Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MINIRISET

SEMINAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM DAN HUKUM


“HUKUM MEMAKAI HIJAB BAGI WANITA MUSLIM DAN KAITANNYA
DENGAN PENGGUNAAN HIJAB DALAM DUNIA KERJA”

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam yang
diampu oleh Dr. H. Sudirman, M.Ag.

Penyusun:
Defani Rizki Kartika Putri
(1504573)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kaum perempuan merupakan mahluk yang sangat dimuliakan dalam Islam, karena
perempuan sangatlah indah juga sangat rentan sehingga Islam sangat melindungi mereka
dan menghimbau mereka untuk pandai menjaga dirinya sendiri. Islam telah membuat
aturan-aturan yang bertujuan untuk menjaga kehormatan mereka agar terhindar dari segala
sesuatu yang dapat merusak mereka. Salah satu aturan yang diwajibkan bagi kaum
perempuan dalam Islam adalah menggunakan hijab untuk menutup aurat mereka.
Di Indonesia sendiri karena mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam
beberapa tahun terakhir memakai hijab sudah menjadi trend yang menjamur di kalangan
perempuan Indonesia, banyak terlihat perempuan yang mulai menggunakan hijab dalam
kegiatan sehari-harinya dengan bebas, mereka mulai menggunakannya tidak hanya saat
pergi ke tempat ibadah namun juga saat bekerja, pergi belajar, berbelanja dan aktifitas
lainnya. Berbeda dengan tahun-tahun kebelakang dimana penggunaan hijab masih sangat
dibatasi.
Namun tidak dapat dipungkiri jika kebebasan dan aturan saat ini tidak dapat kita lihat
sepenuhnya dalam bidang pekerjaan, dimana dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa
aturan-aturan yang harus diikuti oleh para pegawai yang sifatnya mengikat/mengatur
mereka seperti tuntutan pekerjaan/standar berpakaian/aturan penampilan. Karena beberapa
aturan tersebutlah beberapa kalangan wanita merasa tidak nyaman dan sebagiannya
menuruti saja aturan tersebut tanpa menghiraukan aturan – aturan yang terdapat dalam
Islam. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk mencari tahu bagaimana hukum
Islam mengenai penggunaan hijab dan kaitannya dengan dunia pekerjaan saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari hukum dan hukum islam?
2. Apakah pengertian dari aurat dan hijab?
3. Bagaimana hukum tentang seruan wanita muslim untuk memakai hijab dalam Islam?
4. Apa sajakah yang tidak boleh digunakan oleh wanita muslim?
5. Aturan penampilan seperti apakah dalam dunia kerja yang bertentangan dengan hukum
dalam Islam?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hukum dan hukum islam.
2. Untuk mengetahui pengertian dari aurat dan hijab.
3. Untuk mengetahui tentang seruan wanita muslim untuk memakai hijab dalam Islam.
4. Untuk mengetahui hal yang tidak boleh digunakan oleh wanita muslim.
5. Untuk mengetahui aturan penampilan dalam dunia kerja yang bertentangan dengan
hukum dalam Islam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN PUSTAKA

1. Hukum

Utrecht (2013) menyebutkan: "Hukum adalah himpunan petunjuk hidup –perintah dan
larangan– yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh
seluruh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup
tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa itu".
Menurut Wikipedia, Hukum adalah peraturan yang mengatur tingkah laku atau
tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan berisikan perintah dan larangan untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur
perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
2. Hukum Islam

Pengertian hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidah-kaidah yang
didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf
(orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi
semua pemeluknya. Dan hal ini mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh Rasul untuk
melaksanakannya secara total. Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang
diperintahkan Allah Swt untuk umatNya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik yang
berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun yang berhubungan dengan amaliyah.

Sumber hukum Islam yang utama adalah Al-Qur’an dan Hadist yang didalamnya
terdapat ketentuan-ketentuan untuk umat Islam. Dalam buku Zirzis (2014:10) ketentuan
dasar hukum dalam Islam memiliki 3 kelompok hukum, yaitu:
a) Tuntutan syariat yang terdiri dari 2 macam; wajib dan sunnah
b) Larangan syariat yang terdiri dari 2 macam; haram dan makruh
c) Mubah/Pembolehan yaitu apa yang dibiarkan oleh syariat kepada umatnya untuk
memilih antara melakukan atau meninggalkan.

3. Aurat dan Hijab

Secara bahasa, Aurat adalah setiap yang dirasa buruk jika ditampakkan. Ditinjau dari
syariat, aurat yaitu bagian tubuh manusia yang harus ditutup dan diharamkan membukanya,
melihat atau menyentuhnya. Ia merupakan syarat atau fardhu dalam sahnya shalat. (Zirzis,
2014:13)

Aurat perempuan tidak boleh terlihat dalam 2 keadaan, (Zirzis, 2014:44-50) dikatakan
bahwa aurat tidak boleh terlihat saat Shalat dan saat di hadapan pria yang bukan mahram.
Hal tersebut juga disepakati oleh para ulama jika yang dikatakan aurat adalah selain wajah
dan kedua telapak tangan dari tubuh perempuan.
Menurut Wikipedia, Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "penghalang".
Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata hijab lebih sering
merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh perempuan muslim (lihat HIJAB). Namun
dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas
sesuai dengan tuntunan agama.

Al-Hujub dan Al-Hijab ditinjau dari sisi bahasa adalah mencegah dan menghalangi
jangan sampai terjadi. Hijab ditinjau dari sisi syariat adalah sesuatu yang menutupi tubuh
perempuan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram juga menghindari terlihatnya
lekukan-lekukan tubuhnya, seperti hijab dll. (Zirzis, 2014:148)

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penyampaian mini riset ini adalah metode deskriptif.
Sumber data diperoleh dari studi pustaka dari buku-buku, internet dan media sosial. Juga
data diperoleh melalui wawancara dan observasi dari peristiwa atau aktivitas, tempat atau
lokasi, informan baik langsung ataupun tidak langsung. Strategi penelitian dengan
menggunakan pendekatan fenomenologis. Bogdan & Biklen, 1982 (Sutopo,2002:27)
menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologis menekankan pada berbagai aspek subjektif
dari perilaku manusia supaya dapat memahami tentang bagaimana dan apa makna yang
mereka bentuk dari berbagai peristiwa dalam kehidupan mereka sehari-hari.
BAB III
PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
1. HUKUM MEMAKAI HIJAB BAGI WANITA

Dalam Islam telah dijelaskan bahwa hukumnya wajib bagi seorang umat muslim baik laki-
laki maupun perempuan untuk menutup aurat mereka agar mereka dapat membedakan dirinya
dengan binatang.
Menurut Abdul Al-karim Zaidan dalam makalah Sumber Hukum Islam (2017) pengertian
Wajib, secara etimologi kata wajib berarti tetap atau pasti.secara terminologi,seperti yang
dikemukakan Abdul Al-karim Zaidan, ahli hukum islam berkebangsaan Irak, wajib
berarti:Sesuatu yang diperintahkan (diharuskan) oleh Allah dan Rasul-Nya untuk dilaksanakan
oleh orang mukalaf, dan apabila dilaksanakanakan mendapat pahala dari Allah, sebaliknya
apabila tidak dilaksanakan diancam dengan dosa.
Seperti dalil Al-Qur’an, Surat Al-Ahzab Ayat 59:

‫ي أَيُّ َها يَا‬ ِ ‫اء َوبَنَاتِكَ ِِلَز َو‬


ُّ ‫اجكَ قُل ال َّن ِب‬ ِ ‫س‬َ ِ‫ّللا ُ َو َكانَ ۗ يُؤذَينَ فَ ََل يُع َرفنَ أَن أَدن ََٰى َٰذَلِكَ ۚ َج ََل ِبي ِب ِه َّن ِمن َعلَي ِه َّن يُدنِينَ ال ُمؤ ِمنِينَ َون‬
َّ
‫ورا‬ً ُ‫َر ِحي ًما َغف‬

Artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan hijabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surat An-Nur ayat 31
ِ َ‫ظ َه َر ِم ْن َها ۖ َو ْليَض ِْربْنَ ِب ُخ ُم ِره اِن َعلَ ٰى ُجيُو ِب ِه ان ۖ َو ََّل يُ ْبدِينَ ِزي َنت َ ُه ان ِإ اَّل ِلبُعُولَ ِت ِه ان أ َ ْو آبَائِ ِه ان أَ ْو آب‬
‫اء بُعُولَ ِت ِه ان أَ ْو أ َ ْبنَا ِئ ِه ان أَ ْو‬ َ ‫ِإ اَّل َما‬
َ‫اْل ْربَ ِة ِمن‬ ُ َ
ِ ْ ‫َت أ ْي َمانُ ُه ان أ ِو التاا ِبعِينَ َغي ِْر أو ِلي‬ َ َ
ْ ‫سا ِئ ِه ان أ ْو َما َملَك‬ َ َ َ َ َ ِ ‫أ َ ْبن‬
َ ِ‫َاء بُعُولَتِ ِه ان أ ْو ِإ ْخ َوانِ ِه ان أ ْو َبنِي ِإ ْخ َوانِ ِه ان أ ْو بَنِي أخ ََواتِ ِه ان أ ْو ن‬
‫سا ِء ۖ َو ََّل يَض ِْربْنَ ِبأ َ ْر ُج ِل ِه ان ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِينَ ِم ْن ِزينَتِ ِه ان ۚ َوتُوبُوا ِإلَى ا‬
ِ‫َّللا‬ َ ِ‫ت الن‬ ِ ‫ظ َه ُروا َعلَ ٰى َع ْو َرا‬ ْ َ‫الط ْف ِل الاذِينَ لَ ْم ي‬
ِ ‫الر َجا ِل أ َ ِو‬ ِ
َ‫َج ِميعًا أَيُّهَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ لَعَلا ُك ْم ت ُ ْف ِلحُون‬

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan


pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
2. PAKAIAN YANG YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ISLAM
Cara berpakaian yang tidak sesuai aturan islam dalam Zirzis (2014:202) antara lain :
a) Pakaian yang tidak menutup aurat. Pakaian apabila digunakan tidak menutupi seluruh
badan secara sempurna karena kekurangan bahan dan malah menampakan aurat secara
jelas.
b) Pakaian yang berfungsi sebagai perhiasan. Pakaian yang sengaja digunakan karena
banyaknya hiasan berharga yang tertempel pada pakaian dan dipakai untuk menunjukan
kesombongan dan kekayaannya.
c) Kainnya yang digunakan tipis, tidak tebal. Pakaian yang terbuat dari kain yang tipis
atau hanya menggunakan satu lapis kain sehingga apabila terkena sinar matahari
menerawang dan memperlihatkan aurat.
d) Pakaian ketat, sehingga menggambarkan sesuatu dari tubuhnya. Pakaian yang
digunakan membuat pemakainya seperti hanya membungkus badan dengan kain dan
menampakan lekuk tubuh/ aurat dengan sangat jelas.
e) Pakaian yang diberi wewangian atau parfum. Pakaian karena bahan pewangi yang telah
ditambahkan membuat lawan jenis tertarik karena keharumannya.
f) Pakaian yang menyerupai laki-laki. Pakaian yang tidak lazim digunakan oleh seorang
wanita, dengan tujuan agar terlihat seperti laki-laki.
g) Pakaian yang menyerupai pakaian kafir. Pakaian yang biasa digunakan oleh kaum kafir,
semacam ciri khas dari kaum mereka yang seharusnya tidak untuk ditiru.
h) Pakaian libas syuhrah (pakaian popularitas). Pakaian yang sangat berbeda sehingga
sangat mencuri perhatian karena keanehannya.

3. HASIL OBSERVASI

Setelah melakukan observasi dengan mendatangi kegiatan off air, pengalaman dibidang
radio, melihat acara tv, melihat di lapangan/jalan serta melihat internet dan media sosial.
Peneliti mendapatkan data mengenai beberapa bidang pekerjaan yang memang
penyesuaiannya masih kaku terhadap peraturan berpakaian karyawannya dilihat dari aturan-
aturan kantor juga syarat pencarian pegawai, ada pekerjaan yang memang benar-benar tidak
memperbolehkan karyawan berhijab dan ada juga pekerjaan yang memperbolehkan karyawan
berhijab namun dengan aturan-aturan, yaitu dalam bidang:Bidang Pemerintahan dan Hukum,
contoh: Tentara Wanita, Polisi Wanita.

a) Bidang Sosial Budaya, contoh : Penari, Guide.


b) Bidang Informasi dan Komunikasi, contoh : MC, Pembawa berita.
c) Bidang Penjualan/Ekonomi, contoh : SPG
d) Bidang Pariwisata, contoh: Pramugari
Dari observasi yang didapat, beberapa bidang pekerjaan yang kurang mentoleransi
karyawan pengguna hijab merupakan pekerjaan yang paling diminati oleh masyarakat luas,
namun pekerjaan tersebut masih memiliki aturan yang kurang fleksibel terhadap karyawan
berhijab dan hampir bersifat memaksa kepada karyawan untuk mengikuti aturan yang sudah
ada dalam pekerjaan. Karena banyaknya peminat dalam bidang-bidang pekerjaan tersebut
maka persainganpun akan semakin ketat dan tidak pandang bulu, sehingga kemungkinan besar
karyawan yang diterima adalah yang mengikuti aturan dari pekerjaan tersebut, sedangkan
orang orang yang memegang prinsip untuk mengikuti hukum aturan Islam dengan
mempertahankan hijab tersisihkan dan juga tidak jarang ada yang memutuskan untuk
melepaskan hijabnya demi pekerjaan yang diinginkannya meskipun dia mengetahui hukum
Islam mengenai pemakaian hijab.

4. HASIL WAWANCARA

Peneliti telah mewawancarai 2 orang perempuan yang merupakan mahasiswa di UPI


dengan latar belakang yang sama yaitu menekuni bidang hiburan. Narasumber pertama
merupakan mahasiswa seni rupa yang belum menggunakan hijab, sedangkan Narasumber
kedua merupakan mahasiswa administrasi pendidikan. Namun mereka dua orang yang saling
mengenal satu sama lain dikarenakan mereka mengikuti kegiatan kampus yang sama, yaitu unit
radio kampus, mereka berada diangkatan yang sama namun dalam bidang yang berbeda.
Narasumber pertama menekuni bidang off air yaitu menjadi MC dan model, narasumber kedua
menekuni bidang on air yaitu siaran namun ia juga sering menjadi MC.
Narasumber pertama juga merupakan seorang muslimah namun belum menggunakan
hijab, ia hanya menggunakan hijab disaat acara tertentu saja seperti untuk pengajian, saat
lebaran, saat mengikuti mata kuliah tertentu, ia juga mengaku menemukan beberapa kesulitan
saat menekuni bidang seni seperti MC dan Model karena persaingannya yang ketat dan juga
harus pandai dalam memasarkan diri, dengan kata lain penampilan sangat penting untuk bidang
pekerjaan ini. Ia juga merasa memiliki keuntungan tidak menggunakan hijab karena di
lingkungan unit radio kebanyakan perempuannya merupakan pengguna hijab, sehingga tentu
saja beberapa panggilan kerja untuk menjadi MC dan livereport yang memerlukan perempuan
tidak berkerudung untuk kepentingan hiburan akan dilimpahkan kepada narasumber satu, juga
beberapa saat yang lalu dia juga mendapatkan kesempatan untuk trip ke jepang dengan starting
line. Saat ditanya apakah dia merasakan persaingan dengan perempuan berhijab, ia menjawab
bahwa tentu saja ia merasakan persaingan karena tidak jarang sekarang ini pare pengguna hijab
modern yang modis/ biasa disebut hijabers sangat mencuri perhatian khalayak belakangan ini,
dan ia merasa tidak masalah dengan hal tersebut. Ia juga merasa tentu saja perempuan berhijab
memliki peluang yang sama besarnya dengan dia untuk pekerjaan di bidang seni walaupun
akan terjadi batasan yang tidak akan bisa dilakukan perempuan berhijab karena sebuah
tuntutan. Jika ia diberikan taawaran menggunakan kerudung pada saat melakukan pekerjaan ia
mengatakan mungkin akan menerimanya. Dia juga sebenarnya sudah mengetahui hukum
perempuan dari menutup aurat/menggunakan hijab, namun menurutnya perubahan tidak bisa
langsung dilakukan perlu niat yang besar juga dia beranggapan akhlah tidak selalu diukur dari
penggunaan hijab, dan dia masih mencoba untuk menuju kesana. Saat ditanya apakah
perempuan berhijab mengalami diskriminasi dalam dunia kerja ia menjawab mungkin iya
dalam beberapa aspek pekerjaan karena ada juga pekerjaan yang sangat tegas melarang
pekerjanya menggunakan hijab atau lebih membutuhkan perempuan tidak berhijab.
Narasumber kedua merupakan seorang muslimah yang sudah menggunakan hijab, ia
menggunakan hijab setiap waktu dalam segala aktifitasnya, ia juga mengaku menemukan
beberapa kesulitan saat menekuni bidang seni seperti MC karena sebenarnya siapapun bisa
menjadi MC asalkan memiliki public speaking yang baik, dengan kata lain persaingannya ketat
dalam bidang pekerjaan ini. Ia merasa tidak mengalami kerugian karena menggunakan hijab
dalam dunia pekerjaannya karena dia beranggapan jika dia bekerja dengan relasi yang banyak
dan menimbulkan kesan yang baik saat bekerja ia akan terus mendapatkan pekerjaan sebagai
MC, dia tidak merasakan perbedaan karena di lingkungan unit radio memang kebanyakan
perempuannya merupakan pengguna hijab, namun tentu saja dikarenakan jumlah perempuan
yang banyak tersebut ia harus benar benar menunjukan kemampuannya untuk mendapat
paggilan sebagai MC lagi. Saat ditanya apakah dia merasakan persaingan dengan perempuan
yang tidak berhijab, ia menjawab bahwa tentu saja ia merasakan persaingan karena memang
pada dasarnya bahwa dunia seni/hiburan dikeliling oleh perempuan cantik yang tidak menutup
sebagian auratnya, dan dirasa dalam dunia hiburan hal tersebut dipandang lebih menarik
ketimbang perempuan berhijab. Namun dia merasa sekarang ini persaingannya hampir
seimbang dikarenakan banyak hijabers cantik yang juga tidak ragu mulai menekuni dunia
seni/hiburan. Jika ia diberikan tawaran untuk tidak menggunakan kerudung pada saat
melakukan pekerjaan ia mengatakan sama sekali tidak akan menerimanya. Dia juga mengatakn
sudah mengetahui hukum dari menutup aurat/menggunakan hijab, sehingga dia berpakaian
yang sepantasnya menurut ajaran Islam. Saat ditanya apakah perempuan berhijab mengalami
diskriminasi dalam dunia kerja ia menjawab iya karena ada beberapa pekerjaan yang sangat
populer di Indonesia namun sangat jarang terlihat perempuan pengguna hijab seperti
pramugari, polisi, tentara dll. Terutama dalam bidang seni/hiburan perempuan berhijab
terkadang dipandang sebelah mata dikarenakan tidak menarik.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulannya bahwa di Indonesia sendiri masih terdapat penerapan aturan tertulis
maupun tidak tertulis tentang pelarangan penggunaan hijab di beberapa bidang pekerjaan.
Sehingga perempuan haruslah memiliki iman yang kuat agar tidak dilema dengan tawaran yang
ada, karena memakai hijab/menutup aurat adalah sebuah kewajiban yang dalam pelaksanaanya
menjadi pilihan hidup kita. Perempuan berhijab juga memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh pekerjaan. Diharapkan para pembuka lapangan pekerjaan dapat mengatur kembali
aturan syarat penerimaan kerja mereka agar lebih memperhatikan wanita berhijab dan tidak
mengesampingkannya karena perempuan juga dapay bersaing dalam bidang pekerjaan.
Fenomena berhijab di kalangan masyarakat Indonesia memang tengah menjamur, namun
semoga itu semua tidak hanya untuk sementara waktu dan perempuan berhijab dapat tetap
istiqomah dalam pilihannya.
Lampiran
Instrumen Wawancara
1. Apakah anda menggunakan hijab? Kapan anda menggunakan hijab dan dalam kegiatan
apa?
2. Apakah anda menemui kesulitan dalam bidang pekerjaan yang sedang anda tekuni?
3. Apakah anda merasa diuntungkan atau dirugikan karena menggunakan/tidak
menggunakan hijab?
4. Apakah anda merasakan persaingan dengan wanita berhijab/tidak berhijab?
5. Apakah menurut anda perempuan berhijab/tidak berhijab memiliki kesempatan yang
sama dalam bidang pekerjaan?
6. Jika anda diberikan tawaran pekerjaan untuk memakai hijab/melepas hijab apakah anda
akan menerimanya?
7. Apakah anda sudah mengetahui aturan hukum dari penggunaan hijab/menutup aurat
bagi wanita?
8. Apakah menurut anda perempuan berhijab mengalami diskriminasi dalam dunia kerja?
Hasil Diskusi Kelas
1. Feybie Nur Ramdhani: Bagaimana perempuan berhijab menyikapi aturan pelarangan
penggunaan pekerjaan di beberapa bidang pekerjaan?
Sebagian perempuan menyikapinya dengan cara tidak mengambil pekerjaan tersebut
karena merasa rezeki sudah diatur oleh Allah SWT sehingga mereka tidak perlu
khawatir karena masih ada pekerjaan lainnya, sebagian lagi memprotes aturan tersebut
dan melaporkannya ke kantor tenaga kerja atau kantor yang bersangkutan, sebagiannya
lagi menerima tawaran pekerjaan tersebut meski harus melepaskan hijabnya. Kembali
lagi sikap yang diberikan tergantung dengan seberapa besar keimanan seseorang agar
mereka tetap istiqomah dalam pilihan yang mereka buat sendiri
2. Rossa Mawar Kusuma: Bagamana menyikapi seorang pemimpin daerah yang hanya
menggunakan hijab setelah dicalonkan menjadi pejabat walaupun sebelumnya beliau
tidak menggunakan hijab?
Sebaiknya kita jangan langsung menghakimi orang tersebut dan suudzon atas alasannya
tiba tiba menggunakan hijab saat sudah dicalonkan, melainkan kita harus memberi
dukungan agar orang tersebut dapat seterusnya mempertahankan hijabnya mungkin
memang tujuan dari orang tersebut memang ingin belajar, karena kita tidak mengetahui
maksud hati dari seseorang serta tujuannya, karena hanya Allah SWT yang
mengetahuinnya.
3. Resti Nurjamilah: Bagaimanakah status teman saya yang menggunakan hijab saat
beraktifitas namun pada saat beekrja melepaskan hijabnya?
Memang dalam Islam, Allah SWT sangat membenci orang orang yang mempermainkan
apa yang sudah diperintahkan, jika melihat dalam hal tersebut orang tersebut sudah
termasuk munafik karena selalu melepas pasang hijabnya, namun kenyataanya kita
sendiri tidak ada yang mengetahui bagaimanakah hukum Allah SWT mengenai hal
tersebut, karena mungkin baru segitu saja kemampuan orang tersebut untuk
memperjuangkan iman dan aqidah keislamannya. Wallahualam.
DAFTAR PUSTAKA

Kangbro. (Tanpa Tahun). Pengertian Hukum Islam, Sumber dan Tujuan.


(http://www.mohlimo.com/pengertian-hukum-islam-sumber-dan-tujuan/ , diakses 28 Maret
2018)

Sutopo, HB.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press

Utrecht, E. 2013. Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Ichtiar baru

Wikipedia. (Tanpa Tahun).Hijab. (Online). (https://id.wikipedia.org/wiki/Hijab , diakses 28


Maret 2018)

Wikipedia. (Tanpa Tahun).Hukum. (Online). (https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum diakses 28


Maret 2018)

Zaidan, Abdul Al-karim. 2017. Sumber Hukum Islam. (Online)


.(http://artikelcutkak.blogspot.co.id/2017/11/makalah-sumber-hukum-islam-hukum-
syari.html , diakses 28 Maret 2018)

Zirzis, Achmad.(ed). 2014. Adab Berpakaian dan Berhias. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Anda mungkin juga menyukai