Anda di halaman 1dari 31

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Oleh TK141481
Dr.Eng. R. Darmawan, ST., MT.
3 September 2018
PROGRAM LANGIT BIRU ??
Suatu program untuk mengendalikan pencemaran udara yang
berasal dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak.
Program Langit Biru (Prolabir) yang dicanangkan pada tanggal
6 Agustus 1996 di Semarang oleh Menteri Negara Lingkungan
Hidup.

1. Penghijauan
2. Uji Emisi Kendaraan Bermotor
3. Sistem Pemantauan Udara Ambien
4. Uji Kualitas Udara Ambien
BAGAIMANA MENGETAHUI TINGKAT
POLUSI??
Diperlukan suatu pengukuran terhadap faktor fisik,
kimia, atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi
atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar

Indikator Polusi
INDIKATOR POLUSI UDARA
1. Indikator Fisik
untuk mengetahui adanya polusi udara  sifat-sifat udara yang dapat diamati
Ciri udara bersih : tidak berwarna & berbau

2. Indikator Kimia
untuk mengetahui adanya polusi udara  konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara
(24 jam)
Contoh : ISPU (Indeks standar pencemar udara)
Jenis polutan: karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), Ozon
(O3) & materi partikulat (debu)

3. Indikator Biologi
Digunakan makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara
dapat dijadikan indikator biologi
Contoh: Lichenes (lumut kerak)
 Lumut kerak Usnea sp. dan Evernia sp. tidak akan dapat bertahan hidup jika konsentrasi
sulfur dioksida di udara terlalu tinggi.
ISPU (INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA)
NILAI ISPU
INDIKATOR BIOLOGI

Usnea sp. Evernia sp.


MACAM KELOMPOK LUMUT KERAK

No Nama Kelompok Karakteristik Tingkat Polusi

Seperti janggut, tumbuh


memanjang, berwarna Tidak ada polusi
1 Fruticose
kuning kecoklatan atau udara, udara bersih
kehijauan

Mudah terkelupas,
berbentuk lembaran,
2 Foliose Polusi udara rendah
berwarna hijau, tumbuh
melebar

Melekat denga substrat,


berwarna putih,
3 Crustose Polusi udara sedang
kehijauan, oranye,
tumbuh melebar

4 (Tidak ada lumut) Polusi udara tinggi


KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA DI INDONESIA

1. Undang-undang No.32 tahun 2009


Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999
Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
BAKU MUTU
PP RI Nomor 41 Tahun 1999 Ttg Pengendalian Pencemaran Udara

No. Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu Metode Analisis Peralatan


1 SO2 1 Jam 900 ug/Nm3 Pararosanilin Spektrofotometer
(Sulfur Dioksida) 24 Jam 365 ug/Nm3
1 Thn 60 ug/Nm3
2 CO 1 Jam 30.000 ug/Nm3 NDIR NDIR Analyzer
(Karbon Monoksida) 24 Jam 10.000 ug/Nm3
1 Thn
3 NO2 1 Jam 400 ug/Nm3 Saltzman Spektrofotometer
(Nitrogen Dioksida) 24 Jam 150 ug/Nm3
1 Thn 100 ug/Nm3
4 O3 1 Jam 235 ug/Nm3 Chemiluminescent Spektrofotometer
(Oksidan) 1 Thn 50 ug/Nm3
5 HC 3 Jam 160 ug/Nm3 Flame Ionization Gas
(HidroKarbon) Chromatografi
6 PM10 24 Jam 150 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
(Partikel <
10 um)
PM 2.5* 24 Jam 65 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol
1 Jam 15 ug/Nm3 Gravimetric Hi - Vol
Lanjutan Baku Mutu PP RI Nomor 41 Tahun 1999 Ttg Pengendalian Pencemaran Udara

No. Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu Metode Analisis Peralatan


7 TSP 24 Jam 230 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol
(Debu) 1 Jam 90 ug/Nm3
8 Pb(Timah 24 Jam 2 ug/Nm3 Gravimetric Hi – Vol
Hitam) 1 Jam 1 ug/Nm3 Ekstraktif AAS
Pengabuan
9 Dustfall 30 Hari 10 Ton/Km2/Bulan Gravinetric Cannister
(Debu Jatuh) (Pemukiman)
20 Ton/Km2/Bulan
(Industri)

10 Total Fluorides 24 Jam 3 ug/Nm3 Spesific ion Impinger atau


(as F) 90 Hari 0,5 ug/Nm3 Electrode Continous
Analyzer
11 Fluor Indeks 30 Hari 40 ug/100 cm2dari Colourimetric Limed Filter Paper
kertas limed filter
12 Khlorine dan 24 Jam 150 ug/Nm3 Spesific ion Impinger atau
Khlorine Dioksida Electrode Continous
Analyzer
13 Sulphat Indeks 30 Hari 1 mg SO3/100 cm3Dari Colourimetric Lead Peroxida
Lead Peroksida Candle
PENCEMAR UDARA

Polutan Primer Polutan Sekunder

dipancarkan ke udara oleh sumber secara dihasilkan oleh reaksi antara polutan primer &
langsung molekul lainnya

akibat aktivitas manusia /alami. sering dihasilkan secara alami.


lebih mudah mengontrol pelepasan polutan Lebih sulit
utama
SUMBER-SUMBER PENCEMAR UDARA

Sumber Pencemar Primer :


substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemar udara. contoh: partikulat, NOx, CO, SO2, dst

Sumber Pencemar Sekunder :


pencemar yang terbentuk oleh interaksi kimiawi antara pencemar
primer dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah.

Sumber Pencemar Sekunder terbagi ke dalam 2 sifat :


- Alami (natural)
- Antropogenik
Sumber-sumber Pencemar Udara (Sekunder)
Dapat timbul dengan
se(ndirinya tanpa ada pengaruh
dari aktivitas manusia tidak
Alami dapat dikendalikan tapi tidak
sering terjadi.

Akibat letusan gunung berapi emisi


SO2, H2S, CH4, dan partikulat
Contoh

kebakaran hutan : emisi HC,


CO, dan partikulat berupa asap.
Sumber-sumber Pencemar Udara (Sekunder)

Yang timbul akibat aktivitas


Antropogenik manusia

Contoh :
Sumber Tidak
Bergerak

Cerobong Industri Kimia Cerobong PLTU Batu Bara

Explorasi minyak dan


gas bumi
Sumber-sumber Pencemar Udara (Sekunder)

Yang timbul akibat aktivitas


Antropogenik manusia

Contoh :
Sumber
Bergerak
Jenis-Jenis Pencemar Udara

-1- -2-
Berdasarkan Berdasarkan
Bentuk Tempat
a. Gas, a. Pencemaran Udara
dalam Ruang  Udara
Contoh : CO2, CO, tidak bebas seperti di
rumah, pabrik, sekolah.
SOx, NOx Contoh : asap rokok,
asap ketika memasak

b. Partikel, zarah kecil


yang terdispersi ke b. Pencemaran udara
udara. diluar ruangan,
Contoh : debu, asap, Contoh : asap – asap
kabut, dll dari industri maupun
kendaraan bermotor
Jenis-Jenis Pencemar Udara

-3-
Berdasarkan
Gangguan
Efeknya thd a. Irritansia, dapat c. Anestesia zat yang
Kesehatan menimbulkan iritasi memiliki efek membius.
jaringan tubuh Biasanya pencemaran
dalam ruang
Contoh : SOx, Ozon, Contoh : Formaldehid,
NOx alkohol

b. Aspeksia, dimana d. Toksis  Zat


darah kekurangan pencemar yang
oksigen dan tidak mampu menyebabkan keracunan
melepas CO2. Contoh : Contoh : Pb, Insektisida,
CO, H2S, NH3, CH4 dll
Jenis-Jenis Pencemar Udara

-4- -5-
Berdasarkan Berdasarkan
Susunan Asalnya
Kimia a. Primer Bahan kimia
a. Anorganik  Tidak yang ditambahan
mengandung karbon langsung ke udara yang
menyebabkan
Contoh :ammonia, konsentrasinya meningkat
asam sulfat & berbahaya
Contoh : CO2

b. Organik  Pencemar
yang mengandung karbon b. Sekunder  Senyawa
Contoh : Pestisida, kimia berbahaya yang
herbisida timbul dari hasil reaksi
Macam-macam Gas Polutan

1. CARBON MONOKSIDA (CO)


Ciri-ciri : Gas yang tak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan bersifat racun. Gas CO dapat
berbentuk cairan pada suhu dibawah -192oC.
CO yang terdapat di alam terbentuk melalui salah satu reaksi berikut :
1.Pembakaran tidak sempurna terhadap karbon atau komponen yang mengandung karbon.
2.Reaksi antara CO2 dengan komponen yang mengandung karbon pada suhu tinggi.
3.Penguraian CO2 menjadi CO dan O.

Tabel 1. Sumber Pencemar CO


Macam-macam Gas Polutan

1. CARBON MONOKSIDA (CO)


• Gas CO sebagaian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara
berupa gas buangan.
 Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO
sehingga kadar CO dalam udara relative tinggi dibandingkan daerah pedesaan.

• Seringkali konsentrasi tinggi CO didapatkan dari gas buangan kendaraan bermotor dan
polusi dalam ruangan dengan ventilasi buruk.
Pada pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, seluruh penggunaan bahan
bakar tidak diubah seluruhnya menjadi CO2 dan H2O tetapi sebagian juga
dilepaskan menjadi CO dan bersamaan hidroksil radikal (OH•), CO yang dihasilkan
dari emisi kendaraan bermotor diubah menjadi CO2 di atmosfer.

• Sumber lain : dari proses industri dan secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk,
walaupun jumlahnya relative sedikit pada gas hasil kegiatan gunung berapi, proses
biologi dan lainnya.
Macam-macam Gas Polutan

1. CARBON MONOKSIDA (CO)


• Gas CO sebagaian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara
berupa gas buangan.
 Kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO
sehingga kadar CO dalam udara relative tinggi dibandingkan daerah pedesaan.

• Seringkali konsentrasi tinggi CO didapatkan dari gas buangan kendaraan bermotor dan
polusi dalam ruangan dengan ventilasi buruk.
Pada pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, seluruh penggunaan bahan
bakar tidak diubah seluruhnya menjadi CO2 dan H2O tetapi sebagian juga
dilepaskan menjadi CO dan bersamaan hidroksil radikal (OH•), CO yang dihasilkan
dari emisi kendaraan bermotor diubah menjadi CO2 di atmosfer.

• Sumber lain : dari proses industri dan secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk,
walaupun jumlahnya relative sedikit pada gas hasil kegiatan gunung berapi, proses
biologi dan lainnya.
Macam-macam Gas Polutan

2. OKSIDA NITROGEN (NOX)


• Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit
energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
• Mempunyai dua bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas NO

Nitrogen dioksida (NO2) Nitrogen oksida (NO)

1. Berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. 1. Tidak berwarna, tidak berbau, tidak terbakar, dan
2. Reaksi pembentukan NO2 dari NO dan O2 terjadi sedikit larut di dalam air
dalam jumlah relatif kecil, meskipun dengan adanya
udara berlebih. 2. NO terdapat di udara dalam jumlah lebih besar
3. Kecepatan reaksi ini dipengaruhi oleh suhu dan daripada NO2
konsentrasi NO. Pada suhu yang lebih tinggi,
kecepatan reaksi pembentukan NO2 akan berjalan 3. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara
lebih lambat. Selain itu, kecepatan reaksi nitrogen dan oksigen di udara sehingga membentuk
pembentukan NO2 juga dipengaruhi oleh konsentrasi NO
oksigen dan kuadrat dari konsentrasi NO.

• Kadar NOx di udara daerah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dibandingkan
di pedesaan karena berbagai macam kegiatan manusia akan menunjang pembentukan NOx,
misalnya transportasi, generator pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Namun,
pencemar utama NOx berasal dari gas buangan hasil pembakaran bahan bakar gas alam
Macam-macam Gas Polutan

3. OKSIDA SULFUR (SOx)


• Ciri-ciri : Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan
dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara.
• Ada dua macam gas belerang oksida (SOx), yaitu SO2 dan SO3. Gas SO2 berbau tajam
dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 sangat reaktif.
Sumber Pengasil SOx :
• Pabrik peleburan baja merupakan industri terbesar yang menghasilkan SOx. Hal ini disebabkan
adanya elemen penting alami dalam bentuk garam sulfida misalnya tembaga (CUFeS2 dan CU2S),
zink (ZnS), merkuri (HgS) dan timbal (PbS). Kebanyakan senyawa logam sulfida dipekatkan dan
dipanggang di udara untuk mengubah sulfida menjadi oksida yang mudah tereduksi.
• Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehendaki di dalam logam dan biasanya lebih
mudah untuk menghasilkan sulfur dari logam kasar dari pada menghasilkannya dari produk logam
akhirnya. Oleh karena itu, SO2 secara rutin diproduksi sebagai produk samping dalam industri
logam dan sebagian akan terdapat di udara
• Pemakaian batubara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dan kebakaran hutan.
Hill (2006) menambahkan bahwa produksi SO2 dari sumber antropogenik lima kali lebih besar dari
sumber alami
• Selain itu persentase SO2 yang dihasilkan dari kegiatan transportasi memiliki persentase yang kecil,
yaitu hanya 7% dengan sumber SO2 terbesar berasal dari instalasi pembangkit tenaga listrik
berbahan batu bara sebesar 67%. Sulfur dioksida (SO2) yang berada dalam kondisi kelembaban
yang rendah di dalam atmosfer dapat berubah menjadi partikulat sulfat yang merupakan bagian dari
aerosol
Macam-macam Gas Polutan

4. PARTIKULAT
• Partikulat adalah padatan atau cairan yang terdispersi di udara dan berukuran lebih
besar dari sebuah molekul tunggal (0,0002 µm) dan lebih kecil dari 500 µm.
• Partikel debu SPM pada umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda,
dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana sumber
emisinya.

Sumber-sumber Partikulat :
1. Secara alamiah partikulat debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh
angin atau berasal dari muntahan letusan gunung berapi. Pembakaran yang tidak sempurna
dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon akan murni atau bercampur dengan
gas-gas organik seperti halnya penggunaan mesin disel yang tidak terpelihara dengan baik.
Partikulat debu melayang (SPM) juga dihasilkan dari pembakaran batu bara yang tidak
sempurna sehingga terbentuk aerosol kompleks dari butir-butiran tar.
2. Pembakaran minyak dan gas pada umunya menghasilkan SPM lebih sedikit, dibandingkan
dengan pembakaraan batu bara. Kepadatan kendaraan bermotor dapat menambah asap
hitam pada total emisi partikulat debu.
3. Demikian juga pembakaran sampah domestik dan sampah komersial bisa merupakan sumber
SPM yang cukup penting. Berbagai proses industri seperti proses penggilingan dan
penyemprotan, dapat menyebabkan abu berterbangan di udara, seperti yang juga dihasilkan
oleh emisi kendaraan bermotor.
Macam-macam Gas Polutan

3. PARTIKULAT
•US EPA membagi PM menjadi dua jenis berdasarkan ukurannya, yaitu partikel dengan
diameter ≤ 10µm ( PM10) dan partikel dengan diameter ≤ 2.5 µm (PM2.5.).

•Hill (2006) menerangkan bahwa PM10 bersumber dari debu pertanian, pertambangan,
serta dari jalan beraspal dan tidak beraspal. Sedikitnya sekitar 6% PM10 berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil. Sedangkan PM 2.5 berasal dari pembakaran, khususnya
kendaraan bermotor diesel, pembangkit tenaga listrik, dan aktivitas industri baja yang juga
mengemisikan pencemar SO2.
SUMBER & PENGARUH POLUTAN UTAMA

PENGARUH PADA
POLUTAN SUMBER KESEHATAN , LINGKUNGAN
& MATERIAL
CO, Pembakaran bahan Pusing, lemas, hingga
Gas tak berwarna, bakar fosil (BBF) menyebabkan pingsan dan
dan tak berbau tak sempurna, kematian
Kendaraan
Bermotor, Rokok

Pembakaran BBF
NO2, tak sempurna, Iritasi paru-paru, bronchitis
Gas coklat ke- terutama pada kronis, asma, Ispa, dan
merahan, berbau motor dan industri mengurangi jarak pandang dan
membuat korosi
SUMBER & PENGARUH POLUTAN UTAMA

PENGARUH PADA KESEHATAN .


POLUTAN SUMBER
LINGKUNGAN & MATERIAL
SO2, Pembakaran BBF Problem pernafasan, Mengurangi
Gas tak berwar na, terutama jarak pandang, dan mengkorosi
berbau batubara benda/material
terutama pada
industri

Ozon, O3 Reaksi fotokimia Problem pernafasan, mata, tenggo-


Gas tak berwarna, antara VOC dan rokan, batuk hingga menjadi
berbau oksida nitrogen broncitis dan asma. Dapat merusak
dari emisi pepohonan, cat, karet, dan lainnya
kendaraan
bermotor
SUMBER & PENGARUH POLUTAN UTAMA

PENGARUH PADA KESEHATAN .


POLUTAN SUMBER
LINGKUNGAN & MATERIAL
Partikulat Hasil pembakaran, Iritasi hidung dan tenggorokan,
(PM), debu pabrik, jalanan, bronchitis, hingga kanker
Tersuspensi di perkebunan, dan
atmosfir. lainnya
Dibedakan atas
PM 10 dan PM
2.5 µm.

Timah Hitam, Cat, Smelter plants, Bila terakumulasi dalam darah


Pb BBM, dan lainnya merusak sistem jaringan syaraf,
Diemisikan menyebabkan retardasi/perlambatan
sebagai PM pada anak, dan kanker
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai