DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
B. Ciri-ciri Profesi
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu ada izin khusus.
C. Pengertian guru
1. Guru adalah suatu sebutan jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan
dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan
sistematis.
2. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa ; Guru
adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
D. Ciri-ciri profesi keguruan
Bahwa jabatan guru melibatkan kegiatan intelektual, tidak perlu diragukan lagi. Silahkan
anda mengamati hasil-hasil pembelajaran. Anak yang baru masuk SD, belum bisa baca tulis,
belum dapat hitung menghitung dan sebagainya. Setelah diproses melalui pembelajaran, anak
tersebut menjadi terampil baca tulis, terampil hitung menghitung. Perubahan dari tidak bias
membaca menjadi terampil membaca, dari tidak dapat hitung menghitung menjadi terampil
hitung menghitung, melibatkan kegiatan intelektual.Bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatan
pembelajaran itu didominasi oleh kegiatan intelektual.
Dalam berbagai profesi di masyarakat, misalnya kita menjumpai ada Dokter ahli
bedah,ahli syaraf, ahli kandungan dan sebagainya. Ia sebelum buka praktek di masyarakat,
mengikuti pendidikan yang menggeluti ilmu khusus. Dokter bedah misalnya,Ia menggeluti
ilmu khusus tentang membedah, dokter kandungan menggeluti ilmu khusus tentang
kandungan dan sebagainya. Nah sekarang bagaimana dengan jabatan guru ? Apakah jabatan
guru memiliki ilmu khusus yang digeluti seperti jabatan dokter ? Coba anda perhatikan
kenyataan di masyarakat. Kita mengenal guru TK, guru SD, guru SLB A, guru SLB B dan
sebagainya. Guru-guru itu dalam pendidikannya menggeluti ilmu-ilmu khusus. Guru SLB A
misalnya, menggeluti bidang khusus ketunanetraan. Guru SLB B menggeluti bidang khusus
ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya. Kenyataan tersebut merupakan bukti bahwa
jabatan guru memiliki ilmu-ilmu khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.
Jabatan profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi dokter memerlukan
prosese pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan pendidikan yang harus
dipenuhi, makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki. Bagaimana dengan jabatan
guru ? Jabatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus berkembang. Dulu untuk menjadi
guru SD dipersyaratkan minimal berijazah SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II
PGSD dan sekarang minimal berijazah SI PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk
menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berpendidikan formal S I. Memperhatikan proses
penyiapan jabatan guru seperti diatas, maka jabatan guru jelas memenuhi ciri yang dimaksud.
Meskipun dalam kenyataan di masyarakat, ada guru yang pendidikan keguruannya hanya
beberapa bulan, bahkan ada guru yang diangkat dengan latar belakang pendidikan formal non
guru. Kejadian- kejadian itu hanyalah tindakan “tanggap darurat” semata, tidal lebih dari itu.
Jabatan guru dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari jabatannya itu,
tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Jabatan guru di
Indonesia sepertinya belum dapat memenuhi ciri ini, karena banyak guru yang terpaksa kerja
sampingan menjadi petani, peternak, pedagang, sopir, tukang ojek dan sebagainya. Ada guru
yang berkehidupan dengan gali lubang tutup lubang, bahkan ada guru yang saat gajian
menerima O (nol) rupiah, karena gajinya sudah habis dipotong oleh bank ini, bank itu,
koperasi ini, koperasi itu. Penghasilan guru yang rendah, diduga menjadi salah satu penyebab
mengapa LPTK mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku ( calon mahasiswa )
yang berkualitas.
E. Kompetensi Profesi Guru
Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya
profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi
profesional, personal / kepribadian, dan sosial.
1. Kompetensi profesional
3. Kompetensi sosial
Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut :
Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
Bersikap simpatik.
Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).
F. Tugas Pokok Guru
1. Tugas Profesional
Tugas educational : mendidik siswa dalam rangka mengembangkan kepribadiannya, serta
berusaha menanamkan sistem nilai yang didasarkan dan diwarnai oleh nilai-nilai yang
bersumber pada filsafat hidupnya.
Tugas managerial : mengelola personil, material,dan operasional sehingga tercipta
tercipta dan dapat membina kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar
dan dapat berhasil sebaik-baiknya.
2. Tugas Manusiawi
Guru berusaha mentransformasikan dirinya sendiri, artinya guru bertugas mendidik
dirinya sendiri dan menempatkan dirinya pada kepentingan siswa.
3. Tugas Kemasyarakatan
Guru turut serta membentuk warga negara yang baik, yang berperilaku sesuai dengan
filsafat bangsa, yaitu pancasila.
G. Peran Guru
Guru sebagai pengajar
Lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran.
Guru sebagai demonstrator
Guru diharapkan tampil sebagai seorang ahli yang relatif tahu banyak tentang “apa” dan
“bagaimana” dari bahan yang diajarkannya.
Guru sebagai pengelola kelas
Guru diharapkan mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan
aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusulkan sumber belajar yang berguna
serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.
Guru sebagai evaluator
Guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian
guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses
belajar.
Guru sebagai pembimbing
Guru memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam
pemecahan masalah yang dihadapinya.