Anda di halaman 1dari 8

Artikel Penelitian

PENINGKATAN KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PASIEN SKIZOFRENIA


MELALUI REHABILITASI TERAPI GERAK

Sri Maryatun
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
E-mail: tunce79@yahoo.com

Abstrak

Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rehabilitasi terapi gerak dengan kemandirian self
care pada pasien skizofrenia di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang.

Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel terdiri dari
32 pasien skizofrenia yang dirawat di ruang Nusa Indah, Rumah Sakit Dr.Ernaldi Bahar pada bulan
Desember tahun 2013 dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara rehabilitasi terap i gerak
dengan kemandirian self care pada pasien skizofrenia nilai (pvalue= 0,006).

Simpulan: Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pelaksanaan program-program rehabilitasi gerak
secara rutin dengan bimbingan dan pembinaan diperlukan bagi pasien skizofrenia.

Kata kunci: Rehabilitasi, terapi gerak,kemandirian, self care, skizofrenia

Abstract

Aim:.Rehabilitation in patients with schizophrenia aims to improve the ability of the patient to be able to live
independently in the community. The purpose of this study was to determine the relationships between the
independence movement therapy rehabilitation self-care in patients with schizophrenia in room’s Nusa Indah
at Ernaldi Bahar Hospital,Palembang in 2013.

Method:.This study used an analytic survey with cross sectional approach. A total sample of 32 patients with
schizophrenia who were treated in the room of Nusa Indah, Dr.Ernaldi Bahar Hospital in December of 2013
involved in this study.

Result: The results showed that there is a significant relationship between rehabilitation therapy
independence movement with self-care in patients with schizophrenia (p value = 0.006).

Conclusion: This study Recommends the need to implement a program of motion rehabilitation programs
regularly with the guidance and coaching for Schizophrenia patients in Dr.Ernaldi Bahar Hospital.

Keywords: Rehabilitation, movement therapy, self-reliance, self-care, schizophrenia

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 108
Artikel Penelitian

PENDAHULUAN merupakan upaya meningkatkan kemampuan


pasien agar dapat hidup mandiri di
Perubahan sosial ekonomi yang cepat dan masyarakat. Pada klien gangguan jiwa sering
situasi sosial politik yang tidak menentu terlihat adanya kemunduran yang ditandai
menyebabkan semakin meningkatnya gangguan dengan hilangnya motivasi dan tanggung
jiwa dalam kehidupan manusia1. Penduduk jawab, apatis, menghindar dari kegiatan, dan
yang mengalami berbagai permasalahan dan hubungan sosial. Kemampuan dasar sering
tekanan hidup dapat menjadi stress berat dan terganggu, seperti Activities Of Daily Living
lama-kelamaan menjadi sakit jiwanya. Sebagai (ADL).6
akibatnya, muncul gejala skizofrenia dimana
jiwa dari individu menjadi terpecah dan terjadi Hasil penelitian Trihardani mengenai
disharmoni antara pikiran dan kemauan.1 perawatan diri yang terdiri dari makan, mandi,
toiletting dan kebersihan pribadi pasien
Penderita skizofrenia akan mengalami skizofrenia di rumah sakit menunjukkan bahwa
gangguan dalam kognitif, emosional, persepsi 38% penderita skizofrenia berada dalam
serta gangguan dalam tingkah laku.2 Pasien kategori ketergantungan ringan, 28% dalam
skizofrenia kronis pada umumnya tidak mampu kategori ketergantungan menengah, 13
melaksanakan fungsi dasar secara mandiri, % berada dalam kategori ketergantungan tinggi,
misalnya kebersihan diri, penampilan, dan 13% berada pada kategori ketergantungan total
sosialisasi3. Pasien skizofrenia mengalami dan 3% berada dalam kategori mandiri.7
kemunduran dalam fungsi psikososialnya. Penelitian yang dilakukan oleh Barton
Mereka mengalami penurunan kemampuan menunjukkan bahwa 50% dari penderita.
untuk bergerak dan berkomunikasi dengan Skizofrenia kronis yang menjalani program
orang lain, serta tidak mampu menghadapi rehabilitasi dapat kembali produktif dan mampu
realitas. menyesuaikan diri kembali di keluarga dan
masyarakat. 5
Skizofrenia menduduki peringkat 4 dari 10
besar penyakit yang membebankan di seluruh Program rehabilitasi khususnya terapi gerak
dunia. Jumlah penduduk Indonesia jika merupakan upaya meningkatkan kemampuan
mencapai 200 juta jiwa, maka diperkirakan pasien agar dapat hidup mandiri di masyarakat
sekitar dua juta jiwa mengalami skizofrenia.4 dan melatih pasien untuk terbiasa
Menurut catatan medical record Rumah Sakit menjalankan aktivitasnya sehari- hari.8 Salah
Dr. Ernaldi Bahar Palembang jumlah pasien satu terapi gerak yang diterapkan di Rumah
skizofrenia di seluruh ruang rawat inap pada Sakit Ernaldi Bahar Palembang saat ini adalah
tahun 2010 berjumlah 1.625 orang dan pada berolahraga dimana kegiatan tersebut dapat
tahun 2011 berjumlah 1.623 orang, sedangkan merangsang pertumbuhan neuron di daerah
pada tahun 2012 berjumlah 1.806 orang. tertentu yang rusak selama depresi dan
Sedangkan menurut data nasional Riskesdas menghilangkan kekakuan pada otot sehingga
2012 jumlah pasien skizofrenia berjumlah 1,5 pasien tidak malas untuk beraktivitas.8 Tujuan
juta jiwa. Terapi yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada
pasien Skizofrenia adalah program rehabilitasi.5 tidak hubungan dari terapi gerak yang sudah
dilaksanakan di Rumah sakit Ernaldi Bahar
Rehabilitasi pada pasien skizofrenia terhadap kemandirian pasien skizofrenia
khususnya dengan masalah keperawatan
isolasi sosial.

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 109
Artikel Penelitian

METODE PENELITIAN minimal 3 kali setiap bulan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Pengumpulan data primer didapatkan melalui
kuantitatif dengan menggunakan survey wawancara menggunakan lembar kuesioner
analitik dengan pendekatan cross sectional. kemandirian dan observasi langsung
Populasi dalam penelitian ini adalah semua menggunakan lembar observasi mengenai
pasien skizofrenia di ruang Nusa Indah Rumah pelaksanaan rehabilitasi pada pasien skizofrenia
Sakit Dr.Ernaldi Bahar pada bulan Desember yang telah memenuhi kriteria inklusi sampel.
tahun 2013 yaitu berjumlah 32 orang. Sampel Data sekunder diperoleh dari keterangan
yang diambil yaitu 32 orang dengan perawat ruangan sebagai data pendukung untuk
menggunakan teknik purposive sampling memperjelas data primer. Pengolahan data
dengan kriteria pasien kooperatif, berjenis kuesioner dilakukan dengan analisa univariat
kelamin perempuan, masalah keperawatan pada dan bivariat dari variabel independen dan
awal masuk adalah isolasi sosial, telah dependen dengan program komputer.
mengikuti terapi rehabilitasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Rehabilitasi Terapi Gerak

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Rehabilitasi Terapi Gerak Pada Pasien Skizofrenia di Ruang Nusa Indah
Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar PalembangTahun 2013

Rehabilitasi Terapi Gerak N %


Baik 18 56,2
Kurang baik 14 43,8
Total 32 100

Berdasarkan hasil penelitian tentang rehabilitasi meningkatkan semangat dan motivasi diri
terapi gerak pada pasien skizofrenia di Ruang sendiri dan orang lain untuk mengikuti kegiatan
Nusa Indah Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar, rehabilitasi.
diperoleh data dari 32 responden yang
melakukan rehabilitasi dengan baik sebanyak Tahapan rehabilitasi terdiri dari tahapan
18 (56,2%) responden dan yang melakukan persiapan, tahap pelaksanaan dan tahapan
rehabilitasi kurang baik sebanyak 14 (43,8%) pengawasan.9 Tahapan rehabilitasi di Rumah
rehabilitasi baik. Rehabilitasi baik artinya Sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang telah
sebanyak 14 pasien skizofrenia mengikuti memenuhi prosedur yang berlaku, seperti
kegiatan rehabilitasi dengan frekuensi minimal pasien yang telah dirawat minimal 3 hari
2x/minggu secara teratur, mengikuti tahapan perawatan, mendapat surat keterangan dokter
rehabilitasi dari awal pemanasan, gerak inti bahwa telah mengikuti seleksi rehabilitasi,
sampai pendinginan, melakukan setiap gerakan pasien dalam kondisi kooperatif. Pada
rehabilitasi dengan benar dan mampu pelaksanaannya, terlebih dahulu pasien

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 110
Artikel Penelitian
melakukan pendataan atau absensi dan

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 111
Artikel Penelitian

selanjutnya melaksanakan terapi. Terapi baik. Umumnya responden melaksanakan


dilaksanakan tetap dalam pengawasan perawat rehabilitasi terapi gerak 2 kali dalam seminggu.
di ruang rehabilitasi dengan pasien dari Responden mampu mengikuti terapi gerak
berbagai ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner berupa senam ataupun olahraga, bahkan
yang diajukan peneliti kepada responden dapat responden mampu melakukan terapi gerak
dilihat bahwa responden mampu melaksanakan namun masih tergantung dengan bimbingan
rehabilitasi dengan instruktur senam.

b. Kemandirian Pada Pasien Skizofrenia

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kemandirian Perawatan Diri Pada Pasien Skizofrenia
di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang Tahun 2013

Kemandirian N %
Mandiri 20 62,5
Tidak 12 37,5
Mandiri
Total 32 100

Hasil univariat tentang kemandirian pada pasien memecahkan masalah, kebutuhan dan
skizofrenia diperoleh data dari 32 responden kesehatan yang baik seperti olahraga.11
didapatkan jumlah pasien mandiri yaitu
sebanyak 20 (62,5%) responden dan didapatkan Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti,
pasien yang tidak mandiri sebanyak 12 (37,5%) dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang (62,5%)
responden. pasien skizofrenia di Ruang Nusa Indah
memiliki perilaku kemandirian tersebut dalam
Kemandirian adalah keadaan seseorang yang kegiatan rutin memenuhi kebutuhan fungsi
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada dasar. Sebagian besar pasien dapat melakukan
orang lain.10 Teori self care menurut Dorothea kegiatan rutin seperti makan, mandi,
E. Orem, bertujuan untuk meningkatkan berpakaian, dan toiletting tanpa bantuan orang
kemandirian pasien sehingga pasien berfungsi lain, pasien mampu menggunakan alat mandi
secara optimal. Faktor - faktor dari kemandirian dengan benar, mampu memakai baju, dan
yaitu bertanggung jawab, mandiri, pengalaman membersihkan kuku tanpa bantuan perawat.
praktis dan akal sehat yang relevan,
otonomi, kemampuan

c. Hubungan Rehabilitasi Terapi Gerak dengan Kemandirian Pada Pasien Skizofrenia

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 112
Artikel Penelitian

Tabel 3
Hubungan Antara Rehabilitasi Terapi Gerak dengan Kemandirian Perawatan Diri Pada
Pasien Skizofrenia di Ruang Nusa Indah Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar
Palembang Tahun 2013

Kemandirian Pada
Pasien Skizofrenia
Total P
Rehabilitasi Terapi gerak Mandiri Tidak
value
Mandiri
N % n % N %
Baik 15 83,3 3 16,7 18 100
Kurang Baik 5 35,7 9 64,3 14 100 0,006

Total 20 62,5 12 37,5 32 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa ada 15 dari 18 meliputi ketrampilan belajar, ketrampilan


(83,3%) responden yang melakukan rehabilitasi bekerja, dan olahraga bersama.13
terapi gerak dengan baik
merupakan pasien mandiri. Adapun responden Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang melakukan rehabilitasi terapi gerak kurang sebelumnya yang menunjukkan bahwa 21
baik sebanyak 5 dari 14 (35,7%) responden (71,4%) dari 35 pasien prilaku kekerasan yang
merupakan pasien mandiri. Hasil uji statistic mengikuti terapi rehabilitasi penyaluran energi
dengan uji Chi Square diperoleh nilai pvalue = gerak mampu meningkatkan kemandirian14.
0,006 < α (0,05), maka dapat disimpulkan Didukung pula oleh penelitian lainnya yaitu
bahwa ada hubungan yang bermakna antara didapatkan bahwa sebanyak 30 pasien yang
rehabilitasi terapi gerak dengan kemandirian melakukan terapi gerak berupa senam
perawatan Diri pada pasien skizofrenia di mengalami penurunan tingkat depresi daripada
Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang yang tidak diberi senam.15 Perilaku kekerasan
Tahun 2013. dan depresi merupakan masalah keperawatan
jiwa dari penyakit Skizofrenia. Gejala yang
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa atau timbul dari pasien skizofrenia antara lain,
gangguan otak kronis yang mempengaruhi kehilangan motivasi, kehilangan ketertarikan
individu sepanjang kehidupannya yang salah pada aktivitas sehari-hari., tampak tidak
satunya ditandai dengan kesulitan melakukan memiliki emosi, kehilangan kemampuan dan
aktifitas sehari-hari.11 Klien gangguan jiwa kemamdirian untuk melakukan aktivitas sehari-
sering terlihat adanya kemunduran yang hari, tidak menjaga kebersihan diri, menarik
ditandai dengan ketidakmampuan diri dari kehidupan sosial.
melaksanakan fungsi dasar secara mandiri,
misalnya kebersihan diri, penampilan, dan Salah satu faktor kemandirian adalah kebutuhan
sosialisasi. Kemampuan dasar sering terganggu, dan kesehatan yang baik. Pentingnya olahraga
seperti Activities Of Daily Living (ADL).12 dan aktifitas fisik adalah untuk
Ketrampilan ADL yang dapat ditingkatkan mengembangkan atau meningkatkan
melalui program rehabilitasi
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 113
Artikel Penelitian

proses koordinasi yang baik dan kebugaran. baik telah melakukan rehabilitasi terapi gerak
Latihan dapat memberi keuntungan dan yang baik pula. Rekomendasi penelitian ini
berpengaruh terhadap kesehatan dan adalah perlu ditingkatkan rehabilitasi terapi
kebahagiaan secara umum. Latihan juga dapat gerak dengan kombinasi gerakan perawatan diri
memberi energi positif dan dapat meningkatkan didalamnya dan peningkatan peran fasilitator
sikap dan motivasi.16 dari perawat sebagai care giver pasien
skizofrenia.
Pasien skizofrenia dapat disembuhkan dengan
berbagai macam terapi. Salah satu terapi yang
tersedia adalah terapi gerak. Terapi gerak REFERENSI
merupakan terapi aktivitas fisik yang dapat
dilakukan dengan cara berolahraga atau senam 1. Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa.
untuk melatih tubuh seseorang agar sehat secara Bandung: PT. Refika Aditama
jasmani dan rohani.17 Olahraga merupakan 2. Kaplan & Sadock. (2007). Sinopsis
salah satu bentuk terapi gerak, sehingga Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Psikiatri
kelebihan dari terapi ini diantaranya adalah Klinis. (Jilid 1). Jakarta: Bina Rupa Aksara.
dapat melakukannya dengan senang tanpa 3. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan
merasa terbebani. Terapi gerak apabila Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.
dilaksanakan secara teratur dapat mengurangi 4. Maramis, W F. (2004). Ilmu Kedokteran
kegelisahan, menurunkan tingkat kecemasan, Jiwa. Edisi 8. Airlangga University Press:
menurunkan ketegangan, menurunkan tingkat Surabaya
depresi mencegah stress serta mengurangi 5. Hawari, D. (2007). Pendekatan Holistik
ketergantungan terhadap obat-obatan.4 pada Gangguan Jiwa, Skizofrenia.
Jakarta: FKUI
Terapi gerak merangsang pengeluaran hormon 6. Lilis, (2009). Tingkat Pemenuhan Aktivitas
dopamine adrenalin untuk meningkatkan energi Sehari – Hari Pasien Skizofrenia Di
bergerak melakukan aktivitas. Pada pasien Lingkup Kerja Puskesmas Gombong II
skizofrenia yang mempunyai masalah isolasi 7. Trihardani, (2009). Gambaran Tingkat
sosial mengalami penurunan energi untuk Kemandiriaan Perawatan Diri Pasien
bergerak karena energinya terfokus pada Skizofrenia di Ruang Tenang Rumah Sakit
pemikiran sedangkan energy untuk psikomotor Jiwa Provinsi Jawa Barat
menjadi berkurang. Dengan terapi gerak, maka 8. Akhmad, (2011). Peningkatan Kualitas
hormone dopamine, epineprin yang dikeluarkan Hidup Melalui Pembinaan Kebugaran
akan merangsang peredaran darah, Fisik dan Kesehatan Pikiran
meningkatkan metanolisme tubuhn dan energy http://agamakhmad.wordpress.com
untuk melakukan aktivitas termasuk aktivitas diakses 4 Oktober 2013
perawatan diri. 5 9. Wiraminaradja & Sutardjo. (2005).
Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung.
Refika Aditama. hlm. 152-159
SIMPULAN 10. Stuart, G. W. (2006). Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Terjemahan dari
Kesimpulan dari penelitian adalah separoh Pocket Guide to Psychiatric Nursing Alih
(50%) dari seluruh responden yang mempunyai
kemandirian perawatan diri yang

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 114
Artikel Penelitian

Bahasa Kapoh. Jakarta : EGC 15. Daley, A. J. (2002). Exercise Therapy And
11. Keliat, B.A, Pandjaitan, R.U, &Helena, Mental Health In Clinical Populations: Is
N. (2006). Proses Keperawatan Exercise Therapy A Worthwhile
Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta :EGC. Intervention?. Advances in Psychiatric
12. Harki. (2011). “Pengaruh Terapi Senam Treatment, vol. 8, pp. 262– 270
Aerobik Low Impact Terhadap Tingkat 16. Julianti. (2013). Modul III A Program
Depresi Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa
Sadewa RSUD Banyumas”. http://www.scribd.com/doc/151488713/2
13. Taufik. (2010). Peran Perawat Pada 1-Program-Rehabilitasi diakses 5 Oktober
Rehabilitasi Gangguan Jiwa 2013
14. Sholikhah. (2013). Pengaruh Terapi 17. Ariyadi, D. (2009). Definisi Terapi
Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Gerak. http: //www.statcounter.com
Terhadap Tingkat Kemandirian Pada diakses 24 Desember 2013
Pasien Perilaku Kekerasan Di Rumah
Sakit Jiwa Menur Surabaya

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 2 - Nomor 2, Juli 2015, ISSN No 2355 5459 115

Anda mungkin juga menyukai