Anda di halaman 1dari 9

MATERI KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

FATIMAH NURUTTAHIRRAH ( A1J118009)


NANDA OKTAVIANA DWI KAMAHARANI (A1J118010)
ISRATUL HAYANI (A1J118011)
ATMA AMALIA RAMADHANI (A1J118012)
NATALIA PASOLON (A1J118013)
HIKMAH MUKHTAR (A1J118014)
YUNI ELYSAPUTRI (A1J118015)
DIAN ASRI (A1J118016)
MUHAMMAD ARSYAD (A1J118035)
LA ODE ARMAN (A1J118038)
A. Pengertian profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan /


menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian itu
didapat melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama.

B. Ciri-ciri Profesi
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus
terlebih dahulu ada izin khusus.

C. Pengertian guru
1. Guru adalah suatu sebutan jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan
dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan
sistematis.
2. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa ; Guru
adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
D. Ciri-ciri profesi keguruan

National Education Association (NEA) mengutarakan ciri-ciri profesi keguruan sebagai


berikut :

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

Bahwa jabatan guru melibatkan kegiatan intelektual, tidak perlu diragukan lagi. Silahkan
anda mengamati hasil-hasil pembelajaran. Anak yang baru masuk SD, belum bisa baca tulis,
belum dapat hitung menghitung dan sebagainya. Setelah diproses melalui pembelajaran, anak
tersebut menjadi terampil baca tulis, terampil hitung menghitung. Perubahan dari tidak bias
membaca menjadi terampil membaca, dari tidak dapat hitung menghitung menjadi terampil
hitung menghitung, melibatkan kegiatan intelektual.Bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatan
pembelajaran itu didominasi oleh kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus.

Dalam berbagai profesi di masyarakat, misalnya kita menjumpai ada Dokter ahli
bedah,ahli syaraf, ahli kandungan dan sebagainya. Ia sebelum buka praktek di masyarakat,
mengikuti pendidikan yang menggeluti ilmu khusus. Dokter bedah misalnya,Ia menggeluti
ilmu khusus tentang membedah, dokter kandungan menggeluti ilmu khusus tentang
kandungan dan sebagainya. Nah sekarang bagaimana dengan jabatan guru ? Apakah jabatan
guru memiliki ilmu khusus yang digeluti seperti jabatan dokter ? Coba anda perhatikan
kenyataan di masyarakat. Kita mengenal guru TK, guru SD, guru SLB A, guru SLB B dan
sebagainya. Guru-guru itu dalam pendidikannya menggeluti ilmu-ilmu khusus. Guru SLB A
misalnya, menggeluti bidang khusus ketunanetraan. Guru SLB B menggeluti bidang khusus
ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya. Kenyataan tersebut merupakan bukti bahwa
jabatan guru memiliki ilmu-ilmu khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.

Jabatan profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi dokter memerlukan
prosese pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan pendidikan yang harus
dipenuhi, makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki. Bagaimana dengan jabatan
guru ? Jabatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus berkembang. Dulu untuk menjadi
guru SD dipersyaratkan minimal berijazah SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II
PGSD dan sekarang minimal berijazah SI PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk
menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berpendidikan formal S I. Memperhatikan proses
penyiapan jabatan guru seperti diatas, maka jabatan guru jelas memenuhi ciri yang dimaksud.
Meskipun dalam kenyataan di masyarakat, ada guru yang pendidikan keguruannya hanya
beberapa bulan, bahkan ada guru yang diangkat dengan latar belakang pendidikan formal non
guru. Kejadian- kejadian itu hanyalah tindakan “tanggap darurat” semata, tidal lebih dari itu.

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalan jabatan yang berkesinambungan.

Jabatan professional memerlukan peningkatan dan pengembangan secara terus menerus.


Untuk itu seseorang guru harus memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya, yaitu melakukan latihan dalam jabatan
berkesinambungan.

5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

Jabatan guru dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari jabatannya itu,
tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Jabatan guru di
Indonesia sepertinya belum dapat memenuhi ciri ini, karena banyak guru yang terpaksa kerja
sampingan menjadi petani, peternak, pedagang, sopir, tukang ojek dan sebagainya. Ada guru
yang berkehidupan dengan gali lubang tutup lubang, bahkan ada guru yang saat gajian
menerima O (nol) rupiah, karena gajinya sudah habis dipotong oleh bank ini, bank itu,
koperasi ini, koperasi itu. Penghasilan guru yang rendah, diduga menjadi salah satu penyebab
mengapa LPTK mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku ( calon mahasiswa )

yang berkualitas.
E. Kompetensi Profesi Guru

Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya
profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi
profesional, personal / kepribadian, dan sosial.

1. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan


profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi
profesional merupakan kemampuan dasar guru dalampengetahuan tentang belajar dan
tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan
proses belajar mengajar, dan mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.

Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut :

 Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep.


 Pengelolaan program belajar-mengajar.
 Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
 Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
 Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.
 Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah.
 Menguasai metode berpikir.
 Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
 Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.
 Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan.
 Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
 Mampu memahami karakteristik peserta didik.
 Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.
 Berani mengambil keputusan.
 Memahami kurikulum dan perkembangannya.
 Mampu bekereja berencana dan terprogram.
 Mampu menggunakan waktu secara tepat.
2. Kompetensi personal / kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan


kemampuan pribadi dengan segalakarakteristik yang mendukung terhadap pelaksanaan tugas
guru.

Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut :

 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa


 Percaya kepada diri sendiri.
 Tenggang rasa dantoleran.
 Bersikap terbuka dan demokratis.
 Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
 Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
 Memahami tujuan pendidikan.
 Mampu menjalin hubungan insani.
 Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
 Kreatif dan inovatif dalam berkarya.

3. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada


tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Peran
yang dibawa guru dalammasyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian
yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya
tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal.

Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut :

 Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
 Bersikap simpatik.
 Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
 Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).
F. Tugas Pokok Guru
1. Tugas Profesional
 Tugas educational : mendidik siswa dalam rangka mengembangkan kepribadiannya, serta
berusaha menanamkan sistem nilai yang didasarkan dan diwarnai oleh nilai-nilai yang
bersumber pada filsafat hidupnya.
 Tugas managerial : mengelola personil, material,dan operasional sehingga tercipta
tercipta dan dapat membina kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar
dan dapat berhasil sebaik-baiknya.
2. Tugas Manusiawi
Guru berusaha mentransformasikan dirinya sendiri, artinya guru bertugas mendidik
dirinya sendiri dan menempatkan dirinya pada kepentingan siswa.
3. Tugas Kemasyarakatan
Guru turut serta membentuk warga negara yang baik, yang berperilaku sesuai dengan
filsafat bangsa, yaitu pancasila.
G. Peran Guru
 Guru sebagai pengajar
Lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran.
 Guru sebagai demonstrator
Guru diharapkan tampil sebagai seorang ahli yang relatif tahu banyak tentang “apa” dan
“bagaimana” dari bahan yang diajarkannya.
 Guru sebagai pengelola kelas
Guru diharapkan mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan
aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
 Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusulkan sumber belajar yang berguna
serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.
 Guru sebagai evaluator
Guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian
guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses
belajar.
 Guru sebagai pembimbing
Guru memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam
pemecahan masalah yang dihadapinya.

H. Peran Guru Secara Pribadi


 Petugas sosial, yaitu seseorang yang harus membantu untuk kepentingan masyarakat.
 Pelajar dan ilmuan, yaitu senantiasa terus-menerus menuntut pengetahuan.
 Orang tua, yaitu mewakili orang tua siswa di sekolah dalam pendidikan anaknya.
 Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa-siswa,
bukan untuk masyarakat.
 Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa.
I. Peran guru secara psikologis
 Ahli psikologis pendidikan, yaitu petugas psikologi dan pendidikan yang melaksanakan
tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologis.
 Seniman dalam hubungan antar manusia, yaitu orang yang mampu membuat hubungan
antar manusia untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik tertentu, khususnya
dalam kegiatan pendidikan.
 Pembentukan kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan.
 Catalytyc agent, yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan
pembaharuan.

Anda mungkin juga menyukai