MODUL MI-6
PENGENDALIAN VEKTOR
DI DAERAH TANGGAP DARURAT
I. DESKRIPSI SINGKAT
V. URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN I
c) Pengendalian biologis
Menggunakan organisme hidup untuk
pengendalian larva, seperti ikan yang
makan larva (misalnya, nila, ikan mas,
guppies)
Bakteri (Bacillus thuringiensis israelensis)
yang menghasilkan racun terhadap larva
Pakis mengambang bebas yang mencegah
pembiakan, dan lain-lain
d) Pengendalian kimiawi
Penggunaan repellents
Banyak masyarakat terbiasa menggunakan
berbagai bahan sebagai repellents.
Penggunaan repellents ini efektif dan tidak
berbahaya, mereka dianjurkan untuk
menggunakannya dalam situasi darurat,
dan hal ini sebenarnya sudah umum pada
sebagian masyarakat untuk memakai
repellents yang terbukti manfaatnyanya.
Insektisida untuk penyemprotan (IRS, spray,
fogging) untuk vektor dewasa
Larvicides untuk pengendalian larva
Data resistensi terhadap insektisida akan
berguna dalam membantu memastikan
insektisida yang akan dipilih.
D. Pengendalian tikus
Beberapa metode pengendalian tikus sebagai yaitu:
1. Secara mekanik dan sanitasi
2. Memasang traps
3. Memberi Umpan
4. Caution to rodent trapping/safe handling
POKOK BAHASAN II
UPAYA PENGENDALIAN VEKTOR
DI DAERAH TANGGAP DARURAT
2. Pengelolaan Lingkungan
▪ Pengeringan
▪ Pengaliran
▪ Pembersihan lumut
▪ Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah
perkembangan larva nyamuk Anopheles
sundaicus, yang merupakan vektor utama
malaria di daerah pantai. Larva nyamuk ini suka
hidup pada lumut di lagun-lagun daerah pantai.
Dengan pembersihan lumut ini, maka dapat
Pemberantasan lalat
Umpan lalat
VI. REFERENSI
LAMPIRAN