Anda di halaman 1dari 2

[OPINI]

Wirausaha Kurang Negara Belum Maju

Di Indonesia lapangan pekerjaan semakin sempit karena jumlah pencari pekerjaan semakin
meningkat, sedangkan pertumbuhan lapangan kerjanya tidak sebanyak dan secepat pencari
kerjanya, hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengatasinya yaitu dengan membuat
peningkatan jumlah pengusaha dengan menargetkan khususnya kepada kalangan muda seperti
mahasiswa atau pelajar. Selain itu salah satu organisasi bernama Badan Pengurus Pusat Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia(BPP HIPMI) juga tengah berjuang demi pengesahan RUU
Kewirausahaan menjadi UU. ”Sehingga akan melipatgandakan jumlah wirausaha baru, UU ini
juga akan berdampak positif bagi kebijakan fiskal ke depan” ujar Bahlil selaku Ketua Umum BPP
HIPMI. Hal senada juga disampaikan oleh salah satu kementrian, "Hal yang perlu diwujudkan
dalam RUU Kewirausahaan yakni RUU ini dapat menjadi payung hukum yang kuat dalam
menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat, sehingga Indonesia punya SDM
yang berkualitas, berdaya saing, dalam menghadapi era persaingan bebas," Ujar Prakoso Deputi
Bidang Pengembangan SDM KEMENKOP UKM. Karena selama ini dalam bidang
kewirausahaan di tangani 34 kementrian dan lembaga,sehingga memungkinkan terjadinya
tumpang tindih kewenangan dalam kewirausahaan,selain itu dengan UU ini diharapkan dapat
menghemat anggaran negara.

Berdasarkan teori David Mc Clland, seorang sosiolog menyebutkan bahwa suatu bangsa
akan maju dan sejahtera bila minimal 2 persen jumlah penduduknya adalah wirausaha. Tetapi
jumlah pengusaha yang ada saat ini baru mencapai 1,56 persen padahal standar bank dunia
minimal adalah 4 persen. "Menuju 2 persen kita masih butuh 1,7 juta pengusaha. Menuju 4 persen
kita butuh 5,8 juta pengusaha muda," ujar Jokowi dalam pembukaan Jambore HIPMI PT Se-
ASEAN 2016,23 Mei 2016. Jika melihat jumlah pengusaha di negara maju,maka benar saja jumlah
pengusaha di atas 4 persen,seperti AS dan Jepang di atas 10 persen, Singapura, Malaysia masing-
masing 7 persen dan 5 persen. Sementara itu,Ketua HIPMI menyarankan agar perguruan tinggi
mampu melahirkan banyak kaum intelektual yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan,jangan
terlalu fokus dengan output ijazah saja. Dengan dorongan tersebut maka pelajar tidak hanya
sekadar menunggu gelar dan lembar ijazah datang, melainkan bisa berpenghasilan dan
memberikan penghasilan kepada orang lain juga. Sehingga pemerintah berusaha membentuk
karakter mahasiswa menjadi mahasiswa aktif,baik akademis ataupun non akademik karena dalam
dunia entrepeneur hanya diisi oleh orang-orang yang aktif. Tentu tidak mudah dalam proses seperti
ini yang berusaha merubah mind set seseorang dari yang mencari kerja menjadi pembuat lapangan
pekerjaan untuk orang banyak,untuk mencapai tahapan tersebut maka dibutuhkan proses yang
panjang dan biasanya jatuh bangun saat memulai ataupun saat menjalaninya,oleh sebab itu
dibutuhkan setidaknya sifat pantang menyerah,salah satu sifat inilah yang menjadi fokus untuk
perlu dipupuk pada generasi muda agar berani menjadi entrepeneur muda,kemajuan teknologi juga
membuat dunia seolah cepat berubah sehingga memunculkan ketakutan sendiri bagi pengusaha
pemula khususnya,solusinya kita harus mau membuka diri sehingga berani berkompetisi.Menurut
salah satu pembicara seminar pada Seminar Youth entrepeneur yang diselenggarakan di ITB pada
mei 2016 lalu mengatakan sekitar 50% entrepeneur yang membuka usaha di Amerika Serikat
sempat tak berjalan.Tetapi mereka mempunyai sifat pantang menyerah sehingga mampu
bangkit,selain itu pemerintah juga mendukung seperti memberikan akses kredit.Pembicara pada
seminar itu adalah salah satu dari sembilan pengusaha yang terpilih mendapatkan kehormatan
menghadap presiden Amerika Serikat sebelum Donald Trump yaitu Barrack Obama di
Washington DC, tujuannya untuk mengamati kondisi kewirausahawan di daerah sana.

Salah satu kelebihan menjadi wirausahawan sekaligus pembeda dengan yang bekerja
adalah kebebasan! Kebebasan apa yang dimaksud? Ya, anda bebas pergi kemanapun dan
kapanpun, anda bebas menjadi apa saja sesuai keinginan, anda bebas mengatur waktu, anda bebas
mengatur pengluaran, anda bebas melakukan apa saja terhadap dunia anda sendiri karena
pengusaha adalah pemilik. So, anda pilih menjadi wirausahawan atau karyawan? kedua pilihan
tersebut tidak ada yang salah, tetapi akan lebih mulia jika kita menjadi wirausahawan, namun jika
belum mampu setidaknya jangan pernah lelah untuk berbuat kebaikan, dan jangan pernah berhenti
memotivasi diri anda dalam berjuang agar nantinya mampu menjadi orang sukses. Seperti yang
dikatakan Laurence Sterne “Sikap positif bukan hanya mengubah tentang hidup anda, tetapi juga
mengubah dunia anda”. Itulah sisi lain dari wirausaha, ternyata menjadi salah satu acuan negara
sudah maju atau belum, begitu luas memang dampak positif wirausaha.

Oleh : Tito Yudatama

Anda mungkin juga menyukai