PENDAHULUAN
1
2
1.2 Maksud
Maksud dari kegiatan pembangunan / peningkatan jalan ini adalah sebagai
berikut :
1. Agar dapat mengaplikasikan teori yang ada di bangku kuliah dengan
pelaksanaan dilapangan.
2. Agar dapat mempelajari permesalahan-permesalahan yang timbul dalam
suatu pelaksanaan proyek dilapangan dan solusi untuk pemecahan dari
permasalahan tersebut.Dan memberikan pengalaman Visual dan pengenalan
bagi mahasiswa tentang suatu kegiatan pembangunan fisik yang nyata beserta
segala aspeknya, yang meliputi aspek kerekayasaan, kontraktual dan
administratif serta tata cara pelaksanaan dilapangan sehingga mahasiswa
mempunyai pengetahuan dan pemahaman atas permasalahan tersebut
khususnya pada pengerjaan Lapisan Penetrasi Macadam.
3. Agar dapat lebih mendalami tentang pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam
untuk pegangan dimasa yang akan datang di duni pekerjaan kontruksi jalan
khususnya pekerjaan Lapisan Penetrasi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1. Untuk menimba ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa Teknik Sipil sebagai
bekal untuk memasuki dunia kerja dibidang pembangunan jalan aspal.
2. Menerapkan kemampuan diperusahaan/industri sesuai kemampuan yang
diperoleh selama kuliah.
3. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja
3
5
6
Barat dari STA 0 + 00 s/d 1 + 200 yang berada di Jalan Batu Daya II,
Sukadana.Lokasi proyek berada di Kabupaten Kayong Utara, Sukadana (
Kalimantan Barat)
8
4. Surveyor
a. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelakasanaan proyek.
b. Membuat gambar kerja yang diperlukan dalam proyek.
c. Memberikan dan bertanggung jawab atas semua data-data pengukuran
lapangan.
5. Pelaksana Jalan
a. Melaksanakan pekerjaan harian dilapangan.
b. Mengkoordinirkan pekerjaan agar bekerja efektif dan efisien.
c. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
KEPALA PROYEK
SY. MUSSADEQ, ST
Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Batu Daya II – Tanah Merah dari awal
proyek sampai akhir pekerjaanmeliputi
1. Pekerjaan Umum;
2. Pekerjaan Drainase;
3. Pekerjaan Tanah
4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5. Prekerasan Berbutir
6. Perkerasan Aspal
7. Struktur
Pada kegiatan PKL I Jalan Raya dijalan Batu Daya II – Tanah Merah,
Sukadana, Kec Kayong Utara pelaksanaan pekerjaan yang benar dan sesuai
dengan prosedur dalam sebuah proyek konstruksi akan menghasilkan konstruksi
yang bagus. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kontraktor ( pelaksana )
dimana nantinya pekerjaan tersebut akan diawasi dan dievaluasi oleh Konsultan.
13
14
3.3.4 Excavator
Excavatoradalah memindahkan material dari satu alat ke alat berat lain.
Pekerjaan ini dilakukan disepanjang jalan yang dimulai dari Sta 1 + 955,30
sampai pada Sta 2 + 617,00, dengan jumlah total panjang jalan yang akan
dilakukan pekerjaan Lapisan Penetrasi Macadam adalah 661,70 M yang dilakukan
dengan tahap pekerjaan:
17
18
Three wheel rollermempunyai berat antara 6-12 ton, apabila diinginkan untuk
pemadatan yang besar, roda silindernya dapat diisi dengan zat cair (minyak atau
air) atau dapat juga diisi pasir. Usaha penambahan berat dengan zat cair atau pasir
dapat meningkatkan berat alat 15% sampai 35%.
19
4.3.2 Sekop
4.3.3 Sapu
4.5.2 Sifat-sifat
LAPEN mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Kurang kedap air (permeabilitas sedang).
b. Kekuatan utama didapat dari saling mengunci (interlocking) antara batuan
pokok dan pengunci
c. Mempunyai nilai struktural.
d. Cukup kenyal.
e. Mempunyai permukaan yang kasar.
24
4.5.3 Penggunaan
LAPEN dapan diletakkan diatas berbagai jenis/kondisi perkerasan lama maupun
baru untuk lalu lintas ringan sampai sedang.
4.6.2 Pengangkutan
Untuk mengangkut agregat dan aspal.
- Agregat :Dalam pengerjaan LAPEN yang bersifat manual dilakukan
dengantruck, dan untuk cara mekanik dengan dump truck.
- Aspal :Untuk pengangkutan aspal pengerjaan LAPEN cara manual dilakukan
dengan truck, dan untuk mekanik dengan asphalt distributor.
25
2. Manual
Agregat dan aspal yang akan digunakan harus sudah tersedia di lokasi
penghamparan sebelum pekerjaan dimulai.
Pengaturan penyimpanan agregat dan aspal harus sedemikian rupa agar terjaga
kebersihan dan kemudahan pelaksanaan pekerjaan.
a. Penebaran agregat pokok.
Penebaran agregat pokok dapat dilakukan dengan pengki sedemikian rupa
rupa sehingga merata dan sesuai dengan jumlah agregat (persatuan luas) yang
direncanakan.
b. Pemadatan agregat pokok.
Pemadatan agregat pokok dilakukan sebagaimana pemadatan pada cara
mekanik.
c. Penyemprotan aspal dapat dilakukan dengan ember semprot (emrat), pada
temperatur yang disyaratkan sedemikian rupa sampai merata dan jumlah per
m2 yang direncanakan tercapai.
27
4.7 Kesimpulan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam praktek perkerasan jalan raya ini khususnya dibagian Lapisan
Penetrasi Macadam (LAPEN) banyak manfaat yang dapat kita ambil. Praktek
perkerasan jalan raya merupakan kegiatan yang sangat penting.Diharapkan dari
praktek dan laporan perkerasan jalan raya ini, mahasiswa dapat:
Mengetahui tahap-tahap dalam proses pekerjaan lapisan penetrasi macadam yaitu:
1. Membersihkan jalan lama dan disirami aspal cair
2. Agregat kasar ukuran 2,5 – 6,25 mm ditebarkan secara manual dengan tebal
yg diperlukan dan dipadatkan dengan Three Wheel Roller minimium 6
lintasan. Tujuan pemberian agregat kasar sebagai agregat lapis pertama pada
LAPEN yang dihampar dan dipadatkan di atas lapis fondasi bawah atau
perkerasan lama yang sebelumnya telah disiram dengan aspal cair.
3. Agregat pengunci yang lolos saringan 25 mm ditebarkan dan dipadatkan
dengan cara yang sama dengan pemadatan agregat kasar, Yang bertujuan
sebagai lapisan kedua pada lapisan penetrasi yang dihampar dan dipadatkan
diatas lapisan agregat kasar yang sebelumnya sudah disirami aspal lapisan
pertama.
5.2 Saran
1. Dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
2. Dalam bekerja hendaknya mengikuti petunjuk yang telah diberikan Instruktur
3. Bekerjalah dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin.
4. Mempergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
5. Hasil pekerjaan harus rapi dan teliti.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Unites Nation Development Program. 2007. Rencana Kerja dan Syarat. Banda
Aceh
http://maman42.wordpress.com/2011/12/21/lapis-penetrasi-makadam-lapen/