Anda di halaman 1dari 16

KULIAH

AMDAL PERTAMBANGAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

ADALAH UPAYA PENGUKURUAN, PENGAMATAN DAN


ATAU PENGUMPULAN INFORMASI TERHADAP
KOMPONEN LINGKUNGAN SECARA BERULANG, PADA
SELANG WAKTU DAN LOKASI TERTENTU

Secara umum, tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk


mendapatkan gambaran kondisi lingkungan pada suatu wilayah,
sebagai dasar tindakan penyempurnaan
CONTOH

1. Pemantauan kualitas dan kuantitas air Sungai


Code sebelum masuk dan setelah keluar
Kotamadya Yogyakarta pada 5 tahun terakhir
2. Pemantauan intensitas kebisingan di daerah
zone Bandar Udara Adisucipto Yogyakarta
selama 1 tahun
3. Pemantauan konsentrasi debu di Desa
Pendem, akibat emisi dari pemecah batu di
lokasi setempat selama musim kemarau
Di dalam AMDAL

pemantauan dampak Jadi hasil pemantauan


lingkungan merupakan lingkungan akan
HAL YANG PENTING, dipergunakan sebagai
bahkan MENENTUKAN, dasar untuk penyempurna-
apakah upaya pengelolaan an prediksi dan atau upaya
pengelolaan dampak
dampak lingkungan yang
lingkungan, agar kondisi
telah dilakukan
lingkungan pada suatu
memberikan manfaat wilayah sesuai dengan
seperti yang diharapkan yang diharapkan

Ada kaitan erat antara upaya pengelolaan lingkungan dengan upaya lingkungan
Manfaat pemantauan lingkungan
1. Sebagai dasar penyempurnaan upaya pengelolaan
dampak suatu dampak kegiatan
Misal: mengganti proses sulfitasi pada pabrik menjadi proses
karbonasi, karena pada proses pertama limbah pabrik tersebut berbau
busuk

2. Sebagai dokumen hasil pemantauan lingkungan suatu


wilayah yg dpt dipergunakan sbg dasar perencanaan.
Misal: Hasil pemantauan kualitas air S. Gajah Wong, layak atau
tidaknya air tsb digunakan sbg air baku instalasi penyediaan air bersih
setempat.
3. Sebagai data untuk mendapatkan peringatan awal,
apabila terjadi penyimpangan hasil pemantauan
dampak kegiatan, shg dpt sgr diambil langkah
pengamanan seawal mungkin
Misal:
dari pemantauan emisi debu pada pabrik semen, diperoleh
konsentrasi debu normal, yaitu 80 mg/m3.
Namun pd suatu ketika diperoleh konsentrasi emisi debu tsb,
meningkat drastis menjadi 400 mg/m3.

Dari hasil pengecekan, ternyata terjadi kerusakan ELECTROSTATIC


PRECIPITATOR yang berfungsi menyaring debu
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN
DALAM AMDAL TERDAPAT 4 DOKUMEN PENTING
YAITU: KA, ANDAL, RKL, RPL

ANDAL: Disusun sesuai dgn permasalahan yg dihadapi,


sedangkan RKL dan RPL merupakan upaya yg harus
dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan dan instansi yang
bertanggungjawab maupun instansi terkait, agar
permasalahan yg diramalkan pada dokumen ANDAL
dapat ditekan sekecil mungkin
• Karena pentingnya peran RKL dan RPL, maka di dalam
Pasal 5 PP 27 thn 1999 tentang AMDAL, maka RKL dan
RPL dipakai sbg persyaratan ijin bisa diberikan atau tidak
bagi rencana kegiatan tsb.

• Dalam ANDAL: dihasilkan beberapa rumusan dampak,


beserta rekomendasi penting sesuai dgn besar kecilnya
dampak yg akan ditimbulkan oleh rencana kegiatan tsb.

• Maka PEMRAKARSA kegiatan berkewajiban MENCEGAH


atau MENANGGULANGI permasalahan lingkungan, dan
dituangkan dalam dokumen RKL
Dalam pelaksanaannya

Tidak seorangpun bisa menjamin 100% bahwa dampak yang


telah diprediksi dlm dokumen ANDAL itu benar.
Karena di dalam AMDAL mempunyai faktor ketidakpastian.
Maka RKL yang disusunpun belum tentu benar 100%.
UNTUK MEMPERKECIL KEMUNGKINAN MELESET, diper-
lukan dokumen paling akhir dari AMDAL yaitu RPL, agar hal2
yang meleset tersebut segera dapat ditemukan dan
disempurnakan.
DASAR PENYUSUNAN RPL
ADALAH DOKUMEN ANDAL DAN RKL

RKL sifatnya PENGECEKAN terhadap parameter lingkungan


yang terkena dampak.
Misal pada tahapan kegiatan PERENCANAAN atau PRA-
KONSTRUKSI dan OPERASI atau PASCA KONSTRUKSI,
karena di dalam tahapan kegiatan tersebut biasanya dampak2
akan muncul
Sejalan dengan RKL, maka dalam pemantauan (RPL)
dapat dilakukan pada SUMBER DAMPAK dan
KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK,
sedangkan teknik pemantauannya berpedoman pada
metode sampling yang ada.
RUANG LINGKUP RPL
a. Jenis dampak penting
Uraikan jenis dampak penting atau dampak yang akan
dipantau secara jelas. Misal: pencemaran udara SOx dan
NOx akibat penggunaan bahan bakar minyak berkadar
sulfur tinggi
b. Faktor lingkungan yang dipantau
Uraikan faktor lingkungan yang akan dipantau secara
jelas. Misal: pemantauan sumber dampak: dilakukan
terhadap kandungan sulfur dan nitrogen dalam bahan
bakar minyak tsb. Sedangkan pemantauan akibat
dampak: mengukur kadar keasaman air dalam badan
perairan
c. Tolok ukur dampak. Tolok ukur meliputi aspek biogeofisik,
aspek sosial ekonomi dan sosial budaya.
Tolok ukur aspek biogeofisik dan pencemaran SO2 dan
NO2 di udara dipantau dgn mengukur kadar penurunan pH
air dalam badan perairan sbg akibat terjadinya hujan asam.
Tolok ukur aspek sosial ekonomi dan sosial budaya
dipantau melalui penurunan hasil penangkapan ikan oleh
pengusaha akuakultur sbg akibat terjadinya pencemaran
hujan asam
d. Lokasi
Uraikan tentang lokasi yang tepat untuk memantau dampak
dgn melampirkan peta berskala memadai, yang memuat
lokasi dan tapak pemantauan, termasuk dimensi ruangnya.

e. Periode pemantauan
Uraikan tentang kekerapan waktu pemantauan yg
menyangkut saat pemantauan dilaksanakan dan berapa
lama waktu yang diperlukan untuk memantau suatu jenis
dampak
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pemantauan
dampak lingkungan merupakan hal penting di dalam
rangkaian kajian terhadap dampak lingkungan, terutama
dalam penyempurnaan upaya pengelolaan dampak yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan.

Agar hasil pemantauan dapat dievaluasi dan dapat


dipergunakan sbg dasar penyempurnaan upaya pengelolaan,
maka harus memenuhi persyaratan tentang lokasi, waktu dan
frekuensi pemantauan serta teknik sampling
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai