Gangguan endokrin
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada
tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon, yang
pengendalian berat badan. Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-
Gejala-gejala dari gangguan endokrin dapat berkisar dari ringan atau tidak ada
gejala hingga serius dan mempengaruhi seluruh tubuh Anda. Tergantung pada
bagian spesifik dari sistem endokrin yang terpengaruh, beberapa gejala dapat
digolongkan menjadi:
1. Diabetes Mellitus
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi
apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
meliputi:
• Kelelahan
• Sering buang air kecil
2. Hipertiroidisme
• Diare
• Kesulitan tidur
• Kelelahan
• Goiter
• Tremor
• Kelemahan.
3. Hipotiroidisme
• Sembelit
• Menurunnya produksi keringat
• Rambut kering
• Kelelahan
• Goiter
• Muka membengkak
Penyebab
• Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin, yang
Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko yang membuat Anda mengalami gangguan endokrin,
yaitu:
• Inaktivitas
• Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius yang baru saja terjadi.
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk
jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan
metabolik.
tidak dikonsumsi.
Mellitus adalah:
b. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
c. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau
d. Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah
ditentukan.
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula
merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
lemak jenuh).
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin,
makanan yang diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan,
dll.
intermediate atau long acting harus disesuaikan dengan waktu saat insulin
bekerja. Bila makanan terlambat diberikan, maka saat insulin bekerja, tidak
kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir, bahkan bisa
sesuai dengan jumlah insulin yang diberikan, maka akan terjadi hiperglikemia
Seringkali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang teratur dapat
kandungan lemak yang rendah. Kandungan lemak tidak boleh lebih dari 30%
dari total energi dengan perbandingan antara asam lemak jenuh dan tak jenuh
menekan kenaikan kadar gula darah setelah makan. Selain itu juga dapat
empedu.
sangat penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang
berat badan ideal. Untuk itu penderita diberi diet rendah kalori atau rendah
energi yang ketat. Akan tetapi, semua penderita diabetes tipe II harus
mengurangi lemak dan kolesterol serta meningkatkan rasio asam lemak tak
laut, lumut.
Kalori Tinggi Protein (TKTP), yang sering juga disebut dengan diet Energi Tinggi
Protein Tinggi (ETPT) yaitu diet yang mengandung energi dan protein di atas
kebutuhan normal (Almatsier, 2006). Diet ini diberikan dalam bentuk makanan
biasa ditambah dengan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan
daging. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai nafsu makan dan dapat
Pemberian diet TKTP ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
tubuh serta untuk menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal
(Almatsier, 2006). Adapun syarat-syarat diet TKTP ini adalah energi tinggi, yaitu
40-45 kkal/kg BB; protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB; lemak cukup, yaitu 10-25
% dari kebutuhan energi total; karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi
total; vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal; dan makanan
Pemberian diet TKTP disesuaikan dengan jenis diet TKTP yang harus
diberikan. Adapun jenis diet TKTP adalah berupa diet TKTP I dan diet TKTP II.
Diet TKTP I dengan energi 2600 kkal dan protein 100 g (2 g/kg BB). Diet TKTP
II dengan energi 3000 kkal dan protein sebesar 125 g (2,5 g/kg BB). Indikasi
dengan bahan makanan yang ditambahkan yaitu berupa susu, telur ayam, daging,
Yodium merupakan komponen utama dari hormon tiroid. Oleh karena itu
tiroid oleh kelenjar tiroid. Beberapa makanan yang kaya yodium misalnya
keju cheddar, makanan laut seperti ikan laut, sushi, rumput laut, trifle, telur,
dan mayones. Selain itu, gunakan garam beryodium saat memasak sebagai
Makanan ini dapat membantu mengurangi berat badan, membantu buang air
Mereka yang menderita tiroid kurang aktif di dalam dietnya juga harus
mengubah hormon tiroid tiroksin (T4), yaitu hormon yang paling banyak
kacang brazil, tuna, tiram, ikan pedang, ikan haring, kalkun, dan banyak lagi.
Di sisi lain, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena dapat
kembang kol, kecambah, kale, bayam, lobak, kedelai, kacang tanah, biji rami,
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
1. Peralatan makan
3. Air minum
f. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
Evaluasi : - tanyakan keadaan pasien setelah tindakan
- Observasi
4. Peralatan makan
6. Air minum
f. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Membereskan alat
- Mencuci tangan
Evaluasi : - tanyakan keadaan pasien setelah tindakan
- Observasi
7. Peralatan makan
9. Air minum
f. Pelaksanaan :
- Mencuci tangan
- Mencuci tangan
- Memberikan minum
- Mencuci tangan
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
idbiodiversitas.com. 2016. Apa itu diet dan jenis diet berdasarkan penyakit,
(Online), (http://www.idbiodiversitas.com/2016/04/apa-itu-diet-tau-gak-sih-
2018.
aswar.blogspot.com/2013/06/diet-untuk-penyakit-diabetes-melitus.html),
(http://doktermu.com/Diet/diet-untuk-penderita-hipotiroidisme.html), diakses
28 Juni 2018.
Mardhatillah, W. 2013. Memahami Kebutuhan Zat Gizi dan Diet pada Hipotiroid