Anda di halaman 1dari 18



SISTEM PERPIPAAN
AIR MINUM

Sistem perpipaan (plambing) air minum meliputi :


 tangki air (reservoir) bawah tanah
 tangki air (reservoir) di atas atap
 pompa
 pipa dan perlengkapannya
 dll.

Tujuan :
menyalurkan (mengalirkan) air ke tempat-tempat yang
dituju tanpa mengalami gangguan dan atau pencemaran,
sehingga air yang digunakan tetap memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan air minum (baik secara kualitas
maupun kuantitas).

Penyebabkan gangguan dan atau pencemaran :


 masuknya kotoran, tikus, serangga ke dalam tangki
 terjadinya karat
 rusaknya bahan tangki atau pipa
 tercampurnya dengan air jenis lain yang kualitasnya
berbeda
 dll.

Halaman 1


Sistem perpipaan air bersih dapat dibedakan :


 Sistem sambungan langsung
Pipa distribusi dalam gedung disambung langsung
dengan pipa utama sistem penyediaan air minum
(PDAM).
 Sistem tangki atap
Air ditampung terlebih dahulu dalam tangki bawah
(dipasang pada lantai terendah bangunan atau di
bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu
tangki atas (biasanya dipasang di atas atap atau di atas
lantai tertinggi bangunan.
Dari tangki atas ini air dialirkan ke seluruh bangunan.
Pompa dapat bekerja secara otomatis berdasarkan
kontrol ketinggian air pada tangki atas dan juga tangki
bawah.

Halaman 2


Gambar 1 Sistem Tangki Atap

 Sistem tangki tekan


Air ditampung pada tangki bawah kemudian
dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup
sehingga udara didalamnya terkompresi. Air dari tangki
tersebut kemudian dialirkan ke seluruh bangunan.
Pompa bekerja secara otomatis berdasarkan detektor
tekanan.

Halaman 3


Gambar 2 Sistem Tangki Tekan

 Sistem tanpa tangki


Pada sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik
tangki bawah, tangki atas ataupun tangki tekan, air dari
sistem penyediaan air minum (PDAM) langsung
dipompakan menuju seluruh bangunan. Sistem ini
dilarang di Indonesia.

PERPIPAAN AIR MINUM

Sistem perpipaan air minum dalam gedung (plambing) :


 Pengaliran ke atas
Pipa utama dipasang dari tangki atas ke bawah sampai
langit-langit lantai terbawah dari gedung kemudian

Halaman 4


mendatar dan bercabang-cabang tegak ke atas untuk


melayani lantai-lantai diatasnya.

Gambar 3 Sistem Pengaliran ke atas

 Pengaliran ke bawah
Pipa utama dari tangki atas dipasang mendatar dalam
langit-langit lantai teratas dari gedung dan dari pipa
mendatar ini dibuat cabang-cabang tegak ke bawah
untuk melayani lantai-lantai dibawahnya.

Halaman 5


Gambar 4 Sistem Pengaliran ke bawah

Pemasangan Katup
Dari pipa utama (tegak maupun mendatar) biasanya
dibuat pipa-pipa cabang yang melayani tiap lantai (pada
gedung bertingkat).
Pada pipa cabang ini, sedekat mungkin dengan pipa
utamanya, umumnya dipasang katup-katup penutup yang

Halaman 6


berperan sebagai penutup aliran pada saat perawatan


atau perbaikan pada cabang tersebut, sehingga tidak
mengganggu sistem secara keseluruhan (gedung).
Katup yang biasa digunakan adalah katup sorong (gate
valve), namun apabila katup tersebut digunakan juga
sebagai katup pembatas aliran maka umum digunakan
katup bola (globe valve).
Katup-katup penutup ini biasanya dipasang pada tempat
yang mudah untuk dioperasikan.
Kalau perpipaan tersebut dipasang pada ruang pipa (shaft
plambing), maka ruang tersebut harus cukup untuk
mengoperasikan katup-katup, termasuk untuk
penggantian katup-katup tersebut. Namun apabila
perpipaan tidak menggunakan ruang pipa maka katup
penutup tersebut dapat ditempatkan dengan melengkapi
lubang pemeriksa (hand hole)

Penempatan Hand Hole :


 di lantai
 di langit-langit
 di dinding

Halaman 7


Gambar 5 Lubang Pemeriksa di Lantai

Gambar 6 Lubang Pemeriksa di Langit-langit

Halaman 8


Gambar 7 Lubang Pemeriksa di Dinding

Gate Valve

Halaman 9


Gate valve terdiri atas satu pelat bulat yang digerakkan ke


bawah ke dalam badan katup dengan penggerak roda
tangan untuk dapat menutup sama sekali aliran air. Jenis
ini sangat banyak digunakan dalam jalur transmisi untuk
menutup aliran, untuk mengisolasi sebagaian jalur dan
juga untuk menguras jalur.
Pelat ini keras, tahan bocor, dan tahan terhadap tekanan
yang tinggi serta terutama tidak memberikan kehilangan
tekanan yang besar (tidak menghambat aliran) pada saat
terbuka penuh. Karena pelat ini menahan tekanan yang
sangat tinggi, maka katup yang berdiameter lebih dari 16
inchi biasanya dilengkapi dengan roda gigi yang
memungkinkan pembukaan katup dengan lebih mudah.
Penggerak dapat berupa :
 penggerak roda tangan dapat
 penggerak motorik.

Ball Valve

Halaman 10


Plug valve merupakan silinder yang dihaluskan dengan


mesin (kadang-kadang berbentuk bola – jenis ini disebut
katup bola/ball valve, atau juga kerucut terpancung)
dengan lubang sebagai alurnya; silinder ditempatkan di
dalam badan katup pada sebatang tangkai. Dengan
memutar tangkai 90 derajat (seperempat putaran) silinder
tadi akan bergerak dari posisi terbuka ke posisi sama
sekali tertutup.
Adapula katup sumbat yang menggunakan kerucut. Selain
itu ada valve yang memiliki katup sumbat tiga lubang.
Terjadi perbedaan jenis aliran jika silinder diputar setiap 90
derajat.
Plug valve dengan lubang bulat tidak akan memberikan
kehilangan tekanan yang besar saat terbuka penuh.
Plug valve sangat baik digunakan pada jalur aliran yang
airnya mengandung konsentrasi sedimen yang tinggi.

Halaman 11


Halaman 12


Globe Valve
Globe Valve banyak digunakan untuk keran-keran di
rumah tangga. Katup ini mempunyai piringan bulat yang
bergerak ke bawah ke dalam lubang katup untuk menutup
aliran. Karena aliran air harus bergerak mengelilingi dan
melalui katup, maka katup ini memberikan kehilangan
tekanan yang tinggi. Bila sangat diperlukan pengurasan
yang cepat, globe valve mungkin dapat digunakan untuk
menguras jalur transmisi. Meskipun lebih cepat
dioperasikan dan lebih murah biaya perbaikannya
dibandingkan dengan gate valve, globe valve dengan
diameter 3 inchi atau lebih besar harganya lebih mahal.

PERPIPAAN AIR PANAS

Halaman 13


Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang


menyediakan air panas dengan menggunakan air minum
dan dipanaskan dengan berbagai cara, baik langsung dari
alat pemanas ataupun melalui sistem perpipaan.
 Sistem Lokal
Pada sistem ini, suatu pemanas air dipasang di tempat
atau berdekatan dengan alat plambing yang
membutuhkan air panas. Pemanas dapat menggunakan
gas ataupun listrik.

Pemanasan dapat dilakukan :


o Pemanasan sesaat, dimana air dipanaskan dalam
pipa yang dipasang alat pemanas dan langsung
dialirkan ke alat plambing.
o Pemanasan simpan, dimana air dipanaskan pada
tangki yang dapat menyimpan air panas dalam
jumlah yang tidak terlalu besar, kemudian dialirkan
ke dalam alat plambing.
 Sistem Sentral
Pada sistem ini air panas dibuat pada suatu tempat
dalam gedung dan air panas tersebut biasanya
disimpan dalam suatu tangki air panas, kemudian
disalurkan ke seluruh lokasi gedung yang membutuhkan
air panas dengan menggunakan perpipaan air panas.

Sistem Perpipaan Air Panas


Sistem perpipaan air panas dapat dibedakan dalam 2
(dua) macam, yaitu :
 Sistem Langsung (terbuka)
Pada sistem langsung ini, pipa hanya akan mengalirkan
air panas dari tangki air panas menuju alat-alat
plambing (yang memerlukan air panas).
 Sistem Sirkulasi (tertutup)
Pada sistem sirkulasi, jaringan pipa merupakan jaringan
tertutup, dimana air panas yang tidak digunakan akan
dialirkan kembali menggunakan pompa sirkulasi menuju
tangki penampung air panas.

Halaman 14


PEMELIHARAAN PERPIPAAN AIR MINUM


Pemeliharaan perpipaan (plambing) air minum tidak dapat
dipisahkan dari operasi sistem (bangunan), sehingga
merupakan suatu keharusan. Dinegara lain seperti di
Jepang, pemeliharaan ini telah diatur dalam undang-
undang.
Beberapa hal yang umum dilakukan dalam pemeliharaan
ini meliputi :
 Pengendalian Kualitas Air
Pemeriksaan kualitas air secara lengkap hendaknya
diperiksa secara periodik dalam 6 bulan sekali.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menjaga agar
kualitas air yang diberikan terus menerus terjaga dan
memenuhi kualitas air yang diinginkan. Pengalaman di
negara lain telah menunjukkan dengan adanya
kegagalan pada sistem ini dapat mengakibatkan
gangguan terhadap kesehatan manusia penghuninya.
Prosedur sampling (pengambilan contoh air) dan analisa
secara lengkap (mengacu pada prsedur standar)
dibahas pada materi lain di Departmen Teknik
Lingkungan ITB.
 Pemeriksaan Tangki Air
Pemeriksaan pada tangki air (reservoir) atas maupun
bawah harus dilakukan setiap minggu. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk memeriksa adanya pencemaran,
kualitas air, ketinggian muka air dll.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat apakah ada
karat, kotoran atau benda yang melayang atau
terapung serta adanya endapan, selain itu juga dilihat
apakah ada lapisan minyak dipermukaan. Guna
ppemeriksaan ini diperlukan lampu (senter) yang terang
agar dapat melihat bagian dalam dari tangki air. Pada
pemeriksaan ini hendaknya juga diambil sample (contoh
air) guna dianalisa di laboratorium.
Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan adalah terhadap
katup bola pelampung, katup elektik, saklar atau relai

Halaman 15


serta elektroda penduga muka air. Hal ini dilakukan agar


sistem pengontrol muka air selalu terjaga agar dapat
berfungsi dengan baik. Bila fungsi ini terganggu maka
air akan meluap pada saat tangki penuh dan
merupakan pemborosan.
 Pemeriksaan Perpipaan
Pemeriksaan perpipaan mencakup :
o Pemeriksaan terhadap kebocoran, karat dll
o Pemeriksaan laju aliran dan tekanan air
o Pemeriksaan terhadap penumpu pipa
 Pemeriksaan Pompa
Pemeriksaan pompa hendaknya dibuat dalam buku
harian yang memuat laporan tentang keadaan
bekerjanya pompa, pemeriksaan dan pemeliharaan.
Pemeriksaan pompa ini terdiri dari :
o Pemeriksaan Harian
o Pemeriksaan Bulanan
o Pemeriksaan Tahunan
o Pemeriksaan Tertentu (bagian yang rusak atau aus)
Pemeriksaan tersebut umumnya telah diuraikan pada
perunjuk operasi dan pemeliharaan pompa
 Pembersihan Tangki
Pembersihan tangki (reservoir) atas maupun bawah
dilakukan untuk menjaga agar air yang disuplai
mempunyai kualitas yang baik. Pembersihan dilakukan
umumnya setiap satu tahun sekali. Pembersihan tangki
ini perlu dilakukan oleh petugas khusus untuk menjamin
kebersihannya.

Halaman 16


PENCEGAH KEBAKARAN
Sistem Pencegahan Kebakaran umumnya harus disediakan
untuk setiap bangunan gedung, terutama yang beresiko
tinggi. Oleh karena itu peralatan pada sistem ini harus
terus tersedia dan siap digunakan setiap saat. Secara
umum sistem ini dapat dibedakan dalam 2 (dua) macam,
yaitu :
 Instalasi Permanen
Pada instalasi permanen, semua peralatannya dipasang
permanen pada bangunan, yang mencakup : selang
kebakaran (hose), sistem sprinkler, sistem kabut dan
peralatan lainnya.
 Instalasi Non Permanen
Instalasi ini, peralatannya dapat dipindahkan dan
berupa tabung berisi CO2, air bertekanan, foam dan
bubuk.

Hidran Kebakaran
Hidran Pemadam Kebakaran merupakan peralatan
pemadam kebakaran yang terdiri dari pipa tegak dan
selang kebakaran.
Hidran ini dapat dioperasikan oleh petugas pemadam
kebakaran atau oleh penghuni bangunan. Jenis sistem ini
terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu :
 Sistem Basah
Pada sistem basah, katup suplai air selalu terbuka
sehingga terisi air, dan bila katup selang kebakaran
dibuka maka air akan mengalir secara otomatis
 Sistem Kering
Pada sistem ini, hidran tidak terisi air, namun bila katup
selang kebakaran dibuka maka peralatan penyedia air
akan mengalirkann air secara otomatis.

Sprinkler
Sistem sprinkler otomatis akan bekerja jika penahan
lubang kepala srinkler pecah (meleleh) akibat panas,
sehingga air dapat menyembur keluar dari sprinkler. Pada

Halaman 17


saat air keluar maka sistem penyedia air pemadam


kebakaran akan memberikan air yang cukup. Disisi lain
alarm kebakaran akan mengaktifkan tanda bahaya
kebakaran.

Fire Department Connection


Peralatan fire department connection merupakan
peralatan pemadam kebakaran yang berfungsi untuk
mensuplai air dari Dinas Pemadaman Kebakaran, seperti
ditunjukkan pada Gambar berikut. Peralatan ini diperlukan
apabila sistem pemadaman kebakaran yang ada tidak
mencukupi.

Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai