Anda di halaman 1dari 4

1.

Menurut Sukino (1995) pengertian pembangunan dalam ekonomi


murni,pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan
pendapatanperkapita masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

Brokensha dan Hodge dalam Adi (2003:200), Community development isa movement
designed to promote better living for the whole community with the active
participation and on the initiative of the community. (Pengembangan masyarakat
adalah suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan
masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif dari masyarakat).Definisi tersebut
memberikan gambaran tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
serta berusaha menciptakan suatu kondisi yang memancing kemauan dan insiatif
sendiri dari masyarakat yang bersangkutan. Dengan adanya peningkatan kemampuan
dan inisiatif mereka, diharapkan masyarakat semakin mandiri dan mampu memahami
permasalahan yang dihadapi serta potensi yang mereka miliki untuk dimanfaatkan
semaksimal mungkin.

https://www.academia.edu/18834900/DEFINISI_PENGEMBANGAN_MASYARAK
AT_PENDEKATAN_RADIKAL_DAN_PENDEKATAN_PROFESIONAL

2. Pembangunan sangat relevan dengan etika, disamping sebagai core value


pembangunan, juga menjadi bagian dari prgram pembangunan. Proses
pembangunanbagaimanapun juga tidak boleh dipisahkand ari etika. Etika harus
terbangun dalam konteks perencanaan, pelaksanaan dan realisasi dari pembangunan
itu sendiri. Hasil pembangunan perlu memperoleh legitimasi dari masyarakat
sehingga pelaskananya didasarkan pada norma-norma moral. Legitimasi masyarakat
terhadap pembangunandapat diperoleh jika masyarakat memiliki kebebasan,
persamaan, demokrasi danPartisipasi serta keadilan sosial dan pemerataan dalam
memprakarsai, merencanakandan melaksanakan proses pembangunan.
Dengan tingginya pertumbuhan pertumbuhan penduduk walaupun GDP/GNP terus
naik tidak akan berdampak pada pemerataan. Dengan menekankan pertumbuhan
ekonomi juga memerlukan permodalan yang besar untuk keperluan investasi.
Imbasnya utang luar negeri serta investasi asing yang menjadi tumpuan permodalan
negara seperti di Indonesia saat ini.

Negara-negara Islam yang tergolong negara berkembang bahkan negara tertinggal


akan kesulitan mendapat pinjaman modal dan investasi karena keterbatasan mereka
baik karena keadaan pasar ataupun keadaan politik dinegara tersebut. Negara-negara
seperti Yaman, Libya, Irak ataupun Syiria mengalami kondisi politik yang tidak baik
sehingga akan berdampak pada investasi yang masuk kenegaranya. Sehingga jika
negara ini mengharapkan pertumbuhan ekonomi akan sangat sulit terlaksana.

https://www.academia.edu/35333231/ETIKA_ADMINISTRASI_DAN_PEMBANG
UNAN
https://www.kompasiana.com/zainulhasanquthbi/5afaa998caf7db5503773052/kenapa-
negara-negara-islam-cendrung-tertinggal?page=all

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan adalah berdasarkan tujuan


yang hendak di capai. Jika yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang
tinggi, maka faktor yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumulasi kapital yang rendah, tingkat
pendapatan pada kapital yang rendah, serta masalah ekonomi yang berat ke sektor
tradisional yang kurang berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
diberlakukannya strategi pembangunan yang berorientasu pada penghapusan
kemiskinan pada dasarnya dilandasi oleh keinginan berdasarkan norma tertentu,
bahwa kemiskinan harus secepat mungkin diatasi. Sementara itu, strategi-strategi
pembangunan lain ternyata sangan sulit mempengaruhi/memberikan manfaat secara
langsung kepada golongan miskin ini.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ada 4 yaitu :

 Sumber daya alam


 Jumlah dan kualitas penduduk
 Modal
 Sikap & mental masyarakat
https://www.academia.edu/8745491/Makalah_Strategi_dan_Perencanaan_Pembangun
an_Ekonomi_

4. Weber mengamati bahwa agama kristen memberikan nilai yang positif terhadap dunia
material yang bersifat kodrati. Ia berpendapat bahwa meskipun orang kristen memiliki
tujuan tertinggi di dunia lain, namun di dunia ini, termasuk aspek-aspek material yang
ada padanya dinilai secara positif sebagai tempat untuk melakukan usaha-usaha yang
aktif. ia sendiri menemukan sikap terhadap dunia material tersebut teramat kuat di
kalangan orang-orang kristen Protestan.

https://www.academia.edu/28553955/Analisis_Buku_THE_PROTESTANT_ETHIC_
AND_THE_SPIRIT_OF_CAPITALISM_ETIKA_PROTESTANDAN_SEMANGAT
_KAPITALISME_Penulis_MAX_WEBER_Translated_By_Talcott_Parsons_Introdu
ction

َ‫ض ِفي عل ّواَ ي َِريدونَ ال ِللَّذِينَ نجْ علها ْاْل ِخرةَ الدَّارَ ِت ْلك‬
َ ِ ‫ِل ْلمت َّ ِقينَ و ْالعا ِقبةَ فساداَ وال ْاْل ْر‬

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan
diri dan berbuat kerusakan (maksiat) di (muka) bumi, dan kesudahan (yang baik) itu
(surga) adalah bagi orang-orang yang bertakwa [al-Qashash/28:83]

Kenyataan inilah yang seharusnya menjadikan seorang Muslim yang menghendaki


kebaikan dan keselamatan dirinya, utamanya orang-orang yang diberikan kekayaan
dan rezki yang berlimpah, untuk selalu waspada dan introspeksi diri, serta tidak
terlalu percaya diri (bersandar kepada kemampuan diri) dalam hal ini, dengan merasa
imannya kuat dan aman dari kemungkinan terjerumus ke dalam fitnah tersebut.
Cukuplah sikap percaya diri yang berlebihan seperti ini menjadi bukti rapuhnya
keimanan dalam hati dan pertanda jauhnya taufik dari Allâh Azza wa Jalla kepada
hamba tersebut.

Read more https://almanhaj.or.id/3609-kaya-dan-sukses-dunia-akhirat-


mungkinkah.html
5. Dialog antar umat beragama diIndonesia, khususnya dialog Islam-Kristen mulai
menemukan momentumnya pada masa Orde Baru. Momentum itu selain disebabkan
munculnya perkembangan-perkembangan hubungan antar agama yang kurang
kondusif pada masa pasca Soekarno, tetapi juga pilihan kebijakan
politik pembangunan ekonomi yang ditempuh pemerintah Soeharto. Dialog-
dialog antar agama itu bukan diprakarsai fungsionaris agama atau kalangan intelektual
masing-masing, tetapi justru oleh pemerintah, khususnya melalui departemen agama.
Masa pasca-Soekarno, hubungan antar agama, khususnya Islam-Kristen dapat
dikatakan sebagai salah satu dari masapuncak ketegangan. Hal ini dapat kita lihat dari
terjadinya berbagai peristiwa konflik dan ketegangan di beberapa wilayah
di Indonesia. Misalnya, peristiwa Meulaboh Aceh Barat,ketika umat Islam melakukan
protes atas dibangunnya sebuah gereja di tengah-tengah perkampungan kaum
muslimin yang tidak ada pemeluk Kristennya, tetapi golongan Kristen tidak
mengacuhkannya, dan terjadilah peristiwa Meulaboh itu.

Pendekatan “kerukunan”َmelaluiَdialogَantarَtokoh agama, terutama pada masa-masa


Orde barusering dilakukan. Akan tetapi, kerukunan itu tetap terasa hampa. Sebab,
yang ditekankan oleh pemerintah pada waktu itu bukan aspek kesadarannya, tapi
aspek stabilitasnya.Selama masa Orba, relatif tidak ada konflik antar pemeluk agama
yang berbeda. Mungkin, orang mengira bahwa hal itu merupakan keberhasilan Orba
dalam menerapkan konsep kerukunan. Namun, ketika era reformasi muncul, kasus
Ambon, Aceh, Kupang, dan kasus-kasus lainnya yang terjadi di berbagai wilayah
Indonesia, seperti berbagai kerusuhan dan tindakan kekerasan yang berbau agama,
konsep kerukunan antar umat beragama kembali di pertanyakan

https://www.academia.edu/22157172/Dialog_dan_Kerukunan_Antar_Umat_Beragam
a

Anda mungkin juga menyukai