Anda di halaman 1dari 47

STROKE

Oleh

LISA MUSTIKA SARI


Stroke atau cerebro vaskuler disease (CVD),
adalah kehilangan fungsi otak fokal yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke
bagian otak  sumbatan atau perdarahan
Suatu keadaan terputusnya atau terhentinya aliran
darah ke otak secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan atau ggfs pergerakan, perasaan,
memori, perabaan, dan bicara yg bersifat sementara
atau menetap ( Hickey, 2014)
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Hiperkolesterol dan lemak
4. Obesitas dan kurang aktivitas
5. Usia
6. Kontrasepsi oral dan terapi estrogen
7. Diabetes Melitus
8. Penyempitan pembuluh darah karotis
9. Konsumsi alkohol
Faktor yang bisa dikendalikan
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Hiperkolesterol dan
lemak
4. Obesitas dan kurang
aktivitas
5. Kontrasepsi oral dan
terapi estrogen
6. Diabetes Melitus
7. Penyempitan pembuluh
darah karotis
8. Konsumsi alkohol
Klasifikasi • Berdasarkan keadaan
Stroke patologis
• 1. Stroke Iskemik
– Suplay darah kejaringan
berkurang ke otak karena
obstrukesi taotal atau
sebagian pembuluh darah
otak
– Mekanisme terjadinya
iskemik dibagi 5 yaitu:
Trombosis, emboli, perfusi
sistemik, penyempitan
lumen arteri,
• 2. Stroke Hemoragik
• Stroke yang terjdi karena
perdarahan atau pecahnya
pembuluh darah otak
• Terjadi pendarahan
• 1. Perdarahan intraserebral
• 2. Pendarahan
Subarachnoid
• 3. Aneurima
2. Klasifikasi stroke berdasarkan perjalanan penyakit
• Gangguan neurolgis fokal timbul secara tiba-tiba dan
menghilang daam beberapa menit / jam

Transient Iskemik • Tanda TIA: Kelemahan mendadak pada wajah, lengan,


tangan, disatu sisi, kehilangan kemmapuan bicara,
sulit dimengerti, gangguan penglihatan, pandangan
Attack ( TIA) ganda, pusing nyeri kepala, kesulitan berjalan, tidak
ada koordinasi gerak , perubahan kepribadian,
kehilanagn memori

• Stroke terjadi berlahan –lahan sampai akut,


Progresif ( Stroke munculnya gejala makin memburuk
• Proses progresif beberapa jam sampai
In Evaluation ) beberapa hari

• Gangguan neurologis yang timbul sudah


Stroke Lengkap menetap atau permanen
• Maksimal sejak awal serangan dan sedikit
(Stroke Complete) memperlihatkan perbaikan
Manifestasi klinis
• Akibat kerusakan pada area motorik di korteks bagian
Kelumpuhan wajah atau anggota frontal
gerak badan sebelah( hemiparise
• Bersifat kontralateral
atau hemiplagi ( paralisis) yang
timbul secara mendadak • Kehilangan kontrol otot volunterdan sensorik tidak bisa
untuk fleksi maupun ekstensi

• Gangguan sensitibiltas terjadi karena


Gangguan sensitibilitas pada satu
atau lebih anggota badan kerusakan syaraf otonom dan gangguan
syraf sensorik

Penurunan Kesadaran • Terjadi akibat perdarahan, kerusakan otak


(Konfusi, delirium, letargi, stupor kemudian menekan batang otak terjadi
atau koma ) gangguan metabolik otak akibat hipoksia
• Kempuan bicara, terjadi kerusakan pada area pusat bicara
pada hemisfer kiri
• Afasia terdiri dari
Afasia ( Kesulitan Bicara ) • afasia motorik terjadi diare broca lobus frontal
• , afasia sensorik, terjadi pada area wernike lobus temporal
• afasia global dapat merespon pembicaraan baik menerima
maupun mengungkapkan pembicaraan
Disatria ( bicara cadel • Terjadi kerusakan nervus kranial
atau pelo ) • Kesulitan dalam artikulasi , ucapan tidak jelas

Gangguan penglihatan • Kerusakan lobus temporal dan parietal yg menghambat saraf


optic pada korteks aksipital, kerusakan saraf kranial III, IV dan VI
( diplopia )

Disfagia
• Kesuliatan menelan kerusan sraf kranial IX

• Terjadi karena terganggunya sarag yang


Inkontinensia mempersyarafi bladder dan bowe

Vertigo, mual dan • Terjadi Karena peningkatan Tekanan Intrakranial,


mutah dan nyeri kepala edema serebri
Tanda gejala stroke berdasarkan lokasi kerusakan
LOKASI SINDROME
ARTERI KAROTIS INTERNA  Kelumpuhan pada tangan , kaki, dan wajah yang beralawanan
( ICA ) dengan keruskan otak
Gangguan sensoris tangan , kaki, dan wajah yang beralawanan
dengan keruskan otak
Afasia, apraksia, agnosia
MIDDLE CEREBRAL ARTERI (  Hemiplagia kontralateral
MCA ) Gangguan sensori kontralateral
Afasia

ANTERIOR CEREBRAL ARTERI  Paralisis kontralateral


( ACA) Gangguan berjalan
kehilangan sensoriuS
Keruskan kognitif
Inkontinensia urine
ARTERI VERTEBRA Pusing, nyeri muka, hidung, mata, kelemahan pd wjh
Nistagmus, gangguan pergerakan
Dispagia
Disatria

ARTERI BASILER Kelemahan otot wajah, lidah dan Faringeal


Perbedaan Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik

Gejala Hemoragik Iskemik

• Onset • Sangat akut • Sub Akut/Akut


• Saat Terjadi • Waktu Aktif • Tidak Aktif
• Nyeri Kepala • Hebat • Ringan/ Tidak
• Muntah Pada • Sering ada
Awal • Jarang/ biasa • Tidak ada
• Kaku Kuduk ada • Tidak ada
• Kejang • Biasa Ada • Tidak ada
• Kesadaran • Biasa Hilang • Dapat Hilang
Faktor resiko stroke

Katup jantung rusak, miokard Aneurisma malformasi,


arteriosklerosis
infark fibrilasi, endokarditis arteriousvenous

Trombosis Penyumbatan pembuluh Pendarahan


serebral darah otak oleh bekuan intraserebral
darah, lemak,dan udara

Emboli Perembesan darah


Pembuluh darah serebral ke dalam paremkim
oklusi
otak
Iskemia jarinagn STROKE Penekanan jaringan
otak ( Cerebrovascular accident ) otak
Edema dan
Infark otak, oedema,
kongesti Defisist dan herniasi
jaringansekitar neurologis
Defisit neurologis

Kerusakan terjadi
Kehilangan Resiko pada lobus frontal Disfungsi
Infark
Kontrol Peningkatan kapasitas meori bahasa dan
Serebral atau fungsi
Volunter TIK intelektual komunikasi

Penurunan Hemiplagi Herniasi falks serebri Kerusakan


Disatria,
ferfusi dan dan ke foramen fungsikognitif dan afasia
magnum efek psikologis
jaringn Hemiparesis apraksia
serebral Terjadi kompresi
batang otak
Kerusakan
Lapang perhatian Kerusakan
mobilitas fisik terbatas, kesulitan
komunikasi
dalam pemahaman.
Lupa, frustasi, verbal
Depresi saraf emosi, dendam
KOMA kardiovaskuler kurang kerja sma,
dan pernapasan

Intake nutrisi Kegagalan


Kelemahan Kardivaskuler dan Koping individu yg
tidak adekuat pernapasan tidak efektif
fisik umum Perubahan proses pikir
Penurunan gairah
seksual
Perubahan
Ketidak mampuan Kematian Resiko ketidakpatuhan
pemenuhan perawatan diri
terhadap
penatalksanann
nutrisi
Disfungsi persepsi
Penurunan visual spasial dan
Tingkat kesadaran kehilangan
sensorik

Kemampuan batuk
Disfungsi kandung
Resiko Trauma ( cedera) Perubahan meurun, kurang
kemih dan saluran
persepsi sensorik mobilitas fisik dan
percernaan
produksi sekret

Resiko bersihan Gangguan


Penekanan Resiko Kerusakan
jalan nafas tidak eliminasi uri dan
Jaringan Setempat integritas kulit
efektif) alvi
Pemeriksaan penunjang

A.Pemeriksaan radiologi B. Pemeriksaan laboratorium


• CT scan • Pemeriksaan darah
• MRI lengkap, hb, leukosit,
• Angiografi serebral trombosit, eritrosit, LED
• Sinar x Tengkorak • Pemeriksaan Gula darah
sewaktu
• Pungsi Lumbal
• Kolesterol, Lipid
• Elektrokardiogram
• Asam Urat
• Eletrolit
• Perdarahan Intra serebral
SCAN HAEMORAGIK memperlihatkan suatu area
STROKE
Gambar Ct SCAN bulat, oval atau tidak teratur
tergantung lokasi dan ukurannya,
batas tegas dengan peningkatan
attennuasi (35-80 HU).
Ukurannya bervariasi dari
beberapa mm sampai lebih 500
mm persegi. Haemoragik
memperlihatkan bayangan
hyperdens pada gray / white
matter. Pada perdarahan Sub
Arachnoid Ct Scan
memperlihatkan gumpalan atau
lapisan darah tipis yang
hyperdens juga terlihat pada sulci
hemisfer
Stroke Non Hemoragik
CT Scan menunjukkan nilai
positif pada stroke iskemik
pada beberapa pasien
dengan serangan stroke
sedang sampai dengan
berat setelah 2-7 hari
serangan akan tetapi
tanda-tanda iskemik sulit
didapatkan pada 3-6 jam
kejadian. Tanda-tanda
infark pada CT Scan yaitu
terdapat area hypodens
focal, pada cortical, sub
cortical, Attenuasi daerah
infark berkurang (10-25
HU).
Komplikasi
 Hipoksia Serebral dan menurunnya aliran darah otak
 Edema serebral
 Peningkatan tekanan intrakranial ( TIK )
 Aspirasi

Komplikasi pada masa pemulihan atau lanjut


 Akibat Imobilisasi seperti pneumonia, dekubitus,
kontraktur, inkontinensia urin dan bowel
 Kejang
 Nyeri kepala kronis spt migrain, nyeri kepala tension
 Malnutrisi
Penatalaksanaan
• Penatalaksaan Umum
Fase Akut
• Terapi cairan---Resiko Dehidrasi
• Terapi Oksigen
• Penatalaksanaan P TIK
• Monitor Fungsi Pernapasan
• Monitor Jantung dan TTV
• Monitor Status Cairan Dan elektrolit
• Kontrol kejang
• Lakukan Pemasangan NGT
• Cegah Emboli Paru
• Monitor Tanda-tanda neurologi, spt tngkt kesadaran, keadaan pupil,
fungsi motorik sensorik, nervus kranial, dan reflek
2. Pembedahan
 jika terjadi pendarahan serebrum diameter
lbh 3cm atau volume dari 50 ml
dekompresi atau pemasangan pintasan
ventrikulo-peritonial bila ada hidrosefalus
 Pembedahan Cranialtomi
• Terapi obat –obatan
• Tergantung jenis stroke
• 1. Stroke Iskemik
 Pemberian Trobolisis dengan rt-PA
( recombinant Tissue Plasminogen )
 Pemberian Obat –obat jantung sperti digoksin
2. Stroke Hemoragik
 Antihipertensi : Katopril
 Diuretik : Monitol 20 %, furosemid
 Antikonvulsan : Fenitoin
Fase Rehabilitasi
• Pertahankan nutris yang adekuat
• Program managemen bladder dan bowel
• Memperthankan kesimbangan tubuh dengan
rentang gerak sendi (ROM)
• Pertahankan integritas kulit
• Pertahankan komunikasi yang efektif
• Pemenuhan kebutuhan sehari hari, ADL
• Persiapan pasien pulang
Rehabilatasi Pasca Stroke
• Aktifitas Pembebanan berat

Terapi Fisik • Program Latihan ( ROM )


• Mobilisasi

• Gangguan fungsi tubuh maka terganggu


Okupasional aktifitas dan kehilanagn pekerjaan
• Untuk mengali potensi pasien dan melatih
Terapi kerja sesuai dengan kondisi pasien

• Terapi ini sangat dibutuh mengingat bicara


Speech dan komunikasi merupakan modal
interaksi sosial
Terapi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN STROKE
pengkajian
A. Identitas : Usia, jenis kelamin, suku
B. Riwayat Keperawatan
Awal serangan
Iskemik : saat istirahat, bangun tidur, bertahap
Haemoragik : mendadak, saat beraktifitas
Gejala yang dialami : sakit kepala , penurunan fungsi
neurologis : penurunan kesadaran, gangguan motorik,
gangguan sensorik, gangguan bicara, gangguan koknitif (
penurunan memori )
Riwayat sebelumnya : stroke, hipertensi, DM, penyakit
jantung, Kelaianan pembuluh darah , Anemia, polisitemia
Riwayat keluarga : Stroke & penyakit yang menjadi faktor
resiko ( HT, DM, peny. Jantung ) 29
Lanjutan Pengkjian

Pola Hidup : Perokok, Alkoholik, kurang


aktifitas, konsumsi junk food, stress

Psikososial : support sistem, mekanisme


koping
Pemahaman Pasien & Klg : Pencegahan
stroke berulang & komplikasi lanjut

c. Pemeriksaan fisik
Umum ; TK kesadaran ( kwalitas & Kwantitas
), pupil, TTV, BB & TB
Neurologis : Koqnitif, Memori, Motorik,
Sensorik, Bicara, 12 Saraf Kranial 30
Pengkajian saraf cranial.
• Biasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada
Saraf fungsi penciuman.
I
• Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori primer di antara
mata dan korteks visual. Gangguan hubungan visual-spasial (mendapatkan
hubungan dua atau lebih objek dalam area spasial) sering terlihat pada
Saraf II klien dengan hemipelgia kiri.klien mungkin tidak dapat memakai pakaian
tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk mencocokkan pakaian ke
bagian tubuh.
• Jika akibat stroke mengakibatkan paralisis, padasatu sisi otot-otot okularis
didapatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat unilateral di sisi yang
Saraf III, IV
DAN VI sakit.

• Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis saraf trigenimus, penurunan


kemampuan koordinasi gerakan mengunyah, penyimpangan rahang bawah ke sisi
Saraf V ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi otot pterigoideus internus dan eksternus.
• Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah asimetris,
Saraf VII dan otot wajah tertarik ke bagian sisi yang sehat.

• Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.


Saraf VIII

• Kemampuan menelan kurang baik dan sulit membuka


Saraf IX mulut.

• Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan


Saraf XI trapezius.

• Lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan


Saraf XII fasikulasi, serta indra pengecapan normal.
Pengkajian • Stroke adalah penyakit saraf motorik atas (UMN) dan
mengakibatkan kehilangan control volunteer terhadap
Sistem Motorik. gerakan motorik. Oleh karena UMN bersilangan,
gangguan control motor volunteer pada salah satu tubuh
dapat menunjukkan kerusakan pada UMN di sisi yang
berlawanan dari otak.

Pengkajian • Pemeriksaan reflek terdiri atas reflek


profunda ( dalam ) dan pemeriksaan
Reflek reflek patologis.

• Tidak ditemukan adanya tremor, tic, dan


Gerakan distonia. Pada keadaan tertentu, klien biasanya
Involunter. mengalami kejang umum. Kejang berhubungan
sekunder akibat area fokal kortikal yang peka.
• terdapat ketidakmampuan untuk mengintepretasikan
Pengkajian sensasi.Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori
primer di antara mata dan korteks visual.Kehilangan sensori
Sistem karena stroke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau
mungkin lebih berat, dengan kehilangan propiosepsi
(kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagian
Sensorik tubuh) serta kesulitan dalam mengintepretasikan stimuli visual,
taktil, dan auditorius.

• Setelah stroke klien mungkin mengalami inkontinensia


urine sementara karena konfusi, ketidakmampuan
B4 (Bladder) mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan
untuk mengendalikan kandung kemih karena
kerusakan control motorik dan postural. Kadang
control sfingter urine eksternal hilang atau berkurang

• Stroke adalah penyakit UMN dan mengakibatkan kehilangan


control volunteer terhadap gerakan motorik. Disfungsi motorik
paling umum adalah hemiplegia karena lesi pada sisi otak yang
berlawanan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh,
B5 (Bowel) adalah tanda yang lain. Pada kulit, jika klien kekurangan O2 kulit
akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit
akan buruk. Selain itu, perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus
terutama pada daerah yang menonjol karena klien stroke
mengalami masalah mobilitas fisik.
Lanjutan Pengkjian

D. Pemeriksaan penunjang
– Laboratorium stroke
– CT Scan otak/ MRI
– Thoraks Foto
– EKG

35
• Pemeriksaan fisik
..\..\Askep umum neuro\PENGKAJIAN
NEURO.pptx

36
penatalaksanaan

• Golden Periode pada stroke : 3 jam setelah serangan


• Fase acut pada stroke : 48 – 72 jam setelah serangan
Penanganan pada stadium akut
Tujuan : brain safing, life safing, & qualitas hidup
Pertahankan fungsi pernafasan
Optimalkan hemodinamik, terutama serebral
Atasi sumber masalah sirkulasi
Pertahankan metabolisme secara optimal
Pertahankan kebutuhan nutrisi
Pengobatan faktor resiko

37
Prinsip Penatalaksanaan
Stroke Iskemik

1. Membatasi atau memulihkan iskemia


akut yang sedang berlangsung (3-6 jam
pertama)
2. Mencegah perburukan neurologis yg
berhub.dg stroke yg masih berkembang
(jendela terapi s/d 72 jam)
3. Mencegah stroke berulang dini (dalam 30
hari sejak onset gejala) 38
Mencegah perburukan neurologis yg
berhub.dg stroke yg masih
berkembang (jendela terapi s/d 72
jam)
• Progresi stroke : 20-40% pasien SI
• Risiko terbesar dalam 24 jam pertama

Mencegah stroke berulang dini


(dalam 30 hari sejak onset
gejala)
 5% pasien SI yg dirawat mengalami serangan stroke kedua
dalam 30 hari pertama
 Terapi dini Heparin dapat mengurangi risiko stroke berulang
dini pada pasien dengan kardioemboli
39
penatalaksanaan
Penanganan pada stadium Lanjut

Memelihara fungsi sirkulasi & hemodinamik


Mengurangi & menghilangkan kecacatan
Mengendalikan /mengobati faktor resiko
Cegah stroke berulang
Meningkatkan kwalitas hidup
Mencegah & mengatasi terjadinnya
komplikasi lanjut
40
Diagnosa keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penurunan


kesadaran
2. Resiko aspirasi b.d penurunan kesadaran,
penurunan fungsi saraf 11
3. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d. interupsi aliran darah ke
otak
4. Perubahan pola nafas b.d. obstruksi jalan nafas, penurunan
kesadaran
5. Gangguan mobilitas fisik b.d. penurunan kekuatan otot, penurunan
kesadaran
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kesulitan
menelan, tidak adekwatnya intake sekunder penurunan kesadaran
7. Gangguan komunikasi verbal b.d. kerusakan area bicara, penurunan
fungsi saraf kranial VII
8. Gangguan konsep diri : gambaran diri, harga diri, peran, identitas 41
b.d. penurunan fungsi tubuh, peran & ketergantungan
•Intervens i Kep erawatan
• Monitor & Perthnkn jalan  Monitor intake & output
•nafas lancar
 Monitor & perthnkan kadar
 Monitor & pethnkn tanda •gula darah stabil
•vital stabil
 Cek pemeriksaan
 Atur posisi neutral & •penunjang lain
•tinggikan kep tt 300  Lakukan pencegahan
 Monitor AGD dan •kejang bila perlu
•elektrolit  Tes kemampuan menelan
 Kaj i status neurologik  Monitor fungsi kandung
•secara periodik •kemih & defekasi
43
44

•Bladder Management

Lisa Mustika Sari •45


• 2016

•Swallowing Management

2016 •Lisa Mustika Sari / Stroke2016 •46


Anda mungkin juga menyukai