Anda di halaman 1dari 3

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN KAPUAS

Kuala Kapuas, 08 Maret 2019

: 055/PP.08-SD/6203/KPU-Kab/III/2019
: -
: HIMBAUAN

Kepada

Yth. Ketua Partai Politik


Se – Kabupaten Kapuas

Di Tempat

Menindaklanjuti Surat dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kal-Teng LEMBAGA NEGARA
INDEPENDEN Nomor 010.K.KPID-KTG/II/2019 Perihal Surat Edaran Pelaksanaan Pemberitaan,
Penyiaran dan Iklan Kampanye Pemilu 2019 Lembaga Penyiaran Radio/Televisi.

Memperhatikan Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, Undang-undang Nomor 32


Tahun 2002 tentang Penyiaran, Peraturan KPU Nomor 23 Tahun 2018 tentang kampanye PEMILU,
Keputusan KPU Nomor 291/PL.02.4-Kpt/06KPU/I/2019 tentang petunjuk teksi fasilitasi penayangan
iklan kampanye melalui media bagi peserta pemilihan umum tahun 2019, Ketentuan Peraturan KPI
No. 01/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran, Pedoman Komisi Penyiaran Indonesia
Nomor 01 Tahun 2019 tentang pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran dan iklan
kampanye PEMILU Tahun 2019 di Lembaga Penyiaran dan peraturan lainnya. Sehubungan dengan
hal diatas, diminta kepada seluruh Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019 dapat memperhatikan
hal-hal pokok yang diatur sebagai berikut :
1. Penayangan iklan kampanye dilaksanakan pada tanggal 24 maret sampai 13 april 2019;
2. Lembaga Penyiaran dalam memberitakan dan menyiarkan pesan kampanye dan/atau berita
kegiatan kampanye peserta Pemilu, wajib mematuhi kode etik jurnalistik, pedoman pemberitaan
media dalam jaringan, pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran dan ketentuan
perundang-undangan;
3. Program siaran wajib menyediakan waktu yang cukup bagi peliputan Pemilu;
4. Program siaran wajib bersikap adil dan proporsional terhadap para peserta Pemilu;
5. Program siaran dilarang memihak salah satu peserta Pemilu;
6. Program siaran dilarang dibiayai atau disponsori oleh Pemilu, kecuali dalam bentuk Iklan;
7. Program siaran wajib tunduk pada peraturan perundang-undangan serta peraturan dan
kebijakan teknis tentang Pemilu yang ditetapkan oleh Lembaga yang berwenang;
8. Program siaran iklan kampanye tunduk pada peraturan perundang-undangan, serta peraturan
kebijakan teknis tentang Pemilu yang ditetapkan oleh Lembaga yang berwenang;
9. Narasumber penyiaran monolog, dialog, dan debat peserta Pemilu wajib mematuhi kode etik
jurnalistik, etika penyiaran dan peraturan Perundang-undangan;
10. Lembaga Penyiaran dilarang menjual pemblokiran segmen (bloking segmen) dan/atau
pemblokiran waktu (bloking time) untuk kampanye Pemilu;
11. Pemblokiran segmen sebagaimana yang dimaksud adalah pada Lembaga Penyiaran yang
digunakan untuk pemberitaan bagi publik;
12. Pemblokiran waktu sebagaimana yang dimaksud adalah hari dan tanggal serta jam tayang pada
Lembaga Penyiaran yang digunakan untuk pemberitaan bagi publik;
13. Lembaga Penyiaran publik Televisi Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran publik Radio
Republik Indonesia, Lembaga Penyiaran publik lokal, Lembaga Penyiaran swasta, dan Lembaga
Penyiaran berlangganan memberikan alokasi waktu yang sama dan memperlakukan secara
berimbang dalam memberitakan dan menyiarkan kegiatan kampanye peserta Pemilu;
14. Pemberitaan kampanye Pemilu dilakukan oleh Lembaga Penyiaran dengan siaran langsung
atau siaran tunda;
15. Lembaga Penyiaran yang menyediakan rubrik khusus untuk pemberitaan kampanye Pemilu
harus berlaku adil dan berimbang kepada semua peserta Pemilu;
16. Lembaga Penyiaran menyediakan waktu yang adil dan berimbang untuk program siaran,
pemberitaan, wawancara dan untuk pemasangan iklan kampanye setiap peserta Pemilu;
17. Lembaga Penyiaran melakukan pemberitaan sosialisasi partai Politik peserta Pemilu dengan
mengedepankan prinsip keadilan, proporsionalitas dan keberimbangan;
18. Penayangan iklan kampanye yang difasilitasi pada media elektronik (radio) untuk Paslon
Presiden Dan Wakil Presiden paling banyak 2 spot, durasi 60 detik, paling banyak 3 Media dan
paling lama 21 hari, bagi (Televisi) paling banyak 3 spot, durasi 30 detik, paling banyak 4 Media
dan paling lama 21 hari;
19. Penayangan iklan kampanye yang difasilitasi pada Media elektronik (radio) untuk Partai Politik
Peserta Pemilu paling banyak 2 spot, durasi 60 detik, paling banyak 3 Media dan paling lama
21 hari, bagi (Televisi) paling banyak 3 Spot durasi 30 detik, paling banyak 4 Media dan paling
lama 21 hari;
20. Penayangan iklan kampanye yang difasilitasi pada Media elektronik (radio) untuk Calon
Anggota Dewan Perwakilan Daerah paling banyak 2 spot, durasi 60 detik, paling banyak 3
Media dan paling lama 21 hari, bagi (Televisi) paling banyak 3 Spot durasi 30 detik, paling
banyak 4 Media dan paling lama 21 hari;
21. Penambahan iklan kampanye yang diadakan secara mandiri oleh peserta PEMILU atau tim
Kampanye pasangan calon dan Partai Politik tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
atau calon anggota DPD di Provinsi dan Kabupaten/Kota bagi radio, paling banyak 10 spot,
durasi paling lama 60 detik perspot dan bagi Televisi, paling banyak 10 spot, durasi paling lama
30 detik perspot;
22. Peserta Pemilu dilarang membuat materi iklan dalam bentuk tayangan atau penulisan berbentuk
berita;
23. Lembaga Penyiaran dilarang menjual spot iklan yang tidak dimanfaatkan oleh salah satu peserta
Pemilu kepada peserta Pemilu lain; Lembaga Penyiaran yang membuat dan menayangkan iklan
Kampanye wajib mematuhi etika Pariwara Indonesia, ketentuan peraturan perundang-undangan,
serta peraturan dan kebijakan teknis tentang kampanye yang ditetapkan Lembaga yang
berwenang;
24. Lembaga Penyiaran komunitas dapat menyiarkan tahapan dan proses Pemilu sebagai bentuk
layanan kepada masyarakat;
25. Lembaga Penyiaran komunitas dilarang memanfaatkan dan penyiaran untuk kepentingan
kampanye peserta Pemilu tertentu;
26. Pada masa tenang, Lembaga Penyiaran wajib dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak,
citra diri peserta Pemilu dan/atau bentuk lainnya yang mengarah pada kepentingan kampanye
yang menguntungkan atau merugikan peserta Pemilu, tidak menyiarkan kembali debat terbuka,
tidak menyiarkan atau memuat kegiatan kampanye dan tidak menyiarkan jejak pendapat tentang
peserta Pemilu 2019;
27. Dalam pemungutan suara penayangan hasil hitung cepat dapat dilaksanakan setelah pukul
13.00 WIB;
28. Perkiraan hasil perhitungan cepat Pemilu hanya boleh diumumkan atau disiarkan melalui
Lembaga Penyiaran oleh Lembaga Survey dan/atau jejak pendapat yang telah terdaftar di KPU;
29. Pengumuman hasil survey atau jejak pendapat dan perhitungan cepat hasil pemilu wajib
memberitahukan sumber dana, metodologi yang digunakan, jumlah responden, tanggal
pelaksanaan survey, cakupan pelaksanaan survey dan pernyataan bahwa hasil tersebut bukan
merupakan hasil resmi penyelenggaraan pemilu;
30. Lembaga survey atau jejak pendapat dan perhitunga cepat hasil Pemilu dalam mengumumkan
dan/atau menyebar luaskan hasilnya wajib memberitahukan bahwa hasil perhitungan cepat yang
dilakukannya bukan merupakan hasil resmi Penyelanggaran Pemilu.

Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan, terimakasih.

Ketua,

JAMILAH MAISURA

Anda mungkin juga menyukai