Re Invent Yourself
Re Invent Yourself
ro
RE-IMAGINE yourself, RE-INVENT yourself
Beberapa bulan yang lalu saya ikut kuliah terbuka di INSEAD, Paris.
Dan professornya sharing tentang bagaimana sebuah perusahaan
harus terus menerus "re-inventing" dirinya sendiri.
oP
Kita semua tahu nasib Kodak, sebuah perusahaan yang gagal
re-invent dirinya sendiri, dan kita semua tahu nasib tragis yang
dialami perusahaan besar tersebut.
Ternyata besarnya perusahaan, banyaknya uang yang dimiliki, dan
kesuksesan masa lalu sebuah perusahaan sama sekali tidak
menjamin kesuksesan dan keberlangsungan sebuah perusahaan di
masa depan!
ro
Pelan atau lembat, disruption pasti datang, bisnis anda akan
terganggu, itu pasti, dan anda tidak bisa mencegah, mengontrol atau
mengendalikan itu.
Yang bisa anda kontrol adalah bagaimana anda menghadapi
disruption tersebut.
oP
Dalam contoh di atas, Fuji mampu re-invent themselves dan
akhirnya mereka mampu survive dan sukses terus!
Contoh lain?
Garmin dulunya sukses dengan menjual alat navigasi GPS untuk
mobil mewah, pada saat navigasi GPS software bisa didownload
an
gratis, mereka re-invent dan sekarang menjual gadget untuk fitness,
sukses luar biasa dan profit naik!
Nokia?
Anda pikir mereka sudah almarhum? Think again!
Pada saat bisnis handphone mereka menurun drastis, mereka jual
ylv
bisnis itu ke Microsoft, dan mereka focus ke network infrastructure
(BTS, Switching ...etc). Sekarang Nokia network infrastructure
berjaya , menjadi one of the market leader, bahkan membeli
Motorola, Siemens, Alcatel dan Lucent!
They re-invent themselves!
By the way, itu bukan pertama kalinya mereka melakukan itu , Nokia
dulunya adalah perusahaan yang memproduksi kayu dan hasil
uS
ro
dia sudah mapan meniti kariernya sebagai banker.
Itu adalah beberapa contoh orang yang berhasil re-invent dirinya
sendiri dan re-invent kariernya.
oP
anda bekerja sekarang, industry di mana anda bekerja sekarang,
tidak ada yang akan terhindar dari disruption yang akan
mengganggu bisnis anda, dan kalau anda tidak bersiap siap , karier
anda bisa meniru Kodak. Namun kalau anda bersiap-siap dan ready
to re-invent yourself, anda bisa menjadi Garmin, Fuji atau Nokia
yang terus menerus sukses.
Cari bidang baru atau industry baru (di luar profesi atau industry
yang anda tekuni sekarang) yang anda bisa explore.
Challenge the status-quo.
Keluarlah dari comfort zone.
Ingat comfort dan progress tidak bisa berjalan bersama.
Kalau anda mau confortable (nyaman), siap siap, anda tidak akan
maju.
Kalau anda mau progress (maju), siap siap, perjalanan hidup anda
Ab
ro
Saya dulu adalah seorang insinyur, kemudian pada saat saya
menemukan strength saya dalam hal presentasi dan komunikasi,
maka saya pun berganti menjadi trainer (dalam bidang
telekomunikasi), kemudian saya berganti arah lagi menjadi trainer
dalam bidang leadeeship, setelah itu menjadi Training and
oP
Development Manager, dan kemudian menjadi HR Director!
Nah, meskipun anda sudah punya asset, tetap saja anda harus
belajar skills yang lain yang dibutuhkan .
Meskipun Arini sudah jago dalam sales project management, Arini
ylv
masih harus belajar bidang bidang sales yang lain.
Meskipun saya sudah menguasai masalah training and
development, sebelum saya menjadi HR Director, saya juga harus
mempelajari competences yang lain yang juga dibutuhkan.
Remember, we have moved from age to agility. Sekarang bukan lagi
kompetensi tentang umur atau pengalaman anda.
Sekarang adalah kompetisi di mana siapa yang lebih banyak belajar
uS
OK, sekarang anda sudah siap melangkah, asset anda sudah cukup.
Ambil resiko, explore and experiment!
Banyak yang sudah punya mobil yang CC mesinnya tinggi, dan jago
menyetir, tapi gak berani injak pedal!
Ab
Takut nabrak!
Life is about taking risks.
Be brave , challenge yourself in a new green field!
ro
1. ANALYSE YOUR CURRENT STRENGTH
oP
3. FIND YOUR STRENGTH THAT YOU CAN USE IN THE NEW
GREEN FIELD
an
ylv
uS
Ab