal yang bisa disarankan untuk pemerintah adalah :
1. Pemerintah harus mengintegrasikan kerjasama antar lembagaanti-korupsi
sehingga bisa semakin efektif dan professional.
2. Pendidikan karakter , penanaman nilai-nilai kejujuran, dan pemberdayaan
pemuda sudah seharusnya dimulain dari sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Syed Hussain. 1987. Korupsi: Sifat, Sebab, dan Fungsi. Jakarta. LP3ES.
www.republikaonline.com
www.okezone.com
Gie, Kwik Kian. 2006. Pikiran yang Terkorupsi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
www.detiknews.com
www.polri.go.id
Kelompok 1 :