Anda di halaman 1dari 3

NYEPI

Tiga Hari sebelum Perayaan Hari Raya Nyepi

Terdapat beberapa ritual yang dilakukan oleh para penganut agama Hindu di Bali untuk merayakan
kedatangan Tahun Baru Hindu. Tiga hari sebelum hari Raya Nyepi, dilakukan Ritual Melasti. Ritual ini
biasanya dilakukan di sebuah sumber air yang dekat dengan Pura, tempat ibadah agama Hindu. Sumber
air yang digunakan dari air laut dipercaya mampu mensucikan semua benda atau kotoran alam semesta
lainnya.

Malam Perayaan Tahun Baru Hindu

Pada malam perayaan tahun baru Hindu di Bali, ritual Bhuta Yudna dilakukan oleh setiap komunitas
Hindu. Ritual ini dilakukan untuk menghapus dan mengusir efek negatif dari iblis dari Pulau Bali dan
penduduknya. Menurut kepercayaan agama Hindu, tanggung jawab untuk memelihara keseimbangan
atau harmoni antara Tuhan, bumi,dan manusia berada di tangan manusianya.

Dalam melaksanakan ritual ini, orang-orang Hindu Bali membuat sebuah patung besar yang berasal dari
bamboo dan kertas. Patung ini merupakan representasi dari Iblis dan semua makhluk jahat. Patung-
patung ini dikenal dengan nama “Ogoh-Ogoh”. Banyak patung Ogoh-Ogoh ini ditemui dalam bentuk
parade dan dibuat oleh para kaum muda dari desa-desa di Bali. Sedangkan, Ogoh-Ogoh yang paling
bagus biasanya dibuat oleh para seniman Bali.

Setelah Ogoh-Ogoh dibuat, kemudian dibawa kesebuah parade yang dilakukan di jalan besar sehingga
dapat dilihat oleh banyak orang. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Ogoh-Ogoh akan menyerap
semua energy negatif dari para penjaga roh iblis maupun pengawasnya. Setelah parade selesai
dilakukan, Ogoh-Ogoh kemudian dibakar di atas api unggun di sebuah area terbuka. Sebagai tambahan
untuk ritual pengusiran iblis dan pensucian masyarakat Bali dari gangguan iblis, maka api unggun juga
dipercaya sebagai cara untuk menyenangkan Batara Kala, dewa penjaga neraka.

Ritual yang dilakukan pada Hari Hari Suci Nyepi Tahun Baru Umat Hindu

Pada perayaan Tahun Baru Hindu, umat Hindu melaksanakan berbagai ritual. Aspek pertama dari ritual
Hari Raya Nyepi adalah “Amati Geni.” “Amati Geni” merupakan sebuah ritual yang melarang
penggunaan api atau cahaya di wilayah Bali selama Hari Raya Nyepi. “Amati Geni” juga melarang
penggunaan listrik.

Aspek kedua dari ritual Nyepi adalah “Amati Karya.” Menurut ritual “Amati Karya” tidak seorangpun di
Bali yang diizinkan untuk bekerja selama Hari Raya Nyepi. Aspek ketiga dari ritual adalah “Amati
Lelunganan”, yang menyatakan bahwa tidak seorangpun diizinkan untuk berpergian selama Hari Raya
Nyepi berlangsung. Aspek terakhir dari ritual Nyepi adalah “Amati Lelanguan”. Ritual ini menyatakan
bahwa setiap orang di Bali harus berpuasa selama berlangsungnya Hari Raya Nyepi. “Amati Lelanguan”
juga mengharuskan orang-orang di Bali untuk menahan diri dari kegiatan yang bersifat hiburan.

Selama Hari Kesunyian ini, masyarakat Hindu Bali diharapkan untuk melakukan refleksi akan perilaku
yang mereka lakukan selama beberapa tahun terakhir. Beberapa orang Bali memanfaatkan kesempatan
ini untuk beristirahat dan berpikir tentang cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka di tahun
mendatang. Guna memastikan bahwa seluruh aspek ritual dilaksanakan, maka beberapa anggota
Kepolisian Bali berpatroli di seluruh wilayah pulau Bali. Semua orang di Bali harus mematuhi semua
ritual Nyepi tersebut. Itulah sebabnya, bandar udara Balipun tertutup sepanjang hari dari kunjungan
turis. Para pengunjung harus tetap berdiam diri di rumah atau penginapan mereka, atau mereka dapat
pergi meninggalkan pulau Bali.

The day of silence

Hari Kesunyian ini merupakan sebuah tradisi yang diawali di masa lampau yang mana orang Bali
meyakini bahwa dengan berdiam diri selama sehari penuh selama perayaan maka akan mengelabui roh
jahat, karena para roh jahat akan berpikir bahwa Pulau Bali tidak berpenghuni.

Berdasarkan keyakinan ini maka roh-roh jahat akan meninggalkan pulau dengan sendirinya karena tidak
dapat melaksanakan tujuan utama mereka yang ingin menyiksa manusia.

Pada perayaan Tahun Baru Hindu, umat Hindu melaksanakan berbagai ritual. Ritual Bhuta Yudna dan
ritual Nyepi.

Aspek pertama dari ritual Hari Raya Nyepi adalah “Amati Geni.”
Amati Geni merupakan sebuah ritual yang melarang penggunaan api atau cahaya di wilayah Bali selama
Hari Raya Nyepi. Amati Geni juga melarang penggunaan listrik.

Aspek kedua dari ritual Nyepi adalah “Amati Karya.”


Amati Karya tidak seorangpun di Bali yang diizinkan untuk bekerja selama Hari Raya Nyepi.

Aspek ketiga dari ritual adalah “Amati Lelunganan”, yang menyatakan bahwa tidak seorangpun diizinkan
untuk berpergian selama Hari Raya Nyepi berlangsung.

Aspek terakhir dari ritual Nyepi adalah “Amati Lelanguan”.


Amati Lelanguan menyatakan bahwa setiap orang di Bali harus berpuasa selama berlangsungnya Hari
Raya Nyepi.
Amati Lelanguan juga mengharuskan orang-orang di Bali untuk menahan diri dari kegiatan yang bersifat
hiburan.

Selama Hari Kesunyian ini, masyarakat Hindu Bali diharapkan untuk melakukan refleksi akan perilaku
yang mereka lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Masyarakat Bali memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat dan berpikir tentang cara untuk
meningkatkan kualitas kehidupan mereka di tahun mendatang.

Semoga semua umat Hindu yang merayakannya dapat menjalaninya dengan bahagia dan pada akhirnya
dapat merayakan Tahun Baru Saka

Semoga Tuhan memberkati kita semua


The day of silence

Pada perayaan Tahun Baru Hindu, umat Hindu melaksanakan berbagai ritual antara lain Ritual Bhuta
Yudna dan Ritual Nyepi.

Aspek pertama dari ritual Hari Raya Nyepi adalah “Amati Geni.”
Amati Geni merupakan sebuah ritual yang melarang penggunaan api atau cahaya di wilayah Bali selama
Hari Raya Nyepi. Amati Geni juga melarang penggunaan listrik.

Aspek kedua dari ritual Nyepi adalah “Amati Karya.”


Amati Karya tidak seorangpun di Bali yang diizinkan untuk bekerja selama Hari Raya Nyepi.

Aspek ketiga dari ritual adalah “Amati Lelunganan”, yang menyatakan bahwa tidak seorangpun diizinkan
untuk berpergian selama Hari Raya Nyepi berlangsung.

Aspek terakhir dari ritual Nyepi adalah “Amati Lelanguan”.


Amati Lelanguan menyatakan bahwa setiap orang di Bali harus berpuasa selama berlangsungnya Hari
Raya Nyepi.
Amati Lelanguan juga mengharuskan orang-orang di Bali untuk menahan diri dari kegiatan yang bersifat
hiburan.

Selama Hari Kesunyian ini, masyarakat Hindu Bali diharapkan untuk melakukan refleksi akan perilaku
yang mereka lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Masyarakat Bali memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat dan berpikir tentang cara untuk
meningkatkan kualitas kehidupan mereka di tahun mendatang.

Semoga semua umat Hindu yang merayakannya dapat menjalaninya dengan bahagia dan pada akhirnya
dapat merayakan Tahun Baru Saka

Selamat merayakan Tahun Baru Saka

Semoga Tuhan memberkati kita semua

Anda mungkin juga menyukai