Anda di halaman 1dari 6

ASKEP TRAUMA URETRA

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny.J
Tanggal Lahir : 05.02.1983
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Talake
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Indonesia

2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri saat menggerakan paha dan saat BAK.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan rujukan dari rumah sakit dengan keluhan nyeri saat
menggerakkan paha, serta terdapat perdarahan dari saluran kemih sejak 1 hari
SMRS. Darah keluar menetes, berwarna merah segar, bercampur dengan urin.
Pasien mengaku saat ingin BAK dirasakan nyeri dan meringis kesakitan. BAK
keluar sedikit dan bercampur darah. Sebelumnya pasien mengalami kecelakaan saat
kerja saat naik diatas lemari dengan ketinggian 2 meter, kemudian pasien jatuh,
pubisnya terbentur penyangga kursi (terbuat dari kayu) , kemudian terjatuh dari
kursi kelantai dengan benturan mengenai pinggang kanan.Setelah jatuh pasien
sempat merasa tidak dapat bangun sehingga dibantu oleh salah satu anggota
keluarga untuk di bawa rumah sakit.

4. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit


kronis seperti kanker, tumor, HIV, atau penyakit menular.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwaya penyakit keturunan
6. Pemeriksaan ABCDE
a. Airway
- Faring hiperemis (-)
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing-/-
b. Breathing
- Frekuensi napas : 20 kali/menit
- Inspeksi : Dada terlihat simetris saat ekspirasi maupun inspirasi
- Perkusi : Sonor pada paru kiri dan kanan
- Palpasi : Ekspansi dada baik, vocal fremitus kiri = kanan
c. Circulation
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Frekueni nadi : 90 kali/menit
- Suhu : 38 ºC
- Mukosa : Lembab
- JVP : 5-2 cm
- Jantung : - Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V 1 jari medial linea
midklavikula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
d. Disability
- GCS: 456
- Kesadaran Komposmentis
- Konjungtiva tidak anemis
- Sklera ikterik
- Pupil isokor, diameter 3 mm/3 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung .
e. Exposure
- Deformitas pada hidung (-),nyeri tekan sinus (-)
- Ekstremitas : edema --/--
- Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen
- Terdapat nyeri tekan (+) pada regio supra pubis, hepar dan limpa tidak teraba
membesar
- Adanya jejas pada regio suprapubis
- Saat akan dilakukan pemasangan kateter keluar darah dari kemaluan
- Sudut costo vertebrae :
Inspeksi : massa -/-, jejas
Palpasi : massa -/-, nyeri tekan -/+
Perkusi : nyeri ketok -/-
- Regio suprapubis :
Inspeksi : massa (-), jejas (+)
Palpasi : buli-buli kosong, nyeri tekan (+)
Perkusi : redup
7. Analisa Data
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS: Trauma pada uretra Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri
saat menggerakan paha
dan saat BAK.
P: Jatuh dan terbentur Ruptur uretra anterior
Q: Tertekan
R: Suprapubis, dan
pinggang kanan belakang
S: 7 Inflamasi
T: Nyeri dirasakan hilang
timbul saat bergerak
DO:
Pasien terlihat meringis Histamin, Bradikinin,
kesakitan. Seretonin,Sitokin,
KU: Lemah, GCS 456 Leukotrein, Prostaglandin
Komposmentis
TD: 120/80
RR: 20 x/menit
S: 380C Nyeri
Nadi: 90 x/menit
DS: Trauma pada uretra Gangguan Eliminasi
Pasien mengatakan susah Urine
BAK, urine keluar sedikit
disertai
darah segar menetes Ruptur uretra anterior
DO:
Adanya urine yang
bercampur darah
Peningkatan ureum dalam Retensi urine
darah 83 mg/dl serta
Kreatinin 1,8
mg/dl
Gangguan Eliminasi Urine

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik : trauma ditandai dengan adanya jejas pada region
suprapubis.
2. Gangguan Eliminasi Urine b/d obstruksi ditandai dengan retensi urine, pasien susah
BAK.
C. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji karakteristik nyeri
cidera fisik : trauma keperawatan diharapkan meliputi (Lokasi, Durasi,
ditandai dengan adanya nyeri berkurang dengan ntensitas, Frekuensi)
jejas pada region kriteria hasil : 2. Monitor tanda-tanda vital
suprapubis 1. Skala nyeri 2-3 3. Atur posisi yang nyaman
2. Ekspresi wajah tenang 4. Ajarkan teknik relaksasi
3. TTV dalam batas normal nafas dalam
5. Kolaborasi dengan dokter
utuk pemberian analgesik
Gangguan Eliminasi Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan penilaian kemih
Urine b/d obstruksi keperawatan diharapkan yang komprehensif
ditandai dengan retensi gangguan eliminasi urine (output urine, pola
urine, pasien susah dapat teratasi dengan berkemih )
BAK kriteria hasil : 2. Kaji karakteristik urine
1. Pola eliminasi membaik 3. Monitor efek dari obat-
obat yang diresepkan,
2. Tidak terjadi tanda-tanda
seperti channel lockers
gangguan berkemih dan anticholinergics

D. Implementasi
DIAGNOSA TINDAKAN EVALUASI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen cidera 1. Mengkaji karakteristik 1. Pasien mengatakan
fisik : trauma ditandai nyeri meliputi (Lokasi, nyeri sedikit
dengan adanya jejas pada Durasi, ntensitas, berkurang saat
region suprapubis Frekuensi) menggerakan paha
2. Mengukur tanda-tanda dan BAK.
vital 2. Skala 3-4
3. Mengatur posisi yang 3. Pasien tampak lebih
nyaman rileks
4. Mengajarkan teknik 4. TTV :
relaksasi nafas dalam TD : 110/80 mmHg
5. Kolaborasi dengan HR : 90x/m
dokter utuk pemberian S : 36,50c
analgesik RR : 20x/m
5. Pasien mampu
melakukan teknik
relaksasi napas dalam
Gangguan Eliminasi Urine 1. Melakukan penilaian 1. Pasien mengatakan
b/d obstruksi ditandai kemih yang masih sering
dengan retensi urine, pasien komprehensif (output berkemih tapi dalam
susah BAK urine, pola berkemih ) jumlah yang sedikit
2. Mengkaji karakteristik 2. BAK : 4-5 x/hari
urine 3. Urine keruh
3. Memonitor efek dari
obat-obat yang
diresepkan, seperti
channel lockers dan
anticholinergics

E. Evaluasi
DIAGNOSA EVALUASI
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen cidera fisik : S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
trauma ditandai dengan adanya saat menggerakan paha dan BAK.
jejas pada region suprapubis O : - Skala : 3-4
- Pasien tampak lebih rileks
- TTV : TD : 110/80 mmHg
HR : 90x/m
S : 36,50c
RR : 20x/m
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Intervensi 1,2,3,4,5 dipertahankan
Gangguan Eliminasi Urine b/d S : Pasien mengatakan masih sering berkemih
obstruksi ditandai dengan retensi tapi dalam jumlah yang sedikit.
urine, pasien susah BAK O : - BAK 4-5 x/hari
- Urine keruh
A : Masalah gangguan eliminasi urine belum
teratasi
P : Intervensi 1,2,3 dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai