Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENANAMAN KACANG TANAH DAN TIMUN SECARA ORGANIK

Ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan Organik

Oleh:
Kelompok 4 – Kelas D

Putu Ghita N 150510160185

Agie Astriani 150510160182

Fahira Endaningsih P 150510160027

Dilla Siti N 150510160126

Nugiarta Pratama 150510160179

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyusun proposal ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terima kasih kami sampaikan
sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang terliat dalam penyusunan makalah ini, baik
dalam proses pembelajaran maupun penyusunan.

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Pertanian
Berkelanjutan (Organik). Proposal ini berisi rancangan kegiatan penanaman kacang tanah dan
mentimun secara organik yang merupakan penerapan dari hasil pembelajaran mahasiswa
selama mengikuti Mata Kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan (Organik).

Kami menyadari bahwa proposal yang kami susun masih jauh dari sempurna. Kami
memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dari segi keilmuan maupun penulisan dalam
proposal ini. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Jatinangor, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 4
BAB II ISI .................................................................................................................................. 5
BAB IV .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kacang Tanah
Kacang tanah merupakan salah satu jenis tanaman leguminosa yang banyak
ditanam di Indonesia. Tanaman dengan nama latin (Arachis hypogea L.) ini memiliki
kemampuan fiksasi nitrogen yang ada di dalam tanah, sehingga bermanfaat untuk
memulihkan nutrisi dalam tanah secara alami. Fiksasi nitrogen tersebut dilakukan pada
bintil akar/nodul yang terbentuk akibat simbiosis antara akar tanaman kacang dengan
bakteri Rhizobium. Kemampuan tersebut membuat kacang tanah sering ditanam
menggunakan sistem tumpang sari, rotasi tanam, ataupun sistem polikultur lainnya.
Selain itu, kacang tanah juga sering digunakan sebagai cover crops pada tanaman
perkebunan maupun hortikultura karena pertumbuhannya merambat dengan cepat di
permukaan tanah.

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman legum yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kandungan gizinya terutama protein dan lemak
yang tinggi. Kacang tanah dalam budidaya tanaman organik memiliki peran yang cukup
penting, diantaranya sebagai penyedia nutrisi secara alami, mulsa alami, serta serasahnya
yang dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk hijau.

Mentimun

Mentimun adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi masyarakat
Indonesia dalam bentuk segar. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ini
merupakan sumber mineral dan vitamin. Buah mentimun dipercaya mengandung zat-zat
saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C. Mentimun
mempunyai prospek yang cerah untuk dibudidayakan, karena mentimun dapat
dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri. Produksi mentimun masih rendah, yaitu
rata-rata 10 ton ha-1, hal ini disebabkan karena budidaya mentimun masih dianggap
usaha sampingan diantara tanaman budidaya lainnya.

Mentimun dalam budidaya organik memiliki peran yang cukup Berbagai usaha
untuk meningkatkan hasil mentimun, diantaranya perbaikan teknik budidaya, seperti

3
penggunaan dosis pupuk yang tepat, varietas yang unggul, dan pengaturan jarak tanam
(Samadi 2002).

1.2. Tujuan Penulisan


Proposal ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran umum mengenai
rencana kegiatan penanaman kacang tanah dan timun secara organik.

4
BAB II
ISI

Syarat Tumbuh

Kacang Tanah

Kacang tanah dapat tumbuh sepanjang tahun pada berbagai kondisi tanah yang
berbeda, yaitu di lahan sawah pada musim kemarau I (Maret/April-Juni/Juli) atau musim
kemarau II pada bulan Juni-Oktober, dan musim hujan (November/Desember-
Februari/Maret) dan di lahan tegal pada musim hujan. Sedangkan di lahan tegal, saat dan
jumlah curah hujan yang cukup akan menentukan waktu tanam yang tepat. Di lahan kering,
kisaran waktu tanam umumnya sangat sempit dan saat atau waktu tanam petani adalah saat
yang tepat.

Iklim curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga tidak tersebuki
oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di sekitar
pertanaman kacang tanah. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena
suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32˚C. Bila suhunya di bawah
10˚C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan
pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.

Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya
curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah,
terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.

Media Tanam jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah
yang gembur/bertekstur ringan dan subur. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk
budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.Kekurangan air akan menyebabkan tanaman
kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau
sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau
lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah

5
Ketinggian Tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada
ketinggian antara 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian
tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal. (Rahmanianna dkk., 2015)

Mentimun

Penanaman mentimun yang paling optimal dapat dilakukan pada akhir musim hujan
(Maret/April) atau pada musim kemarau.

Iklim dan ketinggian tempat

Mentimum merupakan jenis tanaman yang mempunyai daya adaptasi terhadap


lingkungan tumbuhnya yang cukup luas, sehingga tidak memerlukan perawatan yang khusus.
Mentimun dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi + 1.000 meter diatas
permuakaan laut (MDPL), dengan iklim kering, sinar matahari yang cukup dan suhu berkisar
antara 21,1O-26,7OC. sedangkan mentimun hibrida intoduksi dapat tumbuh optimal pada
dataran tinggi berkisar 1.000-1.200 MDPL (Amin, 2015).

Tanaman mentimun rentan terhadap curah hujan yang tinggi, hal ini disebabkan
karena cuaca yang ekstim dapat mengakibatkan bunga menjadi gugur sehingga gagal
membentuk buah, selain itu musim hujan juga rawan akan serangan patogen pada tanaman
mentimun.

Media Tanam

Tanaman mentimun dapat ditanam pada semua jenis tanah yang digunakan untuk
lahan pertanian, akan tetapi untuk tumbuh optimal mentimun membutuhkan tanah yang
subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi tanah baik, tingkat keasaman
tanah berkisar 6-7. Lahan yang digunakan untuk menanam mentimun sebaiknya bukan
berasal dari bekas tanaman sefamili. Adapun tahapan penanamannya sebagai berikut:

1. Pembuangan rumput liar, supaya tidak menjadi sarang Hama dan Penyakit
2. Pengolahan tanah dengan cara membajak atau mencangkul
3. Lahan diberah selama + 2 minggu
4. Pengolahan tanah kembali, dengan tujuan untuk menggemburkan tanah

6
5. Pemberian pupuk kandang/pupuk organik untuk memperkaya kandungan organik
dalam tanah

7
BAB III

ALAT DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan untuk penanaman kacang tanah dan mentimun adalah:

1. Cangkul
2. Kored

Adapun bahan yang dibutuhkan untuk penanaman kacang tanah dan labu madu adalah:
1. Pupuk kompos 10 kg
2. Trichoderma
3. Benih kacang tanah
4. Benih mentimun

3.2 Letak Lubang Tanam


Kacang tanah dan timun dapat ditanam secara tumpang sari dengan kacang tanah
sebagai tanaman utama dan timun sebagai tanaman pendamping.

3.3 Metode Penanaman


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dua minggu sebelum tanam dilakukan pengolahan tanah dan pemberian pupuk
kompos sebanyak 10kg disebar merata pada lahan dengan luas lahan 2x10m.

8
3. Campur kompos dengan Trichoderma kemudian diamkan selama seminggu dan
aplikasikan seminggu sebelum tanam dengan dimasukan pada setiap lubang tanam
yang telah dibuat.
4. Setelah pengaplikasian pupuk kompos dan Trichoderma, benih ditanam pada lubang
tanam yang telah dibuat dengan sistem tumpang sari antara kacang tanah dengan
mentimun.
5. Dilakukan pemeliharaan seperti penyulaman dan penyiangan.
6. Sebulan setelah tanam diberi pupuk tambahan/susulan berupa pupuk organik cair
(POC) yang diaplikasikan dengan cara diencerkan terlebih dahulu hingga konsentrasi
maksimal 3% dari zat pelarutnya, lalu POC disemprotkan pada bagian tanaman muda.
7. Pemeliharaan tetap dilakukan sampai masa panen.

9
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal penanaman ini kami sampaikan. Semoga proposal ini mampu
memberikan informasi dan gambaran secara umum mengenai kegiatan penanaman yang akan
kami lakukan. Semoga kedepannya proposal ini bisa bermanfaat bagi pembaca lainnya

10
DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. Rusdayani., 2015. Mengenal Budidaya Mentimun Melalui Pemanfaatan Media


Informasi. Jupiter Vol. XIV No. 1 (2015). Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanudin.
Rahmanianna, A. Asri., Herdina Pratiwi dan Didik Harnowo. 2015. Budidaya Kacang Tanah.
Monograf Balitkabi No. 13. Balai Penelitian Kacang dan Ubi

11

Anda mungkin juga menyukai