PENDAHULUAN
B. Secara Literatur
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 1
1. Bagaimana karakteristik sediaan?
2. Apa saja komponen sediaan?
3. Apa saja metode sediaam?
4. Apa saja evaluasi sediaan?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami karakteristik sediaan.
2. Untuk memahami komponen sediaan.
3. Untuk memahami metode sediaan.
4. Untuk memahami evaluasi sediaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
MERGEFORMATINET
Gambar2.1 Anatomi Kulit
2.1.1 Struktur kulit
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan, yaitu:
a. Epidermis atau kutikula Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit yang berlapis, berbentuk pipih, serta tersusun
dari dua tipe sel yakni sel keratinosit dan sel dendrit. Epidermis merupakan
lapisan kulit yang paling luar dengan ketebalan 0,1-0,3 mm (Kolarsick dkk.,
2011). Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan ketebalannya
berbeda-beda diseluruh tubuh. Ketebalan lapisan ini juga tergantung kepada
volume air yang ada di epidermis. Lapisan epidermis dibagi menjadi beberapa
lapisan dari yang terluar hingga terdalam yaitu stratumcorneum (horny layer),
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 3
stratum lucidum (clear layer), stratum granulosum(granular cell layer), stratum
spinosum (prickle cell layer), stratum basal(basal cell layer) (Igarashi dkk., 2005)
Stratum corneummerupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi
semua lapisan epidermis. Stratum corneum terdiri atas beberapa lapis sel pipih,
tidak mengalami proses metabolisme, tidak memiliki inti, tidak berwarna, dan
sangat sedikit mengandung air (Tranggono dan Latifah, 2007). Stratum corneum
ini sebagian besar terdiri atas keratin yang dapat memproteksi kulit dan jaringan
dibawahnya dari panas, mikroorganisme, dan bahan-bahan kimia (McLafferty
dkk., 2012).
Stratum lucidum (clear layer) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah
stratum corneum, dan dianggap sebagai penyambung stratumcorneum dengan
lapisan granulosum. Lapisan ini hanya ditemukan di daerah dengan kulit yang
tebal seperti telapak kaki dan telapak tangan (McLafferty dkk., 2012).
Stratum granulosum( grabular cell layer) terdiri atas 3 sampai 5
lapisankeratinosit. Pada lapisan ini sel mengalami apoptosis. Sel akan kehilangan
nukleusnya dan mengalami proses keratinisasi keratinosit menjadi keratin
(McLafferty dkk., 2012). Lapisan ini mengandung serabut keratin yang lebih
lembab dibandingkan dengan stratum basal dan stratum spinosim (Igarashi dkk.,
2005)
Stratum spinosum (prickle cell layer) disebut juga lapisan malphigi yang terdiri
atas 5 sampai 15 lapis sel (McLafferty dkk., 2012). Bentuk sel yang menyusun
lapisan ini berbeda-beda tergantung pada lokasi sel berada seperti bentuk
polihedral dan berinti bulat pada spinosum suprabasal sementara sel-sel pada
bagian atas spinosum umumnya memiliki bentuk yang besar (Kolarsick dkk.,
2012).
Stratum basal (basal cell layer) merupakan lapisan terdalam epidermis yang
tersusun atas satu baris keratinosit. Sel lain yang ditemukan dilapisan ini adalah
melanosit dan sel merkel (McLafferty dkk., 2012). Stratum basal mengandung
sekitar 8% air di epidermis. Lapisan ini dapat menjadi lebih tipis dan kehilangan
kemampuan menahan air akibat adanya penuaan (Igarashi dkk., 2005).
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit setelah lapisan epidermis. Lapisan ini
biasanya lebih tebal yaitu sekitar 1 sampai 4 mm. Komponen utama dermis adalah
2.3 Komponen
Komponen utama dari lotion yaitu campuran minyak dan air adalah fase berair dan
berminyak, sebuah emulgent untuk mencegah pemisahan dua fase dan jika digunakan
bahan lainnya seperti pengharum, gliserol, vaselin, pewarna, pengawet, protein dan agen
stabilisasi umumnya ditambahkan ke lotion.
2.6 Kemasan
Kemasan dari lotion adalah jenis botol plastik yang dapat dipencet dapat menyebabkan
wadah berfungsi ganda baik sebagai pengemas maupun sebagai aplikator sediaan.
Asam stearat
Acidum Stearicum/ Asam Stearat (FI III hal. 57)
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau
kuning pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P,
dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan, untuk melembutkan kulit dengan konsentrasi 1-20%.
Paraffin liquidum
Parrafin liquidum (FI III hal 652)
Sinonim : Paraffin cair
Pemerian : hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau putih,
tidak berbau, tidak berasa, agak berminyak.
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform,
dalam minyak menguap, dalam hampir semua minyak lemak hangat,
sukar larut dalam etanol mutlak.
Khasiat : emollient
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan cegah pemaparan dengan cahaya
berlebih.
Gliserin
Deskripsi : cairan tidak berwarna hingga kuning, tidak berbau, berasa manis
Lotion Pelembut Raga Untuk Kulit Keriput ISTN.2018 | 10
Kelarutan : larut dalam air, alkohol, etil asetat dan eter, tidak larut dalam
benzenkloroform, karbon tetraklorida, karbon disulfida, petroleum eter
dan minyak.
Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat
TEA
Trietanolamin (TEA) (Hope 6th hal. 663)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan :bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24, larut dalam
kloroform, bercampur dengan etanol.
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan :Zat pengemulsi
OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan
ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara dan
cahaya.
Setil Alkohol
(Excipient 6th,2009:156)
Nama resmi : Cetyl Alkohol
Nama lain : Alkohol cetylicus. Ethal, ethol
RM/BM : C16H34O / 242,44
Pemerian : Serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak memiliki bau dan
rasa yang khas
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutannya meningkat
dengan penigkatan temperature, serta tidak larut dalam air
Stabilitas : Setil alkohol stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya, dan udara
sehingga tidak menjadi tengik
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan oksidator kuat, setil alkohol bekerja
Untuk menurunkan titik leleh ibuprofen, yang hasil dalam
kecenderungannya selama proses lapisan flim ibuprofen kristal
Kegunaan : Sebagai emolien dan pengemulsi
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, itempat yang sejuk dan kering
Kolagen Ikan
Kolagen merupakan suatu protein yang bertugas memelihara elestisitas kulit
dan kekuatannya agar kulit tampak kenyal dan muda. Kolagen ikan adalah protein
diekstraksi dari ikan yang terutama digunakan sebagai bantuan kosmetik untuk
mengurangi munculnya keriput. Collagen menyusun 30 % dari protein dalam tubuh
manusia dan dapat ditemukan di kulit, sendi, gigi, tulang, tendon, dan pembuluh
darah. Collagen juga membantu menjaga cairan sendi, gigi, dan tulang yang kuat.
Aquadest
( Depkes RI, 1797 Halaman 96)
Nama resmi : Aquadestilata
Nama lain : Air suling, aquadest
Pemerian ; Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Berat molekul :18,02 gr/mol
Kegunaan : Sebagai pelarut universal
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Formulasi
Berikut adalah merupakan tabel formulasi dari formulasi lotion pelembut raga untuk
kulit keriput yang menggunakan bahan alam, adapun untuk formula pertama didapatkan
dari “formulasi menurut Formulasi skin lotion dalam (Nussinovitch 1997 dengan
modifikasi)” dan untuk formula ke 2 didapatkan dari “Aktivitas Antioksidan Dari Buah
Bakau (Rhizophora Mucronata Lamk.) Pada Formulasi Skin Lotion Dengan Karaginan”
A. Formula 1 dan 2
Berikut akan dibahas mengenai metode pembuatan Lotion Pelembut Raga Untuk
Kulit Keriput dari formula 1dan juga dari formula 2.
B. Formula Modifikasi
Alasan pemilihan bahan
Rumput laut : Digunakan sebagai bahan alami pengganti karagenan Rumput laut
memiliki kandungan alginat dan/atau karagenan. Alginat digunakan
secara luas dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi,
penstabil, pembentuk film, pembentuk gel, disintegrating agent, dan
pengemulsi.
Asam Stearat : Sebagai emulgator atau zat pengemulsi dalam sediaan.
Paraffin liquid : Berfungsi sebagai penutup lapisan.
Gliserin : Sebagai pengemulsi, penstabil, pengental
TEA : Sebagai zat pengemulsi.
Setil Alkohol :
Essencial Oil : Digunakan sebagai bahan pengaroma
Penggunaan rumput laut dan kolagen pada skin lotion ini merupakan salah
satu inovasi produk agar produk lebih aman dan memiliki sifat lebih stabil karena
rumput laut memiliki kandungan alginat dan/atau karagenan. Alginat digunakan secara
luas dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film,
pembentuk gel, disintegrating agent, dan pengemulsi (Anggadiredja et al. 2006).
Kolagen digunakan dalam bidang kosmetik sebagai bahan aktif pada produk
perawatan kulit dengan fungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit, mencegah
keriput, menjaga kulit dari pengaruh buruk radiasi, dan menjaga elastisitas.
Penambahan kolagen dalam formulasi kosmetik ditujukan untuk menggantikan
kolagen yang rusak akibat pengaruh lingkungan maupun faktor usia (Draelos dan
Thaman 2006). Li et al. (2005) menyatakan bahwa kolagen merupakan bahan baku
kosmetik yang efektif karena memiliki kemampuan adhesi sel dan proliferasi sel
keratinosit yang tinggi. Selain itu jumlah kolagen yang digunakan untuk pencampuran
pada skin lotion didasarkan pada penelitian Swatschek et al. (2002) dimana penelitian
menggunakan kolagen dari biota spons dengan konsentrasi 5 % pada sediaan krim
yang juga digunakan sebagai bahan krim pelembab.
Metode Pembuatan :
Pada prosedur ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) terdiri
dari dua faktor, faktor A yaitu rumput laut yang terdiri dari 3 taraf (0%, 2,5%, dan5%)
dan faktor B yaitu kolagen ikan komersil yang terdiri dari 3 taraf (0%, 2,5%, dan 5%)
dengan 2 kali ulangan.
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
A. Secara Umum
1. Karakteristik sediaan lotion meliputi karakteristik fisika-kimia yaitu, derajat
keasaman (pH), viskositas, warna, penyusutan berat, stabilitas emulsi, Karakteristik
sensori meliputi bau, warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan, kemudahan
menyebar, daya serap, kesan lengket, kesan lembut. Hasil di tunjukkan sangat
mempengaruhi tingkat kesukaan terhadap penampakan lotion.
2. Komponen utama dari lotion yaitu campuran minyak dan air adalah fase berair dan
berminyak, sebuah emulgent untuk mencegah pemisahan dua fase dan jika
digunakan bahan lainnya seperti pengharum, gliserol, vaselin, pewarna, pengawet,
protein dan agen stabilisasi umumnya ditambahkan ke lotion.
3. Metode pembuatan lotion secara garis besar adalah mencampurkan fase minyak
dengan fase air (emulsifikasi). Fase air dan emulgator dihomogenkan.
Ditambahkan fase minyak. Kedua fase masing-masing dipanaskan hingga larut
kemudian baru dicampur. Setelah keduanya tercampur baru ditambahkan pengawet
(sebagai anti mikroorganisme) dan pewangi. Pengawet dan pewangi ditambahkan
setelah suhu campuran turun hingga 30-40℃.
4. Evaluasi lotion pH 6,5, viskositas pada skin lotion ini juga merupakan skin lotion
yang memiliki viskositas paling tinggi yaitu 9000cp, untuk warna memang
perlakuan ini memiliki nilai whiteness yang rendah yaitu 65,30%. Penyusutan berat
yaitu sebesar 1,78% pada perlakuan R2K2 yang berarti perlakuan R2K2 ini dapat
mempertahankan penguapan air pada skin lotion, dan untuk stabilitas emulsinya
mencapai 100% dan aktivitas antioksidannya yaitu 44,25% inhibisi. Penambahan
rumput laut dan kolagen ikan juga berpengaruh terhadap karakteristik sensori (bau,
warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan, penyebaran, daya serap, kesan
lengket, dan kesan lembut).
B. Secara Formulasi
TIKA AYU BUDIARTI. Antioxidant Activity from Mangrove Fruit (Rhizophora mucronata
Lamk.) on Skin Lotion Formulation with Carrageenan IPB, 2014