Anda di halaman 1dari 4

Desa Donowarih adalah salah satu Desa yang berada di sebelah barat Kecamatan Karangploso

dengan penduduk yang berjumlah sekitar 7.206 jiwa merupakan salah satu desa yang mempunyai
penduduk terpadat di kawasan Karangploso. Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Desa ini terletak di
sebelah selatan kaki Gunung Arjuna, bahkan sebagian dusunnya berada di lereng gunung. Topografi desa
ini berupa dataran dan perbukitan serta berada pada ketinggian 600 - 850 m dari permukaan air laut,
sehingga mengakibatkan desa ini berhawa sejuk dan dingin.

Luas wilayah desa ini adalah 1.298,018 ha. Pemanfaatan lahan dari desa ini meliputi pemukiman,
lahan persawahan, ladang, perkebunan, hutan dan lain-lain. Desa Donowarih termasuk mempunyai tanah
yang subur untuk usaha pertanian sehingga masyarakat sebagian besar mempunyai usaha pertanian sayur-
mayur, padi, jagung, tanaman buah-buahan (apel, jeruk), kopi, dan tebu pada lahan basah dan kering.
Lahan pertanian masyarakat Desa Donowarih 75 % merupakan lahan sawah dan merupakan sentral
pertanian sayur di Kecamatan Karangploso.

Dengan potensi topografi dataran, perbukitan di dukung dengan hijauanya tanaman dan pepohonan
bila dipandang dari ketinggian gunung mujur merupakan panorama yang menarik bagi siapa saja yang
berkunjung. Kehidupan masyarakat desa Donowarih yang sederhana dan ramah juga menjadi nilai lebih
pada desa ini. Selain itu ada juga tempat bermain yang sejuk dan menarik, dilengkapi kolam renang dan
lapangan tenis yang dapat dikunjungi masyarakat umum yang terdapat di area perumahan Argokencana.

 Sejarah

Pada zaman dahulu (Zaman penjajahan) sebelum bernama Donowarih desa ini bernama Desa
Karangan yang terdiri dari 4 pedukuhan, yaitu :

 Dukuh Karangan
 Dukuh Jaraan
 Dukuh Karangjuwet
 Dukuh Borogragal

Pada tahun tahun 1900, ditemukan Sumber umbul Karangan dan direncanakan untuk diambil
dan dialirkan ke Kota Malang. Kemudian pada tahun 1913 dimulailah pengerjaan dan pemasangan
pipa-pipa air, sehingga pada tahun 1918 selesailah pembangunannya dan diresmikan oleh bupati
Malang pada waktu itu. Karena air yang diambil untuk dialirkan ke Kota Malang berasal dari desa
ini maka nama desa yang semula bernama desa Karangan diganti menjadi Desa Donowarih. Nama
tersebut terdiri dari dua suku kata, yaitu dono dan warih, dono berarti member dan warih berarti air.
Nama tersebut menjadi nama Desa ini hingga saat ini.

 Batas wilayah

Desa Donowarih memiliki batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Desa Bocek dan hutan lindung


 Sebelah Timur : Desa Girimoyo dan Bocek
 Sebelah selatan : Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu
 Sebelah Barat : Desa Tawangargo

 Orbitasi desa

 Jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan : 0.9 Km


 Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten : 18 Km
 Jarak tempuh ke Ibukota Propinsi : 81 Km
 Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan : 15 mnt
 Waktu tempuh ke Ibukota Kabupaten : 1 jam
 Waktu tempuh ke Ibukota Propinsi : 3 jam

 Kondisi geografi desa

 Ketinggian tempat dari permukaan air laut : 720 m


 Curah hujan rata-rata pertahun : 250 mm
 Keadaan suhu rata-rata : 27 O C

 Topografi desa (bentang lahan)

 Dataran : 239.814 ha
 Perbukitan : 1.058.204 ha

 Wilayah administrasi

 Jumlah Pedusunan : 4 dusun


 Jumlah RW : 12 RW
 Jumlah RT : 52 RT

 Sumber daya manusia

Lembaga pendidikan yang ada di desa Donowarih adalah :

 2 SD
 1 MI
 1 SMP 1 Atap
 1 Sanawiyah
 1 Aliyah

Pendidikan terakhir yang dimiliki masyarakat Donowarih rata-rata adalah SD. Prosentase
pendidikan yang dimiliki masyarakat Donowarih adalah :

 30 % SMA
 60 % lulusan SMP
 10 % lulusan perguruan tinggi

Keadaan ekonomi masyarakat Donowarih rata-rata dibawah Rp 700.000 / bulan. Karena hampir
semua masyarakat Donowarih bermata pencaharian sebagai petani. Dengan sedikitnya penghasilan
yang diperoleh masyarakat Donowarih tiap bulannya, diharapkan ada upaya peningkatan ekonomi
masyarakat melalui keterampilan, pendidikan, dan industri.

Mayoritas masyarakat Donowarih beragama islam, dan hanya 0,3 % yang non muslim. Desa
Donowarih memiliki 26 musolla dan 4 masjid.

 Potensi

 Potensi wisata

Objek pariwisata yang dimiliki Desa Donowari adalah gunung Mujur. Gunung mujur
berada dibawah lereng gunung Arjuna, tepatnya berada di wilayah desa Donowarih, kecamatan
Karangploso. Sekitar 5 km dari kota wisata Batu atau 10 km dari pusat kota Malang. Gunung ini
merupakan tempat yang menyenangkan untuk traking dan menikmati suasana alam yang
menyegarkan karena masih sangat alami. Gunung ini tidak terlalu tinggi, tingginya sekitar 500
m dari kaki gunung. Di puncaknya terdapat sebuah makam tua, yang menurut warga sekitar
merupakan makam dari Setakumitir, salah satu patih di jaman kerajaan Blambangan. Tidak tahu
kenapa makamnya bisa sejauh ini dari pusat kerajaan Blambangan di Banyuwangi sana.

Untuk naik keatas, sudah disediakan tangga berundak layaknya naik keatas candi. Dari atas
bukit kita bisa menikmati pemandangan lebatnya hutan pinus dan keangkuhan gunung Arjuna
yang berada tepat di sebelah barat dayanya. Sebenarnya ada banyak bukit di sekitar lembah
gunung Arjuna namun bukit Mujur adalah satu-satunya bukit yang bisa kita tempuh dengan
mudah, baik jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor. Di atas bukit kita bisa
menikmati pemandangan bukit-bukit lain dari kejauhan. Kalau cuaca lagi bagus kita juga bisa
menikmati gunung Arjuna dari lembah sampai puncaknya tanpa halangan kabut.

Perjalanan ke bukit Mujur bisa ditempuh dengan jalan kaki dari pusat kecamatan
Karangploso kurang lebih selama 2 jam. Jika kita melaui jalur timur, yaitu Girimoyo-Bocek-
Supit Urang, bisa dilakukan sepenuhnya jalan kaki. Sepertiga perjalanan terakhir sebelum
masuk hutan pinus akan bertemu dengan perkebunan jeruk dan tebu di kanan kiri jalan.
Sementara jika lewat jalur selatan Girimoyo-Donowarih-Tawangargo di perjalanan terakhir kita
akan disuguhi dengan lebatnya perkebunan apel. Di jalur ini kita juga akan menemukan sebuah
bangunan megah di tengah perkebunan apel yaitu peternakan ayam milik PT. Wonokoyo
Rojokoyo. Kalau melalui jalur ini tidak sepenuhnya jalan kaki, kita harus naik angkutan dulu
dari Girimoyo ke Tawangargo yang ditempuh hanya dalam waktu 10 menit. Baru kemudian bisa
dengan jalan kaki selama kurang lebih 1,5 jam.

 Potensi sumber daya air


Desa Donowarih memiliki potensi sumber daya air yang besar, yang terdapat di dusun
Karangan.

 Potensi di bidang pertanian

Dalam bidang pertanian terdapat 3 dusun yang memiliki potensi besar, yaitu karang juwet,
jarakan, borogragal.

 Masalah

Selain potensi, terdapat juga beberapa masalah pada desa Donowarih. Masalah-masalah tersebut
adalah :

 Dusun borogragal memiliki masalah kurang suburnya tanah karena tidak bisa diairi. Masyarakat
di dusun ini mengalami kekurangan air untuk hidup sehari-hari
 Kurangnya perhatian masyarakat desa Donowarih terhadap perawatan saluran drainase di desa
ini, mengakibatkan saluran drainase di desa ini terlihat kotor dan tak terawat
 Wilayah Borogragal berada di dataran tinggi, dibandingkan dengan areal lain di wilayah
Karangploso. Dulunya, wilayah itu dipenuhi hutan pinus. Namun, sekarang terlihat gundul
lantaran banyak pohonnya ditebang. Sehingga wilayah yang terlihat gundul ini rawan terhadap
bahaya longsor.
 Jalan-jalan di desa ini pada beberapa titik banyak yang rusak, sehingga mengakibatkan kurang
nyamannya berkendara di jalan-jalan ini.

Anda mungkin juga menyukai