Disusun Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Ketidakpastian dalam pengukuran ditunjukkan dengan tanda (±) yang
dihubungkan dengan hasil pengukuran yang mencirikan nilai untuk dicantumkan
dalam nilai yang diukur.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam ISO/IEC 17025:2017, nilai
ketidakpastian pengujian perlu disertakan untuk melengkapi pelaporan pengujian
pada laboratorium yang telah tersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN). Hal inilah yang mendasari dilakukannya perhitungan nilai ketidakpastian
untuk mengetahui rentang nilai benar kadar Fe dalam air sungai, sehingga penulis
tertarik untuk membahas pengujian ketidakpastian pengukuran dengan contoh air
Sungai Musi pada alat UV-Vis sesuai dengan prinsip penerapan ISO 17025:2017.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil analisa Fe.
2. Penerapan prinsip ISO 17025:2017 Untuk mengetahui nilai ketidakpastian
dari analisa Fe menggunakan UV-Spectroquant Pharo 300.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi hasil analisa Fe seperti
peralatan yang belum dikalibrasi, sampel yang terkontaminasi serta
penambahan bahan kimia lain yang tidak sesuai prosedur.
2. Dapat mengetahui rentang nilai benar dari analisa Fe yang telah dilakukan
menggunakan UV-Spectroquant Pharo 300
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
digunakan untuk pengukuran harus mampu mencapai ketepatan pengukuran atau
ketidakpastian pengukuran yang diperlukan untuk memberikan hasil yang valid.
Estimasi ketidakpastian tersebut harus wajar (reasonable) dan didasarkan pada
pengetahuan atas petunjuk kerja metode, dan harus menggunakan data-data yang
diperoleh dari pengalaman sebelumya serta data validasi metode. Selain itu,
standar ini pun mengatur tentang ketertelusuran, yaitu pada butir 6.5.2
Laboratorium harus memastikan bahwa hasil pengukuran dapat terlacak pada
Sistem Internasional Unit (SI). Khusus untuk laboratorium penguji, dimana jika
ketertelusuran ke satuan SI tidak mungkin atau tidak relevan, maka dapat
ketertelusuran dapat dilakukan ke bahan acuan bersertifikat (CRM), metode, atau
standar konsensus yang disepakati. Tidak semua hasil pengujian harus tertelusur
ke SI atau CRM, seperti dalam kasus metode empiris dimana measurand
didefinisikan oleh suatu prosedur pengujian tertentu.
4
monokromatis melalui larutan senyawa tersebut dalam pelarut yang tidak
menyerap panjang gelombang cahaya itu.
2.2 Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah suatu parameter yang menetapkan kisaran atau
rentang nilai yang didalamnya diperkirakan ada nilai benar/kuantitas yang diukur.
Ketidakpastian dalam pengukuran ditunjukkan dengan tanda (±) yang
dihubungkan dengan hasil pengukuran yang mencirikan nilai untuk dicantumkan
dalam nilai yang diukur. Konsep ketidakpastian didasarkan pada besaran teramati
yang diperoleh oleh pengukuran, hal ini berbeda dengan konsep ideal kesalahan
(error) yang didasarkan pada besaran yang tidak diketahui. Nilai ketidakpastian
memungkinkan pengguna data hasil uji untuk mengevaluasi kehandalan data dan
mengevaluasi kesesuaian dengan data hasil uji terhadap penggunaannya. Setiap
nilai yang diperoleh dari suatu pengukuran kuantitatif hanya merupakan suatu
perkiraan terhadap nilai benar dari sifat yang terukur.
Ketidakpastian pengukuran metode pengujian sangat diperlukan oleh
laboratorium karena kewajiban laboratorium mencantumkan estimasi
ketidakpastian pengukuran pada hasil analisa yang diperoleh apabila diminta oleh
pengguna jasa laboratorium. Nilai ketidakpastian juga menyatakan mutu hasil
pengukuran atau pengujian. Semakin kecil nilai ketidakpastian maka semakin baik
hasil pengujian.
2.3 Sumber Ketidakpastian
Menurut Riyanto (2016) Sumber ketidakpastian, yaitu :
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Evaluasi dan Hasil Sumber Ketidakpastian Baku dari Komponen Penetapan Kadar Besi
Nilai μx
No Simbol Kuantitas Satuan μx μ
(x) x ( xx )2
Konsentrasi larutan
2 CS mg/L 20 0,0632 0,0032 0,000010
standar induk
Faktor
3 Fp mg/L 2 0,0021 0,0011 0,0000011
Pengenceran
y
Labu Takar
b
a Pipet
mg/L Besi
Efek
Temperatur Analis
Kalibrasi
Konsentrasi Standar 7
Presisi Metode
3.3.1. Ketidakpastian Baku Asal Konsentrasi dari Kurva Kalibrasi (µReg)
Ketidakpastian baku asal konsentrasi dari kurva kalibrasi berasal dari nilai
perhitungan konsentrasi contoh yang terukur, simpangan baku regresi (RSD),
konsentrasi rata-rata deret standar, jumlah kuadrat selisih konsentrasi, dan slope
yang berasal dari data pembuatan kurva standar Besi. Nilai ketidakpastian yang
diperoleh dari kurva kalibrasi tersebut digunakan untuk mencari nilai
ketidakpastian konsentrasi contoh yang terukur instrumen (µreg).
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan evaluasi ketidakpastian tipe
A, diperoleh nilai ketidakpastian baku asal konsentrasi dari kurva kalibrasi
sebesar 0,0389 mg/L.
Perhitungan ketidakpastian baku asal kurva kalibrasi juga bertujuan untuk
menghitung ketidakpastian yang berasal dari pembuatan deret standar.
Perhitungan kurva kalibrasi mencakup nilai ketidakpastian yang berasal dari
pembuatan deret standar, seperti penggunaan labu takar dan pipet sehingga tidak
perlu dihitung secara terpisah.
y = 0,102x - 0,004
0.1200 R² = 0,9920
0.1000
0.0800
ABSORBANSI
0.0600
0.0400
0.0200
0.0000
-0.0200 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
KONSENTRASI
𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒
=√
4
=0,00366
8
Kuantifikasi ketidakpastian baku asal konsentrasi dari kurva kalibrasi
RSD 1 ̅) 2
(yo−y
µreg = × √1 + n + b2 ∑ (x −x̅)2
b i
0,00366 1 (0,0274−0,0468)2
= mg/L × √1 + 6 + (0,1027) 2(0,70)
0,1027
= 0,0389 mg/L
9
Kuantifikasi ketidakpastian asal labu takar
μV = √(μkal )2 + (μET ) 2
LT
0,0370 mL 2 0,0738 mL 2
= 2 × √( ) +( )
50 mL 100 mL
= 0,0021 mL
3.3.4. Ketidakpastian Baku Asal Presisi Metode (μPresisi)
Ketidakpastian baku asal presisi metode diperoleh menggunakan evaluasi
tipe A yaitu nilai ketidakpastian berasal dari pengolahan data percobaan dengan
metode statistika yang diolah menggunakan microsoft excel sehingga diperoleh
hasil sebesar 0,0039 ppm (mg/L). Ketidakpastian presisi metode dihitung dengan
cara membagi standar deviasi (SD) dengan akar dari banyaknya pengulangan
metode.
Uji presisi metode dilakukan untuk mengetahui ketelitian seorang analis
yang akan memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya nilai ketidakpastian
10
pengukuran. Sumber kesalahan pada uji ini meliputi peralatan volumetri yang
dipengaruhi oleh kondisi temperatur ruangan yang menyebabkan ketidakstabilan
larutan uji dan hasil pengukuran larutan uji menggunakan instrumen.
Evaluasi Ketidakpastian Baku Asal Presisi Metode (μ Presisi)
Konsentrasi kadarSO4 2-dalam
ulangan abs sampel terukur(mg/L) fp sampel (mg/L) keterangan
syarat
0,0270 0,3067
1 2 0,6134 keberterimaan
PM adalah
0,0280 0,3165
2 2 0,6329 %RSD<2%
3 0,0270 0,3067 2 0,6134
4 0,0280 0,3165 2 0,6329
5 0,0270 0,3067 2 0,6134
6 0,0270 0,3067 2 0,6134
7 0,0280 0,3165 2 0,6329
RERATA 0,0274 0,3109 2 0,6218
SD 0,0104
%RSD 1,6741
= 0,0104 ppm(mg/L)
mg
S𝐷 0,0104 ( )
L
μpresisi = = = 0,0039 ppm (mg/L)...........................tipe A
√n √7
11
3.3.5. Ketidakpastian Baku Gabungan
Ketidakpastian baku gabungan merupakan gabungan dari komponen-
komponen ketidakpastian baku tipe A dan tipe B untuk menghitung kadar Besi
(C) dari komponen penetapan kadar Besi sehingga menghasilkan ketidakpastian
hasil pengujian secara keseluruhan. Berdasarkan 4 sumber utama ketidakpastian
baku penetapan kadar Besi yang telah dihitung diperoleh nilai ketidakpastian
gabungan sebesar 0,0246 ppm (mg/L).
2 2
μReg 2 μCS μFP 2 μPM
µC =𝐶 × √( Reg ) + ( CS ) + ( Fp ) + ( PM )
12
Ketidakpastian Diperluas (U)
Tingkat kepercayaan 95%, k=2
U = µC× k
= 0,0246 (mg/l) × 2
= 0,05 ppm (mg/L)
13
0.0016
0.0014
0.0012
Nilai Ketidakpastian
0.0010
0.0008
(µx/x)2
0.0006
0.0004
0.0002
0.0000
Regresi PM CS fp
Sumber Ketidakpastian
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kontributor terbesar nilai ketidakpastian Besi berasal dari regresi, hal ini
dikarenakan kesalahan dari faktor eksternal yang dilakukan oleh analis dan
banyaknya sumber-sumber ketidakpastian yang digabungkan ke dalam
ketidakpastian baku regresi. Nilai ketidakpastian analisa Fe yang telah dihitung
sesuai dengan perhitungan estimasi ketidakpastian yaitu ±0,05 mg/L. Pelaporan
hasil uji kadar Besi dalam Air Sungai Musi pada percobaan ini sebesar
(0,6218±0,05) ppm (mg/L) pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga diperoleh
rentang nilai sebesar (0,5718-0,6718)ppm (mg/L). Nilai ketidakpastian
menggambarkan besarnya kesalahan yang terjadi pada penetapan kadar Fe dalam
air Sungai Musi menggunakan UV-Vis. Sehingga dapat diketahui tingkat presisi
dan akurasi alat yang digunakan dalam kondisi standar layak guna karena nilai
KV yang diperoleh dari estimasi ketidakpastian kurang dari 2% yang
mengidetifikasikan nilai presisinya baik.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
Ketua Kelompok :
Email : meryanjulianto19@gmail.com
Anggota Kelompok :
Email : justitiamalyani25@gmail.com
i
2. Nama Lengkap : Pevilia Sandi
Email : peviliasandi3@gmail.com
ii