KI 1 dan 2
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis Menunjukkan keterampilan menalar,
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, mengolah, dan menyaji secara efektif,
konseptual, prosedural, dan kreatif, produktif, kritis, mandiri,
metakognitif pada tingkat teknis, kolaboratif, komunikatif, dan solutif,
spesifik, detil, dan kompleks Dalam ranah konkret dan abstrak
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang terkait dengan pengembangan dari
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, yang dipelajarinya di sekolah, serta
budaya, dan humaniora mampu menggunakan metoda sesuai
Dengan wawasan kemanusiaan, dengan kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari materi pokok Keanekaragaman
hayati, dalam menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman
dan pelestariannya beserta ancaman dan pelestariannya dengan penuh kejujuran, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif.
D. Materi Pembelajaran
1. Keanekaragaman hayati (factual)
2. Tingkat keanekaragaman hayati (konseptual)
3. Pelestarian keanekaragaman hayati (procedural)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran : Discovery
Learning
Sumber belajar
Buku teks biologi yang relevan
Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006. Biology, 5th ed.
Benjamin Cummings Publishing Company, Inc., Redword City, England.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 menit)
c. Mengumpulkan Data
Peserta didik dalam kelompok mengamati dan
mendata jenis-jenis tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar dan mengidentifikasi ciri-ciri
tumbuhan yang diamati.
d. Mengolah Data
Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi dari data tumbuhan yang ditemukan dan
menngelompokkannya berdasarkan keanekragaman
hayati tingkat gen, spesies dan ekosistem.
e. Memverifikasi
Setiap kelompok mempresentasikan data hasil
pengamatannya di depan kelas dan peserta
didik lain menanggapi dan memberikan
pertanyaan
Memperhatikan sikap dan keaktifan peserta
didik dalam diskusi kelompok.
.
3. Penutup Guru bersama peserta didik: 15
Menyimpulkan hasil pengamatan
Melakukan refleksi sekaligus evaluasi terhadap
pembelajaran hari ini
Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Keanekaragaman hayati adalah total variasi yang meliputi bentuk, penampilan, jumlah, serta
karakteristk lainnya yang terdapat pada tingkat gen, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman
tingkat gen yaitu variasi susunan gen dalam satu spesies. Contohnya adalah ras pada manusia/
Homo sapiens (ras mongolid, kaukasoid, aborigin, negro), keragaman pada kucing/ Felis catus
(Anggora, Persia, Sphink, dll), keragaman pada pisang/ Musa paradisiaca (pisang ambon, pisang
madu, pisang tanduk, pisang susu, dll).
Tingkat jenis/ spesies yaitu keanekaragaman yang terdapat pada organisme yang tidak sejenis
dalam satu familia. Misalnya, Sagu/ Metroxylon sagoo, Pinang/ Areca caticu, kelapa sawit/ Elais
guinensis, Aren/ Arenga pinnata termasuk dalam satu familia arecaceae/ palmae. Contoh lainnya
adalah Harimau/ Panthera tigris , singa/ P. leo, Macan Tutul/ P.pardus, jaguar/ P.onca termasuk
dalam satu familia felidae.
Tingkat ekosistem terjadi karena adanya perbedaan letak geografis. Contohnya ekosistem
danau, rawa, sungai, padang rumput, hutan hujan tropis masing-masing memiliki kekhasan flora
dan fauna yang mendiaminya.
PENILAIAN
HOTS/
No.
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS
Soal
/LOTS
3.2.1. Disajikan data/ Berikut ini daftar keanekaragaman hayati flora yang ditemukan di Indonesia! HOTS 1
1.
daftar flora 2. 1.Cempedak 5. Sirsak 9. Jeruk kunci 13. Jeruk Bali
indonesia, 3. 2. Srikaya 6. Jeruk Bali 10. Jeruk lemon 14. Kelapa
kopyor
peserta didik 4. 3. Sagu 7. Nangka 11. Mangga golek 15. Sukun
dapat 5. 4. Pinang 8. Kelapa hijau 12. Kelapa gading 16. Mangga
indramayu
menganalisis
berbagai Kelompokkan keanekaragaman hayati di atas berdasarkan tingkat gen dan
spesies!
keanekaragama
n hayati di
Indonesia
beserta
ancaman nya
dengan benar
2.
3.
4.
Organisme yang menunjukkan keanekaragaman hayati
tingkat gen ditunjukkan pada gambar …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 3
E. 2 dan 4
PENILAIAN KETRAMPILAN
Kegiatan : Diskusi
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan
pelestariannya
Isilah table berikut jenis-jenis tumbuhan yang ada di lingkungan Anda, amati dan
identifikasi berdasarkan tingkat gen, spesies dan ekosistem!
No Nama tanaman Ciri-ciri
Diskusi :
1. Identifikasi tumbuhan-tumbuhan tersebut berdasarkan tingkat gen, spesies dan
ekosistem!
2. Berdasarkan ciri-ciri tumbuhan tersebut mana saja yang termasuk dalam satu
familia yang sama!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
(RPP - 4)
C. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan diskusi-informasi, praktik serta model pembelajaran
discovery based learning dalam mempelajari materi pokok struktur, replikasi dan peran virus dalam
kehidupan, maka diharapkan siswa dapat memahami struktur, replikasi dan peran virus dalam
kehidupan serta mampu melakukan kampanye tentang bahaya AIDS berdasarkan tingkat
virulensinya dengan penuh kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam.
D. Materi pembelajaran
1. Ciri-ciri Virus
2. Struktur tubuh virus terdiri dari:
3. Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
4. Peranan Virus
E. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifk
2. Metode dan model pembelajaran : Discovery Basic Learning
Sumber belajar
Buku teks biologi yang relevan
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
Ririn Safitri dan Bowo Sugiharto. 2013. Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Surakarta : Mediatama.
No IPK IPK
3.4.1 Menjelaskan ciri – ciri virus
3.4.2 Menjelaskan struktur virus
3.4.3 Membandingkan replikasi litik dengan lisogenik pada reproduksi virus
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Lampiran 1
HOTS/
No.
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS/
Soal
LOTS
3.4.2 Disajikan gambar Perhatikan struktur virus berikut ini! LOTS 1
virus, peserta didik
dapat
mengidentifikasi 1
struktur virus. 2
3
4
5
6
1
2
5
4 3
SOAL ESSAY
NO JAWABAN SKOR
7 Ciri-ciri virus: 2
a. Berukuran mikroskopis (20-300nm)
b. Bentuk (bersegi banyak memanjang (flamen), bentuk T, silindris & bulat)
c. Dapat berupa kristal
d. Hanya memiliki salah satu asam nukleat DNA atau RNA
e. Peralihan antara benda mati dan makhluk hidup
f. Bereproduksi dngan cara replikasi
JUMLAH 2
Lampiran 2
PENILAIAN KETRAMPILAN
b. Rubrik Penilaian Kinerja
Hari / Tanggal : 19 April 2017
PENILAIAN PORTOFOLIO
Rubrik Portofolio
Nama Siswa : ________________________________________
Kelas : _______________________________________
Guru : ________________________________________
Keterangan:
NP1 + NP 2
NP = NP : Nilai Psikomotor
2 NP1 : Nilai Mengidentifikasi
NP2 :Nilai membuat peta konsep
Keterangan :
a. Sangat baik (SB) dengan skor 4, bila seluruh komponen pada setiap item terpenuhi.
b. Baik (B) dengan skor 3, bila 3 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
c. Cukup (C) dengan skor 2, bila 2 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
d. Kurang (D) dengan skor 1, bila 1 dari 4 komponen pada setiap item terpenuhi
Akumulasi Nilai Proses
Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif
Skor 4 = (sangat baik) 86 – 100
Skor 3 = (baik) 71 – 85
Skor 2 = (cukup) 56- 70
Skor 1 = (kurang) 0 – 55
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KARTU BIRU
A. DASAR TEORI
Virus adalah racun yang merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung.Genom virus menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan
genetic maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
C. LANGKAH KERJA
1. Kerjakan soal LKPD pada masing-masing kelompok sesuai dengan nomor yang didapat
2. Diskusikan jawaban yang benar dan pastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
3. Presentasikanlah hasil diskusi anda.
D. SOAL
Flu
6
Isilah tabel di bawah ini!
No. STRUKTUR VIRUS KET
1
2
3
4
5
17
***********
Lampiran 4
MATERI
1. Materi Fakta: Terdapat penyakit yang menyerang masyarakat, yang disebabkan oleh virus,
seperti flu burung, cacar, polio, AIDS, dan chikungunya.
2. Materi Konsep:
Sejarah penemuan virus oleh Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky, Martinus Beijerinck, dan
Wendell Stanley.
Ciri-ciri Virus
a) Berukuran mikroskopis berkisar antara 20-300nm.
b) Bersifat aselular
c) Hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA)
d) Virus umumnya berupa hablur (kristal)
e) Bersifat parasit obligatyaitu karena keberlangsungan hidupnya sangat tergantung pada materi
genetik inang (hospes)
f) Struktur tubuh virus terdiri dari:
18
1. Asam nukleat adalah pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi. Virus
berbeda dengan organisme lainnya, virus hanya memiliki salah satu jenis asam nukleat
(DNA atau RNA), tidak keduanya.
2. Kapsidmerupakan selubung protein yang terdapat di sekitar asam nukleat virus yang
tersusun atas kapsomer. Bentuk kapsomer antara lain adalah heliks, polihedral dan
kompleks.
3. Sampul virus (envelope)
Pada beberapa virus, capsid diselubungi oleh envelope.Envelope adalah lapisan tambahan
nukleo-kapsid yang berfungsi untuk melindungi virus dan membantu virus memasuki dan
menginfeksi hospes.
4. Selubung ekor adalah pembungkus ekor yang terdiri dari cincin–cincin yang berjumlah 12
atau 24.
5. Papan dasar(base plate) adalah bagian lempeng dasar virus kompleks yang merupakan
tempat terdapatnya jarum penusuk yang merupakan perpanjangan ekor atau serabut ekor
yang berguna saat fase absorpsi.
a. Daur lisogenik
Lisogenikadalahsuatu proses yang didalamnya asam nukleat virus tidak merampas fungsi
proses sintetik sel inang, tetapi menjadi suatu bagian integral dari kromosom sel inangnya. Saat
sel inang tersebut bereproduksi, asam nukleat tadi diteruskan ke sel-sel anak pada setiap
pembelahan sel.
3. Materi Prinsip
Peran Virus Yang Menguntungkan
Diantara manfaat penting virus adalah virus berperan sebagai vektor pada bidang
rekaya genetika.Virus dimanfaatkan dalam kloning gen, yaitu produksi DNA yang identik
secara genetis, untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.
a. Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya jika
menyerang manusia.Ada beberapa virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin. Jika
telah diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat memproduksi antibodi sehingga jika sewaktu-
waktu terserang patogen yang sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah kebal karena di dalam
tubuhnya telah diproduksi antibodi patogen tersebut.
b. Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai
sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut
terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang
dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan
dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin.
Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu
memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri.
c. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan.Jika
DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau
tidak berbahaya.
Peran Virus Yang Merugikan
1) Mata Belek. Sakit mata berupa mata merah, bengkak, berair dan mengeluarkan banyak
kotoran.
2) Influenza. Disebabkan oleh virus influenza. Biasanya orang yang baru sembuh dari flu dapat
terkena flu lagi. Hal demikian disebabkan karena virus influenza yang menyerang adalah
virus dengan jenis yang lain. Jadi tubuh hanya kebal terhadap virus yang sudah pernah
menginfeksinya.
3) Polio. Penyakit yang menyerang anak-anak. Gejalanya demam, sakit kepala, mengantuk,
mual, muntah dll. Polio dapat menyebabkan lumpuh karena menyerang selaput otak
(meninges) dan merusak sel daraf di otak depan. Bila sel saraf berhubungan dengan serabut
motor saraf tepi, maka dapat membuat penderita lumpuh. Pencegahan Polio dengan
pemberian vaksin Salk dan Sabin.
4) Cacar. Penyakit ini menimbulkan luka di sekujur tubuh. Jika sembuh dapat meninggalkan
bopeng pada wajah dan tubuh. Pencegahan dengan vaksin cacar.
5) Hepatitis. Penyakit ini disebabkan oleh virus A (hepatitis A), virus B (hepatitis B) dan virus
non A-non B (hepatitis C). Virus ini menyerang hati. Pencegahan dengan memberikan
vaksin hepatitis.
20
6) Campak (Morbili). Penyakit pada anak-anak yang biasa disertai dengan demam tinggi,
mengigau, batuk dll. Infeksi virus campak sering diikuti dengan infeksi sekunder oleh
bakteri penyebab pneumonia dan infeksi telinga.
7) Herpes Simplex. Disebabkan oleh virus HSV tipe 1 yang biasanya menyerang daerah bibir,
mulut, hidung, dagu dan pipi dan HSV tipe 2 yang menyerang alat kelamin. Penyakit ini
menyerang membran lendir di kulit, mulut, bibir, kelamin dan mata.
8) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Merupakan penyakit kehilangan sistem
kekebalan tubuh. Virus masuk dan menyerang sel-sel darah putih T4, yaitu sel darah putih
yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV.
Biasanya penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual yang berganti-ganti, pemakaian
alat narkoba, dan jarum suntik yang sama serta tranfusi darah.
9) Demam Berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus
Flavivirus. Ada beberapa subtipe virus ini, misal DEN-1, DEN-2 DEN-3 dan DEN-4. Virus
ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah biasa diikuti adanya
bercak-bercak merah pada tubuh.
10) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Merupakan penyakit degenerasi pembuluh
tapis pada tanaman jeruk. Jika jeruk terkena penyakit ini, maka harus dicabut atau dibakar
akar tidak menulari yang lain.
11) Penyakit Tungro. Merupakan penyakit yang dibawa oleh hama wereng. Yaitu wereng
hijau dan wereng coklat. Virus ini akan menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil dan
pertumbuhannya terhambat.
12) TMV (Tobacco Mozaic Virus). Penyakit pada tembakau yaitu muncul bercak-bercak
warna kuning pada tembakau, tomat dan kentang. Penularan lewat serangga.
4. Materi Prosedural
Membuat poster/slogan untuk memahami peran dan reproduksi virus
21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
D. Materi Pembelajaran
1. Struktur Sel Bakteri (Konsep)
a. Struktur utama
1) Dinding sel.
2) Membran plasma
3) Sitoplasma
4) Ribosom
5) Granula penyimpanan
b. Struktur tambahan
1) Kapsul atau lapisan lendir
2) Flagelum atau bulu cambuk.
3) Pilus dan fimbria
4) Klorosom
5) Vakuola gas
6) Endospora
2. Klasifikasi Bakteri (Konsep)
Pengelompokan bakteri berdasarkan :
a. Karakterisitik dinding sel
b. Cara hidup
c. Jumlah dan letak flagel
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran : Two Stay Two Stray
PPK: religius
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan pendahuluan
a. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar, kemudian meminta ketua kelas untuk
memimpin doa. Selanjutnya guru menanyakan “khabar” kepada siswa dengan
pertanyaan “bagaimana khabar kalian hari ini?
b. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan siapa yang tidak hadir.
Literas
i
23
c. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan kepada siswa agar-agar yang
sudah basi (mengamati). Dilanjutkan dengan pertanyaan “bagaimana permukaannya?”
kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan” Apakah yang akan terjadi jika agar-agar itu
dimakan?” “Apakah kalian tahu apakah lendir yang ada di agar-agar tersebut?”
(Menanya)
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
e. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa tipe pembelajaran yang akan dilakukan
adalah Two Stay Two Stray (TSTS), sekaligus menjelaskan langkah-langkahnya kepada
siswa.
2. Kegiatan inti
a. Guru mempersilahkan siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang
telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
b. Membagikan lembar kerja siswa ( LKS ) kepada kelompok.
Collaborate
c. Mempersilahkan kepada kelompok untuk melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk di
Creative
PK: menerima LKS. (Mengamati) Communicatio
endapat orang d. Anggota kelompok melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang ada di n LKS,
ain, kerja keras kemudian mendiskusikan hasilnya dalam kelompok. Guru memfasilitasi siswa yang
Critical
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS
e. Kemudian guru mempersilahkan dua orang siswa dari anggota kelompok untuk bertamu
ke kelompok lain (Stray) sementara dua anggota kelompoknya tetap tinggal (Stay).
PPK: menerima
Kelompok yang bertamu bertugas untuk mencari informasi dari kelompok lain.
pendapat
Sementara Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
orang lain
dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain.
f. Setelah anggota yang bertamu telah mendapatkan informasi, maka kembali ke kelompok
semula serta melaporkan hasil kunjungannya.
g. Kemudian kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerjanya.
h. Guru mempersilahkan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi.
(mengkomunikasikan)
3. Kegiatan penutup
a. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan tentang bentuk-bentuk bakteri dan
struktur sel bakteri.
b. Guru mereview dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran. (menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasi)
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengkaji tentang peran bakteri.
d. Guru mengucapkan salam
24
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
25
LAMPIRAN
A. Penilaian kognitif
HOTS/
No.
IPK Indikator Soal Rumusan Soal MOTS/
Soal
LOTS
3.5.1 Disajikan gambar Perhatikan gambar bakteri berikut: HOTS 1
bakteri, siswa
dapat
mengidentifikasi
fungsi struktur
bakteri yang
ditunjuk
a. A
b. C
c. E
d. F
e. G
Kunci jawaban
1. E
2. A
Total skor
Keterangan :
Jika jawaban ya = skor 1
Jika jawaban tidak = skor 0
27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
28
keanekaragaman jamur dan 4.7.2. Membuat kliping produk yang
peranannya dalam kehidupan menggunakan jamur
4.7.3. Menyajikan laporan hasil pengamatan
pengamatan secara lisan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Discovery learning peserta didik dapat mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-
ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan, dan termpil menyajikan laporan
hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan serta Peka dan
peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sekitar
berperilaku teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi,berperilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
D. Materi Pembelajaran
Materi Pokok
Jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan
Materi Pembelajaran
1. Jenis-Jenis Jamur (Faktual)
2. Ciri – ciri umum jamur ( Konseptual )
3. Cara reproduksi jamur ( Prosedural)
4. Fase gametofit dan sporofit pada daur hidup jamur (Prosedural)
5. Klasifikasikan jamur berdasarkan ciri yang dimilikinya (Prsedural)
6. Peranan jamur dalam kehidupan ( Metakognetif)
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovey
3. Metode : Diskusi dan Penugasan
2. Sumber Belajar:
a. Buku – Buku yang relevan
b. Internet
c. Lingkungan
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1 ( 2 x 45 Menit )
Indiktor Pencapaian Kompetensi
3.7.1. Mengidentifikasi ciri – ciri umum jamur
3.7.2. Menjelaskan cara reproduksi jamur
3.7.3. Menentukan fase gametofit dan sporofit pada daur hidup jamur
3.7.4. Mengklasifikasikan jamur berdasarkan ciri yang dimilikinya
3.7.5. Menentukan peranan jamur dalam kehidupan
30
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
No. Model Pembelajaran Waktu
(menit)
Fase gametofit dan fase
sporofit pada daur hidup
jamur
Peran jamur pada
beberapa produk makanan
melalui kajian internet
Data Processng ( Peserta didik mendiskusikan
Pengolahan data) :
jenis – jenis jamur dan Komunka
kelompoknya berdasarkan si
PPK ciri – cirinya Berpikir
Mandiri, Fase gametofit dan fase kritis
sporofit pada daur hidup
gotong jamur
Kolaboras
i
royong, Peran jamur pada kreatif
Santun beberapa produk
makanan melalui kajian
Literasi internet
Verification ( Peserta didik
Memverifikasi membandingkan hasil
diskusi antara kelompok
untuk mengelompokkan
jamur berdasarkan ciri- Komunka
ciri, cara reproduksi, dan si
mengaitkan peranannya Berpikir
dalam kehidupan kritis
Guru memberi penguatan Kolaboras
mengelompokkan jamur i
berdasarkan ciri-ciri, cara kreatif
reproduksi, dan
mengaitkan peranannya
dalam kehidupan
Pertemuan Ke 2 ( 2 x 45 Menit )
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.7.1. Mengamati berbagai produk yang menggunakan jamur yang dijual dipasar
4.7.2. Membuat kliping produk yang menggunakan jamur
4.7.3.Menyajikan laporan hasil pengamatan pengamatan secara lisan
32
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
No. Model Pembelajaran Waktu
(menit)
5. Menjelaskan manfaat
materi bagi kehidupan
6. Menjelaskan garis besar
cakupan materi dan
menjelaskan tentang
kegiatan yang akan
dilakukan oleh peserta
didik
33
Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi
No. Model Pembelajaran Waktu
(menit)
3. Guru melakukan
penilaian, merencanakan
kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk
pembelajaran remedi,
program pengayaan,
layanan konseling
dan/atau
4. Guru menyampaikan
tugas investigasi tentang
keanekaragaman jamur
dan peranannya dalam
kehidupan
5. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya.
34
observasi,berperilak
u berani dan santun
dalam mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Lampiran :
Materi Pembelajaran
Jamur dikenal dengan istilah kapang ( mold).ragi atau cedawan. Dalam biologi jamur dikenal dengan
istilah fungi. Ilmu yang mempelajari jamur adalah mikologi. bentuk tubuh bervariasi . Sel – sel penyusun
tubuh jamurSel – sel penyusun tubuh jamur memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa
bercabang membentuk misilium.Hifa memiliki sekat – sekat disebut septa. Jamur tidak memilki klorofil.
Berdasarkan bentuk spora jamur dibagi atas 4 yaitu ;
1. Zygomycotina
2. Ascomycotina
3. Basidiomycotina
4. Deuteromycotina
Jamur Zigomycotina memiliki ciri menghasilkan zigospora,hifa tidak bersekat, berinti
banyak,dinding sel mengandung zat kitin.Cara hidup jamur ini ada sebagai saprobe(pengurai),ada
bersimbiosis dan ada yang parasit. Zygoycotina mengalami 2 reproduksi baik secara aseksual maupun
seksual. Secara aseksual dengan fragmentasi sedangkan secara seksual membentuk spora zigospora
melalui peleburan hifa yang berbeda. Skema reproduksi jamur zygomycotina sebagai berikut :
35
Tahapan reprodusi Jamur Zygomycotina
1. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi)
menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang
semuanya haploid (n).
2. Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk
gametangium. Gametangium merupakan perluasan hifa.
3. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk zigosporangium
dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.
Zigosporangium memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk bertahan pada kondisi
buruk atau kering.
4. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga
zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n).
5. Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan
zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium.
6. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan
kromosom haploid (n).
7. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid (n). Spora-spora ini
memiliki keanekaragaman genetik.
Jamur Ascomycotina memiliki ciri utama yaitu menghasilkan askospora.Askos berbentuk seperti
kantong .askos ada yang bersel satu ada yang bersel banyak.Askos memliki hifa bersekat . Cara hidup
jamur ini ada sebagai saprobe(pengurai),ada bersimbiosis dan ada yang parasit. Ascomycotina
mengalami 2 reproduksi baik secara aseksual maupun seksual. Secara aseksual dengan pembelahan sel
atau pelepasan tunas sedangkan secara seksual pada ascomycotina uniseluler diawali dengan konjugasi.
Skema reproduksi jamur Ascomycotina sebagai berikut :
36
Tahapan reprodusi Jamur Ascomycotina
1. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi)
menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang
semuanya haploid (n).
2. Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk
gametangium. Gametangium merupakan perluasan hifa.
3. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk konidiaspora
dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.
4. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga
Askospragonium memiliki inti yang diploid (2n).
5. Inti diploid Askospora segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan Askospora
haploid (n) di dalam Askogonium.
6. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan
kromosom haploid (n).
7. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid (n).
37
Tahapan reprodusi Jamur Basidiomycotina
1. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi)
menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang
semuanya haploid (n).
2. Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan membentuk
gametangium. Gametangium merupakan perluasan hifa.
3. Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk konidiaspora
dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu.
4. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti) sehingga
Basidiogonium memiliki inti yang diploid (2n).
5. Inti diploid Basidiospora segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan
Basidiospora haploid (n) di dalam Askogonium.
6. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan
kromosom haploid (n).Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid
(n).
Jamur Deuteromycotina bukan merupakan kelompok jamr sebenarnya digolongkan jamur yang
belum diketahui cara reproduksi generatifnya. Kelompok jamur ini digolongkan jamur tidak sempurna.
Jamur yang masuk dalam kelompok jamur deuteromycotina adalah Asperigilius dan Penicillium.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia menjaga kesimbangan dan kelestarian ekosistem, sumber
bahan makanan bergizi tinggi, sebagai makanan suplemen, obat – obatan. Peranan jamur yang merugikan
menimbulkan penyakit, menghasilkan racun, merusak tanaman budidaya dan membusukan bahan
makanan
38
Penilaian Pengetahuan
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5
40
Penilaian ketrampilan
Penilaian Produk
3. Hasil Produk
a . Bent uk F isik
b. B a h a n
Total Skor
Tingkat penguasaan
KKM Rentang Predikat
90 - 100 A
75 80 - 89 B
75 - 79 C
< 75 D
41
60