Judul
Pemisahan dan Penentuan Kadar Asam Lemak dari Sabun
B. Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami penggunaan dan prinsip kerja ekstraksi
C. Dasar teori
Asam lemak merupakan asam lemah, yang di dalam air akan terdisosiasi
sebagian. Umumnya asam lemak berfase cair atau padat pada suhu ruang (27 °C).
Semakin panjang rantai karbon penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga
semakin sukar larut. Asam lemak dapat bereaksi dengan senyawa lain membentuk
persenyawaan lipida [1].
Lemak atau asam alkanoat atau asam karboksilat umumnya disusun oleh
asam lemak rantai panjang yang memiliki ikatan tunggal atau jenuh sedangkan
minyak banyak disusun oleh asam lemak rantai panjang dengan ikatan rangkap atau
tak jenuh [1].
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organik [2].
Ekstraksi pelarut mempunyai arti penting dalam laboratorium dan teknik. Di
laboratorium, ekstraksi dipakai untuk mengambil zat-zat yang tak larut dalam air
dengan menggunakan pelarut organik yang tidak tercampur dalam air, seperti eter,
CHCl3, CCl4, dan benzene. Dalam industri, ekstraksi dipakai untuk menghilangkan
zat-zat yang tidak dikehendaki dalam hasil, seperti dalam minyak tanah, minyak
goreng dan sebagainya [2].
Proses ekstraksi dapat berlangsung pada ekstraksi parfum, untuk
mendapatkan komponen dari bahan yang wangi. Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga
dengan nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini merupakan proses yang umum
digunakan dalam skala laboratorium maupun skala industri. Leaching, adalah proses
pemisahan kimia yang bertujuan untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks
padatan ke dalam cairan [3].
Dalam ekstraksi pelarut berlaku hukum distribusi, yang menyatakan bahwa
jika pada suatu sistem terdiri dari dua lapisan cairan bercampur sesamanya,
ditambahkan senyawa ketiga, maka senyawa ketiga ini akan didistribusikan dalam
dua lapisan cairan tersebut. Misalnya merkuri bromida dapat larut dalam air dan
dalam benzene. Bila larutan merkuri bromida dikocok dalam benzene yang tidak
tercampur dalam air, maka merkuri bromida akan terbagi dalam air dan dalam
benzene [4].
Kenyataan ini merupakan hukum termodinamika pada saat terjadinya
keseimbangan. Misalnya pelarut pertama disebut A dan pelarut yang lain disebut B,
maka tenaga bebas zat terlarut di dalam pelarut A dan B adalah :
GA = GAO + RT In aA
GB = GBO + RT In aB
Keterangan :
GA = tenaga bebas zat terlarut dalam pelarut A
GB = tenaga bebas zat terlarut dalam pelarut B
GAO = tenaga bebas zat terlarut dalam pelarut A dalam keadaan standard
GBO = tenaga bebas zat terlarut dalam pelarut B dalam keadaan standard
aA = koefisien aktivitas pelarut A
aB = koefisien aktivitas pelarut B
R = tetapan gas umum
T = suhu
Dalam keadaan setimbang :
GA = GB GA0 + RT ln aA = GBo + RT ln aB
RT ln aA/aB = GB0 - GAo ln aA/aB = (GB0-GA0)/RT
Keterangan :
aA/aB = K, bila larutan encer atau zat terlarut bersifat ideal,
maka CA/CB K = tetapan distrisbusi
CA = konsentrasi zat terlarut pada pelarut A
CB = konsentrasi zat terlarut pada pelarut B
Harga K bergantung pada jenis zat pelarut dan zat terlarut, berubah sedikit dengan
berubahnya konsentrasi dan selalu berubah dengan perubahan suhu. Menurut Nernst,
hukum distribusi diatas hanya berlaku bila zat tersebut tak mengalami perubahan pada
kedua pelarut. Zat terlarut yang terbagi dalam kedua pelarut tak mengalami asosiasi,
disosiasi atau reaksi dengan zat pelarut. Nilai K berkisar antara 0-4. Jika K = 4, maka
ekstraksi sempurna, jika K=0 tak terjadi ekstraksi [5].
Peristiwa penambahan elektrolit ini disebut salted out. Hal ini dapat
dibuktikan sebagai berikut : apabila W adalah berat zat terlarut awal dalam pelarut 1
(sebelum ekstraksi) dan W1 adalah berat zat terlarut akhir setelah ekstraksi, kemudian
V1 dan V2 masing-masing volume pelarut 1 dan 2, maka harga K dapat dinyatakan :
KV1
W W KV1 KV 2
1
KV1
Untuk ekstraksi dua kali : W 2 W
KV1 KV 2
KV1
Untuk ekstraksi n kali : W n W
KV1 KV 2
[6].
D. Alat dan Bahan
1. Alat
2. Bahan
Nama Sifat Kimia
No Kategori Sifat Fisika
Bahan
1. Aquadest Umum - Cairan - Merupakan pelarut
- Tidak berbau polar
- Bening - Merupakan elektrolit
- Titik didih 100 oC lemah
- Titik beku 0 oC
2. Indicator Khusus - Padatan kristal tak - Larut dalam air
pp berwarna - Larut dalam 95% etil
- Massa jenis: 1,227 alcohol
- Merupakan asam- Trayek pH 8,2 – 10
lemah. - Asam diprotik
- Padatan Kristal tak
berwarna
3. n-heksan Khusus - Berwarna bening - Mudah menguap
- Berwujud cair - Miudah terbakar
- Titik leleh - 95 ºC
- Titik didih 69 ºC
- Massa molar :
86,18 g/mol
4. NaOH Khusus - Berbentuk putih - Senyawa ini sangat mu
padat. dah larut dalam air.
- Titik leleh 318 °C. - Merupakan larutan
- Titik didih 1390 °C basa kuat
- Rumus molekul : - Sangat korosif pada jar
NaOH ingan Organik
- Densitas dan fase : - Tidak Berbau
2.100 gcm−3, cairan
5. Methanol Khusus - Rumus molekul : - Larut dalam air
CH3OH - Dapat membentuk
- Titik didih 64,5 °C ikatan hidrogen
- Rapatan 0,79 gr/ml dengan air
- Berupa cairan - Sedikit larut dalam le
mak dan minyak
6. NaCl Khusus - Berat molekul - Mudah larut dalam air
58,44 gr/mol - pH netral
- Hablur putih - Ikatan ionik kuat
- Berbentuk kubus - Terionisasi sempurna
atau prisma
- Tidak berbau
7. Sabun Lux Umum - Berbentuk padatan - Larut sebagian dalam
- Berbau wangi air
- Berwarna merah
muda
E. Prosedur Kerja
Sabun Sulfur
Memotong kecil-kecil
Menimbang sebanyak 0,5 gram
Melarutkan dalam 400 mL air suling
Menambahkan 1-3 tetes phenopthalein
Memanaskan hingga hampir mendidih
Mendinginkan
Mengencerkan menjadi 500 mL dalam labu takar
Larutan sabun
-Mengeluarkan air dan emulsi dan -Larutan terpisah antara n-heksana dan air
memisahkan n-heksana
-Menambahkan 10 mL aquadest -Terbentuk dua lapisan
kedalam corong pisah
-Menambahkan 2 tetes indikator pp, -Terbentuk dua lapisan, lapisan atas n-
mengocok dan mendiamkan heksana dan lapisan bawah air, larutan
berubah menjadi bening
-Memisahkan lapisan air, ekstraksi -Terbentuk dua lapisan berwarna bening
dilakukan sebanyak 2x pada lapisan n-
heksana
-Menambahkan metanol sebanyak 20 -Terbentuk dua lapisan, lapisan atas n-
mL kedalam corong pisah, mengocok heksana dan lapisan bawah metanol
dan mendiamkan
-Memisahkan n-heksana dan metanol -n-heksana berada dalam Erlenmeyer
kedalam erlenmeyer
-Menambahkan 2 tetes indikator pp dan -Larutan berwarna merah muda pada
menitrasi lapisan n-heksan dengan volume 6 mL
NaOH 0,1 N
2. Perhitungan
Dik : V Sampel : 25 mL
V NaOH : 0,4 mL
M NaOH : 0,01 N
massa Sabun LUX : 0,5009 gram = 500,9 mg
Dit : Konsentrasi = …?
Penyelesaian :
𝑔
25 𝑚𝐿 𝑥 0,4 𝑚𝐿 𝑥 0,01 𝑀 𝑥 284,47
𝑚𝑜𝑙
Konsentrasi = 𝑥 100%
500,9 𝑔
= 0,0568 × 100%
= 5,68 %
G. Pembahasan
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat trlarut (solut) diantara
2 fasa cair yang tidak saling bercampur teknik ekstraksi sangat berguna untuk
pemisahan secara cepat dan bersih baik untuk zat organic maupun untuk zat
anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untukanalisis makro maupun mikro.
Selain itu kepentingan analisis kimia, ekstraksi banyak digunakan untuk pekerjaan –
pekerjaan preparative dalam bidang kimia organik, biokimia dan anorganik
dilaboratorium. Alat yang digunakan berupa corong pisah, alat ekstraksi soxlet,
sampai yang paling rumit berupa alat (counter current craig).
“Sabun” adalah dari senyawa garam asam-asam lemak tinggi, seperti
natrium stereat C17H35COO-Na+. Aksi pencucian dari sabun banyak dihasilkam dari
kekuatan pengemulsian dan kemampuan menurunkan teganggan permukaaan dari
air. Konsep ini dapat dipahami dengan pengingat kedua sifat dari anion sabun. Suatu
gambaran dari stearat terdiri dari ion karboksil sebagai “kepala” dengan hidrokarbon
yang panjang sebagai “ekor”.
Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dikenal sebagai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan
sebagai sabun untuk bayi. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya
adalah asam palmitat atau stearat. Dalam industri, sabun tidak dibuat dari asam
lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari tumbuhan. Minyak adalah ester
asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan
katalis Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan
melalui proses penyabunan dengan basa KOH dan NaOH akan terbentuk sabun dan
gliserol.
Sabun seberat 0,5009 gram yang telah dipotong-potong kemudian
diencerkan dalam 400 mL aquadest dan terbentuklah larutan sabun. Sabun yang
kami gunakan adalah sabun Lux.