KETAHANAN NASIONAL
Disusun Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini membahas tentang “Ketahanan Nasional”.
Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada Bapak dosen selaku Pengampu mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan selama perkuliahan berlangsung, sehingga dapat
menyelesaiakan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Harapan kami, mudah – mudahan Makalah Pendidikan
Kewarganegaraan ini bisa bermanfaat dan berguna bagi para pembacanya.
Semoga Allah memberikan balasan atas bantuan dan pemikirannya.
Tim penulis
i
ii
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
3
4
Nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar
maupun dalam, yang lansung maupun tidak langsung yang membahayakan
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional.
Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsepsi Ketahanan
Nasional Indonesia berawal dari konsepsi kekuatan nasional yang
dikembangkan oleh kalangan militer (Winarno, 2008).
2.3. Fungsi dan Tujuan Ketahanan Nasional
Seperti yang telah sedikit dijelaskan pada bagian latar belakang
bahwasannya setiap bangsa memiliki cita – cita, tujuan atau impian yang
menjadikan dasar akan dibawa kemana bangsa tersebut. Setiap bangsa
memiliki tujuan atau cita – cita yang berbeda, bangsa Indonesia tentu saja
memiliki cita – cita atau tujuan nasional. Tujuan tersebut terdapat pada
PembukaanUndang – Undang Dasar 1945 alenia ke – 4 yang berbunyi
(Rukiyati, et al, 2013).
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia, yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang – Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan Rakyat, dengan berdasar pada : Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosila bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam mewujudkan cita – cita nasional tersebut tidaklah mudah, berbagai
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) datang seiring
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
c. Aspek Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi,
dan manajemen) dandistribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan
rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah meningkatkan
kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke
seluruh wilayah Negara. Ketahanan di bidang ekonomi sangatlah erat
dengan ketahanan nasional.
Dalam usaha mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa diperlukan
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian dengan daya saing tinggi serta berujung pada kemakmuran
rakyat. Pembangunan ekonomi juga diharapkan mampu mencipakan
lapangan kerja sehingga mampu menciptakan kemakmuran rakyat serta
meningkatkan pendapatan nasional.
d. Aspek Sosial Budaya
Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik budaya
bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG, baik yang datang dari dalam
maupun luar. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
sosial budaya manusia yang dijiwai kepribadian nasional yang berdasar
pancasila, yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun bersatu, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan selaras, serasi, seimbang serta
kemampuan menangkal budaya asing yang tidak sesuai budaya nasional.
Esensi dari ketahanan sosial dan budaya yaitu dimana masyarakat
mengembangkan potensi dan kemampuan masyarakat berdasarkan
Pancasila (Sumarsono, 2000 dalam Sunarso, et al ,2013). Nilai – nilai
dalam Pancasila akan diwujudkan sebagai pandangan hidup serta aturan
tuntutan sikap dan prilaku berdasarkan nilai serta elemen yang sosial
budaya Indonesia.
e. Aspek Pertahanan dan Keamanan
10
11
11
12
3. Kualitas/keterampilan/keul
etan/kemandirian
SKA 1. Potensi 1. Bahan makanan
2. Jenis/macam kekayaan 2. Bahan mineral/flora/fauna
alam 3. Energi Tingkat eksploitasi
IDEOLOGI 1. Kemantapan 1. Penghayatan agama dan
penghayatan dan kepercayaan menurut dasar
pengamalan pancasila kemanusiaan yang adil dan
beradab secara rukun dan
saling menghormati antar
agama, Sikap tenggang
rasa dan berani membela
kebenaran dan keadilan
3. Kesadaran berbangsa dan
bernegara, serta rela
berkorban demi
kepentingan persatuan,
kesatuan serta
mengutamakan
keselamatan Negara
daripada kepentingan
pribadi atau golongan
4. Demokrasi yang
berkesatuan dan persatuan,
serta mengutamakan
kepentingan nusa dan
bangsa dengan tetap
menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia
5. Bersikap adil, tidak boros,
sederhana, bekerja keras
dan menghargai hasil kerja
orang lain
POLITIK 1. Kebijaksanaan 1. Sistem manajemen
pemerintah sesuai nasional
dengan keinginan dan 2. Sistem kehidupan politik
tuntutan rakyat 3. Penegakan hukum
2. Sistem pemerintahan 4. Dwifungsi ABRI
3. Politik luar 5. Kualitas aparatur negara
negeri/kualitas diplomasi
EKONOMI 1. Kekuatan pertumbuhan 1. tenaga dan lapangan kerja
ekonomi nasional 2. modal IPTEK
2. Pemerataan pendapatan4. Manajemen
3. stabilitas 5. Pertanian/pangan
6. Perindustrian
7. Prasarana dan sarana
(komunikasi, transportasi)
8. Perdaganagan
12
13
9. Moneter
10. Neraca pembayaran
SOSIAL 1. Kematangan 1. Kehidupan beragama dan
watak/identitas nasional kepercayaan kepada Tuhan
BUDAYA
bangsa Yang Maha Esa
2. Moral/kebudayaan 2. Penghayatan dan
nasional/bangsa pengamalan Pancasila di
segenap bidang kehidupan
bangsa; jiwa, semangat dan
nilai Pancasila berdasarkan
tradisi dan pewarisan
sejarah Pendidikan
nasional berdasarkan
Pancasila; kepribadian
Indonesia, rasa harga diri
dan kebanggaan nasional;
kemampuan akulturatif
terhadap budaya asing
secara positif
4. Disiplin nasional dan
tanggung jawab serta
kesetiakawanan sosial
5. Kesejahtaraan sosial,
kependudukan dan
pembauran nasional
6. Kesehatan, keluarga
berencana, perumahan dan
pemungkiman
7. Ilmu penegetahuan
teknologi, penelitian dan
produktivitas nasional
8. Generasi muda dan
peranan wanita dalam
pembangunan
HANKAM 1. Kualitas dan kuantitas 1. Kesadaran bela Negara
angkatan bersenjata 2. Kepemimpinan
2. Kesiagaan 3. Sistem Hankam yang
penyelenggaraan merata
Hankam yang merata 4. Pembinaan Hankam
Negara
5. Industri dan prasarana
13
14
14
15
menghasilkan barang dan jasa dalam pasar bebas. Kapitalisme juga menuntut
adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat,
kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan dan manajemen
yang rasional. Ini semua menuntut adanya mekanisme global baru berupa
struktur kelembagaan baru yang ditentukan oleh ekonomi raksasa.
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknyanilai-
nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat terjadinya erosi nilai-nilai sosial
budaya, atau bahkan jati diri suatu bangsa. Pengaruh ini semakin lancar
sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi media informasi dan komunikasi
seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya. Masuknya nilai
budaya asing akan membawa pengaruh pada sikap, perilaku dan kelembagaan
masyarakat. Menghadapi perkembangan ini diperlukan suatu upaya yang
mampu mensosialisasikan budaya nasional sebagai jati diri bangsa.
Globalisasi juga berdampak terhadap aspek pertahanan dan keamanan
negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat
mengganggu keamanan bangsa. Globalisasi juga menjadikan suatu negara
perlu menjalin kerjasama pertahanan dengan negara lain, seperti : latihan
perang bersama, perjanjian pertahanan dan pendidikan militer antar personel
negara. Hal ini dikarenakan ancaman dewasa ini bukan lagi bersifat
konvensional, tetapi kompleks dan semakin canggih. Contohnya ialah :
ancaman terorisme, pencemaran udara, kebocoran nuklir, kebakaran hutan,
illegal fishing, illegal logging dan sebagainya.
Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi, pertama, sebagai ancaman dan
kedua, sebagai peluang. Globalisasi akan menimbulkan ancaman, ditengarai
oleh adanya dampak negatif bagi bangsa dan negara.. Di sisi lain globalisasi
memberikan peluang yang itu akan berdampak positif bagi kemajuan suatu
bangsa. Oleh karena itu, dalam era global ini perlu kita ketahui macam
ancaman atau tantangan apa yang diperkirakan dapat melemahkan posisi
negara–bangsa.
2. Ancaman di Era Global
15
16
16
17
17
18
hutan, dan bencana lainnya. Bencana alam baik langsung maupun tidak
langsung mengancam keselamatan masyarakat. Selain itu, keamanan
transportasi juga merupakan salah satu dimensi ancaman keselamatan umum
yang cukup serius di Indonesia.
18
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ketahanan nasional suatu Negara sangatlah penting bagi keberlangsungan
hidup bangsa atau masyarakat yang menghuni suatu negara. Maka ketahanan
suatu Negara harus selalu dipelihara serta diperkuat guna mempertahankan
kedaulatan, keuletan serta kesejahteraan bangsa. Dengan mempertimbangkan
unsur – unsur pemerkuat ketahanan nasional suatu Negara seperti halnya pada
Astragatra yang mencangkup hubungan manusia dengan alam dan sosial,
disamping itu perlulah juga pertahanan dan keamanan guna memperkuat dan
memperkokoh ketahanan nasional dari gempuran ATHG. Sehingga mampu
mewujudkan cita – cita nasional bangsa atau Negara.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
20