Anda di halaman 1dari 5

Perhitungan dan Perancangan sistem Vent

Penentuan denah pipa vent didasarkan pada denah pipa air buangan, sehingga denahnya
dibuat menjadi satu kesatuan, hal ini dikarenakan pipa vent merupakan pipa penunjang atau
aksesoris untuk melengkapi pipa air buangan, yaitu untuk membawa gas dari hasil air buangan
dari alat plambing ke luar. Pada perancangan ini sistem vent yang digunakan yaitu sistem vent
loop, dimana satu pipa vent dapat melayani beberapa alat plambing, sistem ini digunakan karena
ekonomis dan dapat melayani beberapa alat plambing sekaligus, selain itu juga tidak dibutuhkan
lahan yang besar. Denah pipa vent dapat dilihat pada gambar X dengan notasi V(x) untuk pipa
vent dan Al(x) untuk pipa air buangan

Gambar X Denah Air Buangan dan Vent

(Sumber : Pengolahan Data Pribadi)

Untuk perancangan dan perletakan dari pipa tegak untuk air buangan dan vent dapat
dilihat pada gambar X, dimana pipa vent dialirkan mengarah ke atas dan langsung keluar
gedung, tidak digunakan pipa vent pengumpul dikarenakan dapat langsung dibuang.
Gambar X Skema Pipa Vent Tegak

(Sumber : pengolahan data pribadi)

Penentuan Unit Alat Plambing (UAP)

Pada perpipaan vent UAP yang dilayani tiap jalur sama dengan UAP dari alat plambing, namun
untuk alat plambing yang dilayani oleh pipa vent yang sama, UAP diakumulasikan sesuai dengan
alat plambing yang dilayaninya Contoh pada jalur V3-V4 dimana alat plambing yang
dilayaninya yaitu 2 lavatories dimana nilai uap untuk lavatories yaitu 1, sehingga

UAP (V3-V4) = (∑UAP alat x ∑Alat Plambing)

=(1 x 2)

=2

Tabel X Perhitungan UAP Alat Plambing Vent

No Jalur Alat Plambing Jumlah UAP


1. V1-V2 2 lavatory, 1 floor drain 4
2. V3-V4 2 lavatory 2
3. V5-V6 2 wc, 2 floor drain 12
4. V7-V 2 wc, 2 floor drain 12

5. V8-V9 2 lavatory, 1 floor drain 4


6. V10-V11 2 lavatory 2
7. V12-V13 2 floor drain, 1 wc 8
8. V14-V 1 floor drain, 1 urinal, 1 wc 8
(Sumber : Pengolahan Data Pribadi)

Penentuan Dimensi Pipa Vent

Penentuan dimensi pipa vent secara umum mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
“Pedoman Plambing Indonesia, 1979”. Dimensi pipa vent berdasarkan atas 3 hal yaitu dimensi
pipa air buangan yang disambungkan, beban unit alat plambing dari pipa air buangan yang
dilayani, dan panjang arah mendatar dari pipa vent yang digunakan
a. Pipa Vent Pelayanan dan Mendatar (Horizontal)

Penentuan dimensi perpipaan vent pelayanan mengikuti dimensi pipa vent


horizontal.Pada penentuan pipa vent horizontal,jalur pipa vent horizontal yang akan
ditentukan dimensinya harus dilihat dimensi pipa air buangan yang akan dilayaninya
serta beban dari unit alat plambing (UAP) pipa air buangan tersebut. Parameter lain
adalah panjang akumulatif arah mendatar dari pipa vent tersebut. Panjang yang
digunakan adalah panjang akumulasi yang terpanjang dalam aliran yang searah. Pipa
dipasang dengan slope 1/100 dari pipa pelayanan ke pipa pelayanan tegak. Berdasarkan
perancangan dari pipa vent pelayanan dan mendatar didapatkan hasil perhitungan sebagai
berikut:
Tabel X Perhitungan Diameter Pipa Vent Mendatar
PIPA MENDATAR
No Jalur UAP Akumulatif Dimensi Pipa Air Buangan (mm) Panjang Pipa Vent (m) Diameter Pipa Vent (mm)
1 V1-V2 4 4 40 1.74 40
2 V3-V4 2 6 50 8.41 50
3 V5-V6 12 18 100 11.83 75
4 V7-V 12 30 100 14.28 75

5 V8-V9 4 4 50 1.92 40
6 V10-V11 2 6 65 7.87 65
7 V12-V13 8 14 75 10.93 65
8 V14-V 8 22 100 14.09 75

(Sumber : Pengolahan Data Pribadi)


b. Perhitungan Pipa Tegak
Untuk perhitungan dimensi dari pipa tegak memiliki prinsip yang sama dengan pipa
mendatar, dimana ditentukan berdasarkan nilai uap dari alat plambing untuk tiap
lantainya. Pada perhitungan plambing air buangan sebelumnya didapatkan nilai uap tiap
lantainya sebesar 52. Panjang pipa vent tegak diasumsikan setinggi gedung kantor untuk
tiap jalurnya dimana sistem pengalirannya yaitu dari lantai bawah ke lantai atas. Contoh
perhitungan untuk pipa tegak pada jalur II-III
Akumulasi UAP II-III = UAP I-II + UAP II-III
= 52 + 52
= 104
Untuk nilai panjangnya juga merupakan panjang akumulasi
L II-III = L I-II + L II-III
=3+3
=6
Berdasarkan hasil perhitungan nilai panjang pipa vent tegak, dan diameter pipa tegak air
buangan dapat ditentukan nilai diameter pipa vent tegak dengan menggunakan tabel XX.
Sehingga didapatkan hasil perhitungan seperti pada tabel X
Tabel X Perhitungan Dimensi Pipa Tegak
PIPA TEGAK
No Jalur UAP Akumulatif Panjang Pipa Vent Tegak (m) Diameter Pipa Tegak Air Buangan (mm)
Diameter Pipa Vent Tegak (mm)
1 I-II 52 52 3 125 65
2 II-III 52 104 6 125 65
3 III-IV 52 156 9 125 65
4 IV-V 52 208 12 100 65
5 V-VI 52 260 15 100 65
6 VI-VII 52 312 18 100 65
7 VII-VIII 52 364 21 100 65
8 VIII-IX 52 416 24 100 75
9 IX-X 52 468 27 100 75
10 X-XI 52 520 30 100 100
(Sumber : Pengolahan Data Pribadi)

c. Pipa Vent Pembuang

Pipa vent pembuang merupakan pipa terakhir yang membuang gas dari pipa vent
tegak ke udara. Dalam perancangan ini dikarenakan hanya terdapat satu pipa tegak maka
pipa vent tidak perlu dikumpulkan terlebih dahulu, sehingga tidak terdapat pipa vent
pengumpul. Untuk pipa vent pembuang, sama halnya dengan pipa vent tegak dapat
ditentukan dari nilai uap alat plambing dan panjang yang dilayani sepanjang pipa tegak,
sehingga dimensi dari pipa vent pembuang sama dengan pipa vent tegak dari lantai
teratas.

UAP lantai atas = ∑ UAP I-XI


= 570

Panjang pipa = 30m, dengan diameter pipa air limbah = 100mm. Berdasarkan dari
tabel X dengan diameter 100mm didapatkan nilai diameter pipa vent pembuang sebesar
100mm, pennetuan lainnya dapat juga secara langsung dari nilai diameter pipa vent tegak
terbesar

Isometri

Isometri dari pipa vent dibuat agar dapat diketahui jalur dari pipa vent secara
lebih jelas, isometri dari pipa vent dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar X. Isometri Pipa Air Buangan dan Vent

(Sumber : Pengolahan Data Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai