Anda di halaman 1dari 10

Pendidikan

Agama Islam
Etika, Moral, Akhlak
Kelompok 2 :

1. Indy Anggarini ( 141160354 )


2. Istiyani ( 141160346 )
3. Rezha Chandra W ( 141160317 )
4. Zain Hafizh F ( 141160325 )
5. Agung Fitra ( 141160332 )
6. Pramadanti S N ( 141160339 )

10/4/2016
PENDAHULUAN

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang
dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang
tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya
kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan
yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan
yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah
jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan
tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia
melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia
bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang
baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri,
hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya
itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang
mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
A. Pengertian Etika,Moral dan Akhlak
1. Pengertian Etika
Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Etika
merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti: adat istiadat Sebagai
cabang dari filsafat, maka etika berangkat dari kesimpulan logis dan rasio guna untuk
menetapkan ukuran yang sama dan disepakati mengenai sesuatu perbuatan, apakah perbuatan
itu baik atau buruk, benar atau salah dan pantas atau tidak pantas untuk dikerjakan. Etika
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan keburukan) di dalam
hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenal gerak-gerik fikiran dan rasa yang dapat
merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenal tujuannya yang dapat merupakan
perbuatan.
2. Pengertian Moral
Secara bahasa moral berasal dari kata Latin “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores”
yang berarti juga adat atau cara hidup. Moral dan etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian
sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dan atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang
sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. moral
juga merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari
dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang
tersebut tingkah lakunya baik.
Contoh :
Perbuatan itu bermoral
Sesuai dengan norma Etika
3. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab “Akhlak” yang merupakan bentuk jamak dari “Khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” berarti budi pekerti, tabi’at, watak. Dalam kebahasaan akhlak sering
disinonimkan dengan moral dan etika.Secara istilah, akhlak didefinisikan oleh beberapa ahli
sebagai berikut :
 Prof. Sr. Ahmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang biasa dilakukan.
Artinya, segala sesuatu kehendak yang terbiasa dilakukan disebut akhlak.
 Ibnu Maskawih mengemukakan bahwa akhlak adalah perilaku jiwa seseorang yang
mendorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan tanpa melalui pertimbangan
(sebelumnya).
 Al-Ghazali memberikan definisi, akhlak adalah segala sifat yang tertanam dalam hati,
yang menimbulkan kegiatan-kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan
pemikiran sebagai pertimbangan.

Dari definisi-definisi tersebut ada kesamaan dalam hal ini :


 Akhlak berpangkal pada hati, jiwa atau kehendak, kemudian
 Diwujudkan dalam perbuatan sebagai kebiasaan (bukan perbuatan yang dibuat-buat,
tetapi sewajarnya).

B. Macam-macam Moral,Etika, dan Akhlak


 Macam-macam Etika
Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau
etis itu sama halnya dengan berbicara tentang moral. Manusia disebut etis karena manusia
secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan
jasmaninya, dan antara ssebagai makhluk dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya
membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam
etika yaitu sebagai berikut:
 Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai
nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan
nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
 Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
 Etika metaetika
Merupakan sebuah cabang dari etika yang membahas dan menyelidiki serta
menetapkan arti dan makna istilah-istilah normatif yang diungkapkan lewat
pertanyaan-pertanyaan etis yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan.
Istilsh-istilah normatif yang sering mendapat perhatian khusus, antara lain keharusan,
baik, buruk, benar, salah, yang terpuji, tercela, yang adil, yang semestinya.

 Macam- macam moral


 Moral keagamaan
Merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama Islam.
 Moral sekuler
Merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama dan hanya bersifat
duniawi semata-mata.

 Macam-macam akhlak
Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-
orang sidiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan akhlak setan dan orang-orang tercela.
Maka pada dasarnya akhlak itu dibagi menjadi dua macam, yaitu:
 Akhlak baik (al-akhlaqul mahmudah), yaitu perbuatan baik terhadap Tuhan, sesama
manusia dan makhluk-makhluk yang lain.
 Akhlak buruk atau tercela (al-akhlakul madzmumah), yaitu perbuatan buruk terhadap
Tuhan ,sesama manusia dan makhluk-makhluk yang lain.

C. Sumber dari Akhlak, Etika dan Moral.


Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau
mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah, bukan akal pikiran atau
pandangan masyarakat sebagaimana konsep etika dan moral. Dan bukan karena baik dan
buruk dengan sendirinya sebagaimana pandangan muktazilah.Hati nurani atau fitrah dalam
bahasa Al-Quran memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia diciptakan
oleh Allah swt memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaan-Nya (QS. Arrum: 30). Karena
fitrah itulah manusia cinta kepada kesucian dan selalu cenderung kepada kebenaran. Namun
fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar,
misalnya pengaruh pendidikan dan linngkungan. Oleh sebab itu ukuran baik dan buruk tidak
dapat diserahkan sepenuhnya kepada hati nurani atau fitrah manusia semata. Fitrah hanyalah
potensi dasar yang perlu dipelihara dandikembangkan.Semua keputusan syara’ tidak akan
bertentangan dengan hati nurani manusia, karena kedua-duanya berasal dari sumber yang
sama yaitu Allah swt. Demikian juga dengan akal pikiran, Ia hanyalah salah satu kekuatan
yang dimilki manusia untuk mencari kebaikan atau keburukan. Pandangan masyarakat juga
bisa dijadikan salah satu ukuran baik dan buruk. Masyarakat yang hati nuraninya sudah
tertututp dan akal pikiran mereka sudah dikotori oleh perilaku tercela tidak bisa dijadikan
ukuran. Hanya kebiasaan masyarakat yang baiklah yang dapat dijadikan ukuran.
Namun demikian dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan.
Pertama, kalau dalam pembicaraan etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau
buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat),
sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang
tumbuh dan berkembang dan berlangsung dimasyarakat.Mengenai istilah akhlak, etika dan
moral dapat dilihat perbedaannya dari objeknya, dimana akhlak menitikberatkan perbuatan
terhadap Tuhan dan sesama manusia, sedangkan etika dan moral hanya menitikberatkan
perbuatan terhadap sesama manusia saja. Maka istilah akhlak sifatnya teosentris, meskipun
akhlak itu ada yang tertuju kepada manusia dan makhluk-makhluk lain, namun tujuan utaetika
dan moral semata-mata sasaran dan tujuannya untuk manusia saja. Karena itu, istilah tersebut
bersifat antroposentris (kemanusiaan saja).

D. Persamaan dan Perbedaan Antara Etika,Moral dan Akhlak


 Persamaan
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
a. Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
b. Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas
akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula
kualitas kemanusiaannya.
c. Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan
dan konsistensi yang tinggi.
 Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana diuraikan di atas
terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing dari keempat
istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
a. Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah. Nilai-nilai
yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan,
sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran Allah.
Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan
kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang
mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan
hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang
menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
b. Moral adalah bahan kajian ayang dipelajari didalam etika. Moral mengajarkan apa
yang benar, etika melakukan kebenaran
c. Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup, sedangkan etika berbuat sesuai apa
yang telah diajarkan dalam pendidikan moral,
d. Moral dapat mengarahkan manusia tentang bagaimana caranya bertingkah laku,
sedangkan etika dapat memberikan alasan logis mengapa manusia harus mengikuti
arahan moral di lingkungannya.
Kesimpulan
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Sedangkan
etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia
semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Dan jika
moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh
kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.Yang menjadi sumber akhlak adalah yang menjadi
ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah.
Jika dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak ukur yang
digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam
pembicaraan moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dimasyarakat.
Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu: akhlak mahmudah dan akhlak
madzmumah. Jika etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif dan
etika metaetika. Sedangkan moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler.
Daftar pertanyaan:

1. Alfian dzulfikar (141160352) : Bagaimana sikap kita jika kita berada pada lingkungan yang
tidak baik?
2. Saffanah (141160359) : Perbedaan etika, akhlak dan moral ?
3. Naufal A (141160344) : Bagaimana mengetahui seseorang punya akhlak yang baik ?
4. Sasmita (141160336) : Perbedaan etika dan moral yang lebih spesifik ?
5. Ayu saputri (141160329) : Bagaimana cara memperbaiki akhlak yang buruk ?
DAFTAR PUSTAKA

http://ismailmg677.wordpress.com/2014/01/08perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-moral/(06-01-
2017, 11:30)

http://nurhayati-catatanpenting.blogspot.co.id/2012/05/pegertian-etika-moral-dan-
akhlak.html?m=1(06-01-2017, 12:15)

https://www.kotametro.com/pengertian-moral-etika-norma-nilai-dan-akhlak-serta-macam-macam-
contohnya.html(06-01-2017, 13:07)

http://wevekuliahonline.blogspot.co.id/2014/05/perbedaan-antara-akhlak-etika-moral-
dan.html?m=1(06-01-2017, 13:13)

Anda mungkin juga menyukai